Setelah kembali dari kediaman Jenderal Kota, Xiao Tian melanjutkan latihannya.
"Ehmm Dewa petir aku sudah melihat-lihat tungku ini dan masukkan bahan-bahannya, Lalu aku membakarnya dengan api tapi kenapa pilnya tak kunjung Jadi, Malah meledak berkali-kali?"
"Aku sudah kehabisan banyak uang hanya karena latihan ini, Huhuhu." ucap Xiao Tian
"Haih kultivasimu memang sudah tinggi, Tapi otakmu tidak berkembang ya, Masa hal seperti ini saja mesti bertanya padaku, Bukannya kau sering disebut sebagai Dewa Obat obatan dan Dokter Jenius?" ucap Dewa petir
"Hei di duniaku tak ada hal seperti ini tahu!"
"Kita hanya perlu menghaluskan obat dengan manual, Atau memprosesnya lewat mesin, Menggunakan tungku hanya menghabiskan waktu," ucap Xiao Tian
"Sebenarnya untuk menjadi alkemis memerlukan kekuatan jiwa, Kalau dilihat dari kultivasimu seharusnya kekuatan jiwamu juga tinggi. Tapi kenapa aku merasa aneh , Aku tak merasakan sedikitpun kekuatan jiwa dari dirimu."
"Sepertinya kau memang tak berbakat menjadi Alkemis." ucap Dewa Petir
"Apa tak ada cara untuk meningkatkan kekuatan jiwa?" ucap Xiao Tian
"Kekuatan jiwa seseorang biasanya meningkat bersamaan dengan meningkatnya kultivasi, Ini belum pernah terjadi sebelumnya, memang tidak semua orang bisa menjadi alkemis hanya karena memiliki kultivasi tinggi, Karena kultivasi tinggi belum tentu kekuatan jiwanya juga tinggi."
" Tapi biasanya seorang petarung bintang 5 bisa memiliki setidaknya 400 kekuatan jiwa atau yang lebih parah 100, Seseorang pasti memiliki kekuatan jiwa Sedangkan dikasusmu aku tak merasakan sedikitpun kekuatan jiwa." ucap Dewa Petir
"Jadi aku tidak akan bisa menjadi alkemis?" tanya Xiao Tian.
"Tidak, Kau masih bisa tapi perlu meningkatkan kekuatan jiwamu dulu, karena mengontrol api harus menggunakan kekuatan jiwa, dan satu-satunya cara meningkatkan kekuatan jiwa selain berkultivasi adalah dengan cara membangkitkan roh beladiri." ucap Dewa Petir.
"Tapi bagaimana cara membangkitkan roh beladiri?" ucap Xiao Tian.
"Kalau tidak salah hari ini adalah hari dimana klanmu mengadakan acara tahunan untuk membangkitkan roh beladiri."
"Biasanya semua orang membangkitkan roh beladirinya di umur 17 - 18 tahun, Sedangkan kasusmu, Karena kau seorang pangeran satu-satunya, Kau bertindak sesukanya dan tak tertarik beladiri. Kau juga tak pernah menghadiri acara itu hingga semua anggota klan membencimu dan menganggapmu sampah karena tak tertarik pada beladiri, Dan hanya bisa bermalas-malasan."
"Karena hal itu juga, Di pertunanganmu banyak yang tak hadir, Meski kau adalah seorang pangeran." ucap Dewa Petir
"Hei, yang pemalas dan pecundang itu bukan aku ya!"
"Itu adalah pemilik tubuh sebelum aku!" ucap Xiao Tian.
"Iya-iya aku tahu kok, Kau tak perlu mengingatkanku," ucap Dewa Petir.
tok tok tok(Suara orang mengetuk pintu)
"Siapa itu!" ucap Xiao Tian
"Ini hamba pangeran." ucap Taiwu
"Masuklah!" ucap Xiao Tian
"Begini, Hamba ingin bertanya pada pangeran, Tapi jangan marah lagi ya." ucap TaiWu
"Itu tergantung apa yang akan kau tanyakan." ucap Xiao Tian
"A..anu, Sekarang kan pangeran sudah mulai tertarik beladiri, Dan bahkan sudah lebih kuat dariku, Bisakah pangeran hadir ke acara klan tahunan kali ini?" ucap Taiwu
"Hooo, Baiklah aku akan pergi." ucap Xiao Tian
"Ah sudah kuduga pangeran pasti menolaknya lagi." ucap TaiWu
"Eh, Kau menerimanya?" teriak Taiwu karena tak percaya apa yang baru dia dengar
"Yah bagaimanapun saya adalah pangeran, Tidak baik kalau tak pergi kesana, Lagi pula kau kan sudah tahu, Kalau belakangan ini aku mulai tertarik beladiri, Aku juga sekalian ingin lihat wajah saudara-saudara satu klan ku." ucap Xiao Tian
"Aku tak bermimpi kan?" ucap Taiwu sambil mencubit pipinya
"Kenapa kau merasa begitu heran, Dan senang ketika aku ingin menghadiri acara itu?" ucap Xiao Tian
"Karena aku tak perlu mendengar omelan Raja lagi, Aku selalu diperintahkan untuk membujukmu, Tetapi yang kudapat selalu penolakan, Dan aku selalu dihukum karena gagal membujukmu." ucap Taiwu
"Haih nasibmu benar-benar malang ya." ucap Xiao Tian
"Pangeran terima kasih karena mau hadir, Huhuhu." ucap taiWu sambil memeluk Pangeran Xiao Tian
Putri Jia Li masuk ke kamar Xiao Tian karena sedang terbuka, Tapi dia melihat hal yang membuatnya salah paham.
