Episode 01 (udah revisi)

**Selamat Datang di Story aku yang k'2' Ini.

semoga kalian suka sama jalan cerita yang Autjor ketik.

SALAM KENAL DARI AUTHOR KE KALIAN YANG BARU JOIN DAN READ DI CERITA AKU YA.

FOLLOW IG AUTHOR 👉 Diani_ea

Follow Juga Akun IG khusus Cerita 👉 My_story_ea**

Happy READING😍😍😊😊

♡♡♡

Author POV

Seorang cowok berwajah datar itu sibuk mengancing kemeja yang berwarna hitam. Wajah datar tanpa ekspresi itu terus menatap dirinya di cermin saat pakaian yang ia gunakan sudah rapi, Arsen, Adelardo Arsenio Raymond. 

Setelah merasa puasa dengan penampilannya, Cowok itu melangkah mengambil Tasnya dan tak lupa jaketnya.

Diumurnya yang sudah mau memasuki 16 tahun dan sebentar lagi bakalan menuju ke angka 17.

Sebenarnya hari ini dimana semua orang berlibur dirumah, tapi berbeda dengan Cowok ini sudah siap dengan pakaian Rapinya. Kemeja hitam yang sangat cocok dengan tubuhnya yang profesional walaupun dirinya masih di bangku SMA.

Menjadi seorang Ketos bukan hal yang mudah baginya, tapi mau bagaimana lagi semua orang memilihnya untuk menjadi ketua Osis di sekolahnya.

Dia pun menuruni anak tangga menuju lantai satu. Melangkah sambil memasang headsetnya di kedua kupingnya. Hanya lagu-lagu itu yang bisa membuat dirinya tenang.

"Kaka di tungguin malah santai gitu sih, kalau tau gitu aku sarapan duluan dari tadi, tuh momi sama da..."omel seseorang dengan suara cempreng membuat Cowok itu dengar walaupun masih menggunakan headset dengan lagu.

"Birisik"Balas Cepat cowok itu kesal dan menatap tajam kearah cewek yang memiliki suara nyaring itu.

Arlene Nathania Engrasia

Yang biasa di panggil Arlen itu adalah kembarannya, yang terlahir hanya beda 1menit 2detik setelah dirinya.

Arlen juga memilik paras tak kalah cantiknya. Memiliki kembar cewek merupakan arsen sangat tidak menyukai, namun dirinya juga harus mengakui kembarannya. Karena mereka saudara kandung.

Arsen pun sangat menyayangi kembarannya, sayangnbya arsen tidak mengungjapkan dengan kata. Hanya satu yang arsen enggak suka kalau adiknya mulai cerewet yang over yang bisa membuatnya pusing saat mendengat coletan kembarannya.

"Aaaa kak Arsen nyebelinnn"teriak Kembarannya saat melihat Arsen sudah melangkah kemeja makan tanpa mengajaknya.

"Punya kembaran gitu banget datar, cuek, dingin dan Nyebelin banget"Gumam Kembarannya yang terlihat sangat kesal.

Arlen pun melangkah mengusul kembarannya dengan perasaan kesal hingga kakinya ikut kehentak di lantai sekali-kali karena kesal.

….

Ruang makan…..

"Boy Dady Sama mommy akan berangkat ke Spanyol, mommy kalian yang menemani Dady disana, kamu jagain arlen dengan baik....."

"Iya Dad, selagi kalian berurusan dengan pekerjaan Arsen baik-baik aja dan arsen bakalan jagain Dia"Balas Arsen tanpa ekspresi menatap kembarannya.

Arlen memanggilnya kakak karena sejak mereka kecil kedua orang tuanya sudah menyuruhnya memanggil kembaran dengan sebutan kakak, itu karena Arsen telahir lebih dulu sebelum dirininya.

Arlen hanya menjakurkan lidahnya saat melihat tataoan datar dari Kakaknya.

"Arlen udah besar Dad, Jadi Arlen bisa sendiri"ucap Arlen mendapatkan Tatapan tajam dari Arsen dan Daddynya.

"Tetap saja, Dad hanya percaya Kakak kamu yang harus jagain kamu Girl, Turuti semua kata Kakak kamu, jika tidak!--kamu akan tau sendiri Sayang"Arlen menghembus nafas beratnya saat mendengar suara peringatan Daddynya.

Arlen menatap kembarannya, Arlen yakin kalau kembarannya itu tersenyum puas dibalik wajah datarnya itu.sama seperti Daddynya yang berwajah datar.

"Iyaa Dad, berapa lama kalian disana? Enggak sampai minggu kan? Nanti Arlen kangen gimana?"sikap Manja Arlen mulai terlihat, Arlen mendmegar suara cibiran kembarannya yang duduk tepat di depannya.

"Hanya 5 hari, Dan Daddy enggak akan bosan ingatin tingkah pencicilan kamu lagi Girl, jadi cewek itu harus jaga imag bukan pencicilan nempel aja terus sama cowok"arlen hanya terkekeh dan mengacuhkan kedua jempol tangannya.

