Berharap

🌹VOTE🌹

AUTHOR POV

Tidak pernah Inanti setakut ini, bagaimana jika Alan memarahinya? Membuatnya menangis kembali dan melemparkan kata kata menyakitkan?

Suara pintu terbuka tidak pernah membuat Inanti setakut ini, jam sudah menunjukan pukul 10 malam. Dan suaminya baru kembali. Mencoba mengatur napas, Inanti keluar kamar untuk menyambutnya. Dia masih di depan pintu melepas sepatunya yang berkilau. 

Inanti mendekat, seperti malam malam sebelumnya. Mencoba menggapai tangannya untuk Inanti cium, sayangnya Alan kembali menghindar. "Kakak sudah makan? Mau Inanti buatkan makan malam?"

"Tidak usah."

"Mau Inanti siapkan air hangat?"

"Tidak."

"Inanti bantu bawa tasnya ya. Kakak istirahat saja, mau minum air dingin?"

"Tidak." Tangannya mengangkat tas tidak ingin Inanti sentuh, saat itu Inanti mendapatkan tatapan tajam dari Alan. "Bisakah kau urusi urusanmu sendiri? Jangan ganggu saya, pergi sana."

"Tentang siang tadi, Kak… sebenarnya Inanti…."

"Terserah." Alan memotong ucapannya, Inanti kembali menunduk enggan menatapnya yang berdiri di depan. "Saya engga peduli kamu mau ngapain, tapi jangan buat saya malu. Kalau mau kerja, kerja yang jauh sekalian, jangan di sekitaran kampus. Liat kamu di sini tiap hari aja udah bikin saya muak, apalagi nambah di kampus."

"Maaf, Kak, tapi Inanti butuh uang untuk makan sehari hari," ucapnya sambil menggigit bibir bawah menahan tangis. 

"Kamu kemanakan mas kawin yang saya kasih? 150 gram, itu mampu menghidupi kamu 'kan? Belum lagi uang yang Papa saya berikan. Kamu kemanakan uang itu?"

"Inanti pake buat biaya rumah sakit Ibu saya."

Alan terkekeh, membuat hatinya terasa tercubit. Dia menertawakan hidup Inanti, nasib yang rusak oleh Alan. "Dengar ya, keluarga saya itu udah dibikin malu sama kamu, sama Bapak kamu yang nyuri mobil Papa saya. Sekarang apa? Kamu mau minta uang buat biaya rumah sakit ibumu?"

"Engak," ucapnya cepat, mata Inanti yang berkaca kaca hanyalah angin belaka bagi Alan. "Inan gak minta itu, Inan cuma mau Kakak memperlakukan Inan dengan baik."

"Memperlakukan kamu dengan baik? Nama kamu aja sudah mencoreng keluarga Praja Diwangsa, sekarang mau diperlakukan dengan baik? Ga waras kamu," ucap Alan melangkah menjauh.

Inanti terdiam, menatap lantai dengan telinga terpasang mendengar Alan menaiki tangga. Beginilah Inanti, setiap harinya mendapat perlakuan buruk. Bukan secara fisik, tapi rasa sakitnya melebihi tamparan. 

Harapannya, Alan menginginkan makan malam, dengan begitu Inanti juga bisa ikut makan. "Maaf, Sayang, malam ini kita makan roti lagi, ya," ucapnya pada perut yang masih datar.

Alan mana peduli dengan bayi dalam kandungannya, menganggap Inanti sebagai istrinya saja membuatnya mual.

Inanti kembali ke dalam kamar, tempat itu sama sempitnya seperti kamarnya yang dulu. Dua bulan lalu Inanti merasa hidupnya berada di puncak, mendapat pekerjaan dengan gaji yang besar dan kuliah di universitas Negri. Sayang, pekerjaannya sebagai tukang bersih bersih di hotel membuatnya hancur.

Malam yang mengerikan. Saat itu, Alan menjadi tamu hotel. Mengingatnya saja membuat Inanti merinding ketakutan. Apalagi Inanti ingat bagian Alan melemparinya uang, menyuruhnya tutup mulut. 

Sayangnya, dua minggu kemudian Inanti hamil dan Ibunya mengetahui. Dia marah dan mendatangi rumah keluarga Praja Diwangsa, saat itulah Alan mengakui kesalahannya.