"Hei Xiao Tian cepatlah bangun dan sarapan, Raja dan Ratu menunggumu untuk makan bersama!"
"Eh..Sepertinya aku masuk diwaktu yang kurang tepat, Kalian lanjutkan saja, Aku tak percaya ternyata rumor itu benar." ucap Putri Jia Li meninggalkan Kamar
"Eh Tu.. tunggu aku bisa menjelaskan ini!" ucap Taiwu
"Ah biarkan saja dia!" ucap Xiao Tian
"Ta..tapi pangeran kalau begini nasib pernikahanmu akan terancam!" ucap Taiwu
"Sudahlah, Dari awal juga aku tak ingin menikahinya, Kalau aku menerimanya harusnya sudah menikah dari kemarin." ucap Xiao Tian
"Lalu kenapa kau menerima pertunangannya?" ucap Taiwu
"Karena mereka memaksa, Dan Ayahku juga setuju, Mereka meminta waktu 3 tahun dan membiarkan putri Jia Li di sini agar kami saling mengenal dan tumbuh rasa suka, Jika selama tiga tahun, Perasaanku tak berubah, Maka kami tak akan menikah." ucap Xiao Tian
"Jadi begitu ya?" ucap Taiwu
"Ya begitulah, Tapi bisa kau singkirkan tanganmu dari tubuhku?"
"Kau memelukku terlalu lama, Aku tak ingin ada orang yang salah paham lagi." ucap Xiao Tian
"Ah iya maafkan aku pangeran." ucap Xiao Tian
"Ehm kupikir kau menikmatinya." ucap Dewa petir
"Sial aku ini masih normal tahu!" ucap Xiao Tian
"Aku tahu pangeran masih normal, Tak perlu membentakku, Lain kali aku akan hati-hati." ucap Taiwu
"Maaf aku tak bermaksud membentakmu." ucap Xiao Tian
"Bweee." ucap Dewa petir meledek Xiao Tian
Ruang makan
"Ayah apa aku bisa minta makanan lain?"
"Aku sudah bosan dengan makanan kerajaan, Makanan disini memang lebih baik dari pada makanan diluar, Tetapi rasanya kurang enak jika tak menggunakan bumbu, Bahkan aku merasa makanannya terlalu hambar." ucap Xiao Tian
"Bumbu apa yang kau maksud?"
"Kita kan hanya perlu membakar daging hingga matang lalu memakannya, Ayah rasa ini cukup enak, Diluar sana banyak yang tak bisa makan daging jadi jangan mengeluh!" Ucap Xiao Zhaoye
"Ya setidaknya selain dibakar, Kan bisa juga digoreng." ucap Xiao Tian
"Digoreng?"
"maksudmu direbus dengan air?" ucap Xiao Zhaoye
"Adeh, Apa didunia baruku ini tak ada yang mengenal minyak dan bumbu?" pikir Xiao Tian
"Ya begitulah, Kalau kau mau makanan modern kau harus memasaknya sendiri, Karena disini tak ada yang tahu cara memasaknya." ucap Dewa petir
"Ya sudahlah sekarang aku makan yang ada dulu deh." ucap Xiao Tian
"Hei nak, Soal acara klan tahun ini, Apakah kau mau hadir?" ucap Xiao Zhaoye
"Ya aku akan hadir kali ini." ucap Xiao Tian
"Nak, setidaknya hadirlah tahun ini." ucap Xiao Zhaoye
"Ya anakku, Bagaimanapun kau adalah pangeran, Kalau terus seperti ini mereka akan menganggapmu sombong karena tak ingin hadir diacara tahunan klan." ucap Xiao Hong
"Ayah, Ibu, Apa kalian tak mendengarnya?"
"Aku bilang aku akan hadir." ucap Xiao Tian
Plakk
"Suamiku apa aku sedang bermimpi?" ucap Xiao Hong sambil menampar wajah suaminya dengan keras
"Hei istriku, kalau ingin meyakinkan bahwa dirimu sedang tak bermimpi, Tampar wajahmu sendiri dong!" ucap Xiao Zhaoye
"Apa itu sakit?" ucap Xiao Hong
"Tentu saja sakit!" teriak Xiao Zhaoye
"Ah ternyata ini bukan mimpi, Aku merasa sangat senang." ucap Xiao Hong dengan santai
"Wah aku tak menyangka ternyata kelakuan Raja dan Ratu saat dimeja makan seperti ini, Hahah." pikir putri Jia Li
"pftt, Sepertinya sifatmu menular dari orang tuamu ya." ucap Dewa Petir.
"Diam kau!." ucap Xiao Tian di dalam hati.
"Jangan marah dong aku kan cuma bercanda." ucap Dewa Petir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 565 Episodes
Comments
Jeffrey Agung George
ceritanya lucu. kekanak kanakan.
2022-11-29
1
Simon De Natuq
lucu
2021-12-06
1
zamal78901
👍👍👍👍👍👍👍
2021-11-29
1