Kedua orang tuanya hanya menggeleng begitu juga Arsen.

"Arlen terus ingat ko, jadi cewek harus jual mahal kan, ingat ko"balas Arlen sambil mengangguk membuat Mommynya terkekeh.

"Kapan dad sama momi berangkat?"tanya Arlen. Arsen memilih diam mendengar percakapan mereka, karena pertanyaan kembarannya mewakili semua.

"Hari ini. Tapi Setelah Kaka kamu pulang dari sekolah"balas Daddynya, Arlen mengangguk sambil menatap kembarannya yang sedari tadi diam.

"Mom apa boleh Sahabat Arlen nginap disini? Biar arlen ada temannya"ucap arlen membjat kwdua orang tuanya mengangguk. Arlen langsung tersenyum. 

"Boleh sayang, asal km jangan sampai mengganggu aktifitas kaka kamu, kamu tau sendirikan kaka kamu seperti apa"jelas mommynya, Arlen mengangguk ngerti. 

"Arsen udah selesai"Arsen beranjak dari duduknya, kedua orang tuanya langsung menatap piring Arsen, dan ternyata sudah kosong.

Kedua orang tuanya pun mrngangguk.

"Jangan mampir kemana-mana kalau pulang sekolah, langsung pulang ya"pinta Mommynya, Arsen mengangguk.

Arsen melangkah mendekati Dadynya mengambil tangan daddynya dan mencium punggung tangan Daddnya. 

Arsen beralih ke Mommy tersayangnya.

Cup

Mencium pipi momi, dan mencium punggung tangan Mommynya sambil tersenyum. Mommynya hanya menggeleng melihat sikap jahil Putranya ini. Walaupun berwajah datar putranya ini memiliki sikap Jail yang tersembunyi. Hanya dirinya yang paham.

Karena di balik punggung arsen ada seseorang yang menatap tajam kearahnya, siapa lagi kalau bukan Daddynya yang pecemburuan itu.

"Sudah Daddy bilang, kamu sudah besar jangan sering mencium momi kamu"kesel Daddy nya membuat Arsen tersenyum tipis, Arsen hanya santai mengangjat kedua bahunya tak acuh.

Baginya bermanja sama ibunya sendiri merupakan hal yang wajar.

"Kaka Rambut aku ih, kan berantakan"kesel Arlen saat kembarannya mengacak-acak rambutnya. 

Arlen kesla menatap kakaknya sambil memperbaiki rambutnya.

"Assalamualaikum"salam Arsen langsung melangkah keluar dari area meja makan. 

"Walaikumsalam"samar-samar Arsen dengar karena sudah keluar dari situ.

Setelah sarapan bareng keluarganya, arsen berpamitan sama keluarganya.

Dan keluar dari rumah, Arsen memakai helm dan mengeluarkan kunci Motornya dari kantong Celana, menaiki motor kesayangannya.

Sebelum menyalakan mesin, Arsen tak lupa dengan satu kegiatannya ini memakai Headset di telinganya.

Setelah selesai barulah menyalakan mesin menuju sekolahnya, karena sudah lumayan telat tapi tidak masalah baginya.

Jiwa santainya selalu melekat dalam dirinya, tidak ada yang berani memarahi nya walaupun dirinya telat masuk. Karena dirinya merupakan ketua Osis, dan hari ini adalah Hari pertama kegiatan Mosnya dimulai.

Jadi Kembarannya enggak sekolah karena kelas 1-3 diliburkan selama Mos berjalan.

Hanya anggota Osis yang bisa masuk ke halaman sekolah.

....

20 menit Berlalu….

SMA Tunas Bangsa..

"Eh Arsen lu baru datang jam segini? "teriak salah satu siswa yang merupakan anggota osis juga. 

Arsen yang baru turun dari motornya hanya menatap datar orang itu.

"Hmm, yg lain mana? "tanya arsen balik membuka headset yang terpasang di kedua kupingnya.. 

"Mereka di kasih tugas buat ngurusin siswa baru, terus yang lainnya nungguin yang telat, terus yang lain lagi nyusun buat acara besok juga"jelas orang itu.

"Gua duluan Rian"pamit Arsen langsung pergi gitu aja tanpa menugu balasan Orang yang bernama Rian itu.

Rian melogo melihat Arsen yang merupakan Sahabat dekatnya. Tanpa ucap terimakasih untuk dirinya.

"Setan lu, gua udah susah jelasin main pergi gitu aja"Teriak Rian kesal menatap punggung Arsen semakin Jauh. 

Arsen enggak mendengar lagi karena yang sibuk mendengarkan Music dengan headset yang sudah terpasang kembaki di kedua kupingnya. tak lupa bukunya selalu di pegang entahlah apa isi buku itu.

"Rio Lu di tugasin apa? "tanya arsen ke Rio yang merupakan temannya, bisa di bilang sahabat karena mereka selalu bersama saat SMP hingga sekarang. 

