Bab 4

Dari dua puluh lima panitia yang ada, lalu di bagi pula atas panitia yang terdiri dari ketua pelaksana, wakil pelaksana, bendahara, seksi konsumsi dan juga seksi publikasi, seksi akomodasi, seksi transportasi, seksi keamanan serta seksi kesehatan.

"Perhatian semuanya. " seru seorang komandan panitia.

"Istirahat di tempat,, grak! "

Di saat peserta diklat sedang dalam posisi istirahat di tempat, ada lima orang panitia yang baru saja datang bergabung dengan panitia yang lain yang sedari tadi sudah siap akan melaksanakan diklat.

Dan salah seorang dari mereka tengah sibuk membersihkan dirinya, Wajahnya terlihat sangat kumal di atas leher yang di kalungi headphone. Dan terlihat di rambut dan badan nya masih ada terlihat beberapa rerumputan dan beberapa daun kering yang masih menempel.

Beberapa panitia baru saja menyelesaikan rute perjalanan untuk nanti malam. Mereka yang di beri tugas untuk membuat beberapa tanda jika ada jalan yang bisa di lalui dan ada juga jalan yang di larang untuk di lalui.

Dari tujuh puluh lima peserta, nanti nya akan di bagi menjadi lima kelompok untuk menyusuri hutan tersebut.

Pada setiap kelompok akan di tunjuk seorang ketua kelompok yang akan memimpin empat belas anggota kelompok yang lainnya.

Dan selama dalam perjalanan menyusur hutan, khusus peserta tidak diperbolehkan membawa ponsel ataupun peralatan elektronik lainya. Mereka hanya membawa alat tulis saja. Perjalanan yang akan dimulai dari tenda utama menuju pos pertama, lalu ke pos kedua, dilanjutkan ke pos ketiga, dan setelah itu kembali lagi ke tenda.

Semua peserta di bekali dengan korek api, Dan sebuah lilin untuk masing-masing peserta, dan tiga lilin tambahan untuk penerangan selama dalam perjalanan. Lilin lilin yang di berikan kepada masing-masing peserta hanya boleh di nyalakan saat mereka sampai di pos, sedangkan tiga lilin tambahan akan di ganti jika setiap kelompok sudah sampai di tiap tiap pos yang mereka lewati dan akan di ganti dengan lilin baru untuk menerangi perjalanan dari satu pos ke pos berikutnya.

Dan tentu saja para panitia bagian perlengkapan sudah menyiapkan beberapa botol bekas air mineral yang berukuran 600 ml untuk tempat lilin dengan cara, botol air mineral tersebut di potong bagian bawahnya, dan bagian dalam tutup botol di tetesi dan lilin di tancapkan di atas lelehan lilin tersebut.

Lalu selanjutnya, lilin yang sudah berdiri di atas tutup botol di masukan ke dalam botol yang sudah du lubangi bagian bawahnya agar api tidak padam ketika terkena hembusan angin saat peserta berjalan di hutan.

Nanti pada saat sudah berada di pos pertama, setiap peserta harus menyalakan masing masing lilin yang sudah di berikan.

Lalu panitia yang menunggu disetiap pos akan akan memberikan perintah di sana, sedangkan untuk menuju ke pos berikutnya, panitia akan memberikan lilin lebih banyak lagi karena jarak tempuh mereka antara satu pos dengan pos yang lain jaraknya agak jauh.

Para peserta harus mengikuti tanda yang sudah di persiapkan oleh panitia sebelumnya.

Begitu seterusnya hingga pos terakhir dan semua peserta akan kembali ke tenda.

"Ini adalah malam terakhir kita. " ujar Adrian yang bertugas sebagai ketua pelaksana diklat kepada para peserta yang sedang dalam posisi istirahat di tempat.

"Kita berada du sini memiliki dua kegiatan yang harus di laksanakan, Pertama adalah kita akan membentuk kelompok dan menyusuri beberapa pos pos yang nanti akan memberikan beberpa pertanyaan dan kalian harus menuliskan pertanyaan dari panitia dan juga menuliskan jawaban nya. "

"Kalian hanya memiliki waktu dua puluh menit untuk masing masing pos, maka manfaat waktu yang ada untuk menulis pertanyaan dan jawaban nya. Lantas, nanti kalian akan di berikan pertanyaan, dan di sinilah mental kalian akan di uji. " lanjut Adrian.

