“Mbak mau kemana? Aku kan baru pulang, masa mbak malah mau pergi. Mbak ngga suka Zahra pulang ya?”
Sebuah jitakan meluncur mulus ke jidat Zahra tanpa ada waktu untuk menghindar.
“Ngomong apa sih lo! Mbak harus kerja. Lo dirumah aja. Jangan kemana mana. Temenin ibu ngobrol. Ngerti!”
Zahra memonyongkan mulutnya. Tahu dengan semua kesibukan sang kakak, Zahra hanya mengangguk ringan dan terkesan ogah ogahan. Menatap kepergian Serena dengan mata yang sedikit berkaca kaca.”Kalau nanti Zahra udah bisa cari duit sendiri, Zahra ngga mau mbak kerja kayak gini lagi”
Serena sudah duduk di kursi penumpang belakang dengan bang Jon sebagai supir.
“Ketempat kemarin Bang Jon”
Joni mengerutkan alisnya. Bukan tidak tahu arah yang akan menjadi tujuan kepergian mereka saat ini, tapi keperluan apa yang membuat Serena menyuruh mengantarkannya ke tempat yang sangat tidak ingin Joni datangi.
Serena tahu betul, kalau ada banyak pertanyaan yang mungkin ingin ditanyakan oleh supir setianya itu. Serena sendiri masih sedikit merasakan ragu untuk keputusannya kali ini. Serena hanya memalingkan wajahnya dan menatap ke luar kaca mobil tanda tidak ingin mendengar pertanyaan apapun dari Joni.
Joni terus menjalankan mobil yang dikendarainya. Tempat yang lumayan jauh dari perkotaan dan mulai memasuki wilayah yang mulai memberi nuansa suram. Jalan kecil yang hanya muat satu mobil dan juga tidak adanya lampu jalan, pasti akan tambah terasa angker saat malam tiba.
Disambut oleh gadis kecil yang menampilkan wajah datarnya, Serena langsung turun dan memberi perintah untuk tetep berada di dalam mobil pada Joni. Serena memang tidak punya niat berlama lama ditempat itu.
-
“Saya menyanggupi syarat yang nini berikan. Apa masih ada syarat lain? Bagaimana dengan pantangan pantanganya. Sebutkan saja ni”
Nini Maryam tersenyum. Lagi lagi disertai warnah merah menghiasi bibir dan giginya.
“Kau harus menyediakan kamar khusus yang nantinya akan kalian gunakan untuk…..” Nini tidak melanjutkan kata katanya, setelah melihat tanda mengerti dari wajah Serena.
“Sebelum memanggilnya, siapkan juga sesaji yang kemarin sudah nini ajarkan.”
Serena mengangguk tanda mengerti dengan maksud dari perkataan Ni Maryam. Memberikan amplop yang isinya memang sudah disepakati sejak kedatangan Serena yang pertama.
“Saya pamit ni. Permisi”
Nini maryam memberikan senyum yang lebih lebar. Memberi perintah pada gadis kecil yang biasa mengurus keperluannya untuk mengantar Serena kembali ke mobil. Tidak lupa Serena juga menyelipkan uang pecahan seratus ribu untuk anak kecil itu.
“Kenapa kau malah datang sedangkan aku ingin pergi” kata itu meluncur dari mulut anak gadis kecil itu, sebelum Serena memasuki mobil dan pergi meninggalkan tempat yang semakin menyesakkan dadanya.
“Apa maksu…” Serena berbalik dan gadis itu sudah tidak ada. Padahal itu hanya berselang beberapa detik saja.
“Kita pulang Bang Jon”
“Iya mbak”
Sepanjang perjalanan pulang dari tempat tadi, Serena terus terngiang kata kata dari gadis kecil yang terlihat aneh hari ini. Kedatangan Serena pertama kali ke rumah Nini Maryam, disambut senyum ceria walau menyeramkan. Tapi dikedatangan kali ini, gadis itu malah terlihat marah dan tidak suka.
“Sebenarnya apa maksud perkataannya?” Gumam Serena yang bisa didengar Joni yang sedang menyetir.
“Berhenti Bang Jon”
Serena turun dari mobil dan pindah duduk ke kursi penumpang samping supir. Merebahkan kursinya dan mulai berbaring. Kembali menatap tangan kanannya yang tadi dipakai untuk berjabat tangan dengan Ni Maryam. Ada rasa aneh yang dirasakan Serena. Tangan itu seperti bukan tangannya.
***
Baca juga cerita Lainnya yang berjudul " Belum Jadi Mantan"
Ceritanya udah tamat, jadi bisa langsung baca sampe habis, tanpa nunggu up yang kadang bikin penasaran
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Abi Zar
lanjut kak
2024-03-06
0
putryzka
❤️❤️
2022-04-25
0
putryzka
😻😻
2022-04-24
0