Bab.5 -Aku Mau...

"Aku nggak mau nikah sama kamu."

Alena masih keras kepala. Ia sendiri belum yakin tentang apa yang terjadi pada mereka malam itu. Ia tak ingin mengorbankan perasaan Nevan, atas hal yang belum pasti terjadi. Tapi toh, pada kenyataannya Nevan telah menelanjanginya hingga seluruh busananya tanggal dari badan. Mengingat kejadian tersebut, membuat kepala Alena pusing tak karuan.

"Kenapa kamu keras kepala banget, Len? Aku cuma mau memperbaiki reputasiku di matamu. Kamu benci sama aku, kan? Kasih aku kesempatan, Len?" pinta Nevan memelas. Mengharap ada pengertian dan kepercayaan dari Alena untuknya.

"Asal kamu tahu, Van. Aku nggak mau menikah dengan cowok yang nggak sayang sama aku." Lena mengakui isi hatinya.

Nevan menghela nafasnya sekali lagi. Ia memandang lurus bola mata gadis di hadapannya. Menunggu ada sedikit celah dan maaf di mata Alena.

"Aku bukan manusia sempurna, Len. Aku manusia biasa. Sifatku juga masih banyak yang buruk. Tapi aku tulus, minta kamu menikah denganku. Kita bisa belajar saling menyayangi nanti. Saat ini, kita hanya perlu saling memahami dulu. Sisanya, biar waktu yang menentukan perasaan kita mau gimana. Aku nggak mau kamu membenciku, Len. Please?"

Gadis itu terdiam. Bukan ia tak ingin bicara lagi. Cukup baginya, Nevan sudah mau mengakui kesalahannya dan meminta maaf dengan tulus. Di sisi lain, ia juga khawatir terjadi hal yang ia belum siap terima. Keraguannya pada dirinya sendiri, makin membuat batinnya mencekam bimbang. Ia pun takut jika benar adanya, mahkota yang ia jaga direnggut Nevan. Bila ia tak malu, ingin sekali ia pergi ke rumah sakit dan memeriksakan selaput daranya.

Bagaimana bila memang mereka sudah melakukan hal terlarang, dan Alena hamil? Tapi bagaimana bila sebaliknya, mereka tak sejauh dugaan Nevan? Apa bisa pernikahan tanpa cinta mereka pertahankan nantinya? Alena menimbang segala kemungkinan yang ada. Tapi lebih parahnya lagi, Alena dihantui perasaan ngeri. Apabila akibat kesalahan dalam waktu semalam, tidak ada pria yang sudi menerimanya.

"Kamu pilih terima Nevan, atau aku laporkan dia atas tuduhan pelecehan seksual. Lebih parah lagi dengan tuduhan pemerkosaan! Mau Ibu dan Ayah tahu juga ulah si brengsek ini?!" geram Rendra penuh nada ancaman.

Kalimat Rendra sontak membuyarkan keheningan mereka. Keduanya bersamaan mengalihkan tatapan ke arah sumber suara. Alena bergidik mendengar ancaman yang disebutkan. Nama baiknya dan keluarga bisa jadi taruhan utama. Belum lagi nasib Nevan, akan seperti apa pria itu bila sampai mendekam dipenjara? Kemelut dalam benak Alena membuncah bersahutan. Degup jantungnya berdebar lebih kencang. Iramanya seakan mendengung nyaring bak lantunan musik rock yang memekakkan telinganya. Ia tahu betul sifat Rendra. Tak akan main-main dengan ucapannya.

"Jangan!"

Bibir Alena memekik kilat, sedikit bergetar. Ia tak tahan menatap bola mata tajam menghunus milik Rendra. Pula tak ingin membuat keluarganya menanggung malu akibat aib yang tak diinginkan. Hidupnya bertaruh pada satu pilihan terbaik sekarang. Ya, menerima Nevan adalah keputusan terbaik yang ia punya saat ini.

"Aku mau .... " lirih Alena hampir tak terdengar. Suaranya parau seiring wajah lesunya makin tertunduk, menatap nanar lantai di bawah kakinya berpijak.

