Demon benar benar menyesal atas apa yang di lakukannya. Dia sekarang berlari demi hidupnya. Jika saja ia tau bahwa Ratu Ular masih sehebat dulu, ia tak akan berani memancing kemarahan Ratu Ular.
Selama ini ia bangga dengan kemampuannya yang berkembang pesat. Bahkan Ketua Lembah Setan mengangkatnya menjadi Jenderal besar yang memimpin ribuan prajurit.
Tapi sekarang di hadapan Ratu Ular, ia begitu takut. Racun 7 warna yang melegenda membuat tubuhnya merinding. Membayangkan racun itu masuk ke tubuhnya dan membunuhnya secara perlahan lahan, membuat setiap pendekar lari.
Apalagi sampai sekarang belum ada seorang pun pendekar yang masih hidup jika terkena racun tersebut.
'Huh, lari dariku. Tak akan semudah itu' Ratu Ular langsung meningkatkan kecepatannya. Dimata Ratu Ular kecepatan Demon hanyalah kecepatan seorang anak kecil, yang dapat dia kejar begitu mudah.
Demon yang terkenal begitu menakutkan di dunia jin. Sekarang malah melarikan diri demi hidupnya. Jika makhluk lain melihat ketakutan di wajah Demon yang terkenal kejam ini. Entah apa yang akan mereka katakan.
Dia sudah mengeluarkan segala kemampuannya untuk melarikan diri dari kejaran Ratu Ular. Tapi bukannya semakin menjauh, justru jarak antara mereka berdua semakin mendekat.
Sebenarnya Ratu Ular bisa dengan mudah mengejar Demon. Tetapi ia penasaran dan sengaja bermain main dengan Demon. Ratu Ular hanya ingin tau berapa lama ia bisa berlari seperti itu.
"kekeke, dasar Demon bodoh"
Ratu Ular terus mengikuti Demon, sampai akhirnya ia memutuskan untuk menyudahi permainan ini.
Wuzzh
Ratu Ular sudah berdiri di hadapan Demon. Demon yang melihat Ratu Ular tiba tiba berada di depannya langsung menghentikan langkahnya.
Tidak lama ia pun bersujud di hadapan Ratu Ular.
"Maafkan saya Ratu. Saya punya mata tapi tidak mengenali Senior"
Keringat dingin sudah membasahi sekujur tubuh Demon. Sesekali dia melirik ke arah telapak tangan Ratu.
Telapak tangan Ratu sekarang ini memiliki 7 warna. Dan terlihat sangat indah. Namun dibalik keindahan tersebut, tersimpan racun yang sangat mematikan.
"hmmm, sepertinya kamu sudah mengetahui rahasia dari keindahan tanganku ini. Bagaimana menurutmu? Cantik bukan warna warna ini" Ratu Ular berkata sambil membolak balikkan telapak tangannya.
"C.. Cantik, cantik sekali Ratu" Demon begitu gagap untuk mengatakan itu semua. Seluruh tubuhnya sudah gemetaran melihat Ratu Ular sekarang berdiri di hadapannya.
Ratu hanya tersenyum melihat kelakuan Demon.
Bzzt
Sinar kuning keluar dari salah satu jari Ratu dan langsung menuju kening Demon. Demon yang menerima serangan tersebut, begitu terkejut. Pandangannya langsung kosong menatap Ratu.
"Tenang saja, aku tidak berniat untuk membunuhmu. Dalam 3 hari, bawakan aku ginseng roh 1000 tahun dan akan aku berikan penawar untukmu. Jika tidak, dalam 3 hari kedepan, seluruh sarafmu akan berhenti bekerja"
Demon yang masih bengong langsung menganggukkan kepalanya. Dia sangat mengetahui racun pelumpuh saraf ini. Walaupun orang yang terkena racun ini tidak mati tapi mereka akan mengalami kelumpuhan saraf selama hidupnya. Hal itu lebih mengerikan dari pada kematian.
Demon tidak ingin menunda waktu. Setelah memberikan hormat kepada Ratu, dia langsung bergegas terbang kembali ke sekte nya.
...
Di dalam gua, wanita yang membawa Aran tengah beristirahat di sudut gua. Dia sudah benar benar kelelahan. Wanita itu duduk bersandar di dinding gua. Sementara Aran berada di sebelahnya dan masih tidak sadarkan diri. Nafasnya begitu lemah.
Wanita itu terus menatap wajah pemuda yang sudah menolongnya. Dia sangat ingin menolong pemuda tersebut. Tapi apalah dayanya. Dia sendiri sudah tidak punya tenaga. Untuk memulihkan semua tenaga dalamnya, mpembutuhkan waktu yang sangat lama. Semua pil yang digunakan untuk membantu mempercepat penyerapan tenaga dalam sudah habis.
Dia terus duduk bersandar di dinding sambil mengatur nafasnya dan sedikit sedikit memulihkan tenaga dalamnya. Tapi kelelahan fisik membuatnya ingin tidur terlelap.
Samar samar sebelum kehilangan kesadarannya ia melihat wanita berbaju putih tiba tiba berada di hadapannya. Ia ingin mengatakan sesuatu, tetapi kesadarannya sudah mengambil alih tubuhnya untuk beristirahat. Dan ia pun menutup matanya.
"Hmm, manusia. Sudah lama sekali aku tidak melihat manusia di dunia ini"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Budi Efendi
mantap thorrr
2023-01-14
0
putra
12 like
2022-11-08
0
Rusliadi Rusli
lanjut
2022-05-21
0