#Diluar ruang perjamuan
Xiao Tian yang meninggalkan ruang perjamuan berpapasan dengan Taiwu, dia pun berkata.
"Taiwu, kalau ada yang mencariku, bilang saja aku pergi ke ruang latihan, dan jangan ada seorangpun yang boleh masuk sampai aku keluar." ucap Xiao Tian
"Baik pangeran, hamba mengerti." jawab Taiwu
Melihat Xiao Tian berinisiatif ke ruang pelatihan Dewa petir merasa heran dan bertanya dengan telepatinya.
"Hei apa yang kau ingin lakukan di ruang latihan?" tanya Dewa petir
"Tentu saja untuk berlatih beladiri!" jawab Xiao Tian
"Memangnya kau paham beladiri?" tanya Dewa petir.
"Kau kan hanya bisa mengobati orang." ucap Dewa petir melalui telepati.
"Berhenti melakukan telepati dan tunjukkan wujudmu!" ucap Xiao Tian.
Dewa petir menunjukkan wujudnya di depan Xiao Tian.
"Nah gini kan enak ngobrolnya, Aku jadi bisa mengobrol sambil menatap wajahmu." ucap Xiao Tian.
"Cih, ok sekarang kau sudah bisa melihatku, Sekarang jawab pertanyaanku, Memangnya kau paham beladiri?" tanya Dewa petir.
"Tidak lah." jawab Xiao Tian.
"Lalu untuk apa kau kemari?" tanya dewa petir.
"Tentu saja untuk memintamu mengajarkanku beladiri." ucap Xiao Tian.
"Untuk apa aku mengajarimu?" tanya dewa petir.
"Kan kau sudah berjanji untuk membimbingku sampai aku menjadi kuat, Apa ingatanmu menjadi lemah karena kau sudah tua?" tanya Xiao Tian.
"Hei aku masih muda tahu, Aku baru berumur 3000 tahun." jawab Dewa petir.
"Bukankah itu sangat tua?"
"Umur Nenekku saja tak setua itu." ucap Xiao Tian.
"Jangan samakan umur Dewa dengan umur manusia!" ucap Dewa petir.
"Iya iya terserah kau saja, sekarang Ajarkan aku cara untuk menjadi kuat!" ucap Xiao Tian sambil menatap dewa petir.
"Cih apa itu caranya memohon pada seorang Dewa?" ucap Dewa petir.
"Kalau aku bisa memilih, mungkin aku tak mau didampingi oleh Dewa sepertimu. Apa kau lupa aku jadi seperti ini kan karena mu. Jadi kalau mau aku menghormatimu, setidaknya bantu aku agar menjadi kuat." jawab Xiao Tian
"Haih baiklah, Aku merasa gagal menjadi Dewa karena tak bisa menyangkal perkataan seorang manusia." ucap Dewa petir.
"Kau sudah gagal menjadi Dewa sejak kau menyambar seorang manusia tanpa sengaja." ucap Xiao Tian.
"Bocah ini...Akan kuhabisi kau!" ucap Dewa Petir.
"Apa kau lupa dengan tugas dari kaisar langit?" ucap Xiao Tian.
"Masa bodo dengan kaisar langit!" ucap Dewa Petir.
Jederrr (Suara petir menyembar Dewa petir)
"Wah sepertinya kau sedang diawasi, ahhahahah." ucap Xiao Tian.
Mendengar suara petir menyambar ,Taiwu langsung membuka pintu ruang latihan.
kreakk Pintu terbuka
"Pangeran apa kau tidak apa-apa?" tanya Taiwu.
"Aku mendengar suara petir menyambar kesini!" ucap Taiwu.
"Tenang saja aku tak apa, petirnya hanya menyambar ke sampingku, hehehhs." jawab Xiao Tian.
"Tuan kau harus pergi dari sini, tidak aman berada di sini, sepertinya ada iblis diruangan ini hingga petir menyambar kemari." ucap Taiwu.
"Baiklah, aku akan pergi." ucap Xiao Tian.
Ketika Xiao Tian meninggalkan ruang pelatihan, Dia berpapasan dengan Raja dan Ratu yang berlari karena takut Xiao Tian terkena petir.
"Nak apa kau tak apa?"
