(4) Kiris & Dudung

Seorang Pemuda Terlihat Celingak-celinguk ,Menoleh Kekiri Dan Kekanan Nampaknya Ia Sedang Mencari Sesuatu.

L a l u . .

"NOVEN..!!"

Seseorang Memanggil Pemuda Tersebut .

Seorang Pemuda Itu Adalah Noven Ia Pun Menoleh Kearah Suara Tersebut dan Menghampirinya.

"Apa Kabar Paman ?!"

Ucap Noven sambil Menyalami ,Seseorang tersebut ialah Pamannya Noven.

"Alhamdulillah Aku Baik-baik Saja ,Ayah Ibumu Gimana Kabarnya ??"

Ucap Pamannya menanyakan kabar orang tuanya .

"Ayah sama Ibu Baik-baik Saja Paman ,Hanya Saja Kesehatan Ayah sedikit Terganggu"

Jawab Noven seraya menunduk mengingat orang tuanya.

"Semoga Kakakku Itu Baik-baik Saja dan Selalu Sehat"

Sahut Paman Noven demikian yang merupakan adik kandung dari Ayah Noven.

"Amin.."

Timpal Noven .

"Ayo Segera Pulang ,Bibimu Dirumah Sudah Membuat Masakan Yang Enak"

Ujar Pamannya seraya merangkul keponakannya itu ,Lalu Mereka pun Pulang Bersama Mengendarai Sepeda Motor Pamannya .

Tak Lama Kemudian Mereka Berhenti Didepan Sebuah Rumah ,Kemudian Mereka Pun Masuk Kedalam.

"Assalamuallaikum"

Noven dan Pamannya Mengucap Salam.

"Waillaikumsalam"

Jawab seorang wanita tua yang merupakan Istri Pamannya yang berarti Bibinya Noven sendiri , datang Menghampiri Noven dan Pamannya ,Kemudian Noven Menyalami Bibinya tersebut.

"Eh..Noven !! Ayo Nak Masuk..Kita Makan Bersama ,Kebetulan Bibi Masak Makanan Yang Enak Buat Kamu"

Ujar Bibinya yang mengajak Noven .

"Ya Terimakasih Bi.."

Sahut Noven tersenyum.

Mereka Bertiga Pun menghampiri tempat makan dan Duduk Dimeja Makan untuk Menyantap Makanan Bersama.

"Bagaimana Makanannya Nov ??"

Tanya Bibinya.

"Ini Makanan Kedua Yang Paling Enak Di Dunia"

Sahut Noven memuji.

"Kok Yang Kedua Sih ?"

Ujar Bibinya keheranan.

"Karna Makanan Yang Pertama Paling Enak Di Dunia Itu ,Ya..Makanan Masakan Ibu Saya"

Jawab Noven dengan tersenyum lepas.

"HAHAHAHAHAHA.."

Mereka Pun Tertawa Bersama

"Bu Kiris Mana ?"

Tanya Paman Noven ,disela-sela mereka makan.

Kiris Merupakan Anak Kandung Dari Paman dan Bibi Noven Yang Sebaya Dengan Noven.

"Entahlah Yah..!! Anak Satu Itu Memang Semakin Bandel Saja ,Tidak Bisa Dinasehati Lagi .Tadi Kan Ibu Udah Bilang Sama Kiris Jangan Kemana-mana Dulu Karena Nanti Sepupumu Datang Kesini...Eh Malah Dia Tadi Pergi Bersama Temannya Waktu Ayah Menjemput Noven"

Jelas Bibi Noven .

"Kebiasaan Anak Itu Selalu Menjengkelkan Saja. Mana Sering Gak Pulang Kerumah ,Kalaupun Pulang Langsung Tidur ,Setelah Bangun Tidur Pergi Lagi. Tak Pernah Mau Cari Kerja ,Bisanya Hanya Minta Ke Orang Tuanya Saja"

Celoteh Paman Noven dengan kesal.

Noven dan Kiris Sepupunya Tidak Pernah Saling Bertemu Dari Kecil Hingga Sekarang .

Noven Tidak Mengenal Sosok Kiris Seperti Apa ,Jadi Dia Memilih Diam Mendengar Obrolan Paman Bibinya Takut ia Salah Bicara Ataupun Menyinggung.

Setelah Selesai Makan Noven Pun Tidur Di Kamar Kiris Seorang Diri ,ia Pun Tertidur Sangat Pulas Karena Perjalanan Yang Melelahkan Hari Ini.

Ke Esokan Paginya Noven Bangun Dari Tidurnya dan Bergegas Mandi Setelah Itu Di Berpakaian Rapi Dengan Kemeja Putih serta Celana Hitam Dengan Membawa Tas Berisikan File-filenya ,Kemudian Noven Keluar Kamar Ia Ditegur Pamannya.

