Bab 5

Dua penjaga rumah sudah mempersilahkan Desta untuk masuk ke dalam rumah tuan Maxim. Saat masuk ke dalam rumah Desta sudah di sambut oleh nyonya Dewi dan juga Vania. Tante Dewi dan Vania yang melihat kehadiran Desta seketika mencoba mendekat.

"Mas Desta.." Vania yang ingin memeluk tubuh Desta, namun langsung di tarik oleh nyonya Dewi, pasalnya dari arah kamar tuan Maxim, nyonya Dewi melihat kehadiran tuan Maxim dan juga Gania baru saja keluar dari dalam kamar. Mereka terus mendekat ke arah mereka ber tiga. Dengan langkah sedikit cepat tuan Maxim mendekat ke arah Desta.

"Plak!." tuan Maxim yang sudah menampar pipi Desta begitu saja hingga membuat, nyonya Dewi dan juga Vania terkejut.

"Ayah.." ucap Vania pelan, namun seketika nyonya Dewi langsung menyenggol tubuh Vania di sampingnya, agar Vania tetap diam.

Desta yang mendapat tamparan dari ayah mertuanya seketika langsung mengusap pipinya yang terasa panas.

"Untuk apa kamu ke sini? beraninya kamu datang ke sini? dan beraninya kamu mempermainkan kedua anak saya." ucap tuan Maxim.

"Maaf yah.. tapi Desta bisa menjelaskan." ucap Desta.

"Menjelaskan apa? kamu tahu apa yang kamu lakukan? apa kamu tidak tahu bahwa yang kamu lakukan kepada Vania adalah hal yang salah?."

"Maafkan Desta yah.." ucap Desta.

"Bugh." Tuan Maxim yang memukul perut Desta begitu saja, hingga tubuh Desta terhuyung.

"Dulu kamu bilang tidak mencintai Vania? dan memilih Gania, lalu kamu sekarang meniduri Vania, dan menyakiti hati Gania, apa kamu sengaja mempermainkan keluarga saya?." tanya tuan Maxim yang benar-benar marah kepada Desta.

"Ayah.. tenangkan diri ayah." Gania yang mendekat ke arah ayahnya, lalu melingkarkan tangannya ke tubuh sang ayah.

"Diam Gania.. laki-laki seperti itu harus di beri pelajaran, memang dia kira pernikahan itu untuk main-main, dan seenak jidat nya sendiri bisa celap-celup sana-sini, bagaimana bisa dia meniduri adik mu sendiri?." teriak tuan Maxim menatap Gania.

Vania yang melihat ayah tirinya terlihat sedikit sehat tidak seperti biasanya, bahkan bisa memukul Desta dan juga berjalan cukup lancar seketika terkejut. Vania seketika menatap ke arah nyonya Dewi.

"Ibu.." ucap Vania pelan, namun nyonya Dewi hanya diam, walaupun di dalam hatinya nyonya Dewi juga heran kenapa suaminya tampak sehat dan bugar.

"Saya benar-benar minta maaf yah.. dan saya juga ingin minta maaf kepada Gania, mungkin kesalahan saya ini sangat fatal, dan susah untuk di maafkan, saya mengakui kesalahan saya, tapi semua itu hanya khilaf saja, saya tidak pernah ada rasa kepada Vania, dan kita tidak ada hubungan apa-apa."

Vania yang mendengar ucapan Desta seketika ekspresi wajahnya berubah. Bagaimana bisa Desta berkata seperti itu kepada ayahnya. Padahal jelas-jelas bahwa Desta lebih menyukai Vania, di bandingkan Gania.

"Kamu bilang kejadian itu hanya lah khilaf? dan kamu tidak ada hubungan dengan Vania? padahal jelas-jelas kamu meniduri Vania? kamu masih bilang bahwa kejadian itu adalah khilaf?."

"Saya khilaf yah.. dan saya ingin memperbaiki kesalahan saya." ucap Desta.

"Tapi kak Desta bilang sendiri kepada Vania yah.. kalau dia menyukai Vania, dan akan bertanggung jawab atas perbuatannya."sahut Vania.

"Vania.. kamu apa-apaan sih." Nyonya Dewi yang menarik tangan Vania agar Vania tetap diam..

"Apa sih ma.. emang benar kalau kak Desta lebih mencintai aku, dari pada kak Gania." ucap Vania menatap ke arah ibunya.

