“ Kita harus segera pergi untuk rapat.”
Angel menatap Arnold, mengagumi wajah dan setiap lekuk tubuhnya.
‘Wajah yang tampan, tubuh yang kekar dan berotot. Sempurna.’ Batin Angel.
“Terima kasih untuk makan siangnya honey, maaf aku tak bisa berlama lama. Ada tugas yang harus kuselesaikan. Bilang pada Mike kalau aku kemari.”
Jessi mulai berdiri. Tahu kalau ia tak bisa duduk terus.
“Mampirlah kapan saja.” Jessi meletakan tangan di lengan Angel, Jessi lalu mengecup pipi Angel.
Angel tersipu, ia tak pernah mendapat perlakuan sedemikian hangatnya. Angel mengangguk, ia merasa hangat.
‘Aku malah mau berlama lama tinggal di sini, hangat rumah ini penuh dengan kehangatan.’ Gumam Angel dalam hati.
“Terima kasih.” Jessi melepaskan pelukan nya Angel langsung mundur melewati pintu. Mata Angel berlinang, ia terharu. Kemudian sesuatu melintas di benaknya, sangat cepat. Sehingga ia sendiri tak bisa mengingatnya.
‘Sial.’
“Masih belum ada informasi?”
“Belum, tunggulah sebentar lagi.” Arnold mengecup rambut Jessi, berpamitan lalu keluar.
Angel sudah masuk ke mobil saat Arnold duduk di kursi kemudi.
“Sebentar.” Arnold membersihkan sisa saus yang ada di bibir Angel, Angel diam membeku. Ia tak tahu harus bagaimana, ia malu.
“Terima kasih.” Balas Angel, Arnold terus menatap mata Angel, Angel merasa canggung. Nafasnya terasa berat dan jantungnya berdegup tak karuan, Arnold terus mendekat hingga wajah mereka hanya berjarak lima senti.
“Kita harus segera pergi, aku tak mau membuang waktu.” Angel berusaha untuk tidak gugup, ia kembali menunjukkan sifat praktis dan dingin.
Arnold mengangguk, ia menyalakan mesin dan menginjak gas. Arnold mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi mengingat rapat yang akan dimulai sebentar lagi.
Sesampainya di tempat yang sudah disepakati, Arnold kembali menggoda Angel.
“Sayang, apa kau sudah siap? Tidak kah kau merasa lelah? Jika ya, kita bisa berkunjung ke hotel terdekat untuk beristirahat. Aku tahu hotel yang bagus di sekitar sini. ”
Angel menatap Arnold dengan tatapan tidak suka. “Sebaiknya kita mulai, aku tak suka basa basi.”
Arnold merasa kecewa, tidak ada seorang pun wanita yang mampu menolak jika ia yang mengajak. Arnold menarik kursi dan duduk di sisi kanan Angel, sambil terus menatap wanita itu.
“Baiklah, karna kita sudah berkumpul. Kita mulai saja, aku telah menyiapkan identitas untuk Rose. Ini paspor, dan kartu identitas Anda.” Seorang pria bermata coklat memberikan beberapa berkas kepada Angel.
Angel menatap bingung, menyamar. Apa apaan!
“Tuan Arnold?”
“Izinkan aku memperkenalkan mereka. Dia Jacob seorang hacker, juga ahli dalam pemalsuan data seperti paspor dan lain nya. Dia Selena ahli dalam penata rias, ia dapat mengubah dirimu menjadi siapa saja baik sementara maupun permanen. Dan terakhir William, ahli dalam senjata.”
“Apa maksudnya? Bukankah perjanjian kita aku harus bekerja dengan cara ku?”
“Begini, Misi ini sangat berbahaya. Kau akan berkeliling dunia untuk membunuh, maka dari itu kau harus menyamar sebaik mungkin.”
“Aku sudah biasa melakukannya, jadi biarkan...”
“Ini demi keselamatanmu, dan organisasi kita. Lagi pula kontrak itu hanya formalitas, aku sudah membuat kesepakatan dengan Mr. Blood. Kau tak bisa menolak apa yang aku perintahkan.”
Angel berdiam. ‘Sial, kesepakatan apa yang mereka buat? Mengapa aku tak mengetahuinya?, membuat kesepakatan tanpa sepengetahuan ku, aku akan buat perhitungan pada bosku itu. ‘
Setelah berpikir cukup lama akhirnya Angel mengangguk.
“Ya. Teruskan.”
Arnold tersenyum penuh kemenangan. Binggo!
“Baiklah, karna tuan Arnold sudah memperkenalkan diriku. Aku akan melanjutkan saja, ini berkasmu. Kau akan menyamar menjadi seorang pelayan di cafe ‘Café de Chinitas’ yang terletak di wilayah Madrid, kami sudah mendapatkan akses agar kau dapat bekerja di sana.” Jacob menatap Angel, menunggu respons darinya.
Angel sedikit terkejut. “Madrid?” Angel menatap ke arah Arnold.
“Ya, karna kau akan berpura pura menjadi penduduk di sana. Ku rasa lebih baik jika kau belajar terlebih dahulu bahasa Spanyol.” Semua orang menatap Angel yang hanya tertawa kecil.
“Sayang. Bagaimana menurutmu?” Arnold melihat kilatan cahaya dimata Angel.
“Ku rasa itu tidak perlu, berikan aku protokol nya. Aku hanya perlu mempelajari peranku dan calon korban.” Angel menjawab dengan lantang.
“Kau yakin tidak mau belajar bahasa Spanyol terlebih dahulu? Kulihat aksen Inggris mu sanggatlah kental. “
Jacob berusaha meyakinkan Angel, Angel tersenyum dan menjawab menggunakan bahasa Spanyol dengan aksen Spanyol kental.
“Nunca dudes de mi habilidad, créeme. (Jangan pernah meragukan kemampuanku, percayalah.)”
Arnold tersenyum.
“I’ts show time.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Dee
hy KK aku mampir balek nih
aku titip like sama rating dulu yah
baca nya nyusul KK
makasih loh udah mampir di lapak aku
2020-07-05
0
Nurwahidah Bi
Aku lanjut baca nih...
2020-01-07
0
Keysa
wah authornya keren bisa bahasa Spanyol.., usahanya kece..
2019-11-29
7