"Nov..Pagi-pagi begini kamu sydah rapi mau kemana ??"

Tanya Pamannya dengan heran .

"Mau Mencari Pekerjaan Paman.."

Jawab Noven.

"Besok-Besok Saja Kamu Cari Kerjanya ,Hari Ini Kamu Istirahat Dulu"

Ujar Pamannya menyarankan

"Nanggung nih sudah rapi begini"

Sahut Noven menyayangkan tampilannya.

"Ganti saja dulu pakaiannya"

Timpal Pamannya.

"Tak Lah Paman..Aku Tetap Akan Pergi ,Lagi Pula Kan Aku Cuma Cari Kerja Sebentar Saja ,Nanti Juga Pulang Untuk Istirahat"

Jawab Noven tetap bersemangat.

"Ya sudah..Kalau itu mau mu ,ayo sarapan dulu "

Setelah diajak Pamannya ,Noven pun Sarapan Bersama Paman Juga Bibinya Yang Baru Saja Kembali Dari Menjemur Pakaian.

"Yah..Pinjami saja Noven motornya Ayah"

Ujar Bibinya meminta pada suaminya.

"Oh Iya..Nanti kamu anter paman kerja saja biar motor bisa kamu pakai"

Saran Pamannya.

"Makasih Paman tapi tak usah soalnya nanti takut salah jalan ,soalnya kan aku belum tau juga keadaan jalan raya disini"

Sahut Noven menolak dengan logikanya.

"Kamu yakin tak mau pakai motor ??"

Tanya Pamannya menyakinkan.

"Yakin Paman"

Jawab Noven Lugas.

"Ya Sudah..Kalau Kamu Mau Pakai ,Bilang Saja Nanti Paman Kasih"

Ujar Pamannya.

"Ya Terima Kasih Paman"

Sahut Noven tersenyum.

"Ya Sudah Paman Pergi Kerja Dulu..Kamu Nanti Hati-hati Di Jalan Juga Anggap Saja Rumah Ini ,Rumahmu Sendiri"

Ujar Pamannya berpamitan pergi.

"Ya..Paman Juga Hati-hati Dijalan"

Cetus Noven.

"Ya Assalamuallaikum"

Jawab Pamannya mengucap salam.

"Waillaikumsalam"

Noven dan Bibinya menjawab salam bersama.

Lalu Pamannya Pun Pergi Mengendarai Sepeda Motornya.

Tak Lama Kemudian Noven Juga Segera Bergegas Pergi.

"Bi..Noven Pergi Dulu ,Assalamuallaikum"

Ujar Noven juga berpamitan.

"Ya Hati-hati..Waillaikumsalam"

Bibinya pun menjawab salam Noven.

Kemudian Noven Pun Segera Pergi.

Diperjalanan Noven Sudah Banyak Memasukkan Lamaran Kerja Di Berbagai Tempat.

Saat Lamaran Kerja Telah Habis ,Noven Memutuskan Untuk Pulang Ketempat Pamannya.

Setelah Sampai Dirumah Pamannya Noven Membuat Kopi dan Membawa Masuk Ke Kamarnya Kemudian Menelpon Ibunya.

Ibunya Pun Mengangkat Telepon Dari Noven.

"Halo..Assalamuallaikum Bu"

Sapa Noven pada ibunya.

"Waillaikumsalam..Apa Kabarmu Disana Nak ?"

Sahut ibunya.

"Alhamdullilah..Baik-baik Saja Bu"

Jawab Noven bersyukur.

"Semalam Ayahmu Menelepon Paman ,Mereka Berbicara Banyak..Tapi Waktu Pamanmu Ke Kamarmu Untuk Memberikan Telepon Ayahmu ,Kamu Sudah Tertidur"

Ujar Ibunya.

"Oh Iya Bu Aku Sangat Pulas Tidur Semalam Itu ,Nanti Bilang Aja Ke Ayah kalau Aku Akan Menelepon"

Sahut Noven demikian.

Im"Ya Nanti Ibu Sampaikan"

Ujar Ibunya.

Noven Pun Bicara Banyak Ke Ibunya ,Begitu Pula Sebaliknya Ibunya Juga Banyak Memberi Nasehat ,Noven Pun Selalu Mendengarkan Dengan Seksama Nasehat Dari Ibunya.

Obrolan Pun Berlangsung Cukup Lama ,Noven Juga Berbicara Dengan Adik-adiknya ,Rana dan Radi .

Namun Noven Tidak Bisa Berbicara Dengan Ayahnya Karena Ayahnya Sedang Pergi Berkebun ,Lagi Pula Ayahnya Tidak Mempunyai Ponsel .

Yang Memiliki Ponsel Hanya Noven dan Ibunya .