"Parah lu baru nongol, gua malas banget urus kayak ginian"ujarnya sedikit kesel menunjuk siswa baru di depannya. 

Arsen membuka satu headsetnya sambil mrmgangguk. Arsen langsung mengambil tempat duduk yang kosong.

"Telat bangun"balas arsen santai. Rio hanya menggeleng dan ikut duduk.

"Woooeee lu berdua gak ajak-ajak gua kalau lagi santai, eh eh sumpah ada siswa baru yang super cantik banget, Gua barusan lihat dia, Gila kenapa wajahnya bisa seimut itu"Hebo Aldo yang baru datang mendekati Rio sama Arsen yang lagi duduk.

Arsen yang sudah mendnegarkan Lagu, enggak dengar apa yang di ucapkan Aldo. Arsen hanya melihat Mulut Aldo yang komat-kamit mendekati mereka.

"Bye" arsen langsung melangkah pergi saat Aldo udah duduk dan bercerita enggak jelas. Arsen beruntung karena menggunakan headset jadi dia enggak mendengar cerita Aldo yang Unfaedah itu. Bagi arsen ceita dari Aldo semuanya Unfaedah.

Aldo kaget dan menggeleng melihat Arsen pergi gitu aja.

"Kapan sih di berubah jadi hangat? Dingin banget dari dulu "tanya Aldo mungkin kepada dirinya sendiri karena Rio pun diam-diam melangkah mundur dan pergi. 

"Anak Setan lu berdua"teriak Aldo saat menyadari dia ngomong sendiri, Aldo pun kembali ketempatnya bersama adik kelasnya, bagian tugasnya.

Sedangkan di Kantin Sekolah, Arsen di disatu mejanya sendiri tanpa mengubis tatapan dari pengunjung kantin itu.

Arsen hanya ingin membaca buku yang ia bawa tadi. Arsen pun mencari kenyaman duduknya dengan memperpanjang kaki di atas kursi.

"Kak! gua mau minta tanda tangan lu"suara seseorang tepat di samping Arsen. Arsen yang sibuk dengan buka dan mendnegar kan lagu hanya diam tanpa tahu ada orang di sampingnya. 

"Kak lu anggota Osis kan? lu make pita anggota Osis jadi Gua minta tanda tangan Lu"orang itu setengah berteriak, namun enggak ada reaksi yang ia dapat dari seniornya itu.

Dan orang itu pun mendegus sebal baru menyadari teriaknya enggak berhasil apa-apa karena seniornya ini menggunakan headset. Pantas aja sejak tadi enggak ada respon.

Orang itu pun dengan keberanian langsung menarik Headset yang Arsen gunakan.  Hingga membuat Arsen mendongak namun enggak ada orang, Arsen langsung melihat kesamping dan langsung menatap tajam kearah orang itu.

"Lu anggota Osis kan?---Gua minta tanda tangan lu"cara bicara yang menuntut namun sedikit gugup karena tatapan tajam Arsen membuatnya sedikit takut.

Arsen kembali memasang headsetnya tanpa memperdulikan gadis di depannya.

"Nih tanda tangan"Gadis itu menaruh kertasnya diatas pangkuan Arsen dan pulpennya. Gadis itu terus mengunya permin karet yang ada di dalam mulutnya dan santai menatap Arsen di depannya.

Masih dengan ekspresi datar Arsen menutup buku dan membuka kedua headsetnya dengan Santai.

"Singkirin kertas si*lan Lu ini"Ucap Dingin arsen mendongak menatap cewek yang berdiri di dahapannya saat ini.

"Gua mau minta tanda tangan lu kak, lu anggota osis juga kan, buktinya lu make pita Anggota osis itu"balas Cewek itu masih santai menatap arsen tanpa ada rasa takut.

"Pengganggu"gumam Arsen langsung beranjak hingga kertas dan pulpen di pangkuannya jatuh begitu saja.

Sedangkan cewek itu melotot tak percaya melihat kertanya yang sudah mengenaskan di lantai.

"Ck sombong banget sih jadi orang"gumam cewek itu kesal sambil mengunya permen karet dan mengambil pulpen dan kertasnya yang di lantai. 

"Gua cariin lu, ternyata lu disini. Lu udah dapet berapa tanda tangan?"tanya temannya yang baru datang. 

"Udah 70, lu?"balas Cewek itu dengan kesal.

"Gua udah 95 yeee, tinggal 5 lagi selesai"ucap temannya yang antusias menatap kertas hasil tanda tangannya.

"Lu ko kesal gitu, ada apa? Laper lu?"tanya temannya, Cewek itu langsung duduk di kursi tempat arsen tadi.

"Enggak. Tugas kita inikan sampai penutupan kan?"tanya cewek itu di angguki temannya.

"Syukur deh"lanjut batin cewek itu.

"Yap sampe penutupan"balas temannya ikut duduk. 