"Kami kemari karena mendengar suara petir menyambar." ucap Xiao Zhaoye dengan keringat diwajahnya.
"Aku tak apa ayah, itu hanya petir nyasar, tenang saja selama Dewa bersamaku, Aku tak akan terluka lagi." ucap Xiao Tian.
"Apa kau yakin, kau tidak apa-apa?"
"Setidaknya biarkan tabib mengecekmu." Ucap Xiao Hong sambil memegang tangan Xiao Tian.
"Tenanglah ibu, Aku tidak apa-apa, Kau tak perlu khawatir, lagipula anakmu ini sudah besar dan bisa menjaga diri." ucap Xiao Tian sambil melepaskan genggaman ibunya.
"Ta ... tapi." ucap Xiao Hong.
"Sudahlah istriku, bukankah dengan mata telanjang saja kita bisa melihatnya dengan jelas. Putra kita tak apa-apa, jadi tenanglah." ucap Xiao Zhaoye.
"Kalau begitu aku pamit dulu Ayah, Ibu." ucap Xiao Tian.
"Kau ingin pergi kemana?" tanya Xiao Hong.
"Tenanglah bu, Aku hanya ingin pergi ke kamarku." jawab Xiao Tian.
"Baiklah hati-hati saat berjalan." ucap Xiao Hong.
"Haihh berjalan saja masih disuruh hati-hati, Apa kah aku seceroboh itu?" ucap Xiao Tian.
"Ehmm Ibumu hanya menghawatirkanmu, kau tak perlu memikirkannya." ucap Xiao Zhaoye.
"Kalau begitu saya undur diri ayah, ibu." ucap Xiao Tian.
Ketika membalikkan badan Xiao Tian berpapasan dengan putri Jia Li.
"Pangeran apa kau baik-baik saja?"
"Kudengar kau hampir tersambar petir." ucap Putri Jia Li.
"Aku tak apa, Kau tak perlu hawatir, Aku tak akan mati semudah itu." ucap Xiao Tian meninggalkan Putri Jia Li.
"Pangeran Kau mau kemana?" tanya Putri Jia Li.
"Bukan urusanmu!" ucap Xiao Tian.
"Kenapa pangeran jadi mencoba menjauhiku ya?"
"Padahal dulu dia bertingkah seperti orang bodoh yang mengejarku terus menerus meski kutolak berkali-kali."
"Apa dia sudah tahu kalau dalang dibalik kecelakaanya adalah aku?"
"Tapi kenapa dia tak melaporkannya ke Raja dan Ratu?"
"Aku harus mengawasi pangeran." ucap Jia Li dalam hati.
Xiao Tian berjalan menuju kamarnya dan Putri Jia Li mengikutinya dari belakang.
"Hei bocah sepertinya ada yang mengikutimu." ucap Dewa Petir.
"Apa dia salah satu orang yang ingin membunuhku?" ucap Xiao Tian.
"Ya dan tidak." ucap Dewa Petir.
"Apa maksudmu?" ucap Xiao Tian.
"Dia memang pernah berencana membunuhmu. Tetapi sekarang dia tak berencana untuk membunuhmu, lebih ke ingin menyelidikimu." ucap Dewa Petir.
"Begitu ya."
"Keluarlah, Aku tahu itu kau putri Jia Li!' ucap Xiao Tian.
"Ba..bagaimana kau tahu kalau ini aku?" ucap putri Jia Li.
"Hanya menebak hahahah."
"Aku ingin kekamarku, Kenapa kau mengikutiku?"
"Apa kau juga ingin satu kamar denganku?"
"Kita bahkan belum bertunangan, Dan bukankah sudah kubilang kalau aku sudah tak tertarik kepadamu!" ucap Xiao Tian
"Kenapa kau jadi tak tertarik padaku?" ucap putri Jia Li.
"Bukankah kau pernah berencana membunuhku, Putri Jia Li?" ucap Xiao Tian.
"Ke..kenapa kau berfikir begitu?"
"Aku tak pernah berencana membunuhmu, memangnya kapan itu terjadi?" ucap putri Jia Li.
"Sepertinya ingatanmu bermasalah ya?"
" Akan ku ingatkan lagi, Harimau buas yang menyerangku di hutan obat kerajaan kemarin. Bukankah itu perbuatan orang yang kau suruh kan, Putri Jia Li?" ucap Xiao Tian.