Setelah Sekian Lama Obrolan Pun Berakhir.

.

.

.

.

Waktu Pun Kini Berganti Malam ,Noven Pun Makan Malam Bersama Paman dan Bibinya Namun Kiris Belum Juga Pulang.

Begitulah Kiris ia Jarang Pulang Kerumah ,Kalaupun Pergi Dari Rumah Sampai Berhari-hari ,Walaupun Kerap Kali Dimarahi Orang Tuanya Dia Tetap Saja Begitu.

Setelah Makan Malam Noven Kembali Ke Kamar Untuk Membuat Banyak Surat Lamaran Kerja Sembari menikmati secangkir kopi .

Begitulah Noven Pemuda Yang Sangat Ambisius ,ia Tak Hanya Berharap Pada Lamaran Tadi yang Begitu Banyak ia Masukkan.

Setelah Merasa Cukup Banyak Membuat Surat Lamaran Kerjanya ,ia Berhenti Untuk Beberapa Lama.

Noven Merasa Cukup Bosan Dengan Hari Ini ,Lalu ia terdiam sejenak.

Tiba-tiba Pandangannya Tertuju Pada Satu Benda..Yaitu Gitar Kesayangan ,Yang ia Bawa Dari Desa .

Noven Kemudian Berpikir ,Lebih Baik ia Pergi Mengamen Untuk Mencari Uang Tambahan Karena Tadi ia Cukup Banyak Menghabiskan Uang Dalam Proses Pencarian Kerjanya.

Noven Pun Bergegas Pergi Keluar Rumah Setelah Izin Dengan Paman dan Bibinya.

Noven Menyusuri Jalanan Kota Dengan Berjalan Kaki.

Dan Ia Mengamen Di Tiap Kedai Yang Ia Lewati .

Hingga Sampailah ia Kesebuah Kedai Yang Cukup Besar Dari Kedai-kedai Yang Tadi.

"Wah..! Kedai Ini Cukup Besar Dari Yang Ku Lewati Tadi"

"Orang-orangnya Juga Sangat Ramai Ditempat Ini"

"Ah..Aku Jangan Membuang Waktu Lagi ,Aku Akan Mengamen Disana. Kalau Orangnya Seramai Ini Tentu Pendapatan Ku jadi Lebih Banyak"

Bisik Noven dihatinya ,Lalu ia Masuk dan Menyanyikan Banyak Lagu membuat Orang-orang Sangat Terpanah Oleh Lagu-lagu Yang Dinyanyikan Noven.

Setelah Selesai Noven Pergi Meninggalkan Tempat Itu.

Setelah Cukup Banyak Membawa Uang Dengan Gitar Di Belakangnya Noven Pun Berjalan Kembali Pulang Kerumah Paman Dan Bibinya ,Akan Tetapi Di Tengah Perjalanan Noven Dihadang Oleh Dua Pemuda .

Salah Satu Dari Mereka Yang bertubuh Gendut Berbicara :

"Woyy..Bagi Duit !!"

"Enak saja cari sendiri !"

Jawab Noven .

Pemuda Yang Agak Kurus Menjawab Dengan Nada Yang Keras :

"CARI MATI KAU YA !!

Kemudian Pemuda Yang Agak Kurus Melayangkan Pukulan Kepada Noven..

"Tap..!!"

Noven Menangkap Pukulan Itu dan Memutar Kebelakang Tangan Pemuda Tersebut.

"AKHH.."

Teriak pemuda kurus itu .

Lalu Seorang Pemuda Yang Gendut Meninju Noven ,Namun..

"PLAKK.."

Noven Menepis Tinjuan Itu Dengan Sebelah Tangannya .

"Lumayan Juga kau !!"

Ucap si gendut dengan lantang.

"LEPASKAN TANGANKU !!"

Teriak si kurus dengan meronta.

Kemudian Noven Melepas Tangan Pemuda Kurus Itu.

"Akhh.."

Rintih si kurus.

Kemudian Si Kurus Menendang Noven ,Dan..

"BRAAK.."

Si Kurus Terjatuh Karena Noven Menangkap Tendangannya dan Melemparnya.

Si Gendut Kembali Memukul Noven ,Lalu..

"TAP..!!"

"BUG..!!"

Noven Menangkap Pukulan Itu dan Membalas Memukul Si Gendut.

Si Gendut Menahan Sakit Di Dadanya dan Si Kurus Bangkit Kembali.

Kemudian Masing-masing Kedua Pemuda Itu Mengeluarkan Pisau .

Seraya Si Kurus Berkata :

"Mau mati kau !!"

Kemudian Kedua Pemuda Itu Menusukkan Pisaunya Kearah Noven, Kemudian Noven Menangkap Masing-masing Tangan Mereka Yang Mengarahkan Pisau ,Dengan Kedua Tangannya .