"Mau apa?" Nevan menuntut kelengkapan jawaban gadis berlesung pipi itu.

"IYA. AKU MAU NIKAH SAMA KAMU!" kesal Alena, hingga tanpa sadar mendongak dan berteriak keras.

***

Pernikahan pun berlangsung sangat sederhana. Hanya dihadiri keluarga inti Alena dan Nevan. Alena beruntung, orang tua Nevan yang sekarang resmi menyandang status mertuanya amat senang dengan berita pernikahan mereka. Bahkan merekalah yang memaksa Nevan dan Alena tidak menunda acara barang sebulan pun. Alhasil tak ada persiapan apa-apa, kecuali pengurusan surat-surat dadakan ke sana ke mari dalam waktu dua pekan saja.

Ketika seluruh keluarga mengumandangkan pertanyaan penghulu. Mengatakan 'SAH.' Maka selesailah sudah kelajangan dua belah pihak-Nevan dan Alena-. Kini Alena Dinaya resmi berstatus nyonya Utama. Saat sebagian perempuan mungkin akan iri melihatnya berhasil menikahi Nevan. Alena justru sangsi dengan dirinya sendiri.

"Len?" panggil Nevan menghampiri istrinya yang termenung di balkon rumah.

"Apa?"

"Mama Papa minta adakan pesta resepsi besar-besaran di Jakarta bulan depan."

Alena menoleh dengan tatapan serigala lapar. Nevan hanya bisa menggaruk rambut meski tidak gatal sama sekali.

"Terus? Kamu nggak nolak, Van? Aku nggak mungkin izin kerja lagi. Kerjaanku banyak yang keteteran karena sering izin belakangan tahu!" protes Alena bersedekap tangan di dada.

"Mama Papa juga minta kamu berhenti kerja."

"What?! Are you kidding me?!"

"Anu, Len .... " Nevan tergagap sebentar, sebelum akhirnya melanjutkan, "Kita disuruh cepat-cepat bikin cucu buat mereka."

"Hah?!"

Tak bisa lagi menahan kagetnya, Alena ternganga hingga mulutnya membentuk huruf O. Sementara Nevan hanya cengar-cengir setengah malu. Ingin sekali kepalan tinju di tangan Alena melayang ke wajah menawan Nevan. Sayangnya, ia terpaksa mengurungkan niat setelah ibu mertuanya menghampiri mereka.

"Kalian masih di sini? Ini Mama buatkan sesuatu buat kalian. Harus diminum sampai habis,"

Alena dan Nevan mengamati dua gelas di atas nampan. Keduanya bisa mengendus bau rempah alami menguar pekat menyapa indra pencium. Bisa ditebak itu adalah jamu.

"Apaan ini, Mah?" tunjuk Nevan ke arah gelas berwarna kuning gelap.

"Ini jamu dan telur. Dijamin malam pertama kalian lebih HOT!" tukas ibunda Nevan seraya mengedipkan sebelah mata.

Hampir saja Alena mengumpat Nevan, bila mertuanya tak ada di sana.

"Ayo minum. Mama tungguin, kalau nggak habis Mama tambahin nanti."

Buru-buru Nevan meraih gelas dan meneguknya sampai ludes. Meski ia harus menutup hidung tak tahan dengan bau khas yang ditimbulkan minumannya.

"Lena, ayo diminum. Ini biar kamu nggak cepat capek."

Diana-ibu Nevan- menyodorkan gelas pada Alena. Gadis yang masih rapi dengan sanggulan rambutnya itu menerima dengan tangan sedikit gemetar. Ia berharap bisa lari sekencang-kencangnya bak kuda balap. Daripada harus minum jamu tersebut. Susah payah Alena meneguk airnya, pipinya mengerucut menahan rasa tak enak. Diam-diam Nevan menahan senyum melihat ekspresi tertekan istrinya.

"Baiklah. Sekarang kalian mandi dan ... semoga berhasil! Semangat!"