Dan Bapak Inanti memanfaatkan keadaan itu untuk mencuri. Di hari pernikahan Inanti yang dilakukan secara diam diam, Bapaknya mencuri mobil milik Papa nya Alan, yang mana mengiringnya ke penjara. 

'Ya Allah, mengapa hidupku begini?'

Setiap potong roti yang masuk ke mulut, bersamaan dengan air mata yang menetes. 

Menyekanya berulang kali, Inanti keluar kamar untuk mengisi botol besar dengan air minum. Ketika keluar, Inanti sadar Alan sedang menonton televisi di ruangan tengah. Inanti melewatinya dengan pelan, mengingat dia terlihat sibuk dengan laptopnya.

Sambil mengisi botol aqua bekas, Inanti menatap suaminya diam diam. Rahangnya tegas, alisnya tebal, mata hitamnya menatap tajam kertas kertas di meja, juga bibirnya yang agak tebal. Inanti tidak bisa membencinya, karena kenyataanya, Inanti jatuh cinta pada Alan saat hari pertama ospek, dengan dia yang menjadi tamu kehormatan fakultas ekonomi manajemen.

Hatinya kembali diisi dengan penuh harapan, berbisik pada dirinya sendiri, 'Jangan khawatir, Inanti, sekeras kerasnya batu akan kalah oleh tetesan air. Suamimu akan menyadari betapa beruntungnya dia memilikimu, teruslah berharap dan berdo'a, dan yakinlah Allah ada bersamamu.'

🌹🌹🌹

"Hallo, Assalamualaikum?"

'Waalaikumsalam, apakah benar ini dengan Nona Inanti Faradiya?'

"Iya, saya sendiri."

'Saya dokter Imam.'

"Astaga, dokter, maaf, kemarin Inan tidak datang soalnya Inan masih bekerja."

'Iya, tidak apa, Nan, tapi kamu tahu kan apa yang akan saya bicarakan?'

Inanti menelan ludah kasar, mengangguk sendirian. "Operasi Ibu?"

'Iya, saya mencoba membantu, tapi kamu tahu ini rumah sakit swasta, dan ju--'

"Iya, dok, Inan mengerti. Pagi ini isyaallah Inan ke sana, membayar semuanya."

'Oke baik, Nan. Assalamualikum.'

"Waalaikumsalam."

Rasanya sakit mengingat Ibu sedang berjuang dengan sakitnya. Inanti menyingkirkan selimut, duduk di atas kasur busa yang terkapar di lantai. Menyedihkan memang, di rumah sebesar ini, Inanti tidur di atas kasur busa lapuk dengan bantal dan selimut bekas pembantu Alan. 

Jakarta memang keras, tapi lebih keras lagi hati suaminya. 

Setelah sholat subuh, Inanti terbiasa tidur lagi sampai jam enam. Untuk pergi ke rumah sakit, Inanti menginkan pakaian terbaik.

Saat keluar untuk ke kamar mandi, Alan sudah rapi dengan kopi di depannya. 

"Kakak sudah rapi? Mau Inan buatkan sarapan?"

Keheningan melanda, Alan sibuk dengan koran. "Kak…"

"Tidak perlu."

Dan harapannya pupus. Tapi, Inanti harus mengatakannya. Maka dari itu Inanti duduk di kursi depannya, membuat Alan menatapnya beberapa detik. "Inanti mau ngomong, Kak."

Alan tidak menjawab.

"Inanti butuh uang untuk operasi Ibu, Kak."

Alan menurunkan korannya.

"Uang Inanti tidak cukup, masih kurang, Kak." Inanti kembali menjelaskan, "Inanti tau jumlahnya tidak sedikit, tapi Inan akan membayarnya nanti. Inanti butuh sekali, Kak."

Tanpa berkata apapun, Alan meninggalkan Inanti. Dia naik ke lantai dua, sebuah area yang belum pernah Inanti pijak. Dan air mata Inanti kembali menetes, sampai Alan kembali dan menyimpan kartu debit di atas meja. "Pakai itu."

"Makasih, Kak."

"Jangan besar kepala, itu hanya untuk operasi Ibumu, setelahnya kembalikan."

"Iya, Kak, Inan mengerti."

Alan hendak pergi, tapi Inanti menahannya dengan perkataan, "Oh iya, Kak. Kalau Kakak tidak sibuk, Kakak mau temani Inanti melihat Ibu? Ibu pasti senang melihat Ka---"

"Saya sibuk."

