JUNO Peristiwa Besar

Di ruang angkasa nan gelap dan pekat, sebuah pesawat Antariksa mendekati orbit bumi …

AXA ~ A. I.

Jarak Bumi 300.000 Km , kecepatan 100 Mil/detik, status stabil. Kalender hari adalah yang ke 19 tahun cahaya.

Satu sosok misterius tampak bolak balik di ruang panel kontrol.

Sesekali sosok itu memperhatikan kapsul berisi seorang gadis cantik berambut pirang berbusana yang dirancang untuk hibernasi berwarna serba putih.

AXA ~ A. I.

Komandan JUNO, segera bersiap untuk memasuki orbit Bumi. Portal akan segera dibuka.

Sosok itu adalah seorang humanoid wanita, wajah cantik tanpa ekspresi, bermata putih dan berambut perak dengan gaya bob sebahu.

Humanoid wanita itu duduk dan menekan tombol pemrograman.

JUNO

Disini Komandan Juno Seri 1000 T, sesuai perintah, laksanakan pelindung otomatis dan pendaratan otomatis di titik koordinat yang sudah ditentukan!

AXA ~ A. I.

Program otomatis sedang disambungkan. Silahkan masukkan Password anda …

JUNO

Zoen Tra.

AXA ~ A. I.

Password diterima. Akses Pelindung otomatis dan pendaratan otomatis sudah aktif. Silahkan untuk duduk dengan sabuk pengaman anda.

Juno merebahkan diri di tempat duduk sambil memejamkan mata untuk mengambil energi dari pesawat guna menstabilkan diri saat goncangan memasuki portal.

AXA ~ A. I.

Aktivasi pembukaan portal dimulai!

Pesawat Antariksa itu menembakkan sinar biru ke tengah ruang hampa. Sinar Biru itu berputar-putar berbentuk plural cahaya. Dari tengah- tengah mulai terkuak lubang besar.

Perlahan pesawat Antariksa itu memasuki portal,melesat lalu lenyap.

🐉🐉🐉🐉🎍🎋🐉🐉🐉🐉 Saat Dini hari, di sebuah gubuk area pertanian suatu pedesaan di Negeri Tiongkok, Era Dinasti Xia, dibawah kekuasaan HAN ZHUO ... 🐉🐉🐉🐉🎋🎍🐉🐉🐉🐉

Lima orang pria keluar sambil merapikan topi dan pakaiannya.

Pria 1

Apakah cukup Aman?

Pria 2

Aman! Aku sudah amati kiri dan kanan. Tidak ada saksi! Ayo cepat sedikit!

Lima orang pria itu segera pergi dengan terburu-buru.

Setengah jam kemudian keluarlah seorang gadis dengan keadaan busana terkoyak-koyak. Rambutnya kusut, wajah dan tubuhnya biru lebam.

Gadis

A-ayah ... I-ibu ... sa-sakit.

Sayup-sayup terdengar banyak orang berteriak memanggil satu nama.

Massa

SHU ER! SHU ER!

Sang gadis yang tersungkur itu perlahan bangkit, namun dia sudah tidak bertenaga lagi.

Nyonya Shu /Liang Meixiang

Suamiku! Lihat! Itu seperti Su Er kita!

Saudagar Shu Hongzhi

Betul. Aku mengenali gaunnya!

Massa dan sepasang suami istri itu semakin kencang berlari menghampiri gadis itu.

Nyonya Shu /Liang Meixiang

Demi Dewa! Putriku! Apa yang terjadi padamu nak. Hu hu …

Wanita paruh baya itu memeluk dan mengusap wajah putrinya yang pingsan, sambil menangis.

Lurah Chin Sie

Ini adalah korban yang kesekian! Akibat menolak Lamaran Tumenggung Xi Khan!

Saudagar Shu Hongzhi

Bagaimana kami bisa menerima lamaran orang gila itu? Dia sudah mempunyai banyak selir! Kami sebagai saudagar nomad, baru saja datang untuk hidup tenang di desa ini! Oooo putriku! Nasibmu sungguh malang!

Nyonya Shu /Liang Meixiang

Hari ini kita pergi saja dari desa terkutuk ini!

Lurah Chin Sie

Maafkan kami yang lalai menjaga keamanan putri kalian. Saya turut prihatin!

Saudagar Shu Hongzhi

Mau bagaimana lagi istriku. Nasi sudah menjadi bubur. Sebaiknya kita cari tabib untuk mengobati putri kita. Setelah itu kita pergi dari sini.

Sang ibu masih saja memeluk putrinya sambil menangis.

Tiba-tiba sebuah cahaya seterang matahari melesat di atas mereka dan menghilang di balik perbukitan di lereng gunung.

Semua orang berteriak ketakutan.

Lurah Chin Sie

Ya Dewa! Semoga ini pertanda baik! Dewa siapakah yang turun dari Kahyangan?

Warga Desa