Lalu Secepat Kilat Noven Mematahkan Pergelangan Tangan Pemuda Itu .

"PRAANG..!!"

Kedua Pisau Itu Terjatuh.

"AAAHHK..!!"

Kedua Pemuda Itu Kesakitan Karena Tangan Mereka Terkilir.

Lalu Noven Menendang Jauh-jauh Kedua Pisau Itu.

Dan Noven Berjalan Kembali Pulang ,Kedua Pemuda Itu Dengan Menahan Rasa Sakit Hanya Bisa Memandang Noven Yang Semakin Jauh.

.

.

.

.

Noven Pun Sampai Kerumah Paman Bibinya dan Segera Masuk Ke kamar lalu Tertidur .

Tak Lama Kemudian Dari Luar Rumah Terdengar Suara Sepeda Motor Berhenti.

L a l u . .

"Assalamuallaikum"

Terdengar Suara Dari Luar Pintu Rumah.

"Waillaikumsalam"

Bibi Noven Menjawab.

Dan Membuka Pintu

"Ckrreeekk..."

"Kiris..Dari Mana Saja Kamu !! Kenapa Baru Pulang !!"

Teriak Bibi Noven dengan marah pada seseorang.

"Maaf Bu.."

Jawab Seseorang itu yang Baru Saja Datang Adalah Kiris Anaknya Paman dan Bibinya Noven ,ia Baru Saja Pulang Membawa Seorang Teman Akrabnya Yang Sudah Sering Dilihat Orang Tuanya Kiris .

Kemudian Paman Noven Yang Merupakan Ayahnya Kiris Keluar Mendengar Suara Gaduh Istrinya kemudian Menghampirinya.

"Ada Apa Sih Bu..Marah-marah ??"

Tanya Ayah Kiris.

"Nih Anak Kesayanganmu !!"

Jawab istrinya ,yang merupakan ibunya Kiris.

Ayah Kiris Pun Melihat Ke arah Anaknya Sendiri Yaitu Kiris Yang Membawa Seorang Teman.

"Kamu Dari Mana Saja Nak ?? Sepupumu Sudah Dua Malam Disini ,Ayo Masuk Sekalian Ajak Dudung Biar Kamu Tau Sepupumu"

Ajak Ayah Kiris .

Teman Akrab Kiris Yang Di Bawa Bersamanya ialah Bernama Dudung ,Orang Tua Kiris Tak Asing Lagi Dengan Dudung Karena Dudung Adalah Sahabat Kiris Dari Kecil.

Lalu Mereka Masuk Bersama-sama dan Duduk Dikursi Ruang Tamu .

"Tanganmu Sama Dudung Kenapa ?? Dari Tadi Di Pegangin Terus ?"

Ujar Ayahnya bertanya pada anaknya Kiris ,sembari melihat ke arah tangan anaknya dan dudung.

"Kami Jatuh Dari Motor Bu"

Jawab Kiris dengan alasannya.

"Jangan Alasan..Kamu Abis Berantem Lagi Kan !! Ibu sudah pusing nasehatin kamu tapi kamu itu tak pernah berubah malah semakin nakal"

Ujar Ibunya yang sudah mengetahui kebiasaan anaknya.

"Udahlah Bu..Ayah Telepon Dulu Tukang Urut Yang Sering Ngurut Disekitar Sini"

Kata Ayah Kiris menenangkan.

Kemudian Ayah Kiris Mengeluarkan Ponsel Dan Segera Menelepon.

"Tukang urutnya tak lama lagi datang ,Oh iya..Ayah panggil dulu Noven sepupumu"

Ujar Ayah Kiris ,setelah menelepon tukang urut.

Lalu Ayah Kiris Berjalan Ke kamar Dimana Noven Tidur , Lalu Menggedor Pintu Kamar.

Tok..

Tok..

Tok..

"Nov..Kamu Belum Tidur ??"

Tegur Ayah Kiris.

"Ya..Belum Paman"

Jawab Noven yang Kemudian Keluar Kamar dan Menjumpai Ayah Kiris.

"Sepupumu Kiris Sudah Pulang ,dia juga Membawa Sahabatnya. Ayo..Paman Pertemukan Kamu Dengan Mereka"

Jelas Ayah Kiris.

"Ya Paman"

Jawab Noven lalu ia mengikuti Ayah Kiris Berjalan Ke Ruang Tamu ,Tempat Dudung ,Kiris dan Ibunya Kiris.

Sesampainya Disana..

"HAH..KAU..??!!"

Suara Kiris Keheranan Melihat Noven ,

Mata Dudung Pun Terbelalak Juga Keheranan Melihat Kehadiran Noven.

