(1) Perbincangan Di Warung Kopi

"Prokk..prokk..prok.."

"Wooow..Suit..suit.."

"Bagus sekali..Luar biasa"

Suara gemuruh tepuk tangan ,sorak sorai ria Dan pujian dari penonton begitu ramai.

tentu saja itu setelah noven Dan raga bermain musik bersama Band-nya di acara fastival musik pencarian bakat di kampung mereka.

Kemudian seorang pembawa acara berkomentar di panggung :

"Wow..Luar biasa..Tepuk tangan lagi yang meriah.."

Prokk..prokk..prokk..

Begitulah Suara tepuk tangan yang gemuruh sungguh meriah.

"Ini adalah band terakhir sekaligus lagu penutup kita pada malam ini"

"Sungguh luar biasa penampilannya malam ini "

"Baik..Setelah ini para dewan juri akan memutuskan siapa saja yang akan menjadi juara tiga ,dua dan satu"

"Setelah para juara di umumkan hadiah langsung akan di berikan"

"Setelah melihat penampilan tiga besar kita ,tentu ini pilih yang sulit untuk dewan juri"

"Baiklah dewan juri untuk mempercepat waktu ayo sebutkan siapa aja juaranya ??!"

.

.

.

Para dewan juri pun sibuk memperbincangkan siapa yang layak mendapatkan juara tiga ,dua dan satu karena memang pilihannya cukup sulit.

Setelah sekian lama di perbincangkan, akhirnya dewan juri telah memutuskan juara tiga dan dua.

.

.

.

"Baiklah juara tiga dan dua sudah disebutkan berarti juara kesatu TENTUNYA.........????!!!!!!!"

"Wuuuu...uuu..uu.."Suara sorak penonton begitu ramai.

Pembawa acara pun berteriak kembali :

" Awan Band......"

Awan Band adalah band-nya noven dan kawan-kawan

"Wuuuu..uu..uu.uuu.."

"Prokk..prokk..prokk"

Suara riuh sorak tepuk tangan penonton semakin bergema .

Noven dan kawan-kawan pun merasa senang ,meraka tak menyangka bisa mendapat juara satu.

Setelah itu dewan juri pun memberi hadiah berupa uang dengan nilai yang berbeda ke masing-masing juara.

.

.

.

Acara pun tak berlangsung lama kemudian selesai ,orang-orang pun pulang kerumah mereka masing-masing.

Noven dan kawan-kawan pun pergi dari tempat itu ,noven berbonceng sepeda motor dengan raga dan dua temannya lainnya juga berbonceng terpisag ,anggota band ada empat orang personil.

Noven & raga berpisah dari dua temannya tadi karena arah meraka memang berbeda.

.

.

.

"Kita nongkrong di warkop dulu yuk..Kan lumayan sudah dapat uang buat ngopi..Ha..ha..Ha.."

Ujar noven saat diperjalanan ,sembari tertawa kecil.

"Ayok Lah..Lagi pula belum ngantuk mau pulang"

Sahut raga dengan semangat.

"Kalo mau nunggu ngantuk ya sampai pagi kita baru pulang"

Noven pun berbalik menyahuti raga.

"Iya..ya..Kita kan tukang begadang Ha..ha..ha.."

Kata raga dengan tertawa.

.

.

.

Dan sampailah mereka di warung kopi langganan mereka.

Kemudian noven menghentikan sepeda motornya dan turun masuk ke dalam warung kopi begitu juga dengan raga .

Bapak pemilik warung kopi (Warkop) pun menyapa noven dan raga :

"Woy..Nov..Ga.."

"Iya pak"

Sahut noven.

"Yo'i pak"

Jawab raga.

"Kamu ga..Yo'i ya'o ,memang tak pernah berubah dari dulu kamu itu ,tak ada sopan-sopan nya bocah ini.."

Kata pak warkop dengan sedikit kesal.

"Bapak juga tak pernah berubah dari dulu nyebut saya bocah terus"

Raga menyahuti pak warkop.

" Kamu Dibilangin ya..!!!"

Pak warkop menjawab raga dengan nada kesal

"Sudah..Sudah pak ,tak enak lihat orang ramai "

Ucap noven menengahi pertikaian mereka.