"Baik, Kak, Inan mengerti."

Dan Inanti tahu, seharusnya dia tidak menanyakan hal itu. 

"Saya akan pergi ke Bandung, jangan buat masalah di rumah saya."

Inanti menjawab dengan suara tercekat, "Baik, Kak."

Inati tahu Alan pergi ke Bandung untuk apa. Dia pergi untuk menemui pujaan hatinya yang bernama Vanesa. Dulu dia kuliah di tempat yang sama dengan Alan, tapi saat berita tentangnya menyebar, Vanesa keluar. Mereka berteman, tapi Alan punya perasaan lebih padanya.

Bahkan sampai saat ini, Alan masih mengejarnya. Padahal seharusnya dia sadar, Inanti ini istrinya yang sedang mengandung keturunannya.

🌹🌹🌹

Tbc

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

Terkadang cinta membuat orang buta dan budek 🥺🥺

2025-03-03

0

Nuryati Yati

Nuryati Yati

owalah Inan udh cinta sama Alan makanya di perlakukan sprti itu hanya diam

2024-10-31

0

Nuryati Yati

Nuryati Yati

😭😭😭

2024-10-31

0

lihat semua
Episodes
1 Mengawali
2 Berharap
3 Kehilangan
4 Kepedulian Kecil
5 Untuk Mereka
6 Tetap Mencintainya
7 Pertemuan Pertama
8 Permintaan
9 Makian
10 Ditinggalkan
11 Sang Pelindung
12 Kesakitan Lainnya
13 Tamparan
14 Harus Pergi
15 Jatuh dan Terlelap
16 Dalam pemikirannya
17 Mati Satu
18 Bayi
19 Nadia Praja Diwangsa
20 Kesempatan
21 Keputusan Alan
22 Permohonan
23 Menjauh pergi
24 Tempat Baru
25 Hilang Arah
26 Masih di fase ini
27 Kunjungan
28 Tidak diduga
29 Bingung
30 Setitik Cahaya
31 Keluar jalur
32 Pada Pendirian
33 Ditemukan
34 Permulaan lagi
35 Kesibukan di Malam Hari
36 Keributan
37 Harus Pergi
38 Memulai lagi
39 Semua cara
40 Dibalik kejadian
41 Baju Baru Inanti
42 Dibalik ketengilannya
43 Kalender Maaf
44 Bergadang Malam
45 Mainan untuk Adam
46 Masih Jutek
47 Keluarga Gesrek
48 Video Kuda-kudaan
49 Tameng untuk Inanti
50 Mata tajam Alan
51 Sang Leader
52 Alasan Dibeci
53 Perlindungan yang tidak tersampaikan
54 Terang terangan
55 Kemarahan Alan
56 Lengket pada suami
57 Setelah Kejadian
58 Permintaan Eyang Sekar
59 Flashback part 1
60 Semakin dekat
61 Flashback part 2
62 Masih ada Jarak
63 Mendadak Baik
64 Semanis Madu
65 Perubahan Hati
66 Martabak Berhadiah
67 Minta Bantuan Mamah
68 Mertua Terbaik
69 Persetujuan
70 Dalam gelora Puncak
71 Kehilangan fokus
72 Sepasang Suami Istri
73 Alat tempur
74 Pengganggu
75 Asal Usul Sang Suami
76 Masih jadi pengganggu
77 Buah hati tersayang
78 Saling Menemani
79 Meriam Nadia
80 Tuan Tajir
81 Negoisasi
82 OTW
83 Sekretaris Boss
84 Teman Suami
85 Penangkal Rindu
86 Kekuasaan Alan
87 Tidak Peka
88 Pemimpin keluarga
89 Menuju Kebaikan
90 Teman Lainnya
91 Perpisahan
92 Pelukan Jarak Jauh
93 Ketakutan Alan
94 Petuah yang dilanggar
95 Yang pertama ditemui
96 Mendapatkan secara paksa
97 Petuah yang dipertanyakan
98 Gagal total
99 Merah Seksi
100 Si mungil
101 Peredam suara
102 Luka lama
103 Berdamai dengan Masa Lalu
104 Dibalik semua ini
105 Sisi Buruk
106 Modus lainnya
107 Salah kode
108 Dingin dingin hangat
109 Menjaga dan mengamalkan
110 Melukis kenangan
111 Kenangan Baru
112 Pamer
113 Bimbang
114 Musuh
115 Sebuah Alasan Mengejutkan
116 Kedatangan Seseorang
117 kenyataan yang harus dihadapi
118 Kesalahan pahaman
119 Mengikuti Alur
120 Pertanda
121 Mesraan
122 Semakin Gundah
123 Akhirnya
124 Menua Bersama
