“Kenapa Bang Jon ngga bangunin Serena?” Sedikit berteriak
“Apa itu penting?” Joni menjawab santai tapi dengan nada yang terdengar sinis
Serena merasakan aneh luar biasa mendengar jawaban dari Joni yang memperlihatkan ketidaksukaannya.
“Apa maksud Bang Jon?”
“Apa pentingnya saya bangunin mbak? Saya rasa itu ngga perlu. Mbak juga ngga akan bisa kemana mana dengan badan kayak gitu” Joni menunjuk kearah tubuh Serena dengan mengangkat sedikit ujung dagunya.
Serena langsung melebarkan matanya saat tahu apa yang dimaksud oleh supirnya itu. Pertanyaan pertanyaan yang sedari tadi menari dipikirannya selama berendam, mulai menunjukkan sisi terang.
“Apa Bang Jon yang ngasih selimut buat Rena?”
Joni mengangguk
Rahang Serena mulai mengeras setelah menyadari kemungkinan kalau Joni melihat seluruh tubuh polosnya tanpa apapun yang menempel.
“I..itu berarti, Bang Jon melihat semuanya?!”
Joni kembali mengangguk dengan wajah datar seolah itu semua tidaklah penting. Berbeda dengan Serena yang kini merasa sedikit malu.
Kini kesunyian terbentang antara Joni dan Serena. Keduanya sibuk dengan pikiran masing masing.
Ingin rasanya Joni memuntahkan semua isi dikepalanya yang penuh dengan pertanyaan.
Semalaman dirinya tidak bisa tidur karena memikirkan Serena yang bisa kumat kapan saja dengan penyakit anehnya.
Pagi subuh dia sudah meminta Bi Sari untuk membuatkan makanan yang akan dijadikan alasan, untuk mengunjungi Serena di apartemennya jika perempuan itu mencurigai kedatangannya. Setelah semalam Joni mendapat pengusiran dengan nada halus, joni tidka mau mengambil resiko yang sama.
Berbekal kunci cadangan yang memang diberikan oleh Serena, Joni melajukan mobil dengan kecepatan yang diatas rata rata agar cepat sampai. Memilih menaiki tangga karena lift dinilainya berjalan sangat lambat.
Mengatur nafasnya yang masih tersengal di depan pintu dan mulai memasukkan anak kunci lalu menarik knop pintu. Wajah khawatir tidak lagi bisa disembunyikannya saat dia tidak bisa menemukan Serena dikamarnya.
“Dimana kamu mbak?” Joni terduduk lesu diranjang Serena. Dia sudah mencari majikannya itu disetiap sudut aparteman bahkan lemari besar yang berada dikamar Serena. Kecuali…
Kecuali kamar yang Joni ketahui sebagai kamar kosong. Kamar itu memang tidak sebesar kamar utama Serena yang bisa memuat banyak barang. Ditambah lagi kamar itu terletak di paling belakang bagian dari apartemen.
Joni melangkah dengan ragu. Tidak yakin kalau Serena akan berada dikamar itu. Tapi apa salahnya dicoba, itulah isi pikirannya.
Pintu kamar itu tidak terkunci. Perlahan Joni menurunkan knop pintu dan mendorongnya. Gelap, itulah yang pertama terlihat oleh Joni.
Cahaya kecil yang masih tersisa disudut ruang itu bisa membantu Joni untuk melihat sesosok tuh yang berada diatas ranjang.
Dengan langkah cepat Joni menghampiri tubuh itu. Dan betapa terkejutnya Joni melihat Serenalah yang ada diatas kasur yang berantakan itu. Dan itupun tanpa sehelai benangpun.
Joni buru buru mencari sesuatu yang bisa menutupi tubuh polos sang majikan. Joni berlari ke kamar utama Serena dan mengambil selimut dari sana. Langkahnya tergesa dan malah membuatnya terjatuh karena dia menginjak selimut yang dibawanya.
Setelah berhasil menyelimuti tubuh Serena sampai batas leher, Joni mulai membuka matanya yang sengaja ditutup agar tidak melihat pemandangan yang mungkin menggoda imannya. Karena bagaimanapun juga Joni adalah laki laki normal
Tapi sepertinya itu terlambat. Joni sudah meilhat semuanya. Semuanya.
Warna warna kebiruan bekas cup*ngan yang menyebar hampir disemua bagian tubuh Serena dan wajah lelah yang tampak nyata.
“Apa yang dilakukan mbak Serena? Kenapa tubuhnya jadi begini? Siapa yang tega melakukan ini semua dan meninggalkan mbak Rena dalam keadaan tanpa busana?”
Otak Joni ruwet dengan dugaan dugaan.
***
Up Jum'at 061219 15:41
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Mamah Kekey
ceritanya Bagus aku suka banget
2023-11-24
1
V_nee ' wife Siwonchoi ' 🇰🇷
Apakah kelak Joni yg bisa Menyelamatkan Rena
2022-08-12
1
Berdo'a saja
semangat bang jon
2022-02-21
0