Dan memang pada saat itu banyak orang di warkop tersebut yang melihat ke arah raga dan pak warkop.

"Awas..Kamu ya..Astafirullahalladzim"

Ujar pak warkop di iringi dengan mengucap istifar.

"Sorry deh pak "

Raga pun meminta maaf dengan sedikit memelas.

"Sudah, biasa aja kaliii...Kamu berdua kan sudah bapak anggap anak sendiri"

Jawab pak warkop dengan senyum ramahnya.

"Kalau dianggap anak sendiri kita berdua makannya sama ngopinya gratis ya"

Pinta raga dengan harap.

"Eh bocah..Ini warung tulang punggung keluarga bapak "

Jawaban pak warkop pun beralasan.

"Saya bercanda pak.."

Jawab raga cengengesan

" Saya juga tak serius"

Sahut pak warkop dengan sedikit bercanda.

"HAHAHAHA..HAHAHAHA..HAHAHAHA.."

Gelak tawa pak warkop ,noven ,raga Dan orang-orang di warkop tersebut begitu riuh .

Begitulah raga Dan pak warkop ,tak perduli sepi atau pun ramai ,mereka selalu saja bercanda ria .

Memang hari-hari noven Dan raga selalu ke warkop tersebut ,tidak jarang juga mereka makan minum disana mengutang pada pak warkop ,tapi beliau tak pernah menagih hutang noven dan raga karena sudah menganggap mereka seperti anak sendiri tapi tetap saja noven dan raga membayar hutangnya pada pak warkop ,bila ada uang dari hasil manggung dari cafe ke cafe ,itupun pak warkop menolak tapi mereka tetap saja memaksa .

Itulah noven dan raga hanya ada uang bila mereka manggung ke cafe karena mereka hanyalah orang kecil yang tak berada ,namun semangat mereka begitu tinggi ,itulah yang membuat pak warkop kagum kepada dua pemuda tersebut.

"Noven..Memang benar Kamu mau merantau ke kota.."

Ucap pak warkop memotong tawa antara mereka.

"Iya pak..Mungkin seminggu lagi"

Jawab noven.

"Kata raga Kamu mau cari kerjaan disana ya ?? Memang sudah ada kerjaannya ??"

Pak warkop melanjutkan pertanyaannya.

" Belum pak ,rencananya pergi dulu kesana baru cari kerjaan"

Jawab noven dengan tampak ragu-ragu.

"Wahh..Kalau begitu susah juga ya ,cuma Usaha saja dulu"

Sahut pak warkop .

"Iya pak..Bismillah..Dimana ada kemauan pasti ada jalan"

Jawab noven dengan percaya diri.

"Ya betul..Jangan seperti bocah ini buru-buru cari jalannya, bisanya tidur siang aja ,malem melek ,siang ngorok sudah seperti kelelawar"

Ujar pak warkop yang menyinggung raga sambil tertawa kecil.

"Ya..Terserah bapak sajalah..Pesanan kita biasa ya pak"

Jawab raga dengan santai ,kemudian memesan pesanan makanan dan minuman yang biasa dipesannya bersama noven.

"Siap !"

Jawab pak warkop sembari mengacungkan jempolnya tanda ia memahami pesanan raga dan noven ,Karena raga dan noven adalah pelanggan setianya.

.

.

.

Sembari menunggu pak warkop membuat pesanannya ,noven Dan raga berbincang .

"Nov kau yakin mau cari kerja di kota ?"

Ucap raga disela petbincangan mereka.

"Ya..Yakini saja ga.."

Jawab noven singkat.

"kau jadi kan di kasih tumpangan sama pamanmu ?"

Raga pun bertanya.

"Ya..jadilah ,sebenarnya paman aku sempat ngajak tinggal sama dia tapi aku tak mau ,kan gak enak numpang sama orang yang sudah berkeluarga walau pun paman sendiri"

Jawab noven menjelaskan.

"Iya sih terus kau tidurnya ??"

Tanya raga dengan ingin tahunya.