125 Menembus Hujan
126 Season 2 : Awal
127 Season 2 : Tidak Direstui
128 Season 2 : Masih ada jarak
129 Season 2 : Anggota Keluarga Baru
130 Season 2 : Mencari Cara
131 Season 2 : Kasih tak Sampai
132 Season 2 : Salah rempah
133 Season 2 : Arang
134 Season 2 : Wahai Ijah
135 Season 2 : Pendekatan Oma Asih
136 Season 2 : Resep Baru
137 Season 2 : Perhatian Mas Judi
138 Season 2 : Jamu singset
139 Season 2 : Suami Impian
140 Season 2 : si Montok
141 Season 2 : Sesak
142 Season 2 : Kenangan terakhir
143 Season 2 : Sebagai Cerminan
144 Season 2 : Wacana
145 Season 2 : Rencana Gagal
146 Season 2 : Keinginan Oma
147 Season 2 : Sebuah Ujian
148 Season 2 : Menghadapi
149 Season 2 : Pergi
150 Season 2 : Menyerah
151 Season 2 : Surat
152 Season 2 : Ditinggalkan
153 Season 2 : Perasaan Judi
154 Season 2 : Perempuan terbuang
155 Season 2 : Menuju tempat lain
156 Season 2 : Surat untuk Suami
157 Season 2 : Ramalan
158 Season 2 : Rencana Judi
159 Season 2 : Tertangkap
160 Season 2 : Pelukan
161 Season 2 : Kejujuran hati
162 Season 2 : Petuah Mas Judi
163 Season 2 : Bibir
164 Season 2 : Keganasan Vanessa
165 Season 2 : Yang Pertama
166 Season 2 : Pasangan gaje
167 Season 2 : Loading
168 Season 2 : Perhatian Mas Judi
169 Season 2 : Kesadaran Diri
170 Season 2 : Menghadapi Bersama
171 Season 2 : Rayuan Maut
172 Season 2 : Menatap
173 Season 2 : Rayuan
174 Season 2 : Para Pengganggu
175 Season 2 : Bucinnya Brondong
176 Season 2 : Kejutan
177 Season 2 : Permintaan
178 Season 2 : Kemungkinan
179 Season 2 : Tujuan Hidup
180 Season 2 : Tidur
181 Season 2 : Gawat
182 Season 2 : Rayuan kelas Kakap
183 Season 2 : Keinginan Judi
184 Season 2 : Jamu Edasss
185 Season 2 : Suami yang malu malu
186 Season 2 : Hati Suami
187 Season 2 : Lebih baik Panci
188 Season 2 : Pasutri
189 Season 2 : Orang Aneh
190 Season 2 : Si Manja
191 Season 2 : Korban TV
192 Season 2 : Manis
193 Season 2 : Tidak terkalahkan
194 Season 2 : Pelukan Hangat
195 Season 2 : Pembantu
196 Season 2 : Perhatiannya Judi
197 Season 2 : Golok Gergaji
198 Season 2 : Terasi
199 Season 2 : Mangga
200 Season 2 : Permintaan Maaf
201 Season 2 : Ember Bocor
202 Season 2 : Gagal
203 Season 2 : Made in Raja Ampat
204 Season 2 : Anak Judi
205 Season 2 : Pengamatan Oma Asih
206 Season 2 : Judi yang kena
207 Season 2 : Menginjak
208 Season 2 : Pertengkaran kecil
209 Season 2 : Bayi Besar
210 Season 2 : Borongan
211 Season 2 : Oma
212 Season 2 : Teman Lama
213 Season 2 : Tukang Bubur
214 Season 2 : Penenang
215 Season 2 : Manusia yang Rindu
216 Season 2 : Tidak mengakui
217 Season 2 : Operator
218 Season 2 : Peringatan
219 Season 2 : Bimbang
220 Season 2 : Kebohongan pertama
221 Season 2 : Masalah
222 Season 2 : Oma yang terkejut
223 Season 2 : Kegelisahan Oma
224 Season 2 : Teman Lama
225 Season 2 : Masih jadi Rahasia
226 Season 2 : Terbongkar
227 Season 2 : Rasa sakit
228 Season 2 : Pengaruh buruk
229 Season 2 : Karma
230 Season 2 : Kembali ke Indonesia
231 Season 2 : Pelukan Pertama
232 Season 2 : Persiapan Tidur
233 Season 2 : Sendirian
234 Season 2 : Hadiah Menarik
235 Season 2 : Keinginan
236 Season 2 : Akhirnya
237 Season 2 : Akhir
238 Papah Mertua (New Story)
239 Suami Untuk Kirana
240 CINTA UNTUK ALUNA
Episodes

