Aku Menyerah

David menunggu Diana selama dua jam namun yang di tunggu belum juga menampakkan dirinya. Setiap detik dia melihat jam tangannya dengan gelisah.

"Kenapa Diana Belum Muncul? Apa dia lupa dengan pertemuan denganku." guman Davud raut wajah kecewa tampak terlihat.

lima menit kemudian.

David melihat seorang wanita terlihat berlari menuju ke arah nya. Pria tersebut menghela napas ternyata dugaannya salah.

Hoos ... Hoos ...

"Maafkan A-ku kak David karena terlambat, Aku tadi diminta memasak oleh orang aneh dan menggantar Siska kebandara hari ini dia pulang." berkata dengan mengambil nafas dalam-dalam. David tersenyum dan mengelus kepala Diana.

"Tidak apa Anna, jangan minta maaf diantara kita tidak ada kata itu yahh. Ohh jadi anak itu sudah pulang dasar pasti dia takut padaku." ucap David

mengusap rambut panjang Diana.

"Oh iya David bisa tidak aku minta bantuanmu."

"Apa itu Diana aku akan membantumu tapi minum dulu air ini." menyedorkan Air putih kepada Diana.

"Nanti saja Ini lebih penting Begini bisa tidak kau membantu Kakakku Donio membangun perusahaan di London Bagaimana David kamu mau tidak." berharap David mau membantunya.

"Baiklah Diana, tapi temani aku makan dulu, jangan khawatir aku pasti membantunya." kata David kini mengengam tangga Diana sambil mengangguk.

***

Johan yang berada di tempat yang sama melihat Diana bersama orang lain tepatnya lelaki lain dia menyumpahi istrinya dalam hatinya.

"Dasar wanita murahan! apa dia lupa kalau sudah punya suami juga." Johan dari tadi mengikuti Diana dengan menyamar melihat dari kejauhan.

Johan awalnya berencana untuk membuat Diana menceraikannya secepat mungkin sebelum Jessica kembali.

"Halo, Apa kabar Joshua maukah kamu mengadiri perayaan ulang tahun perusahaan ku akan aku perkenalkan istriku padamu. " David bingung dengan apa yang ia dengar dari Johan.

"Apakah ada hal yang penting, Baiklah lah akan kuusahakan datang." mengakhiri telpon dari johan dengan cepat.

"Kakak David aku pulang dulu dah? "

"Baiklah, sampai jumpa sayang."

David menatap Diana mulai menjauh sambil melambaikan tanganyaaa.

Diana tidak pulang kerumahnya tetapi dia menemui Kedua orangtuanya

"Papa bagaimana keadaanmu? " Diana menanyakan kondisi Gunawan.

"Sayangkuu papa sehat-sehat saja?" mengecup kening anaknya.

"Apa kau bahagia bersama johan sayang?" Julia bertanya kondisi keluarga diana dengan johan.

"Kok pertanyaannya gitusih mah..:(" Diana cemberut mendengar mamanya berkata seperti itu.

"Jelas dong aku bahagia bersama Johan Mama karena aku mulai mencintainya." mengatakan perasaannya pada Julia dan Gunawan, Mereka berdua hanya tersenyum mendegar putrinya mulai mencintai Johan.

Mereka bertiga berkumpul dan berbincang-bincang dihalaman belakan rumahnya yang begitu luas....

"Papa kapan Donio dan Deret pulang aku merindukannya, haa Papa sih memberi mereka berdua tugas yang sulit." Diana berbicara dengan Gunawan.

"Oh iya tadi aku bertemu dengan David papa Katanya minggu depan mau menemui papa."

Diana Mendapat pesan dari Johan agar bisa menemaninya ke pesta perayaan ulang tahun perusahaannya. "Apa Papa dapat undangan Ulang tahun perusahaan Johan." berkata pada Gunawan.

"Iya Sayang Apa Johan memintamu menemaninya." Diana mengangguk mengiyakan perkataan papanya.

"Kalau begitu Diana pamit dulu pah nanti Johan Mencariku."

"Semoga Kamu bahagia Sayang Hati-hati di jalan" julia memeluk putrinya.

***

Johan sedang menunggu Diana pulang mondar mandir di teras rumahnMelihat Mobil diana masuk kepekaragan rumahnya langsung menghampiri diana.

"Kamu dari mana saja!" membentak diana.

"Aku tadi menemui temanku yang baru pulang dan kerumah papa tadi. " diana kaget Johan tiba2 berbicara dan membentaknya

"Capat masak aku mau makan."

Diana langsung dapur membuatkan Johan makan.

"Makan apa ini Diana."

Johan menyuap satu sendok masakan yang di buat diana langsun membuang di lantai. Diana hanya diam melihat johan dengan mata berair.

"Akan kubuatkan lagi Johan." Diana kembali memasak.