Wanita itu berusaha berdiri dengan susah payahnya. Menggunakan pedangnya untuk membantunya berdiri. Tubuhnya sangat kelelahan. Dia akhirnya menyadari keegoisannya untuk datang sendiri ke dunia ini.
Teringat di pikirannya sekarang, ketika kakeknya memintanya untuk menunda keberangkatannya kedunia jin ini. Tetapi dia menolaknya dan yakin dengan kemampuannya sangat sedikit makhluk di dunia ini yang bisa menandinginya.
Penyesalan tinggalah penyesalan. Dia menatap wajah para penyerangnya.
"Menyerahlah dan jadilah budak kami, maka kami akan membiarkan kamu hidup untuk waktu yang lama" Jin Kerbau tersebut terlihat sangat menyukai wanita manusia ini. Dengan senyuman yang begitu menjijikan dia menatap wanita tersebut. Teman temannya juga memiliki ekspresi yang sama dengannya.
Mendengar ucapan jin tersebut membuat wanita tersebut begitu marah.
"Lebih baik aku mati daripada menjadi budak kalian, jin laknat!"
Aran yang melihat ini semua akhirnya memutuskan untuk membantu wanita tersebut. Dia menoleh ke arah tempat duduk anak kecil yang diberinya makan, dia ingin memberitahu anak tersebut bahwa dia akan pergi. Tetapi begitu dia melihat ketempat anak tersebut duduk, anak tersebut sudah tidak ada 'kemana anak itu' Aran hanya bisa mendesah pelan.
Dia pun kembali menatap ketempat wanita tersebut berdiri. 'sepertinya tenaga dalam yang dimiliki wanita itu sudah habis'.
Jin Kerbau yang melihat wanita tersebut sudah kelelahan langsung mulai menyerang kembali, dia berlari ke arah wanita itu dengan kecepatan tinggi. Ini adalah kesempatannya untuk melumpuhkan wanita tersebut.
Begitu jaraknya sudah tinggal 3 meter dia mengeluarkan pukulan "Tapak tiga setan" tangannya langsung berbayang menjadi tiga dengan bentuk yang besar.
Menatap serangan tersebut wanita itu mendesah pelan. "mungkin ini akhir hidupku. Adik, maafkan kaka" dia perlahan menutup matanya menunggu kematian yang menghampirinya. Tenaga dalamnya sudah habis. Dia hanya tinggal menunggu kematiannya.
Bamm
Debu langsung menutupi tempat tersebut. Wanita tersebut menunggu serangan tersebut, tetapi entah mengapa tubuhnya tidak merasakan sakit. Perlahan lahan dia membuka matanya. Terlihat di hadapannya ada sesosok makhluk yang tubuhnya begitu tertutup menghalangi pandangannya.
Makhluk tersebut memalingkan wajahnya ke hadapan wanita itu. Dia membuka penutup kepalanya dan melepas topengnya. Terlihat jelas dari penampilannya bahwa makhluk ini adalah manusia seperti dirinya. Di kepalanya tidak ada tanduk yang menandakan golongan jin dan wajahnya juga memperlihatkan wajah pemuda yang masih sangat muda.
"Manusia?" Wanita tersebut sedikit ragu menatapnya.
"Ya, aku manusia sama sepertimu. Kenapa kamu menyerah menghadapi mereka. Bukankah kamu wanita yang meiliki harga diri yang tinggi" Pemuda ini tidak lain adalah Aran.
"Siapa kau!, berani menghalangi serangan ku" Jin Kerbau menunjukkan sedikit keberaniannya menghadapi Aran. Walau dalam hatinya, dia takut melihat Aran. Begitu mudah nya manusia di hadapannya menghalau serangannya.
"Hahhaha, berani kau berkata lancang padaku. Siluman babii!"
"Laknat! berani menyebutku siluman babii. Aku berasal dari clan kerbau yang terhormat, berani menghinaku. Cari mati kau! " Jin kerbau begitu murka dihina oleh Aran.
"Hahaha" Aran tertawa begitu keras. "Hanya tandukmu yang mirip kerbau, tapi wajahmu" Aran berhenti sejenak. Lalu kembali tertawa "Hahahha, seperti babii!"
Mendengar ucapan Aran yang terus saja menghinanya, wajah Jin Kerbau menjadi merah padam. Dia begitu marah.
"Aku akan membunuhmu manusia busuk" Jin Kerbau langsung menerjang ke arah Aran.
Seketika mereka sudah mulai beradu pukulan dan tendangan. Setiap serangan Jin Kerbau berhasil di hindari oleh Aran.
"Apa hanya segini saja kemampuanmu, babii bodoh" Aran terus saja menggoda Jin Kerbau tersebut, membuat Jin tersebut begitu murka. Ingin rasanya dia memakan tubuh Aran perlahan lahan.
Melihat Jin Kerbau tidak bisa memasukkan serangannya kepada Aran. Kedua teman Jin Kerbau akhirnya ikut membantunya.
Pertarungan menjadi semakin panas. Walau mereka mengeroyok Aran, tetapi dia masih tetap bisa mengimbanginya.
Jika dibandingkan dengan serangan senior Lingga, serangan ketiga makhluk Jin tersebut tidak ada apa apanya.
Wanita manusia yang melihat pertempuran tersebut menjadi begitu mengagumi Aran. Tidak pernah terlintas dipikirannya ada pemuda yang begitu hebat di dunia ini.
Dia yang memiliki ego yang tinggi, selalu memandang rendah para pemuda di clan nya. Karena tidak satupun pemuda di clan nya mampu mengimbanginya dalam pertarungan.
Bam
Jin Kerbau mundur bersama kedua temannya.
"Manusia busuk, kuakui kau satu satunya manusia yang mampu mengimbangiku. Bersiaplah" Jin Kerbau mengambil pil dari sakunya.
Melihat pil tersebut kedua temannya langsung terkejut "Pil Terlarang!"
Tetapi begitu mereka memperhatikannya pil tersebut berwarna hitam dengan ujungnya pil berwarna merah. "Itu itu.. Pil Terlarang tingkat ekstrem!"
Mereka sangat mengetahui pil yang di minum oleh Jin Kerbau tersebut. Itu adalah Pil yang dapat meningkatkan kemampuan seseorang sampai 10 level diatasnya. Tetapi efek dari pil tersebut membuat orang yang mengkonsumsinya akan kehilangan 10 tahun umurnya.
Setelah menelannya dalam hitungan detik Jin Kerbau mengeluarkan teriakan disertai aura berwarna hitam pekat dari tubuhnya.
Rumble
Aran yang melihat aura Jin Kerbau langsung mengerutkan keningnya. Auranya begitu menindas. Bahkan semua makhluk di sekitarnya langsung seketika berlutut dan mengalami kesulitan bernafas. Nafas mereka menjadi terputus putus.
Tidak terkecuali wanita manusia yang di tolong oleh Aran. Dia sudah berlutut dan nafasnya terputus putus.
"Sepertinya aku sudah menggodanya terlalu jauh" Aran hanya bisa bergumam pelan melihat ini semua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Budi Efendi
pil kuat,keren
2023-01-14
0
Nur Tini
Bila jin bertempur dgn manusia di alam manusia, pasti menang manasia. Begitu juga sebaliknya bila jin bertempur dgn manusia di alam jin, saya juga yakin manusia juga yg kalah...
2022-12-01
0
Ahmad Rizqi
jelas wong jowo 😂
2022-11-14
0