"Buk, ada lagi yang perlu diantar?" tanyaku ketika sampai di rumah.
"Sudah, semua sudah diantarkan. Kamu istirahat saja! Sudah minum obat kan?"
"Sudah buk, ohya.. Tadi, di rumah Sulastri, Rizal melihat ada batu nisan di halaman belakang rumahnya dan kata ibunya, beliau cuma tinggal berdua dengan anaknya. Lantas, kuburan siapa di halaman belakang? Apa suaminya?"
"Hemm.. Ibuk mana tahu Zal tapi ya, memang ada beberapa orang yang lebih suka mengubur anggota keluarga di tanah pekarangan sendiri dari pada di pemakaman. Bisa saja itu kuburan suaminya atau mungkin, makam leluhurnya dulu."
"Jadi kemungkinan, itu kuburan lama ya buk?"
"Bisa jadi begitu."
"Pantas saja tulisan di batu nisannya sudah tidak terbaca."
Ibu mendengus lalu bertanya:
"Lagi pula, kamu ini kenapa kok penasaran sekali dengan Sulastri dan keluarganya?"
Aku tertawa kecil sembari mengangkat kedua bahuku. Ya, aku sendiri pun bingung. Kenapa sepenasaran ini pada gadis itu?
...🌟🌟🌟...
Malam harinya, aku tidur lebih cepat. Musabab lelah dan juga karena terpengaruh oleh efek obat yang kuminum. Sungguh nyenyak, andai saja tak ada gangguan dari sosok yang begitu mirip dengan Sulastri. Entah bagaimana, dia bisa masuk ke dalam kamarku. Aku terkejut tapi tak bisa mengatakan apa-apa. Gadis itu hanya mengatakan kalau dia, ingin ikut denganku.
"Bagaimana mungkin?" benakku.
Kami saling beradu pandang hingga kemudian mataku terbuka. Lagi-lagi cuma mimpi. Rasa penasaranku mulai mengganggu aktifitas tidurku. Kuhela napas perlahan lalu duduk di tepian ranjang. Tak lama kemudian, aku bangkit untuk mengambil minum di dapur. Sungguh keputusan yang salah sebab, sudah ada sesosok perempuan yang duduk di kursi makan.
"Dug.. Dug.. Dug.." detak jantungku.
Aku tahu betul kalau gestur itu, bukanlah tubuh ibuku dan sialnya, tidak ada perempuan lagi yang ada di rumahku.
"Maju atau balik ke kamar ya?" tanyaku pada diri sendiri.
Lamat-lamat kulihat gestur tubuhnya dari samping, sama persis dengan Sulastri tapi gak mungkin kan kalau itu dia? Dari mana masuknya? Semua pintu dan jendela terkunci rapat-rapat.
"Maju atau balik?"
Aku masih bimbang dan karena takut mulai menyebar, kuputuskan untuk berbalik arah, kembali ke kamar.
"Kriieeett"
Kubuka pintu kamarku dan seketika itu juga, aku terbelalak. Sosok Sulastri sudah berdiri di balik pintu kamarku. Rasanya ingin berteriak tapi lidahku seakan kelu. Tubuhku membeku, hanya berdiri diam dalam posisiku.
"Aku mau ikut kamu!" ucap sosok itu yang kuyakin bukanlah Sulastri.
Kugerakkan bola mata ke kanan dan ke kiri isyarat penolakan. Namun, dia seperti tak mau memahami. Beberapa detik kemudian, tubuhku lemas dan aku tak ingat apa pun lagi.
"Zal.. Rizal... Kamu sudah sadar?" tanya ibu dengan nada nan pelan.
Aku yang bingung, balik melontarkan pertanyaan.
"Memangnya, Rizal kenapa?"
"Kamu tidur di depan pintu kamar. Kenapa? Kamu tidur dengan jalan atau pingsan?"
Kucoba mengingat kejadian apa yang terlewat dan ya, aku ingat sekarang.
"Sulastri," ucapku lirih.
"Ada apa dengan Sulastri? Kenapa?"