Updated 240 Episodes

1
Mengawali
2
Berharap
3
Kehilangan
4
Kepedulian Kecil
5
Untuk Mereka
6
Tetap Mencintainya
7
Pertemuan Pertama
8
Permintaan
9
Makian
10
Ditinggalkan
11
Sang Pelindung
12
Kesakitan Lainnya
13
Tamparan
14
Harus Pergi
15
Jatuh dan Terlelap
16
Dalam pemikirannya
17
Mati Satu
18
Bayi
19
Nadia Praja Diwangsa
20
Kesempatan
21
Keputusan Alan
22
Permohonan
23
Menjauh pergi
24
Tempat Baru
25
Hilang Arah
26
Masih di fase ini
27
Kunjungan
28
Tidak diduga
29
Bingung
30
Setitik Cahaya
31
Keluar jalur
32
Pada Pendirian
33
Ditemukan
34
Permulaan lagi
35
Kesibukan di Malam Hari
36
Keributan
37
Harus Pergi
38
Memulai lagi
39
Semua cara
40
Dibalik kejadian
41
Baju Baru Inanti
42
Dibalik ketengilannya
43
Kalender Maaf
44
Bergadang Malam
45
Mainan untuk Adam
46
Masih Jutek
47
Keluarga Gesrek
48
Video Kuda-kudaan
49
Tameng untuk Inanti
50
Mata tajam Alan
51
Sang Leader
52
Alasan Dibeci
53
Perlindungan yang tidak tersampaikan
54
Terang terangan
55
Kemarahan Alan
56
Lengket pada suami
57
Setelah Kejadian
58
Permintaan Eyang Sekar
59
Flashback part 1
60
Semakin dekat
61
Flashback part 2
62
Masih ada Jarak
63
Mendadak Baik
64
Semanis Madu
65
Perubahan Hati
66
Martabak Berhadiah
67
Minta Bantuan Mamah
68
Mertua Terbaik
69
Persetujuan
70
Dalam gelora Puncak
71
Kehilangan fokus
72
Sepasang Suami Istri
73
Alat tempur
74
Pengganggu
75
Asal Usul Sang Suami
76
Masih jadi pengganggu
77
Buah hati tersayang
78
Saling Menemani
79
Meriam Nadia
80
Tuan Tajir
81
Negoisasi
82
OTW
83
Sekretaris Boss
84
Teman Suami
85
Penangkal Rindu
86
Kekuasaan Alan
87
Tidak Peka
88
Pemimpin keluarga
89
Menuju Kebaikan
90
Teman Lainnya
91
Perpisahan
92
Pelukan Jarak Jauh
93
Ketakutan Alan
94
Petuah yang dilanggar
95
Yang pertama ditemui
96
Mendapatkan secara paksa
97
Petuah yang dipertanyakan
98
Gagal total
99
Merah Seksi
100
Si mungil
101
Peredam suara
102
Luka lama
103
Berdamai dengan Masa Lalu
104
Dibalik semua ini
105
Sisi Buruk
106
Modus lainnya
107
Salah kode
108
Dingin dingin hangat
109
Menjaga dan mengamalkan
110
Melukis kenangan
111
Kenangan Baru
112
Pamer
113
Bimbang
114
Musuh
115
Sebuah Alasan Mengejutkan
116
Kedatangan Seseorang
117
kenyataan yang harus dihadapi
118
Kesalahan pahaman
119
Mengikuti Alur
120
Pertanda
121
Mesraan
122
Semakin Gundah
123
Akhirnya
124
Menua Bersama
125
Menembus Hujan
126
Season 2 : Awal
127
Season 2 : Tidak Direstui
128
Season 2 : Masih ada jarak
129
Season 2 : Anggota Keluarga Baru
130
Season 2 : Mencari Cara
131
Season 2 : Kasih tak Sampai
132
Season 2 : Salah rempah
133
Season 2 : Arang
134
Season 2 : Wahai Ijah
135
Season 2 : Pendekatan Oma Asih
136
Season 2 : Resep Baru
137
Season 2 : Perhatian Mas Judi
138
Season 2 : Jamu singset
139
Season 2 : Suami Impian
140
Season 2 : si Montok
141
Season 2 : Sesak
142