Sementara Noven Hanya Terdiam Santai Walaupun ia Mengenal Dudung dan Kiris Yang baru saja Memalakinya Di Jalan Barusan dan Mereka Sempat Bertarung.

"Kenapa ? Apa Kamu Mengenali Noven ?"

Tanya Ayahnya pada Kiris.

"Tidak Ayah..Kami Tidak Pernah Saling Bertemu"

Jawab Kiris tergesa .

"Oh..! Begitu"

ujar Ayah Kiris mengangguk.

Lalu Noven Menjulurkan Tangannya, Bermaksud Berjabat Tangan Dengan Kiris.

"Tak Usah Tangan Kami Masih Sakit Karena Jatuh Dari Motor "

Kiris menolak jabatan tangan Noven ,dengan alasan tangannya terkilir ,yang sebenarnya Noven lah yang membuat tangan Kiris dan Dudung terkilir.

"Aku Kiris !"

Ujar Kiris Memperkenalkan Diri.

"Aku Dudung !"

Dudung Juga ikut Memperkenalkan Diri.

"Aku Noven !"

Sahut Noven juga Memperkenalkan Dirinya.

"Kiris Ini Dia Noven Sepupumu ,Walaupun Kalian Belum Pernah Bertemu..Ayah Harap Kalian Bisa Menjadi Saudara Yang Baik"

Jelas Ayah Kiris dengan harapannya.

Kemudian Noven ,Kiris dan Dudung Berbicara Banyak lalu Mereka Pun Terlihat begitu cepat Akrab .

Kiris dan Dudung Sangat Senang Noven Tidak Menceritakan Kejadian Sebenarnya Kepada Orang Tua Kiris akan Penyebab Tangan Mereka Terkilir .

Sementara Ayah Kiris Yang Dengan Santai Menemani Mereka Dari Tadi ia Menyaksikan Pemandangan Itu ,ia Sangat Senang Karena Anaknya Begitu Cepat Akrab Dengan Keponakannya.

Sementara Ibu Kiris Sibuk Menyiapkan Minuman dan Cemilan Didapur.

Namun Tak Lama Kemudian Tukang Urut Yang Di Telpon Ayah Kiris Akhirnya Datang Kemudian Disambut Oleh Keluarga Kiris, lalu mereka Sempat Berbincang .

Kemudian Tukang Urut itu Pun Mengurut Tangan Kiris dan Dudung .

Setelah Selesai Mengurut ,Tukang Urut Pun Berbincang Sembari Menikmati Kopi dan Gorengan Yang Disiapkan Ibunya Kiris Yang juga Sudah Bergabung Dengan Mereka.

Sekian Dirasa Cukup Lama Tukang Urut Berbincang Dengan Keluarga Tersebut ,Kemudian Beliau Pamit Pulang dan Ayah Kiris Memberi Upahnya.

.

.

.

.

Kiris ,Dudung dan Noven Terus Berbincang Sembari Menikmati Kopi dan Gorengan Sementara Kedua Orang Tua Kiris Sudah Tidur Dikamarnya.

"Makasih Bro..kau tak cerita ke orang tua Kiris soal kejadian sebenarnya"

Ujar Dudung Melihat Kearah Noven ,disela-sela perbincangannya.

"Yang Berlalu Biarlah Berlalu ,Tidak Usah Di Besar-besarkan"

Sahut Noven dengan tersenyum.

"Kalau kau sampai cerita ,Ya..Bisa gawat !!"

Celetuk Kiris.

"Hahahaha..!!"

Noven dan Dudung Tertawa Ringan.

"Dung..kau tak usah pulang deh ,nginep sini saja"

Pinta Kiris.

"Memang aku mau nginep sini ,kebetulan kan lagi banyak makanan"

Sahut Dudung dengan senang.

"Dasar gendut !! Makan saja kerja kau"

Celetuk Kiris lagi.

"HAHAHAHAHAHA"

Mereka Pun Tertawa Bersama.

