nino & jayden
Hari ini merupakan hari pertama nino mengawali aktivitas pertamanya di negara asalnya
Saat ini ia bersama dengan kedua ayahnya berada di suatu sekolah menengah keatas di kota thailand
Setelah menemui kepala sekolah kini nino diantarkan oleh wali kelasnya untuk pergi bersama kearah kelas yang akan ia masuki
begitu sampai tepat di depan kelas tersebut ia mendengarkan suasana kelas yang cukup ramai
khun maisya
selamat pagi semuanya
khun maisya
Jadi hari ini seperti yang kalian dengar bahwa kita kedatangan salah satu murid pindahan dari london yang akan menjadi bagian di dalam kelas kita
khun maisya
Baik kalau begitu, silahkan masuk yang diluar
Nino mulai memasuki kelas tersebut banyak sepasang mata yang kini tengah menatapnya dan ada juga yang tengah bergosip tentang nino
tentu saja nino tidak memperdulikan itu semua
khun maisya
Baiklah sekarang perkenalan dirimu nak
Mata nino mulai melihat seluruh isi kelas saat ia berdiri di depan papan tulis
Ia tengah mencari bangku kosong
Matanya menangkap salah satu siswa yang tengah tidur di kelas
pikir nino “apa dia tidak tau jika tempat ini adalah sekolah?”
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
nino
Setelah mengucapkan kata tersebut ia berjalan kearah bangku kosong di dekat jendela
dan kini wali kelas nino tengah menerangkan materi pelajaran biologi, tetapi fokus nino teralihkan saat siswa yang tertidur di kelas itu bangun dari tidurnya
sampai dimana tatapan mata mereka bertemu
Oke baiklah anggap saja murid itu hanya menatap nino biasa aja
Tetapi berbeda dengan nino
Jam kini menunjukkan pukul 10.30 Am dimana para murid tengah berhamburan keluar kelas yang dimana pergi ke kantin sekolah untuk mengisi perut mereka yang tengah kosong
Hanya ada beberapa murid yang tinggal dikelas karena mungkin mereka membawa bekal dari rumah mereka masing masing
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
hey aku ingin bertanya
Jawab teman sebangku nino yang sedikit takut dengan nino
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
Kenapa dia sering tidur di kelas?
???
Karena d-dia memang sudah t-terlahir untuk menjadi pintar
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
shit! bukan jawaban itu yang ku mau sialan
???
Lalu yang seperti a-apa?
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
Sudah lah kau keluar lah jika ingin keluar
???
ayo lah ke kantin kawan
???
Di kantin banyak siswi siswi cantik
Nino menatap tajam ke arah teman sebangkunya
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
pergi atau aku sobek mulut mu itu?
Dengan rasa takut murid tersebut segera pergi dari sana dan menuju ke kantin
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
(ck, ketua kelas macam apa yang suka nya tidur di dalam kelas?)
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
(sepertinya bermain main dengan nya sedikit cukup menyenangkan untuk ku)
Dengan segera nino pergi ke kantin dan membeli segelas minuman, tak menunggu lama nino kini sudah kembali ke dalam kelas
Dan tentu saja ia menjatuhkan segelas minumannya itu di bangku si ketua kelas dan itu mengenai bukunya
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
maaf aku tidak sengaja
Jayden Putra Mahendra (Jay)
Sialan
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
Hey kenapa kau mengumpat?
Jayden Putra Mahendra (Jay)
Karna kau buku ku jadi basah
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
Kan aku sudah meminta maaf
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
apa itu kurang?
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
Kau mau ganti rugi berapa demi sebuah buku?
Jayden Putra Mahendra (Jay)
Bukan masalah ganti rugi
Jayden Putra Mahendra (Jay)
tapi kau menjatuhkan minuman mu ke buku ku terlihat seperti disengaja
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
Oh ayo lah aku benar benar tidak sengaja
yah murid paling pintar satu sekolah dan menjabat sebagai ketua kelas 2-4 ini menjadi sangat marah dengan kelakuan nino
Mendengar suara khun maisya para murid kembali ke tempat duduknya
Jayden Putra Mahendra (Jay)
Urusan kita belum selesai
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
(dia pikir aku takut dengan nya?)
