Malam harinya Arin yang tengah asik dengan grub chat di ponsel nya sembari tiduran di depan sofa tv mendengar bel apartemen yang berbunyi berulang namun tak ia hiraukan karena asik nya ia tertawa sendiri sambil terus mengetik di ponsel berlayar sentuh miliknya.
" Duh siapa sih, gangguin orang aja" gerutu Arin yang terus mendengar bel tak henti nya berbunyi dan dengan jengkel ia membuka pintu apartemen.
" Yank? bukannya langsung buka aja sih yank, berisik tau" gerutu Arin karena mendapati Rafa yang ada di balik pintu dengan menutup hidung serta kantong plastik di tangan satunya.
Tanpa menjawab pertanyaan Istrinya, Rafa berlari menuju wastafel dapur dan meletakkan bungkusan yang ia bawa di meja ruang tamu begitu saja membuat Arin lebih heran dan jengkel karena Rafa yang hanya melewatinya begitu saja.
"huweeek, huweeek "
Terdengar suara Rafa mual di dalam dapur membuat Arin khawatir dan berlari menghampiri Suaminya lalu memijat leher belakang suami yang terlihat begitu tersiksa mual namun tak ada yang ia keluarkan.
" Kamu kenapa sih yank? " tanya Arin khawatir dengan tangan yang terus memijat tengkuk Rafa.
Lagi lagi Rafa langsung berpindah tempat tanpa menjawab pertanyaan istri yang mengkhawatirkannya itu.
" Yaaank" teriak Arin dan berlari mengejar Rafa ke kamar mereka. Didapati nya Rafa menghirup minyak angin di hidung nya bergantian sampai ia merasa enakan. Arin yang semakin khawatir dengan keadaan Rafa menghampirinya yang tengah duduk bersandar di sofa dengan tangan kiri memegangi perut dan tangan kanan memegang botol minyak angin yang terus ia hirup.
" Kamu kenapa sih yank? kamu sakit? yang mana? " seru Arin yang semakin khawatir sambil menggosok halus perut Rafa
" Eneg aku yank, engga enak banget " jawab Rafa lemas
" Habis ngapain sih kamu bisa kaya gini, aku bikinin minum hangat dulu kamu tunggu disini " seru Arin
" Engga usah yank, aku engga sakit" jawab Rafa cepat dengan memegangi tangan Arin agar tak beranjak keluar
" Terus? orang kaya gini masih bilang engga sakit gimana" jawab Arin sedikit jengkel
" Bau terasi yank. Aku tadi beliin kamu nasi goreng terasi pak Totok tuh di meja " jelas Rafa yang malah membuat Arin terkejut lalu tertawa terbahak bahak.
" Malah ketawa sih yank" jengkel Rafa menatap Arin yang tertawa sampai memegangi perutnya.
" Ya kamu, tau engga tahan bau terasi malah beliin nasi goreng terasi " ucap Arin berusaha menghentikan tawanya.
" Aku kan sayang kamu yank " seru Rafa dengan wajah sok imut. " Ya udah cepat makan sana, aku tunggu disini mau mandi dulu " tambah Rafa.
" Hmmm gemes banget sama kamu, makasih ya sayang. Kamu udah makan? "seru Arin mencubit kedua pipi Rafa gemas.
" Udah yank tadi pulang kantor sama anak anak" ucap Rafa karena memang sepulang kantor langsung menuju tempat makan bersama Alex dan Adi.
" Ya udah aku makan dulu ya yank" pamit Arin cepat karena tak ingin nasi goreng nya menjadi dingin, lalu mencium pipi suami yang rela menahan mual hanya demi membelikan makanan kesukaannya itu.
" Iya sayang " jawab Rafa singkat dengan senyum di wajah nya.
Arin pun berlari ke bawah untuk cepat menikmati nasi goreng favoritnya meninggalkan Rafa di kamar sendirian.
" Demi pasang GPS engga apa deh kaya gini " seru Rafa pelan karena ia sangat faham Arin selalu cepat tidur begitu selesai makan nasi goreng, dan dia bisa leluasa memasang GPS di ponsel istrinya.
Setelah puas menghabiskan 2 bungkus nasi goreng yang dibawakan suaminya, Arin menghampiri Rafa di kamar yang juga tengah selesai dengan acara mandi nya dan duduk di sofa kamar dengan memangku laptop mengerjakan sisa pekerjaan kantor nya.
" Kamu masih ada kerjaan yank? " tanya Arin yang melihat Rafa tengah sibuk dengan laptop di hadapannya.
" Iya yank, ada kerjaan yang belum selesai. Kamu udah ngantuk? " tanya Rafa ingin memastikan.
" Iya yank, perutku kenyang banget. Engga apa kan aku tidur duluan" jawab Arin dengan melangkah ke ranjang besar di kamar tersebut.
" Engga apa dong yank, kamu tidur aja dulu. Tar kalau udah selesai aku susul kamu?" jawab Rafa dengan senyum di hatinya.
" Ya udah, aku mau gosok gigi dulu habis itu tidur. Kaku jangan malam malam" seru Arin langsung melangkahkan kaki ke arah kamar mandi.
Rafa langsung mengembangkan senyum licik di wajah nya begitu Arin meninggalkannya ke kamar mandi. Ia merasa senang karena tujuannya akan segera terlaksana.
Seusai dari kamar mandi Arin langsung merebahkan diri di ranjang dan menarik selimut mencoba untuk terlelap karena mata yang tak mampu berkompromi lagi. Rafa yang masih sibuk dengan laptop nya sesekali mengintip ke arah istrinya untuk memastikan apakah Arin sudah tidur atau belum. Setelah menunggu selama setengah jam, akhirnya dengan pelan Rafa meletakkan laptopnya dan berjalan mengendap ke arah Arin melihat apakah sudah benar terlelap atau belum. Ketika sudah pasti jika istrinya telah pulas, dengan cepat ia mengambil ponsel Arin di meja samping tempat tidur lalu membawanya ke sofa untuk melancarkan aksinya. Ia mulai mengutak utik ponsel miliknya dan juga milik Arin sesuai dengan petunjuk yang telah di berikan Adi sewaktu makan malam sepulang kantor tadi. Setelah cukup lama mengutak atik ponsel ia pun mencoba ke akuratannya dan menyeringai puas karena berhasil dengan trik yang di arahkan Adi agar ia tetap bisa memantau Arin meski tak bersama.
Ia mulai mematikan laptop miliknya lalau beranjak meletakkan kembali ponsel Arin di tempat semula dan memutar untuk merebahkan diri di samping istri yang sangat ia cintai. Rafa mulai merebahkan diri memeluk Arin dari belakang menyusupkan wajah berseri bahagianya di balik tengkuk Arin mencoba terlelap bersama Arin yang lebih dulu hanyut dalam mimpi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 171 Episodes
Comments
Maria Agustina Bungalay
Arin hamil, Rafa yg ngidam
2021-08-21
0
Iya Almalik
kirain si Rafa mual2 hamil
2021-05-07
0
💞💝💖MömÏrÑù💖💝💞
Arin belum hamil ya....
2020-08-03
0