"Paman kan punya kos-kosan ,katanya kalau tak mau serumah sama dia tinggal saja di kosannya ,paman juga sudah menyiapkan kamar kosong di kosannya ,sampai-sampai orang mau ngekos disana tak di kasih sama dia"

Jawab noven kembali.

"Lumayan berada juga ya pamanmu"

Sahut raga yang menyatakan paman noven termasuk kalangan orang terpandang.

"Tak juga sih..Kosannya pun cuma ada enam kamar tak jauh dari rumahnya ,itupun kosan murah"

Jawab noven yang menepis pernyataan raga.

"Tetap saja pamanmu lebih dari kita"

Jawab raga yang tetap meninggikan Level pamannya noven.

"Iya sih..Alhamdulliah"

Jawab noven bersyukur.

"Tapi kau bayar tak di kosannya ?"

Tanya kiris kembali.

"Katanya tak usah bayar ,cuma kalau aku sudah kerja tetap aku bayar ,tak enak kalau cuma numpang saja"

Ujar noven berinisiatif.

"Iya..Benar"

Jawab raga mengiyakan.

Di tengah perbincangan noven dan raga ,pak warkop datang membawa pesanan mereka.

"Ini dia nasi goreng terlezat di dunia"

Ujar noven dengan tersenyum.

"Dan kopi ternikmat di dunia"

Sambung raga.

"Ah..Kalian berdua bisa saja"

Sahut pak warkop dengan rendah hati.

Hahahaha..

Noven dan raga pun tertawa.

"Ga kau tak ikut noven cari kerja di kota ?"

Pak warkop menanyai raga.

"Nantilah pak..saya nyusul ,soalnya mau panen cabai dulu"

Jawab raga dengan alasannya.

"Ngomong saja nunggu noven dapat kerja ,baru kamu nyusul..Biar noven bisa masukin kamu di kerjaan dia ya..kan"

Ucap pak warkop menyela raga.

" Hahahaha..Bapak bisa saja nebak nya tepat banget"

Jawab raga membenarkan pak warkop.

"Ya lah..kamu kan memang malas orangnya"

Ujar pak warkop menyinggung raga.

"Bapak begitu sih"

Ucap raga cuek.

"Eh..kau sama noven kan sudah sahabatan dari kecil ,tiap hari kalian main berdua sampai sebesar ini ,masa kau tega biarin noven pergi sendirian"

Jawab pak warkop lagi-lagi menyinggung.

"Ya pak..Tapi benaran saya mau nyusul habis panen cabai"

Ujar raga mencoba meyakinkan.

"Ya sudah mudah-mudahan panen kamu besar"

Harap pak warkop.

"Amin.."

Raga turut menyambung do'a pak warkop.

"Nov ongkos kau cukup buat ke kota ??"

pertanyaan pak warkop cukup serius.

"Alhamdullilah pak..Malah lebih bisa buat makan disana juga sampai dapet kerja ,kan band kita tadi dapet juara satu dan uangnya sudah kita bagi berempat"

Jawab noven mensyukuri.

"Alhamdullilah...Itu sudah rejeki lo

kamu ,mudah-mudahan kau sukses di kota ya"

Pak warkop turut mensyukuri dengan harap.

"Amiiinn..."

Ucap noven turut mendo'a kan

"Sudah kalian berdua lanjut makannya"

Ujar pak warkop menyarankan dua sahabat itu untuk melanjutkan makannya.

"Ya makasih pak"

Jawan noven dan raga serempak.

.

.

Noven dan raga pun melanjutkan menyantap makanannya dan minum air putih setelah itu mereka ngopi sambil berbincang ,sementara pak warkop sibuk dengan pekerjaannya.

Setelah menghabiskan kopinya noven dan raga membayar pesanannya ,namun pak warkop menolak .

"Sudah mending disimpan saja uangnya ,apalagi noven buat tambahan di kota"

Sembari mengambil uang di saku celananya pak warkop memberi noven uang.

"Ini bapak ada sedikit rejeki ,diambil ya buat tambah-tambahan di kota"

Noven pun berterima kasih sambil berucap :

"Makasih pak ,tak usah di kasih saja sama isyar"

Isyar adalah Anak pak warkop berumur sepuluh tahun.