Oke asal kalian tau selama 2 Minggu nino bersekolah di situ ia tak henti hentinya mengerjai jayden
para murid dan para guru bahkan kepala sekolah pun dilarang dengan nya untuk memberitahu kepada ayahnya tentang perilaku nya ini
Hingga suatu ketika dimana mereka berdua pulang sekolah, langkah kaki jayden di hentikan oleh 3 orang preman
???
Hey tunggu sebentar adik kecil
???
Apa kau tau jika kau berjalan di daerah ini kau harus membayar sebesar 15.000 thb
Jayden Putra Mahendra (Jay)
paman aku tidak punya uang
Jayden Putra Mahendra (Jay)
Jadi mending kalian cari yang lain saja
Jayden Putra Mahendra (Jay)
Dan ganti profesi apa kalian tidak bisa mencari pekerjaan?
Jayden Putra Mahendra (Jay)
Padahal kalian juga masih lumayan muda
Jayden Putra Mahendra (Jay)
Tapi sudah menjadi pengangguran
???
Jangan mencoba menceramahi kami
???
Cepat serah kan barang berharga milik mu ke kami
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
(ck, apa para preman itu buta?)
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
(apa preman disini tidak bisa melihat mana yang derajat nya tinggi dan yang rendah?)
Jayden yang sudah pasrah untung di pukuli oleh ketiga preman itu hanya memejamkan matanya
Tetapi ia mendengarkan suara pukulan yang cukup keras sedangkan dirinya saja tidak merasakan sakit dibagian tubuhnya manapun
Ah ternyata ada seseorang yang datang sebagai penyelamat nya
Nino dengan tatapan tajam nya seperti burung elang kini menghabisi ketiga preman itu dengan mengggila
saat dirasa ketiga preman itu sudah mulai lemah nino menarik tangan jayden dengan lembut untuk pergi dari sana
Jayden Putra Mahendra (Jay)
Terimakasih
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
Hmm
Jayden Putra Mahendra (Jay)
Tangan mu berdarah, apa itu sakit?
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
Tidak
Jayden Putra Mahendra (Jay)
ayo ke rumah ku dulu biar aku obati
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
Tidak perlu
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
Aku bisa sendiri
Jayden Putra Mahendra (Jay)
oh ayolah biarkan aku melakukannya
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
....
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
oke terserah mu
mereka berdua berjalan beriringan dengan Jayden yang berusaha memecahkan suasana yang canggung diantara mereka berdua
Setelah berjalan sekitar kurang lebih 15 menit, kini mereka berdua telah sampai di rumah jayden.
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
(cukup sederhana)
Jayden Putra Mahendra (Jay)
Ayo masuklah
Jayden Putra Mahendra (Jay)
Apa yang kau tunggu?
saat mereka berdua masuk kedalam rumah jayden mereka disambut dengan papa jayden yang tersenyum hangat ke arah mereka
Bastian Ardiansyah (Bastian/Papa Jayden)
sudah pulang jay?
Jayden Putra Mahendra (Jay)
sudah, seperti yang papa lihat sekarang
Bastian Ardiansyah (Bastian/Papa Jayden)
yasudah kamu ganti baju sana papa akan memanaskan masakannya untuk mu
Tatapan bastian beralih mengarah ke nino, ia rasa sebelumnya tidak pernah melihat teman jayden yang satu ini.
Bastian Ardiansyah (Bastian/Papa Jayden)
Jay
Bastian Ardiansyah (Bastian/Papa Jayden)
siapa dia?
Bastian Ardiansyah (Bastian/Papa Jayden)
Apa dia teman mu sayang?
Jayden Putra Mahendra (Jay)
pa, dia itu...
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
Sahabat
Jayden Putra Mahendra (Jay)
(what?)
Jayden sedikit terkejut dengan ucapan nino, ia berpikir sejak kapan dia dan nino menjadi sahabat?
Bastian Ardiansyah (Bastian/Papa Jayden)
oh sahabat di sekolah yah?
Bastian Ardiansyah (Bastian/Papa Jayden)
Oke oke, kalau begitu jayden kamu ajak main si...
Nino Fernandez Oktavio (Nino)
Nino om
Bastian Ardiansyah (Bastian/Papa Jayden)
Ah iya nino
Bastian Ardiansyah (Bastian/Papa Jayden)
Kamu ajak main dulu si Nino nya, papa mau panasin masakannya
Jayden Putra Mahendra (Jay)
oke pa
kini bastian telah pergi meninggalkan keduanya ke dapur, dan tanpa aba aba jayden langsung menarik tangan nino kearah kamarnya
Comments