Arga adalah dokter jenius dari tahun 3000. Dia sangat terkenal karena kejeniusannya. Hampir semua penyakit bisa dia sembuhkan. Karena kejeniusannya itu dia dipanggil sebagai Dewa obat.
Akan tetapi karena sebuah kesalahan seorang Dewa, dia mati tersambar petir diumurnya yang masih muda.
Dia tak mengingat hal lain selain keterampilannya dalam ilmu kedokteran. Dia berpikir keras untuk mencoba memahami situasi yang sedang dia alami.
Setelah berpikir keras begitu lama, ingatan dari pemilik tubuh sebelumnya mulai bermunculan. Pemilik tubuh itu bernama Xiao Tian, pangeran pemalas dari kerajaan petir, yang begitu dibenci oleh semua bangsawan dan rakyatnya karena tingkahnya yang suka tidur dengan para pelayan, dan tak pernah mau berlatih beladiri.
Xiao Tian adalah satu-satunya pangeran dari kerajaan Petir, tapi dia tidak tertarik dengan politik dan beladiri, hanya tertarik pada ilmu Alkemis (pengobatan). Tak ada yang bisa membujuknya untuk menghilangkan hobinya itu. Sampai pada suatu hari, dia hampir mati diserang hewan buas karena pergi ke hutan sendirian untuk mencari tanaman obat.
Harusnya di hutan sekitar kerajaan tak ada hewan buas, oleh karena itu dia boleh berkeliaran sendiri tanpa pengawalan. Dia hanya dibekali pedang yang disimpan di dalam cincin ruang di tangan kanannya untuk berjaga-jaga. Tak ada yang menyangka kalau dia akan mengalami kejadian tragis hingga harus kehilangan nyawa karena diterkam hewan buas. Kejadian tragis yang dialami Xiao Tian itu, Masih menjadi misteri.
Setelah memahami situasinya, dia pun tidur karena waktu sudah malam, dan tubuhnya masih terasa sakit.
"Lebih baik aku tidur dulu." ucap Xiao Tian
********
Keesokan Harinya Xiao Tian terbangun dari tidurnya. Tubuhnya tak terasa sakit seperti kemarin malam. Sambil meregangkan ototnya dia berkata,
"Ok Jadi sekarang namaku Xiao Tian."
"Aku hampir mati karena diterkam hewan buas kemarin sore"
"Menurut ingatan pemilik tubuh sebelumnya, dihutan itu seharusnya tak ada hewan buas, ini benar-benar membingungkan."
"Sepertinya ada yang berniat mencelakai tubuh ini, tapi siapa?" gumam Xiao Tian.
Ketika sedang berpikir keras, terdengar suara seseorang mengetuk pintu kamarnya. Untuk mengetahui siapa yang mengetuk pintu kamarnya, dia pun berkata, "Siapa itu?"
Setelah itu, suara seorang pria muda terdengar dali balik pintu tersebut.
"Hamba Taiwu , yang mulia memanggil anda untuk hadir di ruang perjamuan."
"Baiklah katakan pada ayahanda, aku akan kesana setelah mandi." sahut Xiao Tian.
"Baik pangeran, hamba akan menyampaikannya kepada yang mulia."
"Apakah masih ada pesan yang ingin pangeran sampaikan kepada yang mulia?" tanya Taiwu.
"Tidak, itu saja." jawab Xiao Tian.
"Kalau begitu hamba pamit undur diri." sambung Taiwu dari balik pintu.
Setelah Taiwu pergi menjauh, Xiao Tian keluar kamar untuk membersihkan diri di kamar mandi. Setelah mandi, Xiao Tian pergi ke ruang perjamuan untuk menemui ayahnya.
Ayah dari Xiao Tian bernama Xiao Zhaoye, Dia adalah raja dari kerajaan petir. Seorang raja yang tak dihargai oleh para rakyat dan pejabat lain karena terlalu memanjakan putranya.
#Ruang perjamuan
"Kenapa ayah memanggilku?" tanya Xiao Tian.
"Duduklah." sambung Xiao Zhaoye sambil menunjuk kearah bawah.
"Baik ayahanda." ucap Xiao Tian dengan sopan, Karena dia masih belum terbiasa dengan kondisinya.
Melihat Xiao Tian begitu sopan, ayahnya tersenyum dan berkata.
"Sepertinya setelah kecelakaan kemarin, kau jadi sedikit lebih tenang ya."
"Baguslah, kuharap perubahanmu ini bertahan selamanya." ucap Xiao Zhaoye.
"Akan ku usahakan untuk menjaga sikapku seperti sekarang." sambung Xiao Tian.
"Bagus, kau jadi terlihat seperti pangeran sekarang."