"Kalau kau tahu kenapa kau tak melapor ke Raja dan Ratu?"
"Mereka kan sampai sekarang masih menyelidiki kasus ini." ucap putri Jia Li.
"Bisa kubilang karena aku ingin berterima kasih kepadamu." ucap Xiao Tian.
"Untuk apa kau berterima kasih padaku?" ucap putri Jia Li.
"Karena telah menunjukkan sifat aslimu, ya dan juga karena aku juga sedang mencari cara membatalkan perjodohan kita." ucap Xiao Tian.
"Aku tak mengerti maksudmu, Bukankah kau sendiri yang meminta untuk menikahiku?" ucap Putri Jia Li.
"Aku hanya pura-pura menyukaimu, agar ayah tak menjodohkanku dengan yang lain. Yang kutahu kau kan selalu menolak orang yang melamarmu. Jadi kalau ayahku ditolak olehmu maka aku tidak perlu memikirkan perjodohan."
"Sayangnya tak disangka, kau malah menerimanya."
"Aku heran kenapa kau menerimaku, padahal kau bilang tak menyukaiku, kau bahkan mencoba membunuhku. Kenapa kau tak bilang saja ke ayahmu kalau kau tak ingin menikahiku?" ucap Xiao Tian.
"Aku menerima perjodohan ini karena Ayahku memaksaku, Aku menyuruh orang mencelakaimu agar perjodohan ini batal." ucap Putri Jia Li.
"Kenapa kau begitu membenciku, Putri Jia Li?" ucap Xiao Tian.
"Karena kau adalah pangeran tak berguna yang tak bisa beladiri, dan selalu terobsesi alkemis tapi tak punya bakat sama sekali, Dan yang paling penting, kau suka bermain dengan para pembantumu!"
"Kata orang tak ada yang baik dari dirimu, Kau hanya pangeran mesum yang tak bisa melakukan apapun, dan hanya bisa menggoda para pembantu." ucap Putri Jia Li.
"Setelah melihatku langsung apa kau percaya cerita-cerita itu?"
"Terserah padamu percaya atau tidak, yang pasti aku sama sekali tak tertarik kepadamu."
"Jadi, Kau tak perlu berencana membunuhku atau melukai orang-orangku!"
"Kalau kau berani mengganggu orang-orangku maka aku jamin kau tak akan merasakan hari esok." ucap Xiao Tian.
Xiao Tian meninggalkan Putri Jia Li dan masuk kekamarnya.
"Apa aku memang salah menilainya?"
"Apa kata-kata orang itu hanyalah bualan belaka?" ucap Putri Jia Li di dalam Hati.
#Di dalam kamar Xiao Tian
"Wah kau pandai berakting juga ya." ucap Dewa Petir.
"Ya karena aku belajar dari ahlinya." ucap Xiao Tian.
"Oh memangnya siapa Gurumu?" ucap Dewa petir.
"Bukankah kau guruku sekarang?"
"Kau kan pelawak yang paling berbakat." ucap Xiao Tian.
"Hei berhenti meledekku, kalau tidak aku akan marah!" ucap Dewa Petir.
"Silahkan saja kalau kau mau tersambar petir lagi." ucap Xiao Tian.
"Sialan, kalau bukan karena kaisar langit aku pasti sudah menghabisimu!" ucap Dewa Petir.
"Hahaha sudahlah terima saja nasibmu, sekarang katakan padaku bagaimana cara menjadi kuat!" ucap Xiao Tian.
"Pertama-tama kau harus belajar merasakan kekuatan qi, duduklah dan tutup matamu, kosongkan fikiranmu dan rasakan sebuah kekuatan yang mengalir di tubuhmu." ucap Dewa Petir.
"Baiklah aku melihat sebuah cahaya kecil, lalu apa?" ucap Xiao Tian.
"Rasakan ki yang ada di luar tubuhmu, Dan serap semua ki yang berada diluar untuk memperkuat tubuhmu. " ucap Xiao Tian.
"Selamat kau telah menjadi petarung bintang satu." ucap Dewa petir.
"Begini saja?" ucap Xiao Tian.
"Cobalah hancurkan sesuatu, maka kau akan tahu perbedaanya." ucap Dewa Petir.
