Penjelasan

Dave