Bab 15

Suatu sore di kantin kampus, seperti biasa mahasiswa yang sudah tidak ada kelas pasti akan berkumpul di sana. Karena terkadang kantin itu buka sampai malam.

"Kamu cemburu sama aku. " ujar Adrian yang tiba tiba saja melihat Rizky baru datang dan duduk di sebrang nya.

"Cemburu? Cemburu karena apa terus sama siapa? "

"Kamu cemburu sama aku, iri karena posisi penting di kampus ini sudah aku duduki. Kamu harus ingat, kamu jangan berharap dapat menyusupkan organisasi politik kamu di kampus ini.! "

"Hello, siapa juga yang cemburu dengan posisi yang kamu duduki dan aku tidak berniat untuk menyusupkan politik dikampus ini. "

"Perlu kamu ketahui, semua ini masalah tanggung jawab yang harus kita pukul. Karena perkataanmu di hutan tempo hari banyak teman teman kita yang masih merasakan syok di tambah lagi dengan Diki yang meninggal. "

"Makanya kalau ngomong itu pake otak jangan pake jangan pake dengkul. " Rizky dengan kesal.

"Justru kamu yang nggak pake otak, seenaknya saja kalau ngomong, dasar brengsek. "

"Kamu yang brengsek. "

Adu jotos hampir saja terjadi, kepalan tangan Adrian dapat di tahan oleh Dino, sedangkan Rido memegangi tubuh Rizky yang sangat kuat karena amarah.

"Aku kalian tidak seperti ini, kalau mau adu jotos sana di ring tinju. "

"Kalian itu sudah dewasa sudah menjadi seorang mahasiswa, dan kamu Adrian sebagai seorang aktivis seharusnya menjadi panutan untuk mahasiswa yang lain bukan nya memberikan contoh yang tidak baik. Aku sangat menyesali kejadian ini. "

"Kalian jangan memperparah keadaan, kita sudah cukup terpukul dengan kejadian ini. Dan sekarang yang harus kita lakukan adalah kita harus berpikir apa yang harus kita lakukan untuk memperbaiki keadaan ini. " Rita ikut menambah kan.

"Kita sedang berada di posisi yang sedang di sorot, dan saat ini bukanlah saat yang tepat untuk saling menyalahkan, dan mencari siapa yang salah. "

Emosi yang sedari tadi naik, mulai reda. Adrian merasa malu karena tidak dapat meredam emosinya, apalagi di sana Rita ikut mengomentari kelakuannya.

Adrian sebenarnya sangat benci Rizky yang yang selalu saja menganalisis dirinya, dan selalu mencari cari kesalahan dirinya.

"Baiklah kalau begitu, aku minta maaf, kalau itu membuat mu senang. " ujar Adrian dengan senyuman yang pongah.

"Kalau kamu tidak ikhlas melakukannya, lebih baik tak usah meminta maaf saja. " Rizky semakin kesal saja melihat kelakuan Adrian yang menurutnya sangat sombong.

"Iya aku ikhlas meminta maaf sama kamu. " kemudian nya kemuduan, karena di depan nya ada Rita yang sedang memperhatikannya.

Rizky belum sempat berbicara apapun. Tiba tiba Mitha berlari ke arah teman temannya. Dirinya berlari bukan karena ada pertengkaran itu, tapi ada sesuatu yang ingin di sampaikan.

Saat Mitha datang justru tidak tahu kalau ada perselisihan antara Adrian dan Rizky. Terlihat ada kebekuan di antara mereka, sehingga Mitha menyimpulkan nya sendiri.

"Aku pasti melewatkan sesuatu ya? " tanya Mitha.

"Tapi sudahlah, sekarang ayo ikut aku. Ada sesuatu hal yang penting yang ingin aku katakan mengenai teka teki ini. "

Ujar Mitha kemudian .

Rido, Adrian, Rizky, Dino dan Rita meninggalkan kantin, kemudian masuk ke dalam mobil dan Mitha yang menyetir nya.

Mitha membawa mereka ke ruko miliknya, di bawah di pakai untuk toko service komputer milik ayahnya Mitha. Sedangkan lantai atas di pakai untuk tempat tinggalnya.

