Bab 13

Semua media online banyak membuat berita tentang sekelompok mahasiswa yang sedang mengadakan diklat mendadak kesurupan di hutan tempat di adakan nya diklat, sehingga menjadi viral.

Sebuah ponsel yang tergeletak di atas meja belajar. Dan tiba tiba ponsel tersebut berdering. Di layar tampak ada tulisan pemanggil. "Adrian"

Panggilan Adrian suara tidak ada jawaban. Sehingga dilayar tampak tulisan: Empat panggilan tidak terjawab. Kemudian ponsel tersebut padam kembali.

Tidak lama kemudian Adrian memanggil lagi, membuat layar ponsel itu kembali berkedip kedip.

"Bagaimana ini, di telpon nggak di jawab juga. " ujar Dino.

Adrian hanya menghela nafas nya karena bingung dan tidur tak tahu harus bagaimana, Adrian meletakkan ponsel yang tadi di pakainya untuk menelpon Diki.

Mereka berkumpul di kantin tempat biasa para mahasiswa nongkrong bahkan bisa sampai malam.

Mitha, Adrian, Rizky, Rido dan juga Dino.

Sekarang giliran Mitha yang menelpon Diki. Mitha berharap semoga telpon nya bisa di jawab oleh Diki.

Mencoba keberuntungan dengan menekan nama Diki di kontaknya, setelah di coba masih tetap saja tidak ada jawaban dari Diki.

Dan sekarang mereka masih saja menunggu kabar dari Diki.

"Aku masih ingat perkataan Diki saat kita sedang mencari teman teman yang kesurupan di hutan. Diki bilang bahwa teman adalah keluarga kita. Dia sangat bersikeras untuk mencari teman teman yang hilang. " ujar Rido.

"Yah memang, Diki adalah seorang teman yang baik. " Adrian mengakuinya.

"Apa kalian sudah tahu, kalau berita mengenai kejadian ini sudah budak di seluruh media online. "

Lanjut Rido.

"Iya, kasihan sekali teman teman kita yang sudah kesurupan. " timpal Dino

"Iya, walaupun semua sudah di nyatakan sembuh namun mereka masih saja suka bengong. "

" Mungkin mereka masih trauma dengan kejadian itu. " sambung Rido.

"Kalau saja waktu itu aku tidak mengatakan kalau hantu itu tidak ada. Mungkin kejadian ini tidak akan terjadi, hingga teman teman kita selamat semua. " ujar Adrian menyesali perbuatan nya.

"Tapi memang hantu itu tidak ada. " sambung Adrian.

Rizky yang mendengar Adrian berkata seperti itu hanya mengangkat bahunya, seolah dia tidak mengerti apa yang dimaksud Adrian.

Tunggu tunggu, Adrian juga mendapatkan pesan juga, dan tidak menyebarkan nya, tapi kenapa Adrian tidak di incar oleh gadis hantu itu? " ujar Mitha penasaran.

"Mitha dengar ya, kalau hantu itu tidak pernah ada. " Adrian tetap pada pendirian nya.

"Kalau memang hantu itu tidak ada, terus kenapa teman teman kita banyak yang kesurupan.? " tukas Rizky.

"Oke oke, begini. Buat Adrian dan juga Rizky, saya tidak peduli apa pandangan kalian tentang hantu atau apapun sebutan nya, dan buat kamu Adrian, satu hal yang ingin aku tanyakan sama kamu. Agama kamu apa? "

"" Apa hubungannya hantu dengan agama yang aku anut? ".

" jawab saja, jangan nanya lagi. "

"Saya seorang muslim, kenapa? "

"Tahu rukun iman? ".

" Ya iya pasti tahu, memangnya kenapa lagi? " tanya Adrian dengan kesal.

Walaupun dengan terpaksa Adrian akhirnya mengucapkan permintaan Dino.

"Rukun iman ada enam. Percaya kepada Allah, percaya kepada Malaikat, Percaya pada Rasul, percaya kepada kitab, percaya hari kiamat, percaya Qodha dan Qodhar. "

" Kamu percaya dengan kitab bukan? Dan du dalam kitab di sebutkan bahwa Tuhan telah menciptakan jin dari api yang sangat panas sebelum Adanya turun ke bumi. Kamu tahu kan apa yang aku maksudkan? "

Adrian hanya mengangguk dan tidak pilihan lain, kecuali mengakui pendapat teman temannya.

