04

"Sorry tadi jalanan macet!" Jelas Iqbal dengan rasa bersalah.

"Macet atau keasyikan sama gadis cupu di rumahmu?"

"Sayang, kamu tau aku kan? aku tu nggak akan pernah melirik gadis jelek seperti dia. Jadi kamu nggak perlu khawatir, karena sampai kapanpun hanya kamu seorang saja yang ada di hati ini, gadis cupu itu hanya pembantu buat aku, nggak lebih."

"Kamu tidak sedang berbohong pada aku kan?" Tanya Lestari memastikan. Setiap kata di ucapkannya dengan penekanan dan tatapan horor ke arah Iqbal.

"Nggak dong yang, perhatikan wajah ini baik-baik, apa terlihat sedang berbohong? Lestari sayang, juts you number one for my live, nggak ada yang lainnya."

"Oke aku percaya. Tapi janji kalau kamu nggak akan telat lagi! jangan buat aku menunggu lama dirimu."

"Janji, love you my princess!" Ujar Iqbal dan langsung memeluk erat sang kekasih.

"Lihat tuh mereka, so sweet banget, aku jadi semakin iri sama kapten kita!" Ujar Lukman yang memerhatikan Iqbal dan Lestari dari kejauhan sana.

"Aku akui, kalau mereka memang pasangan yang sempurna, wow banget dah!" Timpal Alam yang juga ikut melirik ke arah Iqbal.

"Tapi jika di ingat-ingat lagi, Elsaliani istrinya juga nggak kalah cantik dari Lestari" Ujar Hendra.

"Iya aku setuju. Elsaliani gadis yang begitu polos, kadang aku kasian dengan nasibnya, gadis baik-baik tapi harus hidup dengan......ah sudahlah aku nggak mau ngebahas masalah rumah tangga mereka." Jelas Luqman penuh rasa simpati.

"Hah, aku tidak terlambat kan?" Tanya Mikeal yang baru saja datang dengan nafas yang ngos-ngosan.

"Telat..." Jawab yang lainnya hampir serentak yang malah membuat Mikeal tertawa terbahak-bahak.

Beberapa menit berlalu, akhirnya pesta ulang tahun yang penuh kemeriahan pun di mulai. para undangan terlihat begitu antusias dan terhanyut dalam suasana pesta. Acara berjalan dengan lancar. Tiga jam telah berlalu, acara pun telah usai dan para undangan perlahan mulai berkurang.

"Sayang, Sekali lagi selamat ulang tahun. semoga seiringnya bertambah umur maka bertambah pula kebahagiaan dan semakin sukses dalam segala urusan." Ucap Iqbal.

Kali ini Lestari membalas ucapan selamat Iqbal dengan mencium pipi kanan Iqbal, hal tersebut membuat ke empat sahabat Iqbal memandang kedua sejoli dengan penuh rasa cemburu.

"Selamat ya Lestari, sehat selalu!" Ucap Hendra dan disusuli dengan ucapan dari Mikeal, Alam dan Luqman sambil menyerahkan kado mereka yang di sambut dengan senyuman oleh Lestari.

"Terima kasih!" Ucap Lestari.

"Baiklah, kalau begitu kami pamit duluan, sampai jumpa besok!" Ujar Luqman, mewakili teman-temannya untuk pamit.

"Oke, sekali lagi makasih!" Ucap Lestari.

"Hati-hati!" Pesan Iqbal.

"Hormat grak!" Seru Mikeal memimpin yang lainnya untuk memberikan hormat pada sang kapten, lalu keempatnya langsung pergi meninggalkan Iqbal bersama sang kekasih tercinta.

"Tante mana? dari tadi aku tidak melihatnya!" Tanya Iqbal yang memang sedari tadi tidak melihat sosok mamanya Lestari.

"Ikut papa." Jelas Lestari.

"O,,, aku kira komandan aja yang pergi, ternyata Tante juga ikut."

"Hm,,,sekalian liburan katanya. Yah gitu deh, aku udah biasa di tinggal sama mereka. untung ada kamu sayang!"

"Ya mau gimana lagi, itukan tuntutan kerja. Kamu tenang aja, aku akan selalu ada buat kamu, always."

"Makasih sayang!" Ucap Lestari bahagia dan langsung memeluk Iqbal.

"Ayo aku akan mengantarkan mu pulang!"Ajak Iqbal.

"Ayo, oh ya tunggu sebentar!" Pinta Lestari.

"Pak Hardi, baik Ina, tolong kalian bawa semua kado aku, dan urus semua sisanya, aku pulang duluan!" Jelas Lestari pada sopir dan pembantunya.