Satu tangan Diana mengepal ke udara. Kelopak mata berhias bulu mata palsunya mengerling, menggoda Nevan dan Alena.

\=\=***\=\=

Sekilas sapa_

Hai hai. Mau ngucapin makasih nih buat kalian yg udah mampir dan komen. Maaf juga bila masih banyak tipo tak sengaja yg mengganggu pandangan. #peace

Diriku hanya author biasa yg jauh dari kesempurnaan cintah (lagu kali).

Btw, sekedar info, First Night akan diusahakan tayang setiap hari loh ya. Jadi jangan khawatir buat ngikutin terus.

Juga say thanks buat RATU IKLAN si anak tercemar dari keluarga tercemar -Hairunnisa Ys- yg sudah sudi mempromosikan cerita gajeku ini. #tabokmanjah

Salam hangat,

Depa (Dee14007)

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Terpopuler

Comments

Sigit Pratama

Sigit Pratama

salam kenal Thor,, ijin baca😁

2023-05-27

0

Afifa Afifauzma

Afifa Afifauzma

semangat amat c ibu mertua wkwkwk
lanjut

2021-05-17

0

Meidy Mangalengkang

Meidy Mangalengkang

visualnya

2021-04-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 - Insiden Malam itu...
2 Bab.2 - Terjadi atau tidak?
3 Bab.3 - Gawat!
4 Bab.4 - Aku akan Menikahimu.
5 Bab.5 -Aku Mau...
6 Bab.6 - Aku Kangen Kamu...
7 Bab.7 - Malam Pertama?
8 Bab.8 - Satu sama
9 Bab.9 - Alasan Nevan
10 Bab.10 - Ada apa dengan Alena?
11 Bab.11 - Pingsan
12 Bab.12 - Amplop
13 Bab.13 - Es Cendol
14 Bab. 14 - Cepat Bangun
15 Bab. 15 - Curhat
16 Bab. 16 - Gairah
17 Bab.17 - Kebucinan Nevan
18 Bab.18 - Sang Mantan
19 Bab.19 - Kepergok
20 Bab 20 - Tamu Tak Diundang
21 Bab.21 - Tom and Jerry
22 Bab.22 - Curhat
23 Bab.23 - Berisik
24 Bab.24 - Kecelakaan
25 Bab.25 - Prahara
26 Bab. 26 - Kelahiran
27 Bab. 27 - Ekstra Part
28 Bab. Bonus - Ekstra Part. (2)
29 [Season 2] Bab. 1 - Perubahan Nisa
30 [Season 2] Bab.2 - Pertengkaran dan Nyanyian
31 [Season 2] Bab.3 - Firasat
32 [Season 2] Bab.4 - Apa yang Terjadi?
33 [Season 2] Bab. 5 - Siasat
34 [Season 2] Bab. 6 - Jino Patah Hati
35 [Season 2] Bab. 7 - Lara Hati Jino
36 [Season 2] Bab. 8 - Tawaran Kerja
37 [Season 2] Bab. 9 - Nisa Cemburu Buta
38 [Season 2] Bab. 10 - Penyelesaian
39 [Season 2] Bab. 11 - Nevan Pulang
40 [Season 2] Bab. 12 - Piknik Malam
41 [Season 2] Bab. 13 - Tak Dapat Restu
42 [Season 2] Bab. 14 - Saling Menguatkan
43 [Season 2] Bab.15 - Rencana Dadakan
44 [Season 2] Bab. 16 - Nostalgia Tentang Nisa
45 [Season 2] Bab. 17 - Sekilas Tentang Jino
46 [Season 2] Bab. 18 - Edisi Kenangan Awal Pertemuan
47 [Season 2] Bab. 19 - Restu yang Terpaksa
48 S2.Bab.20 - Akhirnya Nikah Juga
49 S2. Bab.21 - Bulan Madu Yang Tertunda