Mitha gadis cantik yang memiliki sepasang pipi dan rambut lurus hitam legam itu mengajak teman temannya ke lantai atas. M

Mitha sering mengajak teman teman nya hanya untuk sekedar singgah di rukonya.

Semenjak masuk kuliah, orang tua Mitha sudah memberi ya kepercayaan untuk mengelola sebuah usaha, ayahnya mengajarinya untuk berwirausaha.

Mitha anak yang cerdas, sehingga ayahnya membukakan usaha untuk nya.

Mitha memiliki beberapa pegawai untuk menjaga rukonya. Sehingga jika dirinya sedang berada di luar ada yang akan menjaga tokonya.

Saat baru sampai di ruko, salah seorang pegawainya mengatakan kalau ada seorang temannya yang bernama Athar mencari Mitha.

Mitha mengajak teman temannya ke lantai atas, di sana sudah ada dua orang lelaki, salah satunya seumur dengan mereka, dan yang satu lagi usianya paruh baya. Layar televisi menyala walaupun tidak ada yang menonton nya.

"Hai, kenalkan ini, mereka itu teman temanku, yang ini Giovanni dan yang itu pak Gunawan.

Adrian, Rido, Rizky, Dino dan Rita menyalami kedua teman Mitha.

Giovanni adalah teman SMA Mitha, sekarang sudah bekerja di salah satu perusahaan ITU terkenal. Sedangkan pak Gunawan guru SMA Mitha dan Giovanni.

"Nah sekarang pak Gunawan yang akan menjelaskan pada kita tentang teka teki misteri ini pada kita semua. " jelas Mitha.

Tanpa basa basi, pak Gunawan mulai bicara.

"Sebelum nya Mitha sudah cerita tentang situasi yang sedang kalian hadapi saat ini, namun saya bicara disini bukan sebagai paranormal, ataupun dukun atau sejenisnya. Saya hanya seorang guru antropologi dan budaya. Kalau mendengar cerita yang sudah di tutur kan oleh Mitha beberapa waktu yang lalu, sepertinya ada seseorang yang mengendalikan nya, seseorang di balik peristiwa ini. "

"Seseorang?" Serempak mereka bertanya.

Maksudnya? " Dino yang bertanya.

"Begini, masyarakat Jawa masih banyak yang mempelajari tenung tenung warisan leluhur. Dan mereka masih mempraktikkan nya, dana salah satunya adalah tenung atau yang sering kita adalah istilah santet. " pak Gunawan menyeruput kopinya.

"Dengan berkembangnya media, elektronik khusus nya, tidak menutup kemungkinan mereka mengembangkan ilmu tenung tersebut untuk hal hal seperi ini. Bahkan beberapa waktu yang lalu kita mendengar tentang telpon maut kan? Dimana cirinya adalah layar berwarna merah. "

"Sedangkan di sisi lain, kalau kita melihat dari matinya, sepertinya ada seseorang yang sudah membangkitkan arwah seseorang yang sudah mato dengan waktu yang sangat lama. Kalian bisa mencarinya di internet tentang kejadian beberapa tahun yang lalu. "

"Ayo kita coba mencari di internet sepertinya ada pesan yang hendak di sampaikan. Bisa saja kan semua ini hanya motif untuk mencari tumbal pesugihan atau semacamnya."

"Lalu sekarang apa yang harus kita lakukan? " Rita sangat pemasaran dengan apa yaang aka terjadi kedepannya.

"Jika saja kalian mempercayainya, kenapa kalian tidak ikuti saja perintah yang terda6dakam pesan tersebut. "

"Kejadian seperti ini sudah sering terjadi sebelumnya, Namun polisi yang menangani nya selalu membuat kesimpulan yang menyederhanakan laporan mereka, sedangkan media tidak pernah mengangkat permasalahan yang lumayan serius tersebut ke permukaan, sehingga masyarakat banyak tidak tahu. "

"Hal itulah yang paling aku benci dari polisi, Pahlawan kesiangan yang selalu datang terlambat. " ujar Mitha yah terlihat sangat kesal.

Mereka berdiskusi sampai malam, hingga akhirnya satu persatu pulang. dan akan dilanjutkan kembali besok..

...****************...

Apakah misteri ini akan terkuak. Baca terus karyaku ini, jangan lupa komentar, like dan vote nya ya.......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!