Lestari sengaja membuat pesta ulang tahunnya di gedung favoritnya, karena sejak awal ia sudah meminta papanya agar ulang tahunnya yang ke 24 tahun tidak di rayain di rumah melainkan di tempat pilihannya sendiri, dan sang papa mengabulkan permintaan anak semata wayangnya

"Baik nona!" Jawab pak Hardi dan bik Inah hampir bersamaan.

Keduanya langsung melangkah keluar dari gedung dan segera menuju mobil milik Iqbal yang berada di parkiran. Iqbal langsung mengemudikan mobil miliknya, meninggalkan lokasi pesta. Sebelum pulang, Iqbal terlebih dahulu mengantarkan sang kekasih, setelah memastikan bahwa Lestari sampai di rumah dengan selamat, Iqbal pun bergegas pulang.

Lestari adalah kekasih Iqbal sejak dua tahun yang lalu. Keduanya saling mencintai dan menyayangi. Lestari menyetujui pernikahan Iqbal dengan gadis lainnya, karena Iqbal berjanji bahwa dia akan segera menyelesaikan hubungan pernikahannya dengan sang istri lalu segera menikahinya, hal tersebut pula yang membuat Iqbal merahasiakan pernikahannya dari khalayak umum, hanya Lestari dan Ke empat sahabatnya saja yang tau. Lestari adalah anak dari komandannya Iqbal.

Gadis yang memiliki bentuk tubuh yang begitu sempurna, senyuman yang menggoda tersebut juga memilih untuk merahasiakan segalanya dari sang papa. Hubungan keduanya di mulai sejak pertemuan pertama mereka di rumah sakit, saat itu Iqbal dan yang lainnya datang untuk menjenguk sang komandan yang sedang dirawat, sejak hari itu keduanya mulai dekat hingga akhirnya memutuskan untuk berpacaran.

----------------

Bunyi bel yang di tekan berulang kali membuat Elsaliani terbangun dari tidurnya, tangannya segera meraih kerudungnya lalu mengenakannya acak-acakan. Dengan berat matanya segara menoleh ke arah jam dinding sana.

"Jam 8 pagi? ya ampun berarti tadi aku ketiduran lagi, ya Allah. Tapi tidak seperti biasanya dia pulang dengan menekan bel, atau jangan-jangan dia lupa membawa kunci? ah, nggak tau ah..." Gumam Elsaliani pada dirinya sendiri.

Elsaliani segera melangkah menuju pintu utama, lalu dengan cepat tangannya segara membukakan pintu. Setelah menyadari ternyata yang ada di hadapannya bukanlah sang suami dengan spontan kaki Elsaliani melangkah mundur lalu sedikit membenarkan kerudung yang sedari tadi di gunakan ya dengan acak-acakan.

"Maaf mengganggu kak! Hm,,,, aku, aku ingin bertemu dengan Abang Iqbal!" Jelas Mikeal dengan rasa canggung.

Meski Mikeal merupakan Adik sepupunya Iqbal, namun hubungan yang terbina di antara keduanya tidaklah seperti hubungan keluarga pada umumnya. Mikeal memang sengaja menjaga jarak dengan sepupunya tersebut, karena ia tidak ingin orang-orang menganggap dirinya karena Abang sepupunya tersebut, karena Mikeal ingin orang-orang mengenalnya karena kemampuan dirinya, hal tersebut lah yang membuat hubungan keduanya tidak di ketahui oleh rekan kerja yang lainnya. Tidak hanya menjaga jarak dengan Iqbal, Mikeal juga menjaga jarak dengan Elsaliani, istrinya Iqbal. Mikeal sama sekali tidak ingin terlibat dalam urusan pribadi Iqbal, hal tersebut membuat Mikeal selalu merasa canggung ketika berhadapan dengan kakak iparnya.

"Oh, baiklah. Abang tunggu sebentar, akan El panggilkan!" Jelas Elsaliani yang juga merasa canggung berhadapan dengan Mikeal.

"Hm, baiklah!" Jawab Mikeal.

Elsaliani langsung kembali kedalam dengan membiarkan Mikeal berdiri seorang diri di luar sana. Sepuluh menit berlalu, akhirnya Elsaliani kembali menghampiri Mikeal.

"Maaf, seperti tuan tidak pulang semalam. Dia tidak ada di rumah!" Jelas Elsaliani. Mendengar penjelasan Elsaliani membuat Mikeal di Liputo kebingungan, di terlihat masih saja berfikir, mencoba untuk memahami ucapan Elsaliani yang baru di dengarnya.

"Tunggu! tuan? tidak pulang? aku nggak faham dengan ucapan mu, bisa tolong jelaskan apa maksud dari semu ucapan kamu barusan?"

Deg, jantung Elsaliani seakan berhenti berdetak mendengar pertanyaannya Mikeal, dia jadi salah tingkah dan kebingungan untuk menjelaskannya pada Mikeal.***

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***