"Tidak akan ada yang menikah!."bentak tuan Maxim."Saya sebagai orang tua mereka, tidak memberi restu untuk kamu menikahi putri saya, dan segera ceraikan Gania, saya minta kamu dan Gania segera bercerai." perintah tuan Maxim kepada Desta.

"Tidak yah.. tolong maafkan saya, saya tidak mau bercerai dengan Gania, saya mencintai Gania."

"Tapi.." ucap Vania yang kembali ingin menyahut ucapan Desta, namun lagi-lagi di cegah oleh nyonya Dewi. Nyonya Dewi sudah meletakkan tangannya ke mulut Vania.

"Tapi aku sudah tidak mau melanjutkan rumah tangga kita, aku ingin kita tetap bercerai, dan saling melupakan." ucap Gania.

"Tidak Gania, aku tidak mau bercerai, aku akan memperbaiki kesalahanku." Desta yabg terus memohon.

"Lepaskan bu." Vania yang mencoba melepaskan tangan ibunya."Tapi kak Desta sudah meniduri ku yah, bukankah kak Desta harus bertanggung jawab, Vania tidak terima yah, jika hanya di tiduri saja tanpa di nikahi. Kak Desta sudah merenggut harga diri Vania." Vania yang tidak setuju jika ayahnya tidak mengizinkan Vania dan Desta menikah, padahal itu adalah suatu hal yang di inginkan oleh Vania, agar bisa menikahi laki-laki yang ia cintai.

"Keputusan ayah sudah bulat, ayah tidak mengizinkan kamu menikah dengan laki-laki suka celap celup sana-sini, dan ayah juga tidak setuju jika Gania kembali dengan laki-laki suka gonta ganti wanita ini, segera urus semua proses perceraian kalian, lebih cepat lebih baik, dan satu lagi kembali kan mobil, serta barang-barang mewah yang sedang kamu pakai, karena itu adalah milik Gania., kamu hanya numpang hidup, malah belagu." ucap tuan Maxim, lalu berjalan pergi begitu saja meninggalkan ruang tamu.

Gania yang melihat ayahnya sudah pergi, seketika mengikuti ayahnya dari belakang, namun saat baru melangkah beberapa langkah. Desta menarik tangan Gania.

"Gania.. maafkan aku, aku hanya mencintaimu."

"Lepaskan! apa kamu juga belum paham juga, jika ayahku menginginkan kita bercerai begitu pun aku, aku sudah tidak mau mempunyai suami bekas adik tiri yang belagu sok-sokan seperti anak kandung di rumah ini." ucap Gania melirik ke arah Vania. "Pulang lah ke asal mu. ucap Gania.

Vania yang mendengar ucapan-ucapan Desta seketika merasa sakit hati. Padahal saat mereka bertemu, Desta selalu bilang kepada Vania, bahwa dia mencintai Vania dan tidak ada orang lain yang bisa membuatnya hingga saat ini. Vania benar-benar tidak menyangka jika Desta berkata seperti itu.

"Gania, kita bisa perbaiki lagi rumah tangga kita." Desta yang terus memohon kepada Gania.

Gania yang kembali mendapat tarikan dari Desta seketika berkata."Biarkan kita asing untuk selamanya, kita terlalu rusak untuk di perbaiki." ucap Gania."Pulanglah, aku sudah tidak mau melihatmu lagi, dan aku akan segera mengirim surat cerai kepada mu." Gania yang berjalan pergi begitu saja meninggalkan Desta.

"Gania, aku mohon.." Desta yang mencoba mengejar Gania namun di halangi oleh Vania.

"Hentikan mas, dia ingin bercerai dari mu." ucap Vania.

"Tidak Vania, aku tidak ingin bercerai dari Gania, dia sedang hamil anakku." ucap Desta yang menolak untuk bercerai.

Terpopuler

Comments

retiijmg retiijmg

retiijmg retiijmg

ayo gania, jadilah perempuan tangguh tdk mudah di tindas. selamatkan ayah km.

2024-12-13

0

Agnes Theresia Tuto linang

Agnes Theresia Tuto linang

tegas dan punya prinsip itu penting .
tidak perlu mempertahankan rumah tangga yg penuh dengan kebohongan dan ketidak setiaan pasangan

2024-12-30

2

Rahma Inayah

Rahma Inayah

gk vania gk.desta jg ibu tiri gk tau dr gk sadr dr klu mrk menumpang bs spt skrg krn di angkt derajt nya eh malaah mau nguras harta gania dan maxim..sungguh benalu

2023-12-13

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!