WHO I'AM? | PARK WONBIN

WHO I'AM? | PARK WONBIN

Nightmare | 01 (FB)

NovelToon
Ruangan besar dengan nuansa klasik, cat tembok berwarna biru tua dengan didominasi wangi Vanilla, kasur besar yang terbalut sprei berwarna biru muda dengan gambar kartun di sprei dan selimut yang sedikit turun kebawah mengenai lantai putih yang dingin, begitu juga kasur yang sudah berantakan bantal terlempar sembarangan arah. Beberapa pajangan didalam kamar itu seperti boneka dinosaurus, mobil-mobilan, buku cerita yang banyak di lemari buku. Terlihat bahwa yang menempati kamar itu adalah anak lelaki, tak lama terdengar suara rintihan yang keras dari anak lelaki berusia 10 tahun pemilik kamar besar ini, Kenzo. ia meringkuk kesakitan sekujur tubuhnya sangat-sangat sakit! , suara besarnya memanggil sang bunda dan ayahnya.
Kenzo
Kenzo
B-BUNDAA!!!!!, arghhhhh!!
Kenzo
Kenzo
S-sakit~!
Kenzo
Kenzo
Bunda!! ~
Suara teriakan itu bergema di ruangan besar itu, tak lama pintu putih terbuka lebar menampilkan perawat Kenzo yang muncul dari balik pintu putih itu.
Sophia
Sophia
Astaga kakak!!
Sophia tergesa-gesa menghampiri Kenzo, di sentuh dahinya terasa sangat panas. Digendong, ditaruh diatas kasur dan di selimutkan oleh Sophia dengan cepat, Sophia menengok kearah belakang terlihat bawahannya yang sama paniknya
Sophia
Sophia
APA YANG KAU LAKUKAN CEPAT PANGGIL DOKTER, TUAN DAN NONA SEGERA!!
Naena
Naena
Baiklah madam...!
Naena tentu terburu-buru menelpon Dokter keluarga Lupher-Rathka Miller, dan perawat lain dengan cepat memanggil tuan & nyonya besar Lupher-Rathka Miller, kedua orang tua dari Kenzo, Sophia sangat khawatir sekali merasakan panas di tubuh kenzo dan suara kesakitan yang sangat pilu, Sophia tak bisa menahan air matanya agar tak jatuh, Sophia dulu memiliki anak dan anak meninggal karena penyakit, naluri seorang ibunya kuat sekali didalam tubuh Sophia
Sophia
Sophia
bersabarlah kakak...!!
Tubuh kenzo bergerak kesana kemari menahan rasa ngilu dan sakit secara bersamaan di seluruh tubuhnya, semakin lama panas di tubuh kenzo meningkat tinggi, keringat bercucuran deras didahi nya, air matanya yang keluar deras tak mampu ia tahan, mulutnya yang terbuka mengeluarkan suara teriakan kesakitan, dan matanya yang bergulir kebelakang hingga hampir putih semua. Tangan Sophia sudah bergetar khawatir airnya tumpah ke mana-mana, ia langsung menghampiri kenzo mengasihi nya air, meski hanya sedikit terminum karena ia susah menelan, tenggorokannya terasa ngilu, bukan air ini yang ia mau!.
NovelToon
Kenzo
Kenzo
Bunda sakit!!!
Jennifer
Jennifer
DIMANA DOKTER?!
Sophia
Sophia
Masih di jalan Nona
Vincent
Vincent
Kakak, liat Ayah..., Mana yang sakit sayang mana??!
Jennifer
Jennifer
Tenang sayang, Bunda ada disini...
Jennifer
Jennifer
Mana yang sakit ??!
Kenzo
Kenzo
Sakittt~
Jennifer
Jennifer
Huss Huss hilangkan rasa sakitnya Tuhan...
Vincent
Vincent
Kenapa ia bisa begini...?!
Sophia
Sophia
Saya tidak tau Tuan, saat saya masuk ia sudah kesakitan, tubuhnya ambruk dari kasur, saya tadi menemaninya tidur Tuan, saya membacakan sebuah dongeng kesukaannya..., ia sudah terlelap, saya sudah memastikan 3 kali...
Jennifer
Jennifer
Tuhan ku, tolonglah tenangkan anakku...
Pintu putih terbuka perlahan, menampilkan sosok Naena dan lelaki yang berdiri tegap dibelakang Naena.
Naena
Naena
Permisi Tuan, Nona, Madam Sophia..., Dokter Vernon sudah datang
Dr. Vernon
Dr. Vernon
Permisi
Jennifer
Jennifer
Dokter tolong anak saya!
Dr. Vernon
Dr. Vernon
Baik Nona Miller, sebentar kasih ruang untuk saya mengecheck kondisi Kenzo
Vincent
Vincent
Periksa dia dengan baik...
Dr. Vernon
Dr. Vernon
Siap Tuan Miller...
Vincent dan Jennifer mundur beberapa langkah, agar mengasih ruang untuk Dr.Vernon agar bisa mengecheck kondisi Kenzo dengan baik. Dr. Vernon tentu langsung mengecheck kondisi Kenzo, Kenzo udah sangat lelah ia sudah tidak tahan merasakan penderitaan yang menyakitkan ini, Dr. Vernon berusaha mencari mana yang sakit, keningnya mengerut tak ada apa-apa semuanya terasa baik, menurut Dr. Vernon