▶TO BE Continued▶

Tanda: ~●..●~ Bicara Dalam Hati

Tanda: "..." Berbicara/Suara

Terpopuler

Comments

Rusliadi Rusli

Rusliadi Rusli

👍👍👍👍👍lanjut thor

2023-06-11

0

▫️

▫️

wahhh semangat trs bang wa mendukung dengan 4 jempol ya 💪🏻💪🏻💪🏻

2021-02-20

0

Sept September

Sept September

sore Kakak aku datang yaaaaa bawa jempollll untukmu 💕

2020-08-20

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 (1) Perbincangan Di Warung Kopi
3 (2) Noven Vs Raga (Pertarungan)
4 (3) Kepergian Noven
5 (4) Kiris & Dudung
6 (5) Mendapatkan Pekerjaan
7 (6) Kisah Cinta Maman & Keyla Gracya Violin
8 (7) Keyla & Maman Semakin Dekat
9 (8) Penculikan Keyla
10 (9) Rahasia Hero Terbuka
11 (10) Perjalanan Cinta
12 (11) Nada Dan Canda
13 (12) Cinta Segi Empat
14 (13) Ayah Noven Sakit
15 (14) Noven Membayangi Keyla
16 (15) Cinta Itu Rumit
17 (16) Hari Yang Sial
18 (17) Nasib Anak Rantau
19 (18) Kisah Cinta Hujan
20 (19) Ancaman Tenky
21 (20) Cinta Tak Direstui
22 (21) Noven Diserang
23 (22) Pemecatan Dari Perkerjaan
24 (23) Para Pelamar Kerja
25 (24) Perayaan Dina & Meli
26 (25) Beauty And The Beast
27 (26) Kelaparan
28 (27) Percobaan Pembunuhan
29 (28) Kemunculan Raga (Action)
30 (29) Sahabat
31 (30) Air Mata Berlian
32 (31) Klarifikasi
33 (32) Fira Purnama Masa Lalu
34 (33) RING Tarung Bebas
35 (34) Kekhawatiran & Ketenangan Dalam Pertarungan
36 (35) Fighter Ideal
37 (36) Kekalahan Noven
38 (37) Kedekatan Buk Susi Kepada Noven & Kawan-kawan
39 (38) Susahnya Pinjam Duit
40 (39) Itulah Gunanya Teman
41 (40) Tekad Aceng
42 (41) Ramadhan Tanpa Keluarga
43 (42) Kerinduan
44 (43) Mubazir
45 (44) Suatu Hari Kelak
46 (45) Silahturahmi Yang Tak Dinantikan
47 (46) Hubungan Noven & Buk Susi
48 (47) Asmara Dewasa
49 (48) Kemarahan Sang Kakak
50 (49) Depresi
51 (50) Dilema Besar
52 (51) Sahabat Jadi Cinta
53 (52) "Terima Kasih Ya Tor..!"
54 (53) Suara Hati
55 (54) Setia Menemani
56 (55) Putus Asa
57 (56) "Aku Merindukanmu"
58 (57) Pasangan Yang Tertukar
59 (58) Yang Terdalam
60 (59) Pelarian
61 (60) Perkerjaan Baru
62 (61) Kiris Dan Meli Jadian
63 (62) Cowok Menyedihkan
64 (63) Kenangan
65 (64) Pernyataan Susi
66 (65) Kebenarannya
67 (66) Terungkap
68 (67) Dibalik Peristiwa
69 (68) Pengamen
70 (69) Sosok Sederhana
71 (70) Bulan Purnama
72 (71) Janji
73 (72) Nostalgia Pengamen
74 (73) Emosi
75 (74) Nasehat Sahabat
76 (75) Wanita Asing
77 (76) "Do You Still Remember Me ?"
78 (77) Asuka Kaoru
79 (78) Jepang Bermata Sipit
80 (79) Tempat Tak Kan Terlupakan
81 (80) Khas Indonesia
82 (81) Sampai Jumpa
83 (82) Doraemon
84 (83) Juru Parkir
85 (84) Ekspresi Keyla