"Yaudah masih 2 hari lagi juga, gua laper! Pesan makan yuk"ucap cewek itu langsung pergi memesan makanan untuknya mengisi perut karena kekesalannya tadi.

"Lu berdua sibuk banget ya sampai-sampai mesan makan lagi"sindir Senior cewek yang baru datang nyamperin mereka.

Cewek itu dalam benaknya kesal karena perutnya terasa laper tapi sekarang udah di ganggu lagi sama senior yang bawel itu.

"Maaf kak, Ayoo fio"temannya langsung menarik tangan cewek itu pergi sebelum dihukum oleh senior mereka.

….

Arsen yang sedang santai di kelas yang enggak ada orangnya. Arsen sengaja masuk di ruang kelas sunyi itu.

Arsen masih serius membaca buku yang ada di tangannya, namun ketenangannya terganggu saat sahabatnya mulai berdatangan mrngganggunya.

"Woe ternyata lu disini, kita-kita lagi nyariin lu? "teriak aldo yang masuk kedalam kelas. Arsen yang pakai headsetpun masih mendengar suara teriakan Aldo.

Arsen langsung menatap tajam kearah mereka.

"Ke kantin Yukk"ajak Rio yang duduk di meja Guru. Diangguki Aldo yang bersemangat.

Arsen menutup buku dan beranjak dari duduknya langsung berjalan duluan keluar dari kelas. 

"Setan tu anak, main pergi-pergi aja"kesel aldo mungkin masih kesel dengan yang kejadian tadi juga. 

Rio terkekeh dan menepuk bahu Aldo. Rio langsung menyusul arsen, melihat itu Aldo enggak mau ketinggalan.

….

☆KANTIN☆

Jam istrahat pun telah tiba, membuat siswa/wi berlomba untuk masuk kedalam kantin.

Perut kosong minta diisi, sehingga banyak juga yang rebutan untuk mendapatkan meja.

Banyak senior dan siswa baru berada di kantin, hingga membuat ruangan kantin itu terasa penuh.

"Bu seperti biasa ya, kita duduk tempat juga tempat  seperti biasa"ucap rio ke penjual yang merupakan langganan mereka.

"Siap nak rio"balas Ibu kantin itu sambil tersenyum menatap Rio. Rio pun kembali duduk di bergabung dengan kedua sahabatnya.

"Sen lu udah lihat siswa baru yang super cantik itu? Wajah kayak korean gitu, imut banget pokoknya"cerita Aldo antusias, walaupun antusias membuat kedua sahabatnya hanya diam tanpa mengubis ucapannya. 

"Paling jelek, lu kan emang gitu ceritanya selangit tapi nyatanya di dekil"balas Rio enggak percaya sama ucapan Aldo.

Sebelumnya aldo juga kayak gitu, cerita cewek yang bule dan cantik banget, pas mereka ketemu tu cewek mendingan jangan senyum kata Rio, Pas lagi senyum semuanya pda kabur karena ada trowongan di mulutnya alias giginya satu ompong.

"Cantik sih tapi ompong, Lu muji Si Mina juga gitu, Cantik banget ekh taunya ada trowongan di wajahnya"lanjut Rio membuat aldo tertawa lepas, kemarin memang aldo sengaja mengerjain kedua sahabatnya ini.

"Kali ini beda percaya sama gua, Dia bakalan jadi gebetan gua, Lu berdua enggak boleh dekatin dia kalau lu berdua lihat, awas aja gua cungkil mata lu berdua"balas aldo dengan tampang serius. Arsen sedari tadi hanya diam mendengar mereka.

"Semua cewek  Anak baru lu jadiin Gebetan, Playboy Cap kodok lu mah"balas  Rio menoyor kepala aldo. Aldi menggeleng sambil terkekeh.

"Kali ini gua bakalan yakin banget kalau di bakalan jadi istri gua nanti, gumana anak gua nanti, cewek pasti cantik banget kayak dia"ucap Aldo yang lagi berusaha meyakinkan kedua sahabatnya ini kalau dirinya benaran melihat cewek yang super cantik baginya.

"Halu aja terus"Rio melempari Aldo tissu yang di gulung sedari tadi.

"Lu irikan! Bilang aja lu iri kan"ujar Aldo menunjuk rio dan terus mengejek Rio. 

"Dih gua gak iri ya, gua kan udah punya cewek, dan gua orangnnya setia jadi gk bakalan punya banyak cewek kayak lu"jelas Rio membuat Aldo memberikan ekspresi muntah menatap Rio.

"Ah lu nyindir gua nyet"kesel aldo fengan kalimat terakhir Rio.  Rio hanya terseyum remeh. 

"Lu enggak tertarik sama apa yang gua cerita barusan--Arsen"arsen menggeleng tanpa melihat kearah kedua sahabatnya, Arsen masih sibuk sama bukunya.

Rio sama aldo menggeleng sama-sama melihat sahabatnya yang satu ini.