"Ayah hanya ingin memberitahumu, bahwa Putri Jia Li akan datang kemari." ucap Xiao Zhaoye dengan wajah serius.
"Untuk apa dia kemari?" tanya Xiao Tian.
"Nak, apa kau lupa dengan perjodohanmu?" tanya Xiao Zhaoye.
"Ah aku baru ingat, apa aku akan dinikahkan dengannya sekarang?" jawab Xiao Tian.
"Kau ini selalu tidak sabaran ya kalau bicara tentang Putri Jia Li. Sayangnya dia kemari bukan untuk menikah sekarang. Tapi untuk membahas kapan waktu yang tepat." jelas Xiao zhaoye sambil menggelengkan kepala.
"Oh." ucap Xiao Tian.
Tak lama kemudian pria muda yang berwajah tampan dan terlihat seumuran dengan Xiao Tian memasuki ruang perjamuan. Pria muda itu adalah Taiwu seorang pengawal pribadi pangeran Xiao Tian.
"Salam yang mulia, putri Jia Li bersama rombongannya telah datang." ucap Taiwu sambil memberi hormat.
"Persilahkan mereka masuk!" ucap Xiao Zhaoye.
"Baik yang mulia." Taiwu melangkah keluar ruangan untuk menjemput rombongan putri Jia Li.
Xiao Tian terus menghayal tentang putri Jia Li yang kecantikannya terus terbayang di pikirannya. Berdasarkan ingatan sebelumnya, putri Jia Li merupakan cinta pertama dari sang pemilik tubuh sebelumnya.
Ketika sedang bengong karena membayangkan kecantikan putri Jia Li, suara misterius tiba-tiba terdengar di telinga Xiao Tian.
"Xiao Tian Lebih baik kau menolak perjodohan ini!" suara misterius yang terdengar di telinga Xiao Tian.
"Suara apa itu ya?" pikir Xiao Tian.
"Aku adalah Dewa petir. Jangan khawatir tak ada yang bisa mendengarku kecuali kamu. Aku bicara lewat pikiran." ucap Dewa Petir
"Ah aku ingat kau lah yang membuatku mati waktu itu, untuk apa aku mempercayaimu." ucap Xiao Tian dalam hati.
"Ngomong-ngomong kebetulan nama kerajaan ini Kerajaan Petir, apa ada hubungannya denganmu?" tanya Xiao Tian.
"Itu hanya kebetulan, kau seharusnya hidup sebagai orang biasa dan jauh dari bahaya. Menjadi pangeran adalah kesalahan, banyak yang mengincar nyawamu karena merasa dirimu tidak berguna." jawab Dewa petir.
"Oh apakah Kau dewa yang ceroboh?"
"Kenapa selalu melakukan kesalahan?" ucap Xiao Tian Dalam Hati
"Yang melemparmu adalah Istri kaisar Langit. Dialah yang membuat semuanya kacau dan aku jadi repot karena harus membereskan semua kesalahannya" ucap Dewa Petir.
"Lalu bagaimana caramu membereskannya?" ucap Xiao Tian dalam hati.
"Ada dua cara, yaitu membunuhmu dan menghidupkanmu lagi, atau membimbingmu sampai kau menjadi kuat dan bisa menjaga dirimu sendiri." jawab Dewa Petir.
"Kalau begitu aku pilih yang kedua."
"Ngomong-ngomong kenapa aku harus menolak putri Jia Li?" tanya Xiao Tian dalam hati.
"Itu karena, dia lah yang menyuruh orang melepaskan harimau di hutan, agar kau celaka." jawab Dewa petir.
"Kenapa dia melakukan itu?" ucap Xiao Tian dalam hati.
"Karena dia tidak ingin menikahimu!." ucap Dewa petir.
"Kenapa dia tidak bilang saja?" tanya Xiao Tian dalam hati.
"Karena dia dari kerajaan kecil, Dan takut terhadap kekuatan kerajaanmu!" jawab Dewa petir dengan kesal karena Xiao Tian banyak bertanya.
"Xiao Tian!" ucap Xiao Zhaoye sambil menepuk punggung Xiao Tian.
"Ada apa ayah?" ucap Xiao Tian yang baru sadar kalau dia habis melamun.
"Dari tadi kau melamun saja dan tidak mendengarkan kami. putri Jia Li terus memanggilmu dari tadi!" bentak Xiao Zhaoye.
Xiao Tian tak mendengar mereka karena fokus mendengar suara dewa petir. Setelah mendengar ucapan ayahnya Xiao Tian melirik kearah Putri Jia Li.
Putri Jia Li terlihat begitu cantik dan mempesona, tapi Xiao Tian tak tertarik dengannya lagi karena ucapan dari dewa petir. Dia menatapnya dengan tajam, tak memperdulikan Ayah dari putri Jia Li yang duduk didepannya.