"Kalo buat isyar ada lagi ,kalau yang ini buat kamu nak ,diterima ya kalau tak diterima bapak kecewa loh.."

Ujar pak warkop memelas.

Noven pun terharu melihat perlakuan pak warkop ,entah mengapa dari dulu ia tak bisa menolak permintaan pak warkop ,pak warkop begitu perhatian dengannya.

"Terima kasih banyak pak..Saya mohon do'anya untuk pergi ke kota"

Pinta noven dengan rasa terima kasihnya.

" Ya bapak selalu mendo'a mu nak"

Jawab pak warkop dengan tulus ,yang menganggap noven seperti anaknya sendiri.

"Sekali lagi terima kasih banyak pak"

Kata noven dengan lembut.

Lalu pak warkop berpelukan sejenak dengan noven begitu juga dengan istri pak warkop & isyar anaknya .

Lalu noven dan raga pun berpamitan pulang.

.

.

.

Di tengah perjalanan pulang sambil mengendarai sepeda motor .

"Baik sekali pak warkop ya ,bukannya kita bayar malah dia ngasih kau uang ,padahal kan ia lagi dagang"

Ujar raga yang salut dengan kebaikan pak warkop.

"Itulah pak warkop ,makanya tiap hari kita betah nongkrong sana..Mana enak juga diajak ngobrol"

Jelas noven mengiyakan raga.

"Iya..Sampe gak terasa udah pagi gini"

Sahut raga dengan sedikit tertawa.

.

.

Akhirnya mereka sampai dirumah ,dan masuk kerumah masing-masing.

rumah noven Dan raga saling berdekatan.

▶TO BE CONTINUED▶

Terpopuler

Comments

Jeje

Jeje

ternyata pak raga ganteng amat ilsutrasi ... lah noven kaya org kantoran...

2020-11-02

1

Mega

Mega

noven mirim-mirim ariel noah...

2020-11-01

1

see you

see you

Boleh feedback karya saya tidak kak "Something With Time", jika berkenan :')