"Kalau ku lewat pintu pasti ada yang tahu, lebih baik ku lewat jendela." ucap Xiao Tian.
Xiao Tian membuka tirai yang menutupi jendelanya, tetapi dia melihat banyak prajurit yang berpatroli di sekitar Jendelanya.
"Wah wah benar-benar ketat, sepertinya tidak ada cara lain selain lewat pintu, semoga tak ada orang di luar pintu." ucap Xiao Tian
"Wah aku beruntung tak ada orang, hehehe." ucap Xiao Tian.
Belum sempat melangkah lebih jauh, Para pembantu istana melihatnya keluar dan mulai mendekatinya.
"Hei pangeran, kau mau kemana?"
"Kami baru mau berkunjung ke kamarmu." ucap pembantu istana A.
"Memangnya apa yang kakak kakak sekalian ingin lakukan dikamarku?" ucap Xiao Tian.
"Tentu saja menemanimu tidur." ucap pembantu istana B.
"Sudah kuduga dia memang orang mesum, dia sedang bersenang-senang dengan pembantunya, untung aku bersembunyi di dekat kamarnya untuk mengawasinya." ucap putri Jia Li.
"Maaf kakak cantik, Aku tak punya waktu untuk menemani kalian, Aku ada urusan yang penting, lain kali saja ya." ucap xiao Tian melangkah pergi.
"Ah tak apa pangeran, kalau kau membutuhkan kami, panggil saja kami." ucap Pembantu istana A.
"Ya baiklah, kalau begitu sampai jumpa." ucap Xiao Tian dengan senyuman dan meninggalkan mereka.
"Oh dewa, Entah kenapa pangeran jadi terlihat sangat tampan hari ini, Benarkan Fang yin?." Ucap pembantu istana B.
"Ya kau benar entah kenapa dia jadi terlihat lebih tampan." ucap Fang Yin.
"Hei hidungmu mimisan tuh." ucap Pembantu istana A.
"Kemana dia akan pergi?"
"Kupikir dia tak akan mengabaikan pembantunya, Apa rumor itu memang salah ya?" ucap Putri Jia Li.
Putri Jia Li terus mengikuti Xiao Tian sampai keluar istana.
"Hei sepertinya calon istrimu terus mengikutimu." ucap Dewa Petir.
"Aihh, Aku tak mengerti sebenarnya apa yang dipikirkan wanita itu?."
"Hei Dewa petir bisakah kau membuatnya kehilangan jejakku?" ucap Xia Tian.
"Ah itu mudah, Kau cukup Berpura-pura berhenti dan lihat kebelakang seperti mencari orang. Lalu saat dia bersembunyi, kau lari sekuat tenaga." ucap Dewa petir.
"Ide bagus." ucap Xiao Tian
Xiao Tian melakukan ide Dewa petir dan berhasil kabur dari pandangan Putri Jia Li.
"Sial kenapa dia tiba-tiba berhenti?"
"Wah apa dia mencari seseorang?"
"Apa dia tahu kalau aku mengikutinya?"
"Aku harus bersembunyi agar tak ketahuan." ucap Putri Jia Li.
"Kenapa mendadak sepi?"
"Lebih baik kulihat apa yang dia lakukan."
"Apa kemana dia?" ucap Putri Jia Li.
"Kurasa disini tak ada orang ehhehe baiklah kucoba hancurkan batu itu." ucap Xiao Tian.
Duarttt Sebuah batu besar telah Xiao Tian hancurkan dengan satu pukulan.
"Waw aku benar-benar menjadi kuat hahaha."
"Hei Dewa petir akhirnya kau jadi sedikit berguna." ucap Xiao Tian.
"Cih dasar bocah, berhenti meledekku." ucap Dewa Petir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 565 Episodes
Comments
Ketut Sukerana
lanjutkan thor
2023-10-22
2
alexander susanto
Ngakak Jadinya 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2023-09-26
1
kata kata nya terpotong potong jadi kita kira yang ngomong orang lain seperti :
" pangeran anda tidak apa apa " kata zeiwu
" saya mendengar ada suara petir disini " kata zeiwu
harusnya di sambung aja Thor semisal:
" pangeran anda tidak apa apa, saya mendengar suara petir disini " kata zeiwu
2022-11-27
0