"Permisi, Maaf lama yaa--banyak pesanan.. nih dimakan dulu, gratis buat kalian karena lama nunggin. Selamat menikmati"ucap seorang ibu mrmbawa pesanan mereka.

Arsen langsung menutup bukunya dan siap menyantap makanan kesukaannya. Aldo sama rio pun melakukan hal yang sama.

"Eh sen adik lu gimana kabarnya?"tanya aldo, arsen langsung menatapnya tajam kearah. Arsen enggak suka jika aldo mendekati adiknya, menanyakan kabar saja, arsen bakalan sinis menatap Aldo, walaupun sahabatnya sendiri, Arsen enggak pernah rela jika adik iparnya adalah Aldo.

"Gk jadi deh, serem banget wajah lu nyet, padahal gua cuman nanya kabarnya"lanjut aldo langsung menyibukan dirinya menyantap makanan tanpa memperdulikan tatapan Arsen.

"Selesai ini siswa baru masih ada kegiatan gk? "tanya arsen dengan ekspresi datar miliknya. 

"Hmm kayaknya masih ada deh, bhs indonesia, mungkin mereka hanya membaca puisi dan drama aja"jelas Rio.  Arsen hanya mengangguk saja saat mendengar oenjelasan itu. 

"Ah lu kan KETOSnya Masa gak Tau kegiatan mereka sih! "tanya Aldo menatap lekat kearah Arsen. 

"Gua tau, gua iseng nanya aja, siapa tau lu berdua gk ingat kegiatan hari ini"balas Arsen santai sambil terus makan.

"Lu gabung sama kita aja, di kelompok gua ada cewek cantik"ucap aldo masih mengingat cewek yang ia kagumi itu.

"Enggak, gua gak mood hari ini, itukan tugas Lu berdua bukan gua"balas arsen yang santai. 

"Parah lu Ketos Hanya santai"sahut Rio saat mendengar alasan Arsen. 

"Kita ikut santai juga ya"ucap aldo semangat menatap arsen. 

"Eh gak jadi deh, gua kan penasaran sama mereka yang baca puisi, pasti seru"alasannya karena Arsen menatapnya seolah ingin melubangi tubuhnya. 

"Tatapan lu itu, kalau bisa bunuh orang, mungkin udah banyak yang jadi korbannya"ucap Rio terkekeh sambil menggeleng melihat tatapan arsen, sejak dulu sahabatnya yang satu ini enggak pernah berubah. 

"Benar tu gua setuju sama kata lu"sahut Aldo ceoat. 

Arsen hanya diam saja dan menghabiskan makananya.

"Eh eh ituloh yang gua bilang tadi siswa gua yang cantik plus Imut banget"heboh aldo menyadari seseorang yang baru memasuki kantin.

"Siswa lu? "teriak arsen dan Rion bareng mengejek Aldo.. 

Aldo hanya terkekeh. 

"Maksud gua dikelompok gua, tu yg baru masuk kantin"tunjuk aldo ke arah pintu masuk.

Arsen sama Rio langsung menatap kearah pintu masuk Kantin, Tapi yang mereka bingun, disana bukan hanya satu dua orang yang masuk kantin tapi puluhan orang yang melangkah masuk.

"Yang kriting itu? "gumam tanya Arsen. Aldo langsung menggeleng. Rio terus menatap kearah pintu seperti yang di bilang Aldo, tapi sama aja di depan sama pintu masuk kantin banyak cewek yang berdiri dan duduk disana.

"Bukan. lu Salfok pea, kalau kriting mah bukan cantik tapi lebih cantik hahaha"balas Aldo langsung tertawa karena apa yang di omongin justru kebalikannya. 

Arsen langsung menatap tajam kearah Aldo, aldo masih tertawa melihat kedua sahabatnya ikut penasaran padahal di bahas tadi kedua sahabatnya ini ogah-ogahan mendnegarnya.

"Yang duduk di samping pintu itu ya?"tanya rio yg masih merhatikan pintu masuk kanti. Hingga lupa sama makanannya yang masih ada.

"Bukan. yang tiduran itu"balas aldo asalan hingga membuat Rio semakin geram.. 

"Gua nanya bae bae nyet"kesel Rio menatap Kearah aldo, aldo kembali tertawa. 

"Ciee yang penasaran, tadi aja ogahan dengarin gua"ejek aldo kedua sahabatnya. 

Arsen tersenyum tipis mendengar itu, arsen memilih menikmati menumannya karena makanannya sudah habis di makan..

"Ck gua bunuh lu"geram Rio ingin memukul kepala Aldo dengan sendok di tangannya.

"Mana sih? Dari gua lihat banyak cewek yang masuk ke kantin deh!"tanya Rio lagi tatapannya mencari kesana kemari seisi kantin. 

Kalau masalah kepo serahkan kepada Rio, karena rio orangnya paling kepo, beda sama Aldo yang ceplas ceplos.

"Itu lo"tunjuk aldo menggunakan tulunjuknya namun bukan jari telunjuknya saja yg terbuka tapi juga jari jempol juga ikut menunjuk kearah sana.. 