#semangattt

2020-08-24

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 (1) Perbincangan Di Warung Kopi
3 (2) Noven Vs Raga (Pertarungan)
4 (3) Kepergian Noven
5 (4) Kiris & Dudung
6 (5) Mendapatkan Pekerjaan
7 (6) Kisah Cinta Maman & Keyla Gracya Violin
8 (7) Keyla & Maman Semakin Dekat
9 (8) Penculikan Keyla
10 (9) Rahasia Hero Terbuka
11 (10) Perjalanan Cinta
12 (11) Nada Dan Canda
13 (12) Cinta Segi Empat
14 (13) Ayah Noven Sakit
15 (14) Noven Membayangi Keyla
16 (15) Cinta Itu Rumit
17 (16) Hari Yang Sial
18 (17) Nasib Anak Rantau
19 (18) Kisah Cinta Hujan
20 (19) Ancaman Tenky
21 (20) Cinta Tak Direstui
22 (21) Noven Diserang
23 (22) Pemecatan Dari Perkerjaan
24 (23) Para Pelamar Kerja
25 (24) Perayaan Dina & Meli
26 (25) Beauty And The Beast
27 (26) Kelaparan
28 (27) Percobaan Pembunuhan
29 (28) Kemunculan Raga (Action)
30 (29) Sahabat
31 (30) Air Mata Berlian
32 (31) Klarifikasi
33 (32) Fira Purnama Masa Lalu
34 (33) RING Tarung Bebas
35 (34) Kekhawatiran & Ketenangan Dalam Pertarungan
36 (35) Fighter Ideal
37 (36) Kekalahan Noven
38 (37) Kedekatan Buk Susi Kepada Noven & Kawan-kawan
39 (38) Susahnya Pinjam Duit
40 (39) Itulah Gunanya Teman
41 (40) Tekad Aceng
42 (41) Ramadhan Tanpa Keluarga
43 (42) Kerinduan
44 (43) Mubazir
45 (44) Suatu Hari Kelak
46 (45) Silahturahmi Yang Tak Dinantikan
47 (46) Hubungan Noven & Buk Susi
48 (47) Asmara Dewasa
49 (48) Kemarahan Sang Kakak
50 (49) Depresi
51 (50) Dilema Besar
52 (51) Sahabat Jadi Cinta
53 (52) "Terima Kasih Ya Tor..!"
54 (53) Suara Hati
55 (54) Setia Menemani
56 (55) Putus Asa
57 (56) "Aku Merindukanmu"
58 (57) Pasangan Yang Tertukar
59 (58) Yang Terdalam
60 (59) Pelarian
61 (60) Perkerjaan Baru
62 (61) Kiris Dan Meli Jadian
63 (62) Cowok Menyedihkan
64 (63) Kenangan
65 (64) Pernyataan Susi
66 (65) Kebenarannya
67 (66) Terungkap
68 (67) Dibalik Peristiwa
69 (68) Pengamen
70 (69) Sosok Sederhana
71 (70) Bulan Purnama
72 (71) Janji
73 (72) Nostalgia Pengamen
74 (73) Emosi
75 (74) Nasehat Sahabat
76 (75) Wanita Asing
77 (76) "Do You Still Remember Me ?"
78 (77) Asuka Kaoru
79 (78) Jepang Bermata Sipit
80 (79) Tempat Tak Kan Terlupakan
81 (80) Khas Indonesia
82 (81) Sampai Jumpa
83 (82) Doraemon
84 (83) Juru Parkir
85 (84) Ekspresi Keyla
86 (85) "Setelah Sejauh ini ?!"
87 (86) Sebuah Kisah
88 (87) Tidak ada Orang Sukses Dengan Masa Lalu Yang Mudah
89 (88) Selingkuh
90 (89) Kekacauan Dihati Dan Pikiran
91 (90) Arti Sebuah Teman
92 (91) Pecicilan
93 (92) Antara Nafsu Dan Iman
94 (93) Tragis
95 (94) Penyelamatan Noven
96 (95) Arloji Kalung
97 (96) Prasangka Dirumah Kosong
98 (97) Wanita Misterius
99 (98) Jalan Menuju Kematian
100 (99) Anak Tangga mendekati Kematian
101 (100) Pintu Gerbang Cahaya
102 (101) Tersadar Dari Koma
103 (102) Belum Bisa Saling Melupakan
104 (103) Kenangan Itu
105 (104) Pelukan Kerinduan
106 (105) Kenangan Yang Hidup Kembali
107 (106) Ada Apa denganmu ?
108 (107) Pulang Malu Tak Pulang Rindu
109 (108) Rantai Percintaan
110 (109) Gejolak Batin
111 (110) Tentang Perasaan
112 (111) Pupus
113 (112) Will you marry me ??!
114 (113) Satu Menit
115 (114) Yang Terbaik
116 (115) "Karena ia tidak akan menginginkannya"
117 (116) Merobek Luka Lama
118 (117) Bertolak Belakang
119 (118) Amanah
120 (119) Dering Dari Teman Lama
121 (120) "Ya.. Mereka hanya bisa mengira..!"
122 (121) Sepeda Motor Seken
123 (122) Pertemuan Tak Sengaja
124 (123) Pria Yang Sama Kisah Yang Sama
125 (124) Pertemanan
126 (125) Pangeran Untuk Keyla
127 (126) Pangeran dan Kesatria
128 (127) Angkringan
129 (128) Definisi Sukses
130 (129) Mengenang Memory
131 (130) Level Kaya & Miskin
132 (131) Opsi
133 (132) Takdir Yang Lebih Tahu
134 (133) Karena Yang Dicari Adalah Uang
135 (134) Belagu
136 (135) Kehausan
137 (136) Segarnya Air Minum
138 (137) "You are the best bro..!"
139 (138) Berbagai Tipe Orang Baik
140 (139) Masih ada Orang Baik
141 (140) Gajian
142 (141) Penyakit Welder
143 (142) Siklus Welder
144 (143) Emosi Memuncak
145 (144) Hikmah Untuk Harapan
146 (145) Hari Bersejarah
147 (146) "Yes..i want to marry you !"
148 (147) Kisah Cinta Sahabat Yang Keterbalikan
149 (148) Hari Pernikahan
150 (149) Ijab Qobul
151 (150) Jawaban Seekor Kucing
152 (151) Kawin Lari
153 (152) Diluar Dugaan
154 (153) Tanggapan
155 (154) Teka-teki
156 (155) Tenky Pelakunya ??
157 (156) Jebakan
158 (157) Terkuak
159 (158) Cara Gila Dengan Alasan Bodoh
160 (159) Membalikkan Keadaan
161 (160) Mengatur Rencana
162 (161) Mantan Preman Jalanan
163 (162) Misi Penyelamatan Berhasil
164 (163) Hikmah Dan Pelajaran
165 (164) Undangan Makan Malam
166 (165) Terima Kasih
167 (166) Bukan Kisah Aladin
168 (167) Dilema Simalakama
169 (168) Seiring Berjalannya Waktu
170 (169) "Jadi kapan kita akan menikah ?"
171 (170) "Kamu sudah menyukai Fira sejak pertama bertemu"
172 (171) Kerapuhan Perasaan Fira
173 (172) Bab Lama
Episodes