Season 2 : Kenangan terakhir
143
Season 2 : Sebagai Cerminan
144
Season 2 : Wacana
145
Season 2 : Rencana Gagal
146
Season 2 : Keinginan Oma
147
Season 2 : Sebuah Ujian
148
Season 2 : Menghadapi
149
Season 2 : Pergi
150
Season 2 : Menyerah
151
Season 2 : Surat
152
Season 2 : Ditinggalkan
153
Season 2 : Perasaan Judi
154
Season 2 : Perempuan terbuang
155
Season 2 : Menuju tempat lain
156
Season 2 : Surat untuk Suami
157
Season 2 : Ramalan
158
Season 2 : Rencana Judi
159
Season 2 : Tertangkap
160
Season 2 : Pelukan
161
Season 2 : Kejujuran hati
162
Season 2 : Petuah Mas Judi
163
Season 2 : Bibir
164
Season 2 : Keganasan Vanessa
165
Season 2 : Yang Pertama
166
Season 2 : Pasangan gaje
167
Season 2 : Loading
168
Season 2 : Perhatian Mas Judi
169
Season 2 : Kesadaran Diri
170
Season 2 : Menghadapi Bersama
171
Season 2 : Rayuan Maut
172
Season 2 : Menatap
173
Season 2 : Rayuan
174
Season 2 : Para Pengganggu
175
Season 2 : Bucinnya Brondong
176
Season 2 : Kejutan
177
Season 2 : Permintaan
178
Season 2 : Kemungkinan
179
Season 2 : Tujuan Hidup
180
Season 2 : Tidur
181
Season 2 : Gawat
182
Season 2 : Rayuan kelas Kakap
183
Season 2 : Keinginan Judi
184
Season 2 : Jamu Edasss
185
Season 2 : Suami yang malu malu
186
Season 2 : Hati Suami
187
Season 2 : Lebih baik Panci
188
Season 2 : Pasutri
189
Season 2 : Orang Aneh
190
Season 2 : Si Manja
191
Season 2 : Korban TV
192
Season 2 : Manis
193
Season 2 : Tidak terkalahkan
194
Season 2 : Pelukan Hangat
195
Season 2 : Pembantu
196
Season 2 : Perhatiannya Judi
197
Season 2 : Golok Gergaji
198
Season 2 : Terasi
199
Season 2 : Mangga
200
Season 2 : Permintaan Maaf
201
Season 2 : Ember Bocor
202
Season 2 : Gagal
203
Season 2 : Made in Raja Ampat
204
Season 2 : Anak Judi
205
Season 2 : Pengamatan Oma Asih
206
Season 2 : Judi yang kena
207
Season 2 : Menginjak
208
Season 2 : Pertengkaran kecil
209
Season 2 : Bayi Besar
210
Season 2 : Borongan
211
Season 2 : Oma
212
Season 2 : Teman Lama
213
Season 2 : Tukang Bubur
214
Season 2 : Penenang
215
Season 2 : Manusia yang Rindu
216
Season 2 : Tidak mengakui
217
Season 2 : Operator
218
Season 2 : Peringatan
219
Season 2 : Bimbang
220
Season 2 : Kebohongan pertama
221
Season 2 : Masalah
222
Season 2 : Oma yang terkejut
223
Season 2 : Kegelisahan Oma
224
Season 2 : Teman Lama
225
Season 2 : Masih jadi Rahasia
226
Season 2 : Terbongkar
227
Season 2 : Rasa sakit
228
Season 2 : Pengaruh buruk
229
Season 2 : Karma
230
Season 2 : Kembali ke Indonesia
231
Season 2 : Pelukan Pertama
232
Season 2 : Persiapan Tidur
233
Season 2 : Sendirian
234
Season 2 : Hadiah Menarik
235
Season 2 : Keinginan
236
Season 2 : Akhirnya
237
Season 2 : Akhir
238
Papah Mertua (New Story)
239
Suami Untuk Kirana
240
CINTA UNTUK ALUNA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!