Cinta Elsaliani

Cinta Elsaliani

01

"Saya nikahkan dan kawinkan anak saya Nurul Elsaliani binti Ismail Abdullah dengan engkau Ahmad Iqbal Ardimas Saka bin Adimaja Saka dengan mahar 30 gram emas dan seperangkat alat solat di bayar tunai" Ucap Ismail dengan khidmat dan tenang.

"Saya terima nikah dan kawinnya Nurul Elsaliani binti Ismail Abdullah di atas diri saya dengan mahar yang telah di sebutkan, tunai." Ucap Iqbal dengan suara lantang.

Tangan Iqbal masih saja berjabat dengan tangan milik Ismail yang duduk tepat di hadapannya dengan di dampingi oleh Kiai Saifullah yang menjadi penghulu di pernikahan cucunya.

"Sah sah." Jawab para hadirin yang berada di dalam mesjid tempat pelaksanaan akad nikah antara Iqbal dan Elsaliani. Selanjutnya suasana diselimuti keheningan yang terdengar hanyalah bacaan doa yang di lantunkan dengan merdu oleh Kiai Saifullah. Setelah sesi doa selesai, suasana kembali di penuhi dengan tawa bahagia dari pihak keluarga kedua mempelai, sanak saudara dan para ustad, ustazah dan santri yang ikut meramaikan acara akad yang memang di gelar di pondok pesantren yang di pimpin oleh Kiai Saifullah. Di hari tersebut yang terasa hanyalah kebahagiaan yang tiada tara, semua seakan ikut berbahagia dengan pernikahan Iqbal dan Elsaliani.

Suara pintu yang di buka dari luar membuat ingatan tentang dua bulan yang lalu menghilang dalam seketika. Dengan tubuh yang gemetar dan rasa takut yang menyelimuti di sekujur tubuhnya, mengubah perasaan Elsaliani dalam seketika menjadi kacau mencengkam. Kaki Elsaliani dengan sendirinya segera berdiri tegap lalu dengan cepat tangannya segera meraih kerudung yang terletak di ujung ranjang dan segera mengenakannya. Kaki nan gagah dan panjang yang sedari tadi berdiri di pintu perlahan melangkah semakin mendekati Elsaliani yang masih saja mematung di tempat dengan kepala yang tertunduk.

"Aku butuh beberapa baju dan juga celana, jadi cepat siapkan!" Jelasnya dengan suara tegas lalu melangkah keluar dari kamar.

Dengan langkah yang terburu-buru Elsaliani segera berlari menuju kamar yang berada tepat di depan kamarnya, dengan gesit tangannya segera mengepack beberapa baju dan celana ke dalam sebuah ransel yang berwarna hitam. Setelah mengecek berulang kali, memastikan bahwa semuanya telah ia masukkan ke dalam ransel, setelah yakin Elsaliani langsung meletakkan ransel tersebut di atas kasur dan bergegas keluar dari kamar tersebut, namun langkahnya langsung terhenti ketika ujung kerudungnya di tarik pada bagian belakang.

"Aku lapar, siapkan makan untukku sekarang juga!"

"Ba ba baik." Jawab Elsaliani dengan terbata-bata.

Secepat kilat Elsaliani segera menuju dapur lalu menyiapkan makanan untuk Iqbal. Setelah semuanya selesai, Elsaliani langsung menghidangkan masakannya di meja makan di saat itu pula Iqbal datang dan langsung duduk di kursi meja makan, tangannya langsung meraih piring yang berisikan nasi goreng, namun pandangannya masih tertuju ke meja makan, seakan sedang mencari sesuatu, dalam seketika pandangan tersebut langsung beralih pada Elsaliani yang masih berdiri di seberang meja sana.

"Kamu menyuruh aku makan nasi doang? mana lauknya? jangan pancing emosi aku!" Bentak Iqbal yang langsung membuat Elsaliani ketakutan.

"Maaf, maafkan El!" Pinta Elsaliani dengan menekuk wajahnya kebawah.

"Ashhh, aku tidak butuh kata maaf dari kamu, kata maafmu itu tidak bisa membuat aku kenyang, cepat ambilkan lauknya!"

"Maaf..."

"Berhenti bilang maaf! Cepat ambilkan lauknya, aku mau makan!"

"Maaf, tapi memang tidak ada apa-apa lagi yang bisa El masak, sudah sejak lima hari yang lalu semua barang-barang dapur habis, hanya ini yang tersisa." Jelas Elsaliani.

"Apa? Hah, lalu kenapa hanya diam saja, kenapa tidak bilang sama aku?"

"Ba ba bagaiman El mengatakannya, tuan tidak ada di rumah, dan juga El tidak tau nomor ponsel tuan."

"Lalu, selama lima hari ini kamu hanya makan nasi aja? dasar bodoh!"

"El sudah terbiasa dengan keadaan ini, kalau tidak ada yang ingin tuan sampaikan lagi, El permisi." Jelas Elsaliani dan melangkah meninggalkan meja makan.

