Setelah sampai di wilayah kerajaan Taiwu langsung mencari tabib, raja dan ratu panik dan memarahi Taiwu karena tak bisa menjaga Xiao Tian.
Tetapi sebelum Taiwu menjelaskan semuanya dia pingsan karena kelelahan, Taiwu kelelahan karena dia telah menggendong Xiao Tian begitu lama dengan tubuhnya yang penuh luka akibat diseret Xiao Tian.
Ada beberapa orang yang senang, ada juga yang heran, dan tentunya putri Jia Li dan Huang Li begitu mencemaskan Xiao Tian hingga tak mau meninggalkannya sendiri.
"Putri Jia Li biarkan aku yang merawat Xiao Tian, Dia dulu pernah menolongku, sekarang giliranku untuk membalasnya." ucap Huang Li
"Aku tak akan membiarkanmu diam disini sendirian, lagipula dia sekarang sedang terluka, Aku adalah tunangannya jadi aku hatus tetap disini dan merawatnya." ucap Jia Li
"Hei kalian bisakah berhenti bertengkar?" Ucap Tabib istana
"Diam kau!" ucap putri Jia Li dan Huang Li
"Ehm jika kalian terlalu berisik kalian keliar saja, anakku perlu istirahat." ucap Xiao Hong
"Ah maafkan aku ibu mertua, aku benar-benar ingin merawat Xiao Tian untuk balas budi, tetapi tunangannya melarangku." ucap Huang Li
"Sejak kapan dia jadi ibu mertuamu!" ucap Putri Jia Li
"Apa kalian bisa diam?" ucap Xiao Hong dengan senyum yang mengintimidasi
"Ma.. maaf." ucap Huang Li dan putri Jia Li
Ratu Xiao Hong pergi meninggalkan mereka, Dan merekapun saling meledek satu sama lain.
"Bwee." ucap Huang Li sambil menjulurkan lidah
Putri Jia Li melangkah mendekati Huang Li untuk memukulnya, saat mereka melihat ratu Xiao Hong kembali, mereka berpura-pura akur.
"Nah gitu dong, kalau begini kan enak, Jangan ribut lagi ya." ucap Xiao Hong
"Sialan bocah-bocah ini benar-benar tak bisa kutinggalkan, mereka selalu membuat keributan ketika aku pergi."
" Aku senang mereka berusaha membantu merawat Xiao Tian, tapi kalau mereka terus seperti ini yang ada malah mengganggu istirahatnya, mau tidak mau aku harus menemani mereka di ruangan ini." pikir Xiao Hong
"Kenapa ratu tak pergi lagi?"
"Mau tidak mau aku harus berpura-pura akur dengan wanita penghoda ini." pikir putri Jia Li
"Kenapa Ratu tak keluar lagi?"
"Mau tak mau aku harus berpura-pura akur dengan sainganku ini." pikir Huang Li
Setelah dua hari berlalu Xiao Tian tersadar dari pingsannya, dan semua luka ditubuhnya menghilang tanpa bekas, luka Taiwu tak terlalu parah Jadi dia sadar lebih awal, dia menceritakan beberapa hal yang dia ketahui kepada raja dan ratu.
#Kamar Xiao Tian
"Dimana aku?"
"Kenapa ini terasa lembut?" ucap Xiao Tian
"Da..dasar mesum!" ucap Putri Jia Li sambil memukul Xiao Tian
Xiao Tian yang masih setengah sadar pingsan kembali.
"Hei kenapa kau memukulnya begitu keras!" ucap Huang Li
"I..itu karena dia memegang sesuatu yang tak seharusnya dia pegang!" ucap Putri Jia Li dengan wajah yang memerah
"Cih, dia kan hanya memegang dadamu, kalau dia memegang dadaku aku akan membiarkannya dan setelah dia puas, aku akan memintanya menikahiku." ucap Huang Li
"Dasar wanita mesum!" ucap putri Jia Li
"Aku akan melakukan apapun agar menjadi istri pertama pangeran Xiao Tian." ucap Huang Li
"Tak akan kubiarkan kau bertindak sesukamu!" bentak putri Jia Li
Setelah beberapa menit Xiao Tian sadar kembali.
"Kenapa kepalaku terasa begitu pusing?" ucap Xiao Tian
"Itu karena wanita kejam telah memukulmu dengan keras." ucap Huang Li
"I..itu karena aku terkejut, aku tak sengaja memukulmu, maafkan aku." ucap putri Huang Li
"Wah baru sadar disambut dua wanita cantik, keberuntunganmu memang baik ya bocah." ucap Dewa Petir
"Hehe aku memang memiliki keberuntungan yang bagus kalau soal wanita, tapi aku tak beruntung kalau soal nyawa, sudah tak terhitung kejadian yang membuatku hampir mati." ucap Xiao Tian dalam hati
"Xiao Tian katakan apa kah kau butuh sesuatu?"
