Perlahan lahan kesadaran Aran kembali. Dia pun membuka matanya.
"Di mana aku" Aran mencoba duduk di atas tempat tidur sambil melihat keselilingnya. Dia berada di sebuah kamar yang sangat bersih dan terawat. Ruangan ini begitu nyaman, dengan jendela kamar yang terbuka menambah kesejukan udara yang masuk ke kamar ini.
Tidak lama terdengar suara langkah kaki menuju kamar Aran. Aran langsung mengalihkan pandangannya ke arah pintu kamar.
"Berliana?"
"Araann" Berliana langsung berlari ke tempat Aran dan langsung memeluknya dengan sangat erat. Aran yang mendapat perlakuan tersebut menjadi salah tingkah atas apa yang harus dilakukannya dalam keadaan ini.
"Berliana, sudah lepaskan pelukanmu. Aku tidak bisa bernafas."
Berliana yang mendengar ucapan Aran langsung melepaskan pelukannya, dan sedikit menyeka air matanya.
"Berliana, kenapa kamu ada disini. Dan ini dimana?"
"Huuh, kamu itu bikin orang khawatir saja" Setelah berkata seperti itu berliana mengajak Aran untuk berjalan menuju kursi di sebelah jendela.
Dia lalu menceritakan semuanya kepada Aran. Berliana memberitahu Aran kalo dia sudah pingsan selama seminggu. Dimana saat Aran tak sadarkan diri setelah pertarungan, Berliana, Lingga dan Jaka membawa Aran ke tempat Lingga. Atas saran Lingga juga Aran di tempatkan di kamar ini. Lalu selama tiga hari penuh Lingga menyalurkan tenaga dalamnya kepada Aran agar mempercepat proses penyembuhan.
Lalu Berliana melanjutkan ceritanya ketika senior Lingga menginformasikan kepada seluruh bawahannya mulai saat ini semua anggotanya dilarang melakukan sesuatu yang dapat merugikan rakyat Mahwapatih, baik materi, jasmani maupun rohani selama 5 tahun kedepan.
Dia menekankan pada setiap ucapannya bahwa jika ada yang berani melanggar, bukan hanya dia akan dikeluarkan dari kelompok tapi senior Lingga sendiri yang akan memberikan sanksi yang sangat tegas.
"Hmm, aku tidak menyangka bahwa senior Lingga orang seperti ini" Ucap Aran sambil tatapannya menatap ke arah luar jendela.
"Lalu, bagaimana dengan mas mu Berliana?"
"Mas ku baik baik saja, dia menitipkan salam padamu jika kamu sudah sadarkan diri. Dia mengucapkan banyak banyak terima kasih. Suatu saat jika ada waktu kamu diminta mampir kerumahnya" Jawab Berliana dengan senyuman. Berliana sangat bahagia melihat Aran yang sudah sehat kembali.
Dalam hati Berliana, Aran adalah sosok pemuda yang sangat baik dan bertanggung jawab. Tanpa bantuannya mana mungkin Berliana bisa menyelamatkan Mas nya. Berliana pun mengikuti Aran melihat pemandangan di luar jendela kamar.
Memang posisi kamar ini sangatlah strategis. Karena posisinya yang tinggi diatas bukit dan menghadap ke arah sebuah danau yang sangat besar. Tidak lama terdengar suara langkah kaki mendekati kamar Aran.
Aran dan Berliana segera mengalihkan tatapannya ke arah pintu kamar. Begitu mengetahui yang masuk adalah orang yang sangat di hormati, mereka segera berdiri dan menangkupkan kedua tangannya.
"Senior"
Ucap Aran dan Berliana berbarengan. Senior tersebut tidak lain adalah Lingga."Kalian berdua tidak perlu sopan padaku, ayo semuanya silahkan duduk kembali. Saya jadi gak enak ini mengganggu keharmonisan kalian berdua"
"Hihihi, apa sich senior Lingga" Berliana tampak sangat malu sampai memerah mukanya. Sementara Aran hanya malu malu sambil mengusap usap rambutnya.
Melihat mereka berdua jadi salah tingkah, senior Lingga mulai membuka obrolan kembali dan duduk di kursi bersama mereka.
"Bagaimana keadaan tubuhmu Aran?" Tanya Lingga.
"Berkat bantuan senior tubuh saya sudah sehat kembali seperti sedia kala" Jawab Aran.
"Hmm, bagus kalau begitu. Sebenarnya ada yang ingin aku sampaikan padamu Aran, dan meminta bantuanmu. Tapi saya merasa malu untuk mengatakannya" Ucap Lingga sambil sedikit menggelengkan kepalanya.
"Senior jika junior bisa bantu, pasti junior akan berusaha untuk melakukannya"
Lingga pun langsung menatap wajah Aran, dalam hatinya seandainya dia memiliki anak atau murid seperti ini. Pasti masa tuanya akan sangat bahagia.
"hufft", sambil menghela sedikit nafas. Lingga kembali berbicara."Aku ingin meminta bantuanmu untuk mencari rumput lima warna, rumput ini sangat penting bagiku" Ucap Lingga pelan.
"Senior tidak perlu sungkan padaku, jika hanya mencari rumput selama itu ada di dunia ini. Junior pasti bisa melakukannya" jawab Aran penuh keyakinan.
Lingga kembali menatap Aran "Masalahnya rumput ini tidak berada didunia ini"Aran dan Berliana pun langsung kaget mendengarnya. Mereka langsung saling pandang dan kembali mengalihkan pandangannya ke Lingga.
"Maksud senior?" tanya Aran.
Lingga pun sedikit mendesah kembali. Dia lalu kembali berkata "Rumput lima warna tersebut ada di dunia Jin"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Budi Efendi
lanjutkan
2023-01-14
0
Nur Tini
Kok berteman dgn Ketua perampok.... Dgn begal... Mc baik hati tdk membunuhnya... Dgn ketua perampok bisa bersahabat... Apa Maksugny thor...
2022-12-01
0
putra
10 like
2022-11-07
0