Di kedalaman hutan yang begitu lebat, terlihat seorang wanita dan pria sedang berjalan perlahan lahan. Berusaha tetap tenang dan menghilangkan aura keberadaan mereka.
Tidak jauh dari tempat mereka berjalan, ada suatu pemukiman yang cukup ramai. Tapi pemukiman tersebut bukanlah sembarangan pemukiman, melainkan adalah sarang penyamun.
Di tempat tersebut banyak sekali berkumpul para perampok, pencuri dan beberapa kriminal yang namanya sudah tidak asing lagi di tanah nusantara ini.
Mereka lalu mengawasi pemukiman tersebut dari jarak yang lumayan Jauh.
Tidak lama Berliana melihat Mas Jaka yang di tahan di dalam sebuah penjara besi bersama dengan beberapa tahanan lainnya.
Berliana langsung mengatakan kepada Aran terkait keberadaan kakanya yang di tahan di penjara tersebut.
Setelah Aran melihat ke arah yang di tunjuk oleh Berliana, Aran langsung mempersiapkan beberapa ajian perlindungan kepada dirinya dan Berliana.
"Berliana, kamu tunggu disini. Biar saya yang pergi menghadapi mereka" setelah mengucapkan kalimat tersebut. Aran langsung berdiri dan melakukan Ajian Gerak Langit untuk sampai ke tempat Mas Jaka.
Hembusan angin langsung menerpa wajah Berliana. Dalam sekejap, Aran sudah meninggalkan dirinya. Sepeninggal Aran, Berliana terpana melihat kemampuan Aran tersebut. Wajah nya menatap kagum melihat Siluit Aran yang ternyata sudah berada didepan penjara Mas nya.
Didepan penjara semua tahanan kaget melihat seorang pria yang tiba tiba berada di depan pintu masuk penjara.
"Haaahh, siapa dia. Bagaimana cara dia sampai kesini"
"Iyah bagaimana bisa, kesaktiaan apa yang di milikinya"
Para tahanan mulai membicarakan kedatangan Aran yang tiba tiba. Mereka sangat terkejut melihat Aran yang tiba tiba berada di situ. Semua tahanan yang ada di situ merupakan para prajurit Mahwapatih termasuk di dalamnya adalah Mas Jaka.
Aran yang berdiri didepan penjara tersebut langsung melihat kedalam penjara, walau sebenarnya dia sudah tau keberadaan Mas Jaka diantara mereka semua. Tapi tetap saja ia mencoba berpura pura tidak tau "Siapa diantara kalian semua yang bernama Jaka?"
Setelah mendengar ucapan tersebut, para tahanan langsung memalingkan wajahnya ke arah Jaka. Dalam hati mereka bertanya tanya, kenapa pemuda ini hanya mencari Jaka. Pemuda yang bernama Jaka langsung menatap wajah Aran dengan tatapan tajam.
"Saya yang bernama Jaka! kamu siapa? ada urusan apa denganku" ucap Jaka sambil berdiri tegap dan berjalan ke arah Aran. Para tahanan lain segera membuka jalan untuk Jaka sampai ia berhenti dia depan pagar tahanan.
"Saya teman Berliana, kedatangan saya kesini untuk menyelamatkan kamu"
"Apa!, kamu..? bagaimana kamu kenal dengan Berliana. Selama ini dia tidak pernah dekat dengan seorang pria" Jaka terkejut mendengar ucapan Aran. Adik satu satunya ternyata memiliki teman seorang pria.
"Kenapa? memang ada yang salah jika dia kenal diriku" Aran menjawab dengan acuh tak acuh. Sementara Jaka dibuat kesal dengan jawaban Aran, sambil sedikit menaikkan sudut alisnya.
"Sudah, nanti saja dibahasnya. Ceritanya panjang"
"Hmm, Oke. Saya percaya padamu" Jawab Jaka.
Setelah obrolan singkat tersebut, Aran meminta Jaka untuk mundur sedikit karena dia akan menghancurkan gembok penjara.
"Apa kamu yakin bisa menghancurkannya?" Jawab Jaka sambil mengajak tahanan lainnya untuk mengambil jarak dari dari penjara. Karena Jaka dan beberapa tahanan lainnya sudah mencoba berkali kali untuk menghancurkannya, namun tetap saja tidak bisa. Karena gembok tersebut dibuat khusus dengan beberapa mantra pertahanan,sehingga tidak ada yang bisa membuka atau menghancurkannya selain pemilik gembok tersebut.
Aran hanya sedikit tersenyum dan tidak mengatakan apa apa kepada Jaka. Aran juga sudah tau bahwa gembok tersebut berisi mantra pertahanan. Tidak mudah menghancurkannya.