Updated 173 Episodes

1
PROLOG
2
(1) Perbincangan Di Warung Kopi
3
(2) Noven Vs Raga (Pertarungan)
4
(3) Kepergian Noven
5
(4) Kiris & Dudung
6
(5) Mendapatkan Pekerjaan
7
(6) Kisah Cinta Maman & Keyla Gracya Violin
8
(7) Keyla & Maman Semakin Dekat
9
(8) Penculikan Keyla
10
(9) Rahasia Hero Terbuka
11
(10) Perjalanan Cinta
12
(11) Nada Dan Canda
13
(12) Cinta Segi Empat
14
(13) Ayah Noven Sakit
15
(14) Noven Membayangi Keyla
16
(15) Cinta Itu Rumit
17
(16) Hari Yang Sial
18
(17) Nasib Anak Rantau
19
(18) Kisah Cinta Hujan
20
(19) Ancaman Tenky
21
(20) Cinta Tak Direstui
22
(21) Noven Diserang
23
(22) Pemecatan Dari Perkerjaan
24
(23) Para Pelamar Kerja
25
(24) Perayaan Dina & Meli
26
(25) Beauty And The Beast
27
(26) Kelaparan
28
(27) Percobaan Pembunuhan
29
(28) Kemunculan Raga (Action)
30
(29) Sahabat
31
(30) Air Mata Berlian
32
(31) Klarifikasi
33
(32) Fira Purnama Masa Lalu
34
(33) RING Tarung Bebas
35
(34) Kekhawatiran & Ketenangan Dalam Pertarungan
36
(35) Fighter Ideal
37
(36) Kekalahan Noven
38
(37) Kedekatan Buk Susi Kepada Noven & Kawan-kawan
39
(38) Susahnya Pinjam Duit
40
(39) Itulah Gunanya Teman
41
(40) Tekad Aceng
42
(41) Ramadhan Tanpa Keluarga
43
(42) Kerinduan
44
(43) Mubazir
45
(44) Suatu Hari Kelak
46
(45) Silahturahmi Yang Tak Dinantikan
47
(46) Hubungan Noven & Buk Susi
48
(47) Asmara Dewasa
49
(48) Kemarahan Sang Kakak
50
(49) Depresi
51
(50) Dilema Besar
52
(51) Sahabat Jadi Cinta
53
(52) "Terima Kasih Ya Tor..!"
54
(53) Suara Hati
55
(54) Setia Menemani
56
(55) Putus Asa
57
(56) "Aku Merindukanmu"
58
(57) Pasangan Yang Tertukar
59
(58) Yang Terdalam
60
(59) Pelarian
61
(60) Perkerjaan Baru
62
(61) Kiris Dan Meli Jadian
63
(62) Cowok Menyedihkan
64
(63) Kenangan
65
(64) Pernyataan Susi
66
(65) Kebenarannya
67
(66) Terungkap
68
(67) Dibalik Peristiwa
69
(68) Pengamen
70
(69) Sosok Sederhana
71
(70) Bulan Purnama
72
(71) Janji
73
(72) Nostalgia Pengamen
74
(73) Emosi
75
(74) Nasehat Sahabat
76
(75) Wanita Asing
77
(76) "Do You Still Remember Me ?"
78
(77) Asuka Kaoru
79
(78) Jepang Bermata Sipit
80
(79) Tempat Tak Kan Terlupakan
81
(80) Khas Indonesia
82
(81) Sampai Jumpa
83
(82) Doraemon
84
(83) Juru Parkir
85
(84) Ekspresi Keyla
86
(85) "Setelah Sejauh ini ?!"
87
(86) Sebuah Kisah
88
(87) Tidak ada Orang Sukses Dengan Masa Lalu Yang Mudah
89
(88) Selingkuh
90
(89) Kekacauan Dihati Dan Pikiran
91
(90) Arti Sebuah Teman
92
(91) Pecicilan
93