"Kau belum makan apapun selama dua hari, Aku ambilkan makanan ya." ucap Huang Li
"Biar aku saja yang mengambilkan makanannya!" ucap Putri Jia Li
Putri Jia Li pergi meninggalkan Huang Li dan Xiao Tian
"Pangeran, apakah tubuhmu masih terasa sakit?"
"Aku cukup pamdai memijat loh, biar kubantu memijatmu ya." ucap Huang Li
"Ba..baiklah tolong pijat aku." ucap Xiao Tian dengan wajah memerah
Huang Li memijat Pundak Xiao Tian dengan sangat lembut, Xiao Tian merasa begitu nyaman, tak lama kemudian putri Jia Li masuk membawa makanan.
"He..hei papa yang kau lakukan?" ucap Putri Jia Li
"Aku sedang memijatnya, apa kau buta?" ucap Huang Li
"Minggir biar aku yang memijatnya!" ucap putri Jia Li
"Baiklah, Kalau begitu berikan makanannya padaku." ucap Huang Li
Putri Jia Li memijat Punggung Xiao Tian dengan keras, karena tak pernah memijat orang sebelumnya, sedangkan Huang Li menyuapi Xiao Tian makanan yang Putri Jia Li berikan padanya.
"Aaaa." ucap Huang Li
"Aemm, Wah nikmatnya makanan ini." ucap Xiao Tian
Melihat kemesraan mereka Putri Jia Li memijat Xiao Tian dengan sangat keras, hingga membuat Xiao Tian merasa sakit.
"Aduhhhh, apa yang kau lakukan!" ucap Xiao Tian
"Sepertinya calon istrimu cemburu padamu." ucap Dewa petir
"Oh jadi dia mulai menyukaiku ya?" ucap Xiao Tian dalam hati
"Kau ini bodoh atau memang kurang peka sih?"
"Dilihat dari manapun, mereka berdua menyukaimu." ucap Dewa petir
"Hmmm aku memang menyukai wajah cantik mereka, tetapi aku tak memiliki rasa cinta, hanya tertarik akan wajah yang cantik saja, aku tak akan menikahi wanita jika aku belum yakin akan perasaanku." pikir Xiao Tian
"Ma..mafkan aku, apa itu sakit?" ucap Putri Jia Li
"Tak apa, kalian bisa pergi sekarang, aku ingin istirahat." ucap Xiao Tian
"Tapi kau baru makan satu suapan, habiskan dulu makanan ini." ucap Huang Li
"Aku akan memakan itu nanti, tinggalkan saja dimeja, kalian pergilah aku ingin istirahat." ucap Xiao Tian
"Baiklah." Ucap Huang Li dan Putri Jia Li
"Ini semua gara gara kau memijatnya terlalu keras." ucap Huang Li
"Beraninya kau menyalahkanku dasar wanita penggoda" bisik putri Jia Li
"Kenapa kalian tak pergi juga?" tanya Xiao Tian
"Ah tak ada apa-apa, maaf jika kami mengganggumu." ucap Huang Li
"Sudah ayo cepat pergi dari sini." ucap putri Jia Li sambil menarik Huang Li keluar
Setelah yakin dia hanya seorang diri dikamarnya, Xiao Tian mengunci pintu dan memulai berkultivasi.
Dengan bantuan roh beladiri miliknya dia menerobos hingga menjadi petarung perunggu bintang1.
"Hahaha memiliki roh beladiri memang hebat, Padahal ini hanya tingkat 4 tapi bisa membantuku menerobos hingga tingkat petarung perak, aku penasaran bagaimana perkembangan Xiao Zhun dengan bantuan roh beladiri Tingkat 6." ucap Xiao Tian
"Ehmm aku tak tahu apa yang terjadi, tapi kenapa aku merasa kalau kau telah memiliki roh beladiri tingkat 4 ya?"
"Bukankah roh beladirimu hanya tingkat 1?" Ucap Dewa petir
"Roh beladiri ku berbeda dengan yang lain, roh beladiriku bisa berevolisi dan naik tingkatan." ucap Xiao Tian
"Wah wah ternyata kau benar-benar beruntung ya, aku benar-benar kagum, roh beladiri yang bisa berkembang ya, ingat soal rohmu yang bisa berkembang itu, jangan beritahukan kepada siapapun!" ucap Dewa petir
"Baiklah." ucap Xiao Tian
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 565 Episodes
Comments
Pendekar
bangun dari pingsan di suapi cewek 2 sambil dipijat
2021-09-06
2
Muhammad Amin
kalau akur bagus sekali
2021-08-07
2
Dafa
top
2021-06-25
1