Kuceritakanlah mimpiku dan hal tidak mengenakkan perihal sosok yang mirip dengan Sulastri di ruang makan semalam. Ayah dan ibu saling memandang. Seolah bimbang hendak percaya atau tidak.
"Zal, jika Sulastri sudah meninggal, mungkin saja ibu bisa percaya tapi ini, Sulastri masih baik-baik saja. Jangan bicara sembarangan apalagi kalau sampai didengar ibunya. Takut jadi salah paham."
"Ibuk benar Zal, lebih baik juga, kamu berhenti penasaran!"
Aku hanya diam.
...🌟🌟🌟...
Selama seharian, aku tak melakukan apa-apa kecuali makan, tidur dan bersantai di teras depan. Ayahku yang terus sibuk menata bagian-bagian halaman yang masih perlu dirapikan. Menjelang ashar, pekerjaan beliau pun terselesaikan.
"Insha Alloh besok, Rizal bantuin beberes halaman belakang yah!"
"Iya gampang itu, ayah mandi dulu ya!"
"Iya yah."
Kini, tinggallah aku sendiri. Menatap senja ditemani teh manis yang diracik sendiri oleh ibuku. Racikan yang selalu pas di lidahku.
"Indah sekali senja hari ini. Atau mungkin memang setiap hari begini? Aku saja yang tidak menyadari," gumamku seorang diri.
Sesaat kemudian, kulihat seklebat perempuan. Begitu cepat hingga sepersekian detik kemudian membuatku ragu.
"Apa ya? Apa aku salah lihat? Hemm.. Sudah mulai temaram, pasti mataku sedikit buram karena pergantian siang ke malam."
Namun, kelebatan itu sekali lagi terlihat membuatku menajamkan penglihatan. Bahkan, aku berdiri tegak memandang ke arah berjalannya kelebatan.
"Apa tadi? Masak iya salah lihat lagi?"
Dengan pandangan yang awas, kunantikan kelebatan ke tiga. Namun, tak ada yang lewat. Hanya saja, sosok Sulastri tiba-tiba muncul dari halaman sisi samping rumahku.
"Loh, Sulastri? kamu Sulastri kan? Ada apa? mau ketemu ibuk? Atau ada keperluan yang lain?"
"Ah bodoh sekali aku. Ngapain tanya banyak-banyak sih? Dia juga gak bakalan jawab," benakku di dalam hati.
Yang dilakukan Sulastri masih sama seperti saat pertama kali kami bertemu. Menatap lurus dengan tatapan yang janggal bagiku. Sengaja kulambaikan tangan di depan matanya tapi ia tak bergeming sedikit pun.
"Sulastri ada apa?" tanyaku kemudian.
Dan di luar dugaan ku, Sulastri mulai membuka mulutnya.
"Ikut kamu, aku ikut! Dia jahat!"
Deg..
"Apa maksudmu Lastri?"
Sulastri kembali diam tapi aku, masih berusaha membuatnya kembali berbicara.
"Siapa yang jahat Lastri? Apa kamu.. Benar-benar datang ke rumahku semalam?"
Sulastri tidak menjawab dan malah berbalik arah, berjalan pergi entah ke mana. Hendak kukejar tapi kakiku mendadak tidak bisa kugerakkan.
"Astaghfirullah! Kenapa ini?"
Sekuat tenaga kucoba hingga kemudian berhasil tapi Sulastri sudah hilang dari pandangan.
"Memang aneh dia tapi aku.. Jadi semakin penasaran, ah sial!" umpatku pada diri sendiri.
...🌟 BERSAMBUNG 🌟...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Ali B.U
next
2024-04-14
1
🥰Siti Hindun
memang begitulah, sebesar apapun rasa takutmu pasti akan kalah dengan rasa penasaran..
2024-04-03
1
༄༅⃟𝐐-ObiE𝆯⃟🚀
lha... Zal... udah senja loh kok ya malah nongkrong di teras... banyak setan berkeliaran kan diwaktu pergantian hari ke malam... di kasih penampakan gak tuh... 😂
hemmm... kepo nih sapa Sulastri sebenarnya dan sapa pula hantu yg bergentayangan mirip Sulastri ntu.. 🙄
2024-01-25
1