"Prem pem pem preemm" suara mobil yang terjebak macet di jalan, "aduh brisik banget disana ada apa ya?" Kata Sania dari arah kejauhan dan melihat keramaian.
"Hei lihat lihat ada yang tertabrak disana" warga membicarakan seseorang yang tertabrak, "ayo kesana" sambil melihat dari kejauhan.
*********
Dari arah kejauhan Sania melihat arah keramaian itu lalu dengan spontan dia berlari menjauh dari keramaian itu. "Wahh kasihan sekali dia, apa ada pihak keluarganya? Dimana mereka? Ayo kita bawa ke rumah sakit segera" Kata warga yang disana.
Sania mendengar suara dari kerumunan orang-orang disana dan ia terus menjauhi keramaian dengan lari tergesah-gesah, ia berlari dengan mata memandang kebawah tanpa melihat kearah depannya tiba-tiba ia menabrak seorang pria "Aahh" (buk) Sania terjatuh dan langsung melihat pria tersebut "ah maafkan aku, aku tidak sengaja" ucap Sania dan ia langsung berdiri menundukkan kepalanya karena merasa bersalah.
Entah apa yang dilihat oleh Sania tiba-tiba dia melihat ke arah pria yang barusan saja ia tabrak itu dengan wajah yang ketakutan! "Sania-Sania!!" "S A N I A!" tiba-tiba ia mendengar suara dari kedua telinganya, suara itu terus memanggil namanya namun entah dari mana asalnya suara itu.
Dan lagi "Sania!" ia merasa sangat takut dan seketika ia langsung menjerit ketakutan!
Dia membuka kedua matanya sambil berbergerak bangun dari mimpi yang menyeramkan itu "Sania kamu mimpi buruk lagi?" Kata Hana ia membuka pintu kamar Sania.
"Iya kak, aku mimpi lagi" ucap Sania ia sambil mengusap mukanya.
Hana kemudian masuk dan menuangkan air minum dan langsung ia berikan ke Sania "Ini minum dulu biar lega" sambil mengelap keringat Sania.
Sania menerima segelas air dari Hana dan langsung meminumnya. "Aku mimpi hal itu berulang ulang kak, aku takut sama mimpi itu, lagi-lagi ada orang yang memanggilku" kata Sania dengan wajah ketakutannya dan pucat dia meceritakan hal itu.
Hana memeluk Sania "sudah tidak apa-apa, kasih tahu kakak saja kalo kamu mimpi yang begitu lagi" kata Hana yang sambil memeluk Sania.
"Iya kak" jawab Sania.
"Yaudah sekarang kamu tidur lagi ya, kakak jagain kamu dari luar" kata Hana sambil menarik selimut dan Sania mulai berbaring lagi.
Sania memejamkan matanya dan Hana mencium kening Sania "selamat tidur" ucap Hana berbisik dengan tersenyum.
Hana berjalan keluar dari kamar Sania menuju sofa ruang tengah, ia menjaga Sania dari luar kamar milik Sania saat Sania kembali tertidur.
**********
Pagi hari setelah kejadian Sania bermimpi buruk Sania keluar dari kamarnya dan melihat Hana yang tengah tertiduran di sofa ia menjaga Sania semalaman, ia tertidur di sofa ruang tengah dekat kamarnya. Seketika Sania kembali masuk ke kamar dan mengambilkan selimut untuk Hana. Ia menyelimuti Hana dan mencium kening Hana.
*******
Saat Sania di dapur dan ia akan memasak makanan, ia mencoba melihat kearah Hana yang sedang tertidur di ruang tengah, tiba-tiba Sania melihat ada sesosok pria yang sedang berdiri di samping Hana tidur.
Secara tidak sengaja Sania berlari kearah Hana tidur seketika itu juga sosok pria itu menghilang dengan aura hitamnya dan saat kejadian itu juga Hana terbangun dari tidurnya.
"Eh Sania, kenapa kamu tergesah-gesah begitu?" Tanya Hana dengan ekspresi terkejut melihat Sania berada di dekatnya, Hana bangun merubah posisi menjadi duduk.
"Aku melihat ada pria berjubah hitam bediri disamping kakak tidur tadi!" jawab Sania dengan lantang.
"Udah enggak ada apa-apa Sania" Kata Hana sambil menenangkan Sania.
"Tapi tadi aku lihat beneran kak!" Sania bersikeras dan berusaha meyakinkan Hana.
"Iya, sekarang kan udah nggak ada lagi, ya udah nggak perlu di pikirin lagi ya" Kata Hana menatap Sania.
"Ya udah kak kalo begitu" jawab Sania dengan nada lesu.
"Mungkin perasaan aku aja kali gara-gara semalam aku mimpi buruk" Imbuhnya dan berjalan ke arah dapur.
"Semalam juga aku mimpi pria itu sama persis seperti yang aku lihat di samping kakak" kata Sania menoleh ke arah Hana.
"Tapi kakak enggak tahu siapa pria itu?" Jawab Hana ia berusaha mengerti perasaan Sania.
"Ya udah lah enggak usah di bahas, kita lupain aja" kata Hana.
"Kamu mau masak apa di dapur?" Tanya Hana, ia mengalihkan pembicaraan sebelumnya.
"Aku mau buat sarapan" jawab Sania ia terus berjalan menuju dapur.
"Ya udah sana kamu mandi biar kakak aja yang buatin sarapan, ini udah jam 06:00, kamu harus pergi sekolah kan!" Seru Hana dan ia beranjak dari sofa menuju dapur.
"Baik kak" Jawab Sania dan melirik ke arah Hana sambil mengangguk.
***********
Lanjut bacanya ya Gaes \=\=>
Kasih saran sama kritiknya ya teman2
Jangan lupa kasih Jempolnya gaes
Terimakasih yang sudah mampir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Muhammad Ulil Albab
itu laki2 atau malaikat y aku pernah mengalami hal-hal seperti itu di tangga pondok ku saat malam pada saat aku mau berangkat diniyyah..................................,,,,,,,,,,,,,,,,,★
2021-04-06
0
Yuli Rahayu
👍😘
2021-03-27
0
Diah Mustika Mahatma Restu
merinding bangett
2020-07-09
8