"Siapa yang menyuruh kamu bergerak, tetap berdiri diposisi tadi, aku belum selesai bicara!"

"Maaf"

Elsaliani kembali melangkah ke tempat semula lalu kembali berdiam diri di sana. Iqbal bangun dari duduknya, kakinya mulai mendekati Elsaliani lalu tangan kanannya mengeluarkan beberapa lembar uang dari saku celana jeans nya dan meletakkannya ke atas meja makan.

"Isi kulkas sampai penuh! aku tidak ingin kejadian hari ini terulang kembali. Jangan pernah sajikan nasi tanpa lauk di hadapan aku lagi. Ingat itu baik-baik!" Tegas Iqbal lalu segera kembali ke kamarnya.

Perlahan tangan Elsaliani mengambil uang tersebut lalu melangkah menuju pintu depan, tetap berdiri di sana menunggu Iqbal datang. Beberapa menit berlalu, Iqbal pun muncul dengan ransel di bahunya dan tangan kanannya menjinjing jaket kulit berwarna coklat. Dengan gagahnya Iqbal terus melangkah menuju pintu utama di mana Elsaliani sedang menunggunya. Dia terlihat begitu tampan dengan kemeja abu-abu yang di padu dengan jeans panjang hitam dengan kedua lututnya yang terekspos begitu jelas. Tubuh atletis yang di miliki Iqbal di tambah dengan tinggi badan yang menjulang membuatnya terlihat begitu sempurna, apalagi semua keindahan yang ia miliki selalu di balut dengan gaya fashion yang kekinian ala-ala barat campur Korea membuat siapa yang melihatnya langsung terpikat. tidak hanya sampai di situ, kegantengan Iqbal semakin berlipat karena satu lesung pipi di pipi bagian kirinya yang menyempurnakan mahakarya di wajahnya.

"Kenapa mematung di sini? apa uang belanjanya kurang?" Tanya Iqbal ketika matanya mendapati Elsaliani yang berdiri di depan pintu.

"El, hm,,,El tidak pernah keluar, jadi El sama sekali nggak tau jalan di daerah sini."

"So? Kamu nyuruh aku nemanin kamu, gitu? apa kamu lupa dengan aturan yang telah kita tetapkan, kamu dan aku nggak akan pernah keluar jalan bersama, nggak akan. Aku sama sekali tidak ingin jalan dengan perempuan yang berwajah seperti kamu, kita tidak sebanding untuk jalan berdampingan, kamu sadarkan perbedaan besar kamu dan aku!"

"El faham, El tau kita tidak sebanding. Tapi El sama sekali tidak bermaksud seperti yang tuan bicarakan barusan. El tidak ada niat sama sekali untuk meminta tuan agar menemani El keluar, sama sekali bukan itu maksud El. Tuan ambillah uang ini kembali, belanjalah ketika tuan pulang lagi, permisi dan maaf!" Jelas Elsaliani yang berusaha menahan air matanya agar tidak melesat keluar dari mata bulatnya, kakinya ingin sekali pergi dari sana namun lagi dan lagi Iqbal menghentikannya.

"Siapa yang menyuruhmu pergi? tetap di tempatmu aku belum selesai bicara. Dengarkan aku baik-baik, mulai hari ini hingga seterusnya, jangan pernah bergerak dari tempatmu sebelum aku memerintahkan kamu untuk pergi. Hah ya, satu lagi jika kamu tidak belanja lalu apa yang akan kamu makan? apa kamu memang ingin mati kelaparan? begitu maksud kamu?" Jelas Iqbal dengan penekanan pada setiap kata yang ia ucapkan.

"Tidak, maksud El...El....maaf, El hm,,,El...."

(Bagaimana ini? apa yang harus aku katakan lagi padanya? kenapa aku selalu begini di hadapannya? mengapa aku selalu saja tidak bisa berkata-kata setiap kali dia terlihat kesal dan marah pada ketidak jelasan ku, aku harus bagaimana sekarang?) Bisik hati Elsaliani yang tidak bisa mengendalikan dirinya.

"Sudahlah, aku tidak ingin lama-lama berada di dekat perempuan jelek seperti kamu. Terserah kamu mau makan apa aku tidak peduli." Gumam Iqbal emosi dan langsung keluar dari rumah meninggalkan Elsaliani Seorang diri begitu saja.***

Semoga manteman semua suka dengan novel saya🥰🥰

jgn lupa Like, komen, vote terus klik ♥️ tuk jadiin novel favorit manteman🤭😅

ikuti ceritanya ya, bakal seru kok🤭

Kamsahamida😘😘😘😘

Terpopuler

Comments

Noly Yathi

Noly Yathi

suka,kesel ama laki so.....

2022-09-16

0

maulida sari

maulida sari

aku suka alurnya

2022-09-16

0

Hamaseu Nur Fadillah

Hamaseu Nur Fadillah

semangat

2021-05-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!