The Fallen Angel
Aku melihat--entah apa yang kulihat---seorang cowok sedang berdiri dengan sayap besar mengembang di punggungnya. Cowok itu sepertinya sadar dengan keberadaanku yang hanya bisa mematung tak bergerak.
Dia menatapku tajam. Walau saat ini sedang turun salju lebat dan dalam keadaan cukup gelap, aku masih bisa melihat matanya yang berwarna biru terang.
Untuk sepersekian detik kami berdua hanya bisa mematung. Aku mengenalnya. Dia adalah Gabriel Axton White. Teman sekolahku di High School. Tapi, kenapa ... kenapa dia punya sayap? Siapa dia? Makhluk apa dia?
Oh, Tuhan! Apa aku sedang berhalusinasi? Apa aku tadi salah minum obat? Sungguh. Kenapa aku tidak bisa berpikir jernih?
"Ka ... kau?" hanya itu kata-kata yang keluar dari mulutku.
Gabriel atau siapapun dia yang mirip Gabriel, tapi bersayap--terlihat canggung. Aku bisa melihat kilatan matanya yang menatapku. Sedetik kemudian, dia terbang. Kedua sayap putih besarnya mengepak di udara seperti seekor burung raksasa, lalu menghilang.
"What the ..."
Kurasa kepalaku pusing tak karuan. Mual dan mataku berkunang-kunang. Sepertinya aku sudah tidak waras. Pemandangan tadi membuat pandanganku berputar. Hitam, gelap dan aku tak sadar apa-apa lagi. Aku pingsan.
***
Aku membuka mataku perlahan-lahan, tubuhku serasa melayang. Tidak---aku memang melayang dan aku merasa seseorang sedang menggendongku dan membawaku terbang. Mataku terasa sangat berat untuk terbuka lebih lebar, tapi aku bisa melihat sosok yang sedang membawaku saat ini, walau sedikit kabur.
Itu Gabe---Gabriel!
Dan ya, Tuhan! Dia bersayap! Sayap putihnya mengembang dan mengepak di udara seperti seekor burung raksasa. Mata birunya menatap lurus ke depan, namun debaran jantung dan hawa hangat yang keluar dari tubuhnya membuatku yakin bahwa aku sedang tidak bermimpi.
Gabe menurunkanku di atas rerumputan hijau yang terhampar sejauh mata memandang. Aku bisa mendengar suara gemericik air di telingaku. Lalu, alunan seruling merdu yang membuatku mengantuk. Rasanya tubuhku berat sekali ketika kucoba untuk bangkit dan mataku masih sulit untuk membuka lebih lebar.
Gabe berdiri menjulang di depanku. Kedua sayapnya masih mengembang di belakang punggungnya. Aku ingin memanggilnya, tapi lidahku kelu.
Aku pasti sudah gila, atau mungkin sedang berhalusinasi. Tuhan, apa yang harus kulakukan???
Seseorang bertudung hitam menghampiri Gabe. Saat ia membuka tudungnya, aku bisa melihat ia adalah seorang laki-laki dan memiliki wajah yang luar biasa tampan. Matanya biru tapi lebih gelap. Janggut tipis tumbuh disekitar dagunya. Hidungnya tegas dan mancung seperti Gabe, lalu rambut pirang pasirnya---panjang sebahu---melambai-lambai tertiup angin yang berhembus.
"Kenapa kau membawanya kemari?" tanya pria itu sambil menatapku tajam. Suaranya mengalun merdu. Ekspresinya menunjukan kecemasan, tapi sepertinya bukan mencemaskanku melainkan mencemaskan dirinya sendiri.
"Aku tidak punya pilihan lain. Dia masih tetap mengingatku," jawab Gabe yang masih memunggungiku.
"Kau tahu tempat ini terlarang baginya untuk masuk," laki-laki itu terlihat gusar.
"Ya, aku tahu. Aku akan membawanya kembali."
"Jika ia masih mengingatmu, kau harus menghapus ingatannya kembali," kata pria itu.
"Aku sudah mencobanya dan ini yang kedua kali. Aku tidak tahu apakah aku harus melakukan untuk ketiga kali, jika ia masih mengingatku." Gabe berbalik sejenak untuk menatapku. Wajahnya mengernyit dan tatapannya sendu.
Aku masih tidak bisa bergerak apalagi bersuara. Rasanya tubuhku terkunci. Aku benar-benar tidak tahu sedang berada di mana. Tempat ini terlalu indah untuk ditempati seorang manusia.
Dan apa katanya tadi? Menghapus ingatanku???
It's totally insane!!!
Ya, Tuhan... Siapa mereka sebenarnya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Sheril 25
batiba aku kangen Gabe..
aku baca lagi💖💖🥰🥰
2022-08-17
0
sylvia ratu maharani
keren bangett
2021-09-07
0
Rinruku Dirmu
pg
2021-08-03
0