Kennan masuk ke dalam apaertemennya hanya untuk sekedar ganti pakaian karena tidak lama lagi masuk kerja, semua gara gara Satrio yang seenak jidatnya menariknya main futsal jadi dia tidak ada waktu beristirahat dulu, tapi itu lebih baik jadi dia tidak ada waktu untuk berdiam diri.
" yoo... " Satrio bersandar di ambang pintu, Kennan berjalan tanpa berniat meliriknya " bro bro gue ikut "
" ganggu " ucap Kennan, Satrio tertawa dia sudah biasa diketusin si ketua kelas itu
" om Nan... " mereka kaget dan langsung menoleh ke asal suara
Satrio melirik Kennan, satu lagi Kennan hanya tersenyum tulus hanya pada beberapa orang setidaknya itu yang dilihat Satrio.
Kennan memeluk gadis kecil dengan pakaian muslim syar'i itu, dia menjawil hidung gadis kecil itu.
" loh... ini sudah sore, dengan siapa kemari lo cadel " tanya Kennan, gadis kecil itu menunjuk pria tinggi di belakangnya
" kak Rey " ucap Kennan " tumben nih anak mau ikut "
Kennnan tau, Asla.. ponakan kecilnya itu tidak sembarang ikut sama orang lain kecuali orang tuanya.
" aku bilang mau kesini, jadi dia merengek mau ikut. kemana? " tanya Reynand yang melihat pakaian rapi Kennan
" Kerja "
Pria itu menghela nafas, dia menatap Kennan dengan tatapan yang sulit di mengerti. Satrio yang paham akan situasi memilih kembali ke apartemennya.
" pulang kerja kamu ke rumah, sudah dua minggu kamu tidak pulang " kata Reynand
" hm " hanya itu jawaban Kennan dia meraih tangan Asla dan memberinya permen yang ada di sakunya " jangan kasih tau Mama Risa "
" nda boleh bohong sama Mama " jawab Asla dia memandang permen di tangannya " dosa "
" iya iya... " ucap Kennan " kak aku mau berangkat ker-"
" Ya, pulang ayok.... sudah di usir kita " kata Reynand, Kennan memutar bola mata jengah sedangkan Asla langsung memasang wajah cemberut
" ikut "
" gak boleh kak, ntar papa-mama, kakak ngomelin Om " ucap Kennan " Memang adek Luna ngak kasian di tinggal sendiri? "
" Adek na nda bisa main asak asak " jawab Asla polos, Kennan mencubit pipi Asla gemas... tentu saja... adeknya Asla baru berusia empat bulan.
" eh siapa nih? " Kennan mendongak dan mendapati pasangan muda tetangga apartemennya Afkar dan Hanin.
Asla bersembunyi dibelakan tubuh Kennan, anak itu memang selalu hati hati dengan orang yang tidak di kenalnya
" muka lo nyeremin " ucap Afkar menyeringai
" anj-hmmpp... " Afkar menutup mulut Hanin
" ada anak kecil, jangan sembarangan ngumpat " Afkar memperingati.
" Kak, ayo pulang " ajak Reynand pada Asla, anak itu mengangguk lemas
" siapa? " tanya Afkar melihat Asla dan Reynand yang sudah berjalan pergi
" ponakan, duluan ya " Kennan tersenyum kecil dan berlalu.
#
Reynand menghela nafas, Kennan memang pulang ke rumah sepulang kerja tapi setelahnya dia langsung mengurung diri di kamarnya.
" dek "
Kennan duduk dia menatap ke arah Reynand dengan ekspresi datar tidak ada senyuman sedikit pun.
Reynand masuk ke dalam kamarnya mengambil kursi dan duduk di samping ranjang Kennan
" bagaimana sekolahmu? " tanya Reynand " ini sudah hampir setengah tahun kamu sekolah "
" baik " jawab Kennan
Reynand hanya diam, dia tidak bisa memaksa Kennan bercerita menjawab pertanyaannya sudah cukup baik. Reynand meletakkan tablet obat insomnia di atas meja.
" jangan melarut meski besok kamu libur " ucap Reynand
" hm "
Reynand melihat Kennan mengambil obat itu meminumnya, Kennan langsung merebahkan dirinya meringkuk setelah meminum obat.
" still positif thinking " lirih Reynand
Kennan tidak menyaut, dia memilih menutup matanya, mengisyaratkan agar kakaknya itu keluar dari kamarnya.
" bagaimana bang? " Kinara Mamanya Kennan bertanya begitu Reynand keluar dari kamar Kennan
" setidaknya dia menurut mau ke sekolah " jawab Reynand " kupikir itu bagus, Ma "
flashback->
Reynand menyimpan setumpuk buku di atas meja membuat Kennan yang menumpukan dagunya di atas meja kaget, dia membenarkan posisi duduknya menatap lurus ke arah tumpukan buku itu.
Kennan makin memasang wajah bingung saat Reynand kembali menjulurkan map ke depannya.
" besok kamu akan ke sekolah " beritau Reynand
" hah? " Kennan menatap kaget Reynand
Pria itu duduk di sofa menatap lurus adiknya yang memasang wajah datar pucatnya, matanya sayu dan tatapannya kosong seperti biasa.
" sudah saatnya kamu keluar rumah dan berinteraksi dengan remaja seusiamu " Kennan belum merespon " sudah lima tahun kamu tidak pernah keluar rumah. " Kennan masih diam " tidak akan ada yang tau masa lalumu "
Reyand tau apa resiko saat dia berkata masa lalu, tapi dia tidak bisa diam dan membiarkannya.
" kelas berapa? " lirih Kennnan
" kelas 2 SMA " jawab Reynand, Kennan menatapnya " aku tau kamu sudah mempelajari keseluruhan materi SMA dan menguasainya tapi.... aku tidak mau kamu melewati masa SMA. "
" hm "
Reynand menghela nafas lega, meski Kennan mendiamkan orang rumahnya setidaknya dia mendengarkan Reynand.
" jangan pikirkan apapun, kamu hanya perlu sekolah dan bermain dengan temanmu nanti. "
" hm "
" Jendra, be positive... semuanya akan baik baik saja "
Kennan menghela nafas kemudian mengangguk mengerti, dia menarik salah satu buku paket itu
" seragammu akan sampai sore nanti, besok kamu mulai sekolah "
" secepat itu? "
" besok awal masuk sekolah setelah libur kenaikan kelaa. " Reynand menyeringai yang dibalas dengusan oleh Kennan. " jangan takut membuat masalah, selama itu sewajarnya... aku tidak akan protes "
flashback end <-
Kennan meringkuk di kamarnya, dia belum bisa tidur padahal dia sudah minum obat selalu seperti itu, dia menghela nafas meraih ponselnya dan membuka grup kelas... setidaknya... dia bisa mengalihkan pikirannya yang sudah mulai kacau lagi.
Kennan menggelengkan kepalanya membaca beberapa guyonan tidak penting itu.
#####
tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Agan Dewi
kka othor cerita/Kisah ortunya kenann ada engga sih kyanya masalahnya pelik bnget.seru pasti kalo ada
2023-11-16
0
Ririe Handay
ada apa dengan Keenan
2021-11-25
0
Minaa
aku suka cerita2 tema psikologi kek gini. ya meskipun gak teori2 amat
2021-10-04
0