Dr. Vernon
Dr. Vernon
Maaf Tuan, Nona Miller..., tapi saya tak bisa mengidentifikasi penyakit tuan muda Miller, saya tak menemukan hal janggal didalam tubuh Kenzo, semuanya baik-baik saja...
Jennifer
Jennifer
APA KATA MU?!!, KAMU TAK LIAT ANAK SAYA KESAKITAN, SAYA MEMBAYAR KAMU UNTUK KELUARGA SAYA AGAR BISA SEMBUH, KENAPA PEKERJAAN MU TIDAK BENAR HUH?!!
Suara pantofel sepatu terdengar jelas berjalan kearah mereka, lelaki yang memakai serba hitam dari ujung kepala sampai ujung kakinya, ia langsung mengelus pelan pundak Jennifer, begitu juga dengan Wanita cantik memakai dress piyama berwarna putih langsung menghampiri Jennifer
Annatasie
Annatasie
Kendalikan dirimu Jennifer...
Sebastian
Sebastian
Tenanglah Jennifer, ini bukan penyakit, kasih dia obat bius terlebih dahulu Vernon
Dr. Vernon
Dr. Vernon
Baik Tuan besar
Jennifer
Jennifer
Tapi-
Vincent
Vincent
Tenanglah sayang, aku yakin Kenzo tidak apa-apa
Ucap Vincent meyakinkan sang istri tercintanya itu, membawanya dalam pelukan hangat, Dr. Vernon membius Kenzo, perlahan-lahan mata Kenzo tertutup tidak pergerakan dari anak itu lagi, anak itu benar-benar sudah tidak sadar oleh obat bius itu
Vincent
Vincent
Apa yang terjadi dengan anak ku, pa...Ma??
Sebastian
Sebastian
Ini kutukan Vincent, Kutukan 100 tahun itu kembali lagi..., kutukan turun menurun keluarga Lupher-Rathka Miller kembali datang menghampiri kita Vincent
Vincent
Vincent
Kutukan...?
Sebastian
Sebastian
Kamu masih ingat cerita tentang bloody curse?
Vincent
Vincent
Jadi kisah itu nyata...?!
Sebastian
Sebastian
Benar Vincent, Papa tidak menyangka bahwa kutukan itu datang kepada cucu kesayangan ku...
Jennifer
Jennifer
Bagaimana ini Vincent, aku tidak mau Kenzo kenapa-napa..!
Sebastian
Sebastian
Hanya ada satu penangkal sementara
Jennifer
Jennifer
Bagaimana caranya?!
Sebastian menatap istrinya yang sedang menenangkan Jennifer, mereka berdua bertatapan hingga akhirnya Anna membuka suara
Annatasie
Annatasie
Kasih darah mu ke Kenzo, ia akan baik-baik saja, hanya darah dari Ibu nya yang bisa membuatnya tenang, dan itu akan bertahan lama sampai bulan purnama datang kembali.
Jennifer
Jennifer
Sophia ambilkan Pisau
Vincent
Vincent
Jennifer-
Jennifer
Jennifer
Ini demi keselamatan Kenzo!, Vincent...ia hampir mati!
Sophia dengan cepat mengambil pisau buah di kamar Kenzo
Sophia
Sophia
Ini Nyonya
Jennifer mengambil pisau dari tangan Sophia, berjalan pelan kearah Kenzo yang nampaknya seperti tertidur pulas,meski sedikit resah dalam biusnya, dengan pelan ia menyayat tangannya sendiri hingga darah nya menetes tepat di mulut anaknya, lumayan banyak darah Jennifer tertelan oleh Kenzo, sekiranya sudah Vincent langsung mengambil lap dan menahan darah Jennifer.
Dr. Vernon
Dr. Vernon
Maaf saya obati terlebih dahulu
Dr. Vernon mengobati luka Jennifer dengan telaten, Pandangan Jennifer tak lepas dari anak satu-satunya itu, anaknya sudah lumayan baik, meski sedikit ada bercak di sekitar mulutnya namun sekarang anak itu sudah nampak tenang, nafasnya tak memburu lagi, dan mungkin Kenzo sudah memasuki alam mimpi lagi
Sebastian
Sebastian
Tenang Jennifer, saya yakin bahwa Kenzo baik-baik saja, selanjutnya nanti, bulan purnama yang akan datang kita lakukan ritual agar Kenzo bisa bertahan lama dan tak memakan darah mu
Vincent
Vincent
Bagaimana cara nya agar kutukan itu menghilang?
Sebastian
Sebastian
Belum ditemukan caranya..., yang pasti kita harus menjaga Kenzo dan tidak ada yang boleh mengetahui kutukan ini
Vincent memeluk erat Jennifer yang ada disamping nya, mimpi buruk baru bagi Vincent dan Jennifer... Anak satu-satunya yang mereka sayangi kini mendapatkan takdir yang cukup menyakitkan
NovelToon
To Be Continue
..
NovelToon
NovelToon
KENZOOOO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!