"Malam ini kalian hanya di bekali kertas, pulpen dan satu buah lilin untuk masing masing peserta. Dan beberapa lilin untuk satu kelompok. Apakah kalian tahu kalau lilin secara filosofi melambangkan ketidak abadian. Cahaya lilin dapat padam ketika api membakar parafinnya. Itu di ibaratkan usia kita.

Maka dari itu, kalian hanya di beri satu lilin saja yang berati itu adalah satu kesempatan saja."

"Saya tidak peduli, apakah lilin itu akan kalian gunakan dengan baik atau untuk menerangi gelap kalian tanpa menghasilkan apa apa. Maka dari itu, tulis namamu sebelum nisan menulis namamu. " Adrian memperhatikan para peserta diklat

"Ingat apapun yang kalian lakukan dengan lilin itu, di pos yang terakhir nanti kalian akan di tanyakan, *Digunakan untuk apa lilin kalian selama perjalanan dari satu pos ke pos yang lainnya.?*

" Pada diri setiap orang adalah pemimpin untuk dirinya sendiri. Sehingga pada saat itu, kalian semua harus mempertanggung jawabkan apa yang sudah kalian lakukan selama kalian memiliki lilin lilin tersebut. Dan pada saat itu pula akan di putuskan, apakah kalian layak menjadi seorang yang berani atau hanya sekedar seorang pecundang yang berlindung di bawah ketiak teman teman kalian."

"Menulis adalah bekerja untuk keabadian" begitu yang dikatakan oleh Pramudia Ananta Toer. Begitu pula yang pernah di katakan oleh Mahatma Ghandi., kurang lebihnya begini : *kau bisa membakar tubuhku, membunuh ku, tapi satu hal yang tidak bisa kalian bunuh dariku, yaitu tulisan tulisan ku*

"Untuk kalian semua yang berada di sini, saya minta janganlah kalian menyerah. Sedangkan waktu terus saja berjalan. Jangan pernah untuk membuang buang waktu kalian untuk menyesali hidup dengan mengatakan andai atau jika saja. Nenek saya pernah bilang, *buka matanya, bangun, berlarilah kembali.* apa ada yang tahu apa artinya? " semua peserta diklat terdiam tidak ada yang menjawab.

"Artinya adalah kita mungkin dalam perjalanan akan ada masa nya jatuh dan gagal dalam setiap usaha, namun kita harus bisa bangun lalu kita kembali mengejar yang telah tertinggal. "

Suasana malam semakin kelam, namun Adrian masih tetap berbicara du depan para peserta diklat, lalu melanjutkannya kembali.

"Ingat apapun yang kalian lakukan dengan lilin itu, di pos yang terakhir nanti kalian akan di tanyakan, *Digunakan untuk apa lilin kalian selama perjalanan dari satu pos ke pos yang lainnya.?*

" Pada diri setiap orang adalah pemimpin untuk dirinya sendiri. Sehingga pada saat itu, kalian semua harus mempertanggung jawabkan apa yang sudah kalian lakukan selama kalian memiliki lilin lilin tersebut. Dan pada saat itu pula akan di putuskan, apakah kalian layak menjadi seorang yang berani atau hanya sekedar seorang pecundang yang berlindung di bawah ketiak teman teman kalian."

"Menulis adalah bekerja untuk keabadian" begitu yang dikatakan oleh Pramudia Ananta Toer. Begitu pula yang pernah di katakan oleh Mahatma Ghandi., kurang lebihnya begini : *kau bisa membakar tubuhku, membunuh ku, tapi satu hal yang tidak bisa kalian bunuh dariku, yaitu tulisan tulisan ku*

...----------------...

Bersambung......

Hai Reader jangan lupa komen like sama hadiahnya biar bisa up terus......

Happy Reading......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!