Aldo melihat arah tunjuk aldo dengan jari telunjuknya. namun arah jari telunjuknya tidak menunjukan ada orang.

"Lu.."geram Rio menatap geram kearah Aldo, aldo berusaha menahan Tawanya.

Arsen memilih diam karena arsen tau betul kelakuan Aldo yang sudah menjadi Raja Jail.

"Lu lihat Dulu jari gua nunjuk ke siapa"ucap aldo senyum geli, Rio yang masih penasaran hanya ikut instruksi Aldo.

"Ah setan lu"sadar Rio, karena yang di tunjuk aldo adalah seorang cowok tapi tingkahnya seperti seorang cewek, karena tadi Aldo menunjuk menggunakan dua jari. jari telunjuknya menunjuk tidak ada orang, tapi jari jempol malah nunjuk bencong sekolah.

"Hahahaha"tawa Aldo meledak arsen tidak bisa menyembunyikan senyumnya.

★★

Pukul 2 siang….

Sekarang banyak siswa baru yang berlomba untuk pulang kerumah, dan mereka akan melepaskan perobotan di depan gerbang karena kalau masih di dalam gerbang mereka akan mendapatkan hukuman.

Jadi mereka berlomba cepat keluar dari gerbang untuk membuka aksesoris yang mereka pakai itu.

Berbeda dengan keTiga cowok  yang baru saja keluar dari Lobby.

"Eh lu udah lihat ketos belum! yg gua dengar ganteng banget, sayang banget tadi enggak ikut Apel"bisik satu cewek ke tamannya. Aldo sama Rio yang kebutulan lewat hanya ikut mendengar gosip itu.

"Gua juga dengar gitu, iyai tadi pembukaannya kan ketos gak ada, yg ada wakilnya doang"balas temannya.

"Semoga aja besok pas Apel ada ketosnya, gua bakalan jadi fans beratnya nanti"sahut temannya lagi.

Mereka enggak sadar kalau ketos yang mereka ceritain itu berada di dekat mereka.

Aldo sama Rio menggeleng mendmegar itu.

"Lu emang selalu punya banyak fans"ucap Aldo menepuk bahu Arsen saat mereka sudah di parkiran.

"Hmm"gumam Arsen tak acuh, baginya bodo amat jika ada yang mengidolakannya, pasahal dirinya bukan seorang artis atau seseorang yang terkenal.

"Ke Cafe Yukk"ajak aldo kedua temannya. Rio mengangguk dan mereka menatap Arsen.

"Sorry gua gak bisa, gua harus nemanin adik gua, Bokap sama nyokap mau ke spanyol"jelas Arsen namun masih tatapan datarnya.

"Yaudah next time aja, gak seru kalau kurang satu personil"balas Rio di angguki Aldo.

"Benar banget, yaudah pulang yuk"ucap aldo.

Merekapun melangkah menuju motor mereka masing-masing.

"Gua cabut duluan"teriak aldo yang sudah melaju motornya keluar dari parkiran.

"Gua juga cabut ya Sen"pamit Rio di anggukin Arsen.

Arsen masih sibuk mencari headsetnya, stelah ketemu arsen langsung memakainya.

Karena hanya benda ini yang bisa membuatnya tenang tanpa mendengar suara bisikan dari anak-anak lain.

Setelah itu arsen naik ke motornya.

"Udah sepih"gumamnya menatap sekeliling dan benaran memang sudah sedikit sepih dan arsen pun  menyalakan mesin motornya keluar dari parkiran.

Setelah melewati gerbang Arsen memberhentikan Motornya, karena melihat Dua cewek yang belum pulang.

Arsen merhatikan salah satu cewek yg menurutnya tidak asing.

Arsen merhatikan cewek itu dari bawa dan kembali bawa sampai atas.

"yaaaaakkk Dasar Cabul"teriak cewek yg sedari tadi Arsen merhatiin. Arsen kaget mendengar itu.

"Enggak nafsu gua sama Lu"balas Arsen sebelum melaju motornya dengan kecepatan tinggi.

Teriak cewek itu sambil memegag papan namanya menutup badan depannya padahal masih menggunakan pakaian lengkap.

Cewek itu hanya kaget dan merasa enggak nyaman saat ditatapan seperti itu, apalagi tatapan insten  penuh kelaparan itu membuat Cewek itu berteriak.

☆☆☆☆

Yeeee part 1 Finaly😊😊

btw Part ini sampai part 10 itu aku udah revisi ya, jadi yang selanjutnya itu aku belum revisi jadi kohon sabar kakak-kakak ya😁😁🙏🙏🙏

Gimana suka gk?

Semoga kalian suka😊😊

Apa masih kurang greget?

Maaf kalau banyak typo, soalnya aku ngetikan langsung disini😄😄

Aku akan ngetik satu partnya ttg arsen part selanjutnya arlen gitu (begitu seterunya), bisa jadi juga di gabungin jadi satu😂😂

😀😀😀😀

Vote + Coment nya ya...😊😊

See You.....

