“Mbak kita sudah sampai. Mbak….” Bang Jon memanggil manggil nama Serena untuk membangunkannya.
Merasa tidak mendapat respon. Bang jon mengulurkan tangannya dengan ragu. Menyentuh pundak sang majikan dengan rasa takut. 5 tahun kebersaman mereka, tidak sekalipun bang Jon melakukan hal yang bisa dianggap kurang ajar.
“Mbak…kita sudah sampai” telunjuk jari tangan kanannya menyentuh pundak Serena yang hanya tertutupi kain tipis.
Serena menggeliat. Menggerakkan tubuhnya yang terasa kaku, akibat tidur dengan posisi duduk yang terlalu lama. Kaki dan tangannya dijulurkan seiring dengan mulutnya yang terbuka untuk menguap.
“Kenapa Bang Jon?” Masih mengumpulkan kesadaran dengan mata yang terus mengerjap
“Kita sudah sampai mbak”
“Hah…”
Serena mengedarkan pandangannya. Mencari tahu keberadaan disekeliling. Dilihatnya rumah yang tidak terasa asing.
“Oh. Udah sampai yah”
Dengan langkah gontai, Serena memaksa tubuhnya bergerak untuk meninggalkan mobil yang sudah di tempatnya. Halaman rumah yang juga menjadi garasi mobil.
“Bi..siapin air hangat buat mandi ya” Perintahnya pada wanita setengah baya yang juga orang kepercayaannya selain Bang Jon, sang supir.
“Iya mbak”
Bi Sari langsung menuju ke kamar Serena. Membuka pintu kamar mandi dan mulai mengisi bathtub dengan air hangat sesuai perintah majikannya. Mengisinya dengan aroma terapi yang biasa digunakan Serena untuk mandi. Menyiapkan sabun, shampo dan juga mantel mandi.
“Silahkan mbak, airnya sudah siap”
“Terima kasih. Oh ya, ibu mana bi?” Serena bangun dari sofa empuk yang baru saja membuatnya nyaman dengan kelembutan.
“Sudah tidur mbak”
Memasuki kamar yang dihiasi dengan foto foto dirinya sendiri. Dinding yang bercat warna lembut dengan wallpaper bunga bunga kecil, menunjukkan kalau pemiliknya adalah seorang
wanita.
Mulai membuka sepatu dan menaruh sembarangan. Menarik knop pintu kamar mandi yang bersih dan wangi dari aromaterapi kesukaanya. Memberikan suasana tenang dan juga rileks.
Serena menyenderkan tubuhnya di balik pintu kamar mandi. Ingatannya kembali pada keadaan karirnya saat ini. Ada rasa marah dan juga jengkel disana. Hinaan yang keluar dari mulut sang musuh bebuyutan, menghapus senyumannya selama lebih dari satu bulan ini “Apa yang harus gue lakukan?”
Sedangkan didapur, Bi Sari menghampiri Joni yang sedang menyeruput kopi panas yang baru dibuat.
“Jon! Darimana saja kamu seharian ini bersama mbak Serena?”
Bi Sari bukanlah tipe orang kepo yang menyibukkan diri dengan urusan orang. Bi Sari sudah tinggal lama dengan Serena, jauh sebelum Joni menjadi supir dan ikut tinggal bersamnya. Sikap yang ditunjukan malah melebihi dari seorang ibu yang menjaga anak gadisnya.
“Ngga kemana mana bi”
“Jangan bohong kamu ya! Awas kalau terjadi apa apa sama Mbak Serena. Bibi ngga mau tahu ya Jon, kamu harus bisa menjaga mbak Serena dengan baik. Kita berdua punya hutang budi pada kedua orang tuanya.”
“Iya bi” Hanya itu yang bisa keluar dari mulut Bang Jon. Tidak jauh berbeda dari sang Bibi yang tidak mau terlalu ikut campur dengan urusan orang yang telah memberinya tempat tinggal dan juga gaji perbulan.
“Bibi sayang sama Mbak Serena. Kamu harus tahu itu. Dan kamu harus membantu bibi untuk menjaga Mbak Serena. Kalau terjadi hal hal aneh, kamu harus bilang sama bibi.”
“Iya bi” lagi lagi Joni hanya menjawab singkat.
Keduanya mengerti dengan keadaan Serena saat ini. Keadaan yang membuat Serena lebih banyak melamun dan mengurung diri dikamar.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Amelia
❤️❤️❤️👍👍😊
2024-03-11
0
Abi Zar
seneng bangets dengan ceritanya....
2024-03-05
0
Phie Leng Lau
semangat
2022-02-20
2