50 S2. Bab. 22 - Ada Duka Dalam Bahagia
51 S2. Bab. 23 - Surat
52 S2. Bab. 24 - Bantuan Dadakan
53 S2. Bab. 25 - Flashback
54 S2. Bab. 26 - Flashback 2
55 S2. Bab. 27 - Sulitnya Jadi Ibu Rumah Tangga
56 S2. Bab.28 - Sekilas Malam Pertama
57 S2. Bab. 29 - Kesempurnaan Cinta
58 S. Flashback (1)
59 S. Flashback (2)
60 S. Flashback (3)
61 [SEASON 3] - Bab. 1
62 [SEASON 3] - Bab. 2
63 [SEASON 3] - Bab. 3
64 [SEASON 3] - Bab. 4
65 [SEASON 3] - Bab. 5
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Bab.1 - Insiden Malam itu...
2
Bab.2 - Terjadi atau tidak?
3
Bab.3 - Gawat!
4
Bab.4 - Aku akan Menikahimu.
5
Bab.5 -Aku Mau...
6
Bab.6 - Aku Kangen Kamu...
7
Bab.7 - Malam Pertama?
8
Bab.8 - Satu sama
9
Bab.9 - Alasan Nevan
10
Bab.10 - Ada apa dengan Alena?
11
Bab.11 - Pingsan
12
Bab.12 - Amplop
13
Bab.13 - Es Cendol
14
Bab. 14 - Cepat Bangun
15
Bab. 15 - Curhat
16
Bab. 16 - Gairah
17
Bab.17 - Kebucinan Nevan
18
Bab.18 - Sang Mantan
19
Bab.19 - Kepergok
20
Bab 20 - Tamu Tak Diundang
21
Bab.21 - Tom and Jerry
22
Bab.22 - Curhat
23
Bab.23 - Berisik
24
Bab.24 - Kecelakaan
25
Bab.25 - Prahara
26
Bab. 26 - Kelahiran
27
Bab. 27 - Ekstra Part
28
Bab. Bonus - Ekstra Part. (2)
29
[Season 2] Bab. 1 - Perubahan Nisa
30
[Season 2] Bab.2 - Pertengkaran dan Nyanyian
31
[Season 2] Bab.3 - Firasat
32
[Season 2] Bab.4 - Apa yang Terjadi?
33
[Season 2] Bab. 5 - Siasat
34
[Season 2] Bab. 6 - Jino Patah Hati
35
[Season 2] Bab. 7 - Lara Hati Jino
36
[Season 2] Bab. 8 - Tawaran Kerja
37
[Season 2] Bab. 9 - Nisa Cemburu Buta
38
[Season 2] Bab. 10 - Penyelesaian
39
[Season 2] Bab. 11 - Nevan Pulang
40
[Season 2] Bab. 12 - Piknik Malam
41
[Season 2] Bab. 13 - Tak Dapat Restu
42
[Season 2] Bab. 14 - Saling Menguatkan
43
[Season 2] Bab.15 - Rencana Dadakan
44
[Season 2] Bab. 16 - Nostalgia Tentang Nisa
45
[Season 2] Bab. 17 - Sekilas Tentang Jino
46
[Season 2] Bab. 18 - Edisi Kenangan Awal Pertemuan
47
[Season 2] Bab. 19 - Restu yang Terpaksa
48
S2.Bab.20 - Akhirnya Nikah Juga
49
S2. Bab.21 - Bulan Madu Yang Tertunda
50
S2. Bab. 22 - Ada Duka Dalam Bahagia
51
S2. Bab. 23 - Surat
52
S2. Bab. 24 - Bantuan Dadakan
53
S2. Bab. 25 - Flashback
54
S2. Bab. 26 - Flashback 2
55
S2. Bab. 27 - Sulitnya Jadi Ibu Rumah Tangga
56
S2. Bab.28 - Sekilas Malam Pertama
57
S2. Bab. 29 - Kesempurnaan Cinta
58
S. Flashback (1)
59
S. Flashback (2)
60
S. Flashback (3)
61
[SEASON 3] - Bab. 1
62
[SEASON 3] - Bab. 2
63
[SEASON 3] - Bab. 3
64
[SEASON 3] - Bab. 4
65
[SEASON 3] - Bab. 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!