Terpopuler

Comments

Nur Hasanah

Nur Hasanah

suka

2020-08-31

1

Nayla Ramadhani

Nayla Ramadhani

awal bc sampe sini,lucu sekali tingkah ank2 SMA

2020-06-17

1

lihat semua
Episodes
1 Prologg
2 Episode 01 (udah revisi)
3 Episode 02 (udah revisi)
4 Episode 03 (udah revisi)
5 Episode 04 (udah revisi)
6 Episode - 05 (udah revisi)
7 Episode 06 (udah revisi)
8 Episode 07 (udah revisi)
9 Episode - 08 (udah revisi)
10 Episode 09 (udah revisi)
11 Episode - 10a (udah revisi)
12 Episode - 10b (Udah revisi)
13 Episode - 11a (udah revisi)
14 Episode - 11b (udah revisi)
15 Episode - 12 (sudah revisi)
16 Episode - 13 (sudah revisi)
17 Episode - 14 (udah revisi)
18 Episode - 15 (sudah revisi)
19 Episode - 16 (sudah Revisi)
20 Episode - 17 (sudah revisi)
21 Episode - 18 (sdh Revisi)
22 Episode 21
23 Episode - 22
24 Episode - 23
25 Episode - 24
26 Episode - 25
27 Episode - 26
28 Episode - 27
29 Episode - 28
30 Episode - 29
31 Episode - 30
32 Episode - 31
33 Episode - 32
34 Episode - 33
35 Episode - 34
36 Episode - 35
37 Episode - 36
38 Episode - 37
39 Episode 38
40 Episode - 39
41 Episode - 40
42 Episode - 41
43 Episode - 42
44 Episode - 43
45 Episode - 44
46 Episode - 45
47 Episode - 46
48 Episode - 47
49 episode 48
50 Episode - 49
51 Episode - 50 'isi Surat Varo'
52 Episode - 51 (blm revisi)
53 Episode - 52
54 Episode - 53
55 Episode - 54
56 Episode - 55
57 Episode - 56
58 Episode - 57
59 Episode - 58
60 Episode - 59
61 Episode - 60
62 Episode - 61
63 Episode - 62
64 Episode - 63
65 Episode - 64
66 Episode - 65
67 Episode - 66
68 Episode - 67
69 Episode - 68
70 Episode - 69
71 Episode - 70
72 Episode - 71
73 Episode - 72
74 Episode - 73
75 Episode - 74
76 Episode - 75
77 Episode - 76
78 Episode - 77
79 Episode - 78
80 Episode -79
81 Episode - 80
82 Episode - 81
83 Episode - 82
84 Episode - 83
85 Episode - 84
86 Episode - 85
87 Episode - 86
88 Epilog
89 Extra Part
90 Prolog (Stay With me)
91 SWM Eps - 01 (Kesan Pertama)
92 Stay with me - 02 (Gadis itu)
93 Stay with me - 03
94 Stay with me - 04
95 Stay with me - 05
96 stay with me - 06
97 Stay with me - 07
98 Stay with me - 08
99 stay with me - 09
100 stay with me - 10
101 stay with me - 11
102 Stay with me - 12
103 Stay with me - 13
104 Stay with me - 14
105 Stay with me - 15 (menyerah)
106 Stay with me - 16 Jaga Jarak
107 Stay with me - 17
108 stay with me - 18
109 stay with me - 19 (kegilaan andre)
110 stay with me - 20
111 stay with me - 21
112 stay with me - 22 Berakhir semuanya
113 stay with me - 23
114 Stay with me - 24 Berubah
115 stay with me - 25
116 stay with me - 26
117 stay with me - 27
118 stay with me - 28
119 stay with me - 29
120 stay with me - 30
121 stay with me - 31
122 stay with me - 32
123 stay with me - 33
124 stay with me - 34
125 stay with me - 35 (Hi Andre)
126 stay with me - 36
127 stay with me - 37
128 stay with me - 38
129 stay with me - 39
130 stay with me - 40
131 stay with me - 41
132 stay with me - 42
133 stay with me - 43
134 stay with me - 44
135 stay with me - 45
136 stay with me - 46
137 stay with me - 47
138 stay with me - 48
139 stay with me - 49
140 stay with me - 50
141 stay with me - 51
142 stay with me - 52
143 stay with me - 53
144 stay with me - 54
145 stay with me - 55
146 stay with me - 56
147 Episode - 57
148 Episode - 58
149 episode - 59
150 Episode - 60
151 episode - 61
152 Episode - 62
153 Episode - 63
154 episode - 64
155 Episode - 65
156 episode - 66
157 Epiosde - 67
158 Episode - 68
159 Episode - 69
160 Episode - 70
161 Episode - 71
162 Episode - 72
163 Episode - 73
164 Episode - 74
165 Episode - 75
166 Episode - 76
167 Episode - 77
168 Episode - 78
169 Episode - 79
170 Episode - 80
171 Episode - 81
172 Episode - 82
173 Episode - 83
174 ENDING
175 Extra part