86 (85) "Setelah Sejauh ini ?!"
87 (86) Sebuah Kisah
88 (87) Tidak ada Orang Sukses Dengan Masa Lalu Yang Mudah
89 (88) Selingkuh
90 (89) Kekacauan Dihati Dan Pikiran
91 (90) Arti Sebuah Teman
92 (91) Pecicilan
93 (92) Antara Nafsu Dan Iman
94 (93) Tragis
95 (94) Penyelamatan Noven
96 (95) Arloji Kalung
97 (96) Prasangka Dirumah Kosong
98 (97) Wanita Misterius
99 (98) Jalan Menuju Kematian
100 (99) Anak Tangga mendekati Kematian
101 (100) Pintu Gerbang Cahaya
102 (101) Tersadar Dari Koma
103 (102) Belum Bisa Saling Melupakan
104 (103) Kenangan Itu
105 (104) Pelukan Kerinduan
106 (105) Kenangan Yang Hidup Kembali
107 (106) Ada Apa denganmu ?
108 (107) Pulang Malu Tak Pulang Rindu
109 (108) Rantai Percintaan
110 (109) Gejolak Batin
111 (110) Tentang Perasaan
112 (111) Pupus
113 (112) Will you marry me ??!
114 (113) Satu Menit
115 (114) Yang Terbaik
116 (115) "Karena ia tidak akan menginginkannya"
117 (116) Merobek Luka Lama
118 (117) Bertolak Belakang
119 (118) Amanah
120 (119) Dering Dari Teman Lama
121 (120) "Ya.. Mereka hanya bisa mengira..!"
122 (121) Sepeda Motor Seken
123 (122) Pertemuan Tak Sengaja
124 (123) Pria Yang Sama Kisah Yang Sama
125 (124) Pertemanan
126 (125) Pangeran Untuk Keyla
127 (126) Pangeran dan Kesatria
128 (127) Angkringan
129 (128) Definisi Sukses
130 (129) Mengenang Memory
131 (130) Level Kaya & Miskin
132 (131) Opsi
133 (132) Takdir Yang Lebih Tahu
134 (133) Karena Yang Dicari Adalah Uang
135 (134) Belagu
136 (135) Kehausan
137 (136) Segarnya Air Minum
138 (137) "You are the best bro..!"
139 (138) Berbagai Tipe Orang Baik
140 (139) Masih ada Orang Baik
141 (140) Gajian
142 (141) Penyakit Welder
143 (142) Siklus Welder
144 (143) Emosi Memuncak
145 (144) Hikmah Untuk Harapan
146 (145) Hari Bersejarah
147 (146) "Yes..i want to marry you !"
148 (147) Kisah Cinta Sahabat Yang Keterbalikan
149 (148) Hari Pernikahan
150 (149) Ijab Qobul
151 (150) Jawaban Seekor Kucing
152 (151) Kawin Lari
153 (152) Diluar Dugaan
154 (153) Tanggapan
155 (154) Teka-teki
156 (155) Tenky Pelakunya ??
157 (156) Jebakan
158 (157) Terkuak
159 (158) Cara Gila Dengan Alasan Bodoh
160 (159) Membalikkan Keadaan
161 (160) Mengatur Rencana
162 (161) Mantan Preman Jalanan
163 (162) Misi Penyelamatan Berhasil
164 (163) Hikmah Dan Pelajaran
165 (164) Undangan Makan Malam
166 (165) Terima Kasih
167 (166) Bukan Kisah Aladin
168 (167) Dilema Simalakama
169 (168) Seiring Berjalannya Waktu
170 (169) "Jadi kapan kita akan menikah ?"
171 (170) "Kamu sudah menyukai Fira sejak pertama bertemu"
172 (171) Kerapuhan Perasaan Fira
173 (172) Bab Lama
Episodes