Aran langsung merapalkan mantra Ajiannya. Lalu dia melepaskan Ajiannya ke arah gembok penjara tersebut. "Ajian Karang Wesi"
Terdengar bunyi ledakan yang sangat keras, akibat beradunya Ajian Karang Wesi dan Mantra gembok besi tersebut.
"Ajegilee, Kenapa bunyinya sekeras ini" sambil mengusap rambut belakangnya dan menggelengkan kepalanya, Aran sama sekali tidak tau bahwa bentrokan antara Ajiannya dan Mantra tersebut bisa menimbulkan suara ledakan sebesar itu. Aran tidak tau bahwa Mantra gembok tersebut di buat oleh seorang ahli, sehingga sampai saat ini belum ada yang bisa membuka atau menghancurkan gembok tersebut.
Selain para tahanan yang kaget, bunyi suara ledakan tersebut terdengar sampai ke tempat persembunyian Berliana. "Bunyi apa itu" gumamnya sambil melihat ke arah Aran.
Para penjahat yang mendengar suara tersebut langsung segera berlari ke sumber suara. Mereka sangat kaget melihat para tahanan sudah berada di luar penjara, belum lagi mereka melirik gembok penjara tersebut sudah hancur.
Ilmu apa yang bisa menghancurkan gembok tersebut. Mereka semua bertanya tanya di dalam hatinya. Karena mereka semua pernah disuruh menghancurkan gembok tersebut, dan jika berhasil akan mendapatkan imbalan yang sangat besar. Tapi sampai saat ini belum ada yang berhasil membukanya, apalagi sampai menghancurkannya.
"Gembok itu dibuat dengan mantra khusus oleh Master Guru, Orang gila mana yang bisa menghancurkannya" gumam seorang pria yang tak lain adalah pemimpin dari wilayah pemukiman ini.
"Hei bocah gila, siapa kau! berani mengacau di wilayahku" teriaknya sambil menunjuk jarinya ke arah Aran.
"Kau tak perlu tau siapa aku, sebaiknya kalian anggap tidak lihat apa apa dan kembali kerumah kalian masing masing dengan tenang" jawab Aran santai sambil berbicara pelan ke Mas Jaka agar semua tahanan berdiri di belakangnya. Jaka pun memerintahkan semua tahanan yang tak lain bawahannya untuk merapat ke dirinya.
Mendengar ucapan Aran, para penjahat dan penyamun memasang wajah yang sangat marah.
mereka pun mulai membicarakan kelompok Aran.
"Bocah ini, apa sekrup di kepalanya sudah lepas" ucap beberapa pria.
"Benar benar sudah bosan hidup bocah ini"
Sementara sang pemimpin menatap Aran dengan aura membunuh yang sangat besar.
"Cari mati kau!" pemimpin tersebut langsung menghampiri Aran dengan cara melompat ke udara, di udara dia merapalkan mantra dalam sekejap di telapak tangannya keluar sinar merah yang sangat terang.
"Aku tidak akan berbelas kasihan padamu, terima ini!" Dalam sekejap cahaya merah di tangannya, di lepaskan ke arah kelompok Aran.
Kilatan cahaya merah yang sangat tebal langsung menuju ke arah kelompok Aran. Di ikuti dengan angin yang tiba tiba berhembus kencang menambah ke angkeran ajian tersebut.
"Cahaya merah itu, auranya sangat jahat, bahaya" gumam Aran. Aran langsung merapalkan Ajiannya . Dengan gerakan tangan yang sangat cepat, Aran melakukan segel tangan dan dihentakkannya telapak tangannya ke tanah di bawahnya.
"Ajian Naga Puspa, Pertahanan Maksimal!"
Dalam sekejap keluar aura berwarna biru dari tubuh Aran. Aura tersebut menyebar ke kelompok Aran dan menutupi kelompoknya. Berbarengan dengan aura biru yang menyebar ke semua kelompok Aran. Cahaya merah yang di tembakkan ke arah Aran langsung beradu dengan aura biru Naga Puspa, efek cahaya yang sangat terang langsung menyelimuti area tersebut.
Cahaya yang sangat terang sampai menyilaukan pandangan mata, dalam hitungan detik terdengar suara ledakan yang sangat keras memekakan telinga di sertai asap putih yang sangat tebal.
Berliana yang berada jauh dari tempat tersebut sampai menutup telinganya karena suara ledakan yang begitu keras.
"Aran, Mas Jaka" gumam Berliana sambil berlinang air mata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Budi Efendi
lanjutkan
2023-01-14
0
John Singgih
kayaknya genre game ya...
2022-08-20
0
Rusliadi Rusli
lanjut
2022-05-20
0