176 Prolog squel (dia bukanlah dia)
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Prologg
2
Episode 01 (udah revisi)
3
Episode 02 (udah revisi)
4
Episode 03 (udah revisi)
5
Episode 04 (udah revisi)
6
Episode - 05 (udah revisi)
7
Episode 06 (udah revisi)
8
Episode 07 (udah revisi)
9
Episode - 08 (udah revisi)
10
Episode 09 (udah revisi)
11
Episode - 10a (udah revisi)
12
Episode - 10b (Udah revisi)
13
Episode - 11a (udah revisi)
14
Episode - 11b (udah revisi)
15
Episode - 12 (sudah revisi)
16
Episode - 13 (sudah revisi)
17
Episode - 14 (udah revisi)
18
Episode - 15 (sudah revisi)
19
Episode - 16 (sudah Revisi)
20
Episode - 17 (sudah revisi)
21
Episode - 18 (sdh Revisi)
22
Episode 21
23
Episode - 22
24
Episode - 23
25
Episode - 24
26
Episode - 25
27
Episode - 26
28
Episode - 27
29
Episode - 28
30
Episode - 29
31
Episode - 30
32
Episode - 31
33
Episode - 32
34
Episode - 33
35
Episode - 34
36
Episode - 35
37
Episode - 36
38
Episode - 37
39
Episode 38
40
Episode - 39
41
Episode - 40
42
Episode - 41
43
Episode - 42
44
Episode - 43
45
Episode - 44
46
Episode - 45
47
Episode - 46
48
Episode - 47
49
episode 48
50
Episode - 49
51
Episode - 50 'isi Surat Varo'
52
Episode - 51 (blm revisi)
53
Episode - 52
54
Episode - 53
55
Episode - 54
56
Episode - 55
57
Episode - 56
58
Episode - 57
59
Episode - 58
60
Episode - 59
61
Episode - 60
62
Episode - 61
63
Episode - 62
64
Episode - 63
65
Episode - 64
66
Episode - 65
67
Episode - 66
68
Episode - 67
69
Episode - 68
70
Episode - 69
71
Episode - 70
72
Episode - 71
73
Episode - 72
74
Episode - 73
75
Episode - 74
76
Episode - 75
77
Episode - 76
78
Episode - 77
79
Episode - 78
80
Episode -79
81
Episode - 80
82
Episode - 81
83
Episode - 82
84
Episode - 83
85
Episode - 84
86
Episode - 85
87
Episode - 86
88
Epilog
89
Extra Part
90
Prolog (Stay With me)
91
SWM Eps - 01 (Kesan Pertama)
92
Stay with me - 02 (Gadis itu)
93
Stay with me - 03
94
Stay with me - 04
95
Stay with me - 05
96
stay with me - 06
97
Stay with me - 07
98
Stay with me - 08
99
stay with me - 09
100
stay with me - 10
101
stay with me - 11
102
Stay with me - 12
103
Stay with me - 13
104
Stay with me - 14
105
Stay with me - 15 (menyerah)
106
Stay with me - 16 Jaga Jarak
107
Stay with me - 17
108
stay with me - 18
109
stay with me - 19 (kegilaan andre)
110
stay with me - 20
111
stay with me - 21
112
stay with me - 22 Berakhir semuanya
113
stay with me - 23
114
Stay with me - 24 Berubah
115
stay with me - 25
116
stay with me - 26
117
stay with me - 27
118
stay with me - 28
119
stay with me - 29
120
stay with me - 30
121
stay with me - 31
122
stay with me - 32
123
stay with me - 33
124
stay with me - 34
125
stay with me - 35 (Hi Andre)
126
stay with me - 36
127
stay with me - 37
128
stay with me - 38
129
stay with me - 39
130
stay with me - 40
131
stay with me - 41
132
stay with me - 42
133
stay with me - 43
134
stay with me - 44
135
stay with me - 45
136
stay with me - 46
137
stay with me - 47
138
stay with me - 48
139
stay with me - 49
140
stay with me - 50
141
stay with me - 51
142
stay with me - 52
143
stay with me - 53
144
stay with me - 54
145
stay with me - 55
146
stay with me - 56
147
Episode - 57
148
Episode - 58
149
episode - 59
150
Episode - 60
151
episode - 61
152
Episode - 62
153
Episode - 63
154
episode - 64
155
Episode - 65
156
episode - 66
157
Epiosde - 67
158
Episode - 68
159
Episode - 69
160
Episode - 70
161
Episode - 71
162
Episode - 72
163
Episode - 73
164
Episode - 74
165
Episode - 75
166
Episode - 76
167
Episode - 77
168
Episode - 78
169
Episode - 79
170
Episode - 80
171
Episode - 81
172
Episode - 82
173
Episode - 83
174
ENDING
175
Extra part
176
Prolog squel (dia bukanlah dia)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!