Updated 173 Episodes

1
PROLOG
2
(1) Perbincangan Di Warung Kopi
3
(2) Noven Vs Raga (Pertarungan)
4
(3) Kepergian Noven
5
(4) Kiris & Dudung
6
(5) Mendapatkan Pekerjaan
7
(6) Kisah Cinta Maman & Keyla Gracya Violin
8
(7) Keyla & Maman Semakin Dekat
9
(8) Penculikan Keyla
10
(9) Rahasia Hero Terbuka
11
(10) Perjalanan Cinta
12
(11) Nada Dan Canda
13
(12) Cinta Segi Empat
14
(13) Ayah Noven Sakit
15
(14) Noven Membayangi Keyla
16
(15) Cinta Itu Rumit
17
(16) Hari Yang Sial
18
(17) Nasib Anak Rantau
19
(18) Kisah Cinta Hujan
20
(19) Ancaman Tenky
21
(20) Cinta Tak Direstui
22
(21) Noven Diserang
23
(22) Pemecatan Dari Perkerjaan
24
(23) Para Pelamar Kerja
25
(24) Perayaan Dina & Meli
26
(25) Beauty And The Beast
27
(26) Kelaparan
28
(27) Percobaan Pembunuhan
29
(28) Kemunculan Raga (Action)
30
(29) Sahabat
31
(30) Air Mata Berlian
32
(31) Klarifikasi
33
(32) Fira Purnama Masa Lalu
34
(33) RING Tarung Bebas
35
(34) Kekhawatiran & Ketenangan Dalam Pertarungan
36
(35) Fighter Ideal
37
(36) Kekalahan Noven
38
(37) Kedekatan Buk Susi Kepada Noven & Kawan-kawan
39
(38) Susahnya Pinjam Duit
40
(39) Itulah Gunanya Teman
41
(40) Tekad Aceng
42
(41) Ramadhan Tanpa Keluarga
43
(42) Kerinduan
44
(43) Mubazir
45
(44) Suatu Hari Kelak
46
(45) Silahturahmi Yang Tak Dinantikan
47
(46) Hubungan Noven & Buk Susi
48
(47) Asmara Dewasa
49
(48) Kemarahan Sang Kakak
50
(49) Depresi
51
(50) Dilema Besar
52
(51) Sahabat Jadi Cinta
53
(52) "Terima Kasih Ya Tor..!"
54
(53) Suara Hati
55
(54) Setia Menemani
56
(55) Putus Asa
57
(56) "Aku Merindukanmu"
58
(57) Pasangan Yang Tertukar
59
(58) Yang Terdalam
60
(59) Pelarian
61
(60) Perkerjaan Baru
62
(61) Kiris Dan Meli Jadian
63
(62) Cowok Menyedihkan
64
(63) Kenangan
65
(64) Pernyataan Susi
66
(65) Kebenarannya
67
(66) Terungkap
68
(67) Dibalik Peristiwa
69
(68) Pengamen
70
(69) Sosok Sederhana
71
(70) Bulan Purnama
72
(71) Janji
73
(72) Nostalgia Pengamen
74
(73) Emosi
75
(74) Nasehat Sahabat
76
(75) Wanita Asing
77
(76) "Do You Still Remember Me ?"
78
(77) Asuka Kaoru
79
(78) Jepang Bermata Sipit
80
(79) Tempat Tak Kan Terlupakan
81
(80) Khas Indonesia
82
(81) Sampai Jumpa
83
(82) Doraemon
84
(83) Juru Parkir
85
(84) Ekspresi Keyla
86
(85) "Setelah Sejauh ini ?!"
87
(86) Sebuah Kisah
88
(87) Tidak ada Orang Sukses Dengan Masa Lalu Yang Mudah
89
(88) Selingkuh
90
(89) Kekacauan Dihati Dan Pikiran
91
(90) Arti Sebuah Teman
92
(91) Pecicilan
93
(92) Antara Nafsu Dan Iman
94
(93) Tragis
95
(94) Penyelamatan Noven
96
(95) Arloji Kalung
97
(96) Prasangka Dirumah Kosong
98
(97) Wanita Misterius
99
(98) Jalan Menuju Kematian
100
(99) Anak Tangga mendekati Kematian
101
(100) Pintu Gerbang Cahaya
102
(101) Tersadar Dari Koma
103
(102) Belum Bisa Saling Melupakan
104
(103) Kenangan Itu
105
(104) Pelukan Kerinduan
106
(105) Kenangan Yang Hidup Kembali
107
(106) Ada Apa denganmu ?
108
(107) Pulang Malu Tak Pulang Rindu
109
(108) Rantai Percintaan
110
(109) Gejolak Batin
111
(110) Tentang Perasaan
112
(111) Pupus
113
(112) Will you marry me ??!
114
(113) Satu Menit
115
(114) Yang Terbaik
116
(115) "Karena ia tidak akan menginginkannya"
117
(116) Merobek Luka Lama
118
(117) Bertolak Belakang
119
(118) Amanah
120
(119) Dering Dari Teman Lama
121
(120) "Ya.. Mereka hanya bisa mengira..!"
122
(121) Sepeda Motor Seken
123
(122) Pertemuan Tak Sengaja
124
(123) Pria Yang Sama Kisah Yang Sama
125
(124) Pertemanan
126
(125) Pangeran Untuk Keyla
127
(126) Pangeran dan Kesatria
128
(127) Angkringan
129
(128) Definisi Sukses
130
(129) Mengenang Memory
131
(130) Level Kaya & Miskin
132
(131) Opsi
133
(132) Takdir Yang Lebih Tahu
134
(133) Karena Yang Dicari Adalah Uang
135
(134) Belagu
136
(135) Kehausan
137
(136) Segarnya Air Minum
138
(137) "You are the best bro..!"
139
(138) Berbagai Tipe Orang Baik
140
(139) Masih ada Orang Baik
141
(140) Gajian
142
(141) Penyakit Welder
143
(142) Siklus Welder
144
(143) Emosi Memuncak
145
(144) Hikmah Untuk Harapan
146
(145) Hari Bersejarah
147
(146) "Yes..i want to marry you !"
148
(147) Kisah Cinta Sahabat Yang Keterbalikan
149
(148) Hari Pernikahan
150
(149) Ijab Qobul
151
(150) Jawaban Seekor Kucing
152
(151) Kawin Lari
153
(152) Diluar Dugaan
154
(153) Tanggapan
155
(154) Teka-teki
156
(155) Tenky Pelakunya ??
157
(156) Jebakan
158
(157) Terkuak
159
(158) Cara Gila Dengan Alasan Bodoh
160
(159) Membalikkan Keadaan
161
(160) Mengatur Rencana
162
(161) Mantan Preman Jalanan
163
(162) Misi Penyelamatan Berhasil
164
(163) Hikmah Dan Pelajaran
165
(164) Undangan Makan Malam
166
(165) Terima Kasih
167
(166) Bukan Kisah Aladin
168
(167) Dilema Simalakama
169
(168) Seiring Berjalannya Waktu
170
(169) "Jadi kapan kita akan menikah ?"
171
(170) "Kamu sudah menyukai Fira sejak pertama bertemu"
172
(171) Kerapuhan Perasaan Fira
173
(172) Bab Lama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!