Tubuh Serena kaku ketika merasakan sentuhan di atas kulitnya yang terbuka, bermula dari rambutnya yang panjang dan terus menjalar kemana mana tanpa ada satupun yang tertinggal.
Serena tidak menyangka kalau dia benar benar akan melakukan hubungan suami istri bersama makhluk yang bukan sejenis dengannya. Bahkan hanya untuk membayangkannya saja, Serena tidak pernah. Tapi ini adalah syarat mutlak yang harus di penuhinya sebelum meminta bantuan dari makhluk tak kasat mata yang kini menjadi suaminya.
“Tenanglah…biarkan aku yang bekerja,” ucap makhluk itu tepat di samping telinga Serena.
Serena menggigit bibir bawahnya ketika dia merasakan gelayar aneh yang sedang menguasainya. Dia tahu benar kalau ini salah, tapi apa boleh buat, semuanya terjadi karena keinginannya sendiri. Keinginan untuk membalas orang orang yang telah menyakitinya, dan seolah masih kurang, mereka bahkan mengirimkan penyakit misterius yang menyiksanya setiap malam.
Sekuat tenaga Serena berusaha untuk membungkam mulutnya, dia tidak akan membiarkan mulutnya mengeluarkan desahan yang sebenarnya sulit dia tahan.
Makhluk itu seolah tidak memedulikan apa pun yang dikatakan oleh Serena, mencari kepuasannya sendiri dengan menikmati waktunya bersama gadis yang baru saja bersedia menjadi istrinya.
Meninggalkan jejak kepemilikan dimana mana yang berakhir dengan warna merah keunguan.
Sejenak pikiran Serena melayang, hatinya dipenuhi pertanyaan pertanyaan yang seharusnya tidak perlu.
“Apakah rasanya akan sama seperti melakukannnya dengan manusia?”
Ketika Serena sibuk dengan semua pikirannya, dia sampai tidak menyadari kalau sebentar lagi dia akan mendapatkan jawaban dari semua pertanyaannya.
Ini bukan yang pertama, tapi rasanya bahkan lebih sakit dari pada yang pernah dilakukannya dulu. Dia melakukannya tanpa rasa cinta, semua itu hanya karena ambisi yang mungkin akan di anggap berlebihan oleh orang yang tidak mengerti keadaannya.
Makhluk itu terus membuai Serena, seolah tidak pernah ada waktu di lain hari, dan gadis itu hanya bisa pasrah tanpa bisa melakukan apa apa.
Serena sudah tidak bisa berpikir lagi. Rasa penasaran tentang suaminya itu akhirnya hilang sepenuhnya. Benar dugaan Serena, bahwa suaminya itu memiliki kekuatan yang tiada habisnya. Kekuatan untuk terus membuat tubuhnya tidak sedetik pun lepas dari rasa nikmat.
Tubuhnya sudah penuh dengan tanda berwarna yang tersebar di berbagai tempat. Makhluk itu memperlakukan tubuh Serena dengan sangat lembut dan penuh kasih sayang.
Buaian dan belaiannya yang terasa halus, tapi tetap memberi dampak yang sangat luar biasa.
Serena kini mulai terlihat lunglai. Tenaganya terkuras habis, tidak lagi bisa merasakan tubuhnya sendiri.
Akhirnya Serena pun pingsan.
Malam yang panjang dan melelahkan bagi seorang Serena itu sudah berakhir. Mungkin terlambat untuk sebuah kata penyesalan. Dia hanya harus meneruskan jalan panjang penuh laknat yang dibangunnya sendiri.
Demi sang ibu, demi sang adik atau demi dirinya sendiri. Sepertinya itu semua hanyalah alasan yang di buat-buat untuk melakukan dosa.
Entah pembelaan apa yang akan ia katakan ketika orang orang yang disayanginya mengetahui keputusan ini. Pembelaan yang pastinya tetap akan di pandang salah, ketika bertemu dengan sebuah kebenaran.
"Maafkan Serena, bu... "
"Maafkan Mbak Rena, Zahra... "
***
Maaf ya para reader
Mungkin penyampaiannya kurang pas dan tidak sesuai dengan ekspektasi para pembaca.
Si_Ro kurang mampu merangkai kata yang bagus untuk membuat cerita ini lebih nyata, apalagi ini udah mengalami revisi sebanyak 2 kali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Mamah Kekey
suami nya genderuwo namanya bima...😂 lanjutkan si ro...
2023-11-24
1
Berdo'a saja
bagi yang awam seperti ku ini novel luar biasa
2022-02-21
0
Fa Rel
tinggal aja trima nasib anak keturunanmu yg akan menerima azabnya serena keluargamu pasti mati satu persatu sampai tujuh turunan
2022-02-19
0