"Jadi ini putri Jia Li, dia memang Cantik pantas pemilik tubuh ini menyukainya. Tapi sayang perilakunya tak sesuai dengan parasnya." pikir Xiao Tian sambil menatap putri Jia Li dengan pandangan merendahkannya.
"Beraninya dia menatapku dengan pandangan seperti itu, akan kulakukan segala cara untuk menghabisimu!" pikir putri Jia Li
" Oh Pangeran Xiao Tian, saya kemari untuk membahas perjodohan kita." ucap putri Jia Li sambil tersenyum.
"Maaf menurutku, lebih baik kita sudahi saja perjodohan ini." ucap Xiao Tian.
"Apa maksudmu?" tanya Putri Jia Li.
"Apa aku kurang jelas?" tanya Xiao Tian.
Putri Jia Li hanya diam karena tak memahami maksud dari ucapan Xiao Tian.
"Aku menolak perjodohan ini, anggap saja perjodohan ini tak pernah terjadi." ucap Xiao Tian.
"Hei nak apa yang baru saja kau katakan?"
"Bukankah kau yang selalu meminta untuk dijodohkan dengannya?" tanya Xiao Zhaoye yang terkejut dengan ucapan Xiao Tian.
"Aku berubah pikiran ayah, Aku tak menyukainya lagi, jadi hentikan saja perjodohan ini." ucap Xiao Tian.
"Apa yang terjadi dengan pecundang ini?"
"Bukankah dia selalu menginginkanku?"
"Kenapa dia menolakku?"
"Apa dia tahu kalau aku dalang dari kecelakaannya kemarin?" ucap Putri Jia Li dalam hati.
"Putri tolong jangan tersinggung, setelah kecelakaan kemarin pangeran masih belum bisa berpikir jernih." ucap Xiao Zhaoye sambil berusaha mencairkan suasana.
"Tidak apa yang mulia, jika memang pangeran tak menyukai perjodohan ini, lebih baik kita hentikan saja." ucap Putri Jia Li.
Mendengar putrinya ingin membatalkan perjodohan, Jia Xin memegang pundak putrinya dan berkata.
"Putriku kau tak boleh begitu, Bagaimana pun perjodohan ini sangat menguntungkan kedua belah pihak, Jadi ayah sarankan Perjodohan ini ditunda sampai 3 tahun, agar kalian saling mengenal, kalau dalam 3 tahun kalian tetap tak saling menyukai, kalian boleh membatalkan perjodohan ini." ucap Jia Xin.
"Baiklah ayah." ucap Jia Li.
"Pernikahan memang bisa ditunda 3 tahun, tapi mereka bisa bertunangan dahulu agar tak ada yang mengganggu." ucap Jia Xin sambil menatap Raja Xiao Zhaoye.
"Anakku kau tak masalah dengan ini kan?" tanya Xiao Zhaoye sambil melirik ke arah Xiao Tian.
"Terserah ayah saja, Tapi asal ayah tahu, aku tak akan pernah jatuh cinta kepadanya." jawab Xiao Tian meninggalkan ruang perjamuan.
"Nak, tolong jaga bicaramu!" bentak Xiao Zhaoye.
"Tak apa biarkan pangeran sendiri, mungkin dia masih memikirkan kecelakaan kemarin." ucap Jia Xin.
"Terima kasih atas pengertiannya adik Jia Xin." ucap Xiao Zhaoye.
"Sama-sama Kakak Zhaoye." ucap Jia Xin.
"Apa perasaanku saja, atau pecundang itu memang berubah menjadi lebih berwibawa?" pikir putri Jia Li.
"Kalau begitu saya pamit undur diri, Saya titip Putri saya agar bisa mengenal Pangeran lebih jauh." ucap Jia Xin sambil berdiri dari tempat duduknya.
"Ayah, tapi ayah tak berkata kalau aku harus tinggal disini!" ucap putri Jia Li.
"Tenang saja, Besok Ayah akan kembali membawa rombongan lebih banyak." ucap Jia Xin.
"Tapi untuk apa?" tanya putri Jia Li.
"Tentu saja untuk pertunanganmu." jawab Jia Xin.
"Tapi ayah.." ucap Jia Li dengan wajah kecewa
"Apa kau mau melawan ayah?" ucap Jia Xin dengan tatapan marah.
Melihat tatapan ayahnya Jia Li berhenti melawan dan hanya bisa patuh.
"Ti ... tidak." jawab Jia Li.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 565 Episodes
Comments
Mara Rn
keren
2024-04-18
0
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
Hmmm, dulu aku sangat jengkel ama nih Putri. sampe sekarang keinget lagi😒😒
2022-06-28
3
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
hahahah, sangat2 ceroboh tapi penyayang banget nanti🤭🤭
2022-06-28
3