(92) Antara Nafsu Dan Iman
94
(93) Tragis
95
(94) Penyelamatan Noven
96
(95) Arloji Kalung
97
(96) Prasangka Dirumah Kosong
98
(97) Wanita Misterius
99
(98) Jalan Menuju Kematian
100
(99) Anak Tangga mendekati Kematian
101
(100) Pintu Gerbang Cahaya
102
(101) Tersadar Dari Koma
103
(102) Belum Bisa Saling Melupakan
104
(103) Kenangan Itu
105
(104) Pelukan Kerinduan
106
(105) Kenangan Yang Hidup Kembali
107
(106) Ada Apa denganmu ?
108
(107) Pulang Malu Tak Pulang Rindu
109
(108) Rantai Percintaan
110
(109) Gejolak Batin
111
(110) Tentang Perasaan
112
(111) Pupus
113
(112) Will you marry me ??!
114
(113) Satu Menit
115
(114) Yang Terbaik
116
(115) "Karena ia tidak akan menginginkannya"
117
(116) Merobek Luka Lama
118
(117) Bertolak Belakang
119
(118) Amanah
120
(119) Dering Dari Teman Lama
121
(120) "Ya.. Mereka hanya bisa mengira..!"
122
(121) Sepeda Motor Seken
123
(122) Pertemuan Tak Sengaja
124
(123) Pria Yang Sama Kisah Yang Sama
125
(124) Pertemanan
126
(125) Pangeran Untuk Keyla
127
(126) Pangeran dan Kesatria
128
(127) Angkringan
129
(128) Definisi Sukses
130
(129) Mengenang Memory
131
(130) Level Kaya & Miskin
132
(131) Opsi
133
(132) Takdir Yang Lebih Tahu
134
(133) Karena Yang Dicari Adalah Uang
135
(134) Belagu
136
(135) Kehausan
137
(136) Segarnya Air Minum
138
(137) "You are the best bro..!"
139
(138) Berbagai Tipe Orang Baik
140
(139) Masih ada Orang Baik
141
(140) Gajian
142
(141) Penyakit Welder
143
(142) Siklus Welder
144
(143) Emosi Memuncak
145
(144) Hikmah Untuk Harapan
146
(145) Hari Bersejarah
147
(146) "Yes..i want to marry you !"
148
(147) Kisah Cinta Sahabat Yang Keterbalikan
149
(148) Hari Pernikahan
150
(149) Ijab Qobul
151
(150) Jawaban Seekor Kucing
152
(151) Kawin Lari
153
(152) Diluar Dugaan
154
(153) Tanggapan
155
(154) Teka-teki
156
(155) Tenky Pelakunya ??
157
(156) Jebakan
158
(157) Terkuak
159
(158) Cara Gila Dengan Alasan Bodoh
160
(159) Membalikkan Keadaan
161
(160) Mengatur Rencana
162
(161) Mantan Preman Jalanan
163
(162) Misi Penyelamatan Berhasil
164
(163) Hikmah Dan Pelajaran
165
(164) Undangan Makan Malam
166
(165) Terima Kasih
167
(166) Bukan Kisah Aladin
168
(167) Dilema Simalakama
169
(168) Seiring Berjalannya Waktu
170
(169) "Jadi kapan kita akan menikah ?"
171
(170) "Kamu sudah menyukai Fira sejak pertama bertemu"
172
(171) Kerapuhan Perasaan Fira
173
(172) Bab Lama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!