Namun Adrian masih punya segudang sanggahan untuk kejadian ini. Kini semuanya termenung dan kembali ke pertanyaan Mitha yang menurut mereka merupakan sebuah teka teki yang masih harus di pecahkan.

Sebelum salah satu dari mereka angkat bicara., seorang pemuda datang membawa sebuah bali yang berisi minuman pesanan para mahasiswa.

Mitha memesan jua melin kesukaannya. Tiga cangkir kopi untuk Rizky, Adrian, Dino, Sedangkan Rido lebih menyukai jus jeruk.

Ujang, seorang pelayan kantin, mengambil satu kursi dan ikut duduk di antara para mahasiswa tersebut. Pelayanan kantin yang sudah berusia hampir 28 tahun dan masih melajang itu sering ikut duduk du antara Adriana an dan teman teman nya. Dia paling sukabumi sekali jika Adrian dan temannya sedang berdiskusi

Untung saja Dino segera menangkap situasi tersebut dan menenangkan keduanya.

"Waduh, mas. Sekarang BBM naik, kira kira masih bisa turun lagi nggak ya?" Ujang memulai pembicaraan.

"Sepertinya akan sangat sulit. " Rizky yang menjawab.

"Wah, apakah para pejabat di pemerintah kita tidak pernah melihat berita-berita di televisi ya? Padahal kan banyak sekali di tampilkan kehidupan rakyat yang menderita. "

"Mana mereka sempat nonton televisi, mereka itu kan sibuk, Jang. Jadi penderitaan rakyat tidak akan terlihat. " ujar Adrian.

"Sibuk? Kira kira sibuk apa ya mas? " kembali Ujang bertanya.

"Ya mungkin mereka sibuk mengurusi kekayaan mereka saat KPU datang untuk memeriksa. Maka itulah yang di sebut dengan Po - Li - Tik. " ujar Adrian lag

"Artinya Po, kepanjangan dari Pokoknya. Li, kepanjangan dari licin, dan Tik adalah titik. Jadi artinya apa? Segala sesuatu harus bisa di capai dan harus berhasil, apapun caranya. Titik. "

"Apa kamu sudah mengerti Jang? "

"Iya aku ngerti mas, jadi politik ya. Negara kita sepertinya terlalu sibuk dengan urusan politik. "

"Begitulah, bahkan politik juga sudah masuk ke kampus, banyak mahasiswa yang berpolitik. ' ujar Adrian melirik Rizky.

Perlu diketahui, kalau Rizky adalah mahasiswa yang sudah terjun pada salah satu partai politik tertentu. Rizky menjadi kandidat untuk menyusupkan politik ke kampus.

Walapun itu sah, namun tidak bagi Adrian , dirinya sangat tidak menyukai sikap Rizky yang menurut nya sudah kehilangan idelisme dengan mengikuti politik tertentu.

" Politik itu kendaraan, Jang. Istilahnya politik untuk bukan untuk politik, artinya adalah kita berpolitik untuk tujuan masyarakat, bukan masyarakat yang di korbankan untuk politik. " ujar Rizky.

"Tapi kenyataan nya? " lanjut Adrian.

Sebelum Ujang ingin bertanya lagi, dirinya tahu apa yang harus segera di lakukan. Kursi yang tadi di dudukinya tadi di kembalikan ke tempat semula. Ujang segera pergi ke belakang lagi untuk mengantar pesanan. Padahal Ujang sangat senang sekali jika sedang berdiskusi dengan Adrian dan teman temannya.

"Bukankah di dunia ini banyak tersebar teka teki yang harus kita pecahkan.? " Rido membuka suara untuk untuk mencairkan suasana agar perangkat dingin antara Adrian dan Rizky tidak terus berlanjut.

"Ya, tentu saja ada penjelasan di balik semuan peristiwa in, dan sudah tentu hantu itu tidak akan pilih kasih bukan? " ujar Dino.

Ya, TEKA TEKI, itulah kata yang barangkali sedang saat ini sedang berputar putar di dalam benak Adrian, Rizky, Rido, Dino dan juga Mitha.

Ponsel Diki berkedip kedip, karena Mitha mencoba menghubungi kembali. Berharap agar Diki menjawab telponnya.

Sedangkan di kamar Diki saat ini ponselnya berkedip kedip.

Bersambung.......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!