"Aku akan menyetujui semua syaratmu, tetapi dengan kondisi dimana jika kamu kalah. Kamu harus menjadi muridku, apa yang akan kamu katakan?"
Aran tersenyum tipis mendengar ucapan Lingga.
"Baiklah, aku menyetujuinya" Ucap Aran.
"Mari kita mulai"
Lingga mempersilahkan Aran untuk berjalan mengikutinya ke sebuah lapangan terbuka. Masing masing anggota kelompok menjaga jarak 500 meter dari area pertarungan Aran dan Lingga.
"Aran, saya akan memulai. Bersiaplah" Setelah mengucapkan perkataan tersebut Lingga langsung melepaskan aura tenaga dalamnya.
"Gemuruh"
gemuruh tenaga dalam dari tubuh Lingga membuat udara sekitarnya menjadi mencekam. Aura yang dilepaskannya sangat kuat. Para penonton yang jaraknya lumayan jauhpun merasakan tekanan aura yang begitu hebat sampai mereka sulit bernafas.
"Auranya begitu kuat" Batin Aran.
"Haaahhh" teriak Aran mengeluarkan auranya.
"Gemuruh"
Aura Aran berhasil menekan aura dari Lingga. Kini kedua aura mereka saling menekan.
"Hehehe, kamu memang membuatku kagum anak muda" Walau usia Lingga sudah berumur 50 tahunan. Tetapi dia tidak pernah meremehkan lawannya. Terlepas dari mereka anak muda atau pun sesepuh.
wusshh
Hembusan angin langsung menerpa menuju Aran. Ada seseorang dengan kecepatan tinggi menghampiri Aran. Dalam sekejap orang tersebut sudah berada di depan Aran. Dia langsung mengarahkan pukulannya ke wajah Aran. Orang tersebut tidak lain adalah Lingga.
Aran yang melihat pukulan tersebut tidak berusaha menghindar, tapi mencoba untuk bertukar pukulan dengannya.
"Baam"
kedua tinju saling bentrok, riak tenaga dalam langsung memecah udara di sekitarnya.
"Bamm Bamm"
Kedua orang tersebut langsung terpental.
Lingga hanya mundur beberapa langkah, sedangkan Aran harus mundur sepuluh langkah sebelum menstabilkan posisi berdirinya.
"Arannn!"
Mas Jaka dan anggotanya menyadari bahwa dalam pertarungan ini Aran telah di tekan.Berliana yang diam diam mengikuti Aran pun juga menjadi khawatir melihat Aran. Siapapun yang melihatnya pasti akan tau, bahwa dalam pertukaran kekuatan tersebut jelas Aran telah kalah.
"Berhasil menahan pukulanku, bisa kukatakan kamu lulus jurus pertama"
Ucapan Lingga membuat Aran seperti menelan pil pahit. Dalam hatinya Aran bergumam, bahwa pukulan Lingga sangat kuat. Diapun merasa pukulan Lingga itu bukan kekuatan penuhnya.
"Sialan" Batin Aran.
"Aran, bersiaplah. Beriktnya aku akan melakukan serangan beruntun"
Lingga lansung memasang kuda kuda untuk menyerang Aran kembali.
Akhirnya bentrokan kedua pendekar tersebut kembali terjadi. Suara bentrokan mereka terdengar begitu keras. Bagi manusia biasa mereka tidak akan bisa melihat pertarungan tersebut. Tapi bagi para pendekar mereka jelas melihatnya.Bahkan diam diam ada beberapa pendekar menghampiri pertarungan kedua pendekar tersebut. Mereka datang setelah mendengar suara gemuruh di langit.
"Hmm, pemuda tersebut sangat hebat, berhasil mengimbangi kekuatan Lingga" Ucap salah satu penonton sambil mengelus elus jenggotnya.
"Pemuda yang sangat berbakat, bisa menahan serangan dari Lingga selama ini" Ucap salah satu sesepuh dari kejauhan. Dengan mata langitnya dia bisa melihat pertempuran tersebut walau dari jarak yang lumayan jauh.
Gemuruh kembali terdengar. Kali ini Aran sudah mulai memucat. Bisa bertahan dari serangan ganas Lingga sudah bisa membuatnya menjadi pendekar yang di segani. Bagi beberapa pendekar, Lingga adalah pendekar tanpa tanding, kemampuannya dalam bela diri sudah tikak diragukan lagi.
Itulah mengapa kelompoknya selama ini bisa dengan leluasa berkeliaran di tanah jawa. Bukannya mereka takut oleh kelompok tersebut, tetapi nama pendekar Lingga lah yang mereka takuti.
Nama kelompok Lingga adalah Iblis Merah. Nama ini begitu disegani di dunia persilatan. Sebenarnya basis mereka bukanlah di Mojokerto. Mojokerto hanyalah sebuah cabang dari Iblis Merah. Kebetulan Lingga sedang berkeliling seluruh cabangnya untuk melihat kinerja masing masing cabang.
Kedua pendekar tersebut kembali melakukan pertarungannya. Aran terlihat begitu terpojok oleh serangan serangan Lingga. Nafasnya sudah mulai putus putus menghadapi gempuran Lingga.
Akhirnya kedua pendekar tersebut saling menjauh beberapa meter.
"Hahaha, kenapa Aran. Apakah kamu sudah akan menyerah" Melihat Aran yang sedikit pucat, Lingga mencoba menggodanya.
Aran pun hanya tersenyum tipis mendengar ucapan Lingga. Aran juga sudah merasakan batasnya. Senior Lingga bukanlah pendekar biasa. Kemampuannya sangat hebat.
"Silahkan dilanjutkan senior" Ucap Aran kepada Lingga.Mendengar Aran berkata seperti itu membuat Lingga semakin bersemangat. Sangat jarang dia menemukan seseorang dari generasi muda sehebat Aran yang mampu menahan puluhan jurusnya.
"Aran, saya akan meningkatkan sedikit kekuatanku. Bersiaplah"
Mendengar ucapan Lingga membuat Aran mengerutkan keningnya. "Meningkatkan sedikit? Apa orang ini gila. Sekarang saja aku sudah mulai kehabisan nafas mengimbangi semua jurusnya" Batin Aran.
"Heaaaaahhhh!" Teriak Lingga yang membuat suhu sekitarnya menurun drastis. Langit langsung mendung dan angin kencang menerpa wilayah tersebut dalam radius 1 kilo meter.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Budi Efendi
mantap
2023-01-14
0
Nur Tini
Lanjutkan thor.... Seru juga
2022-12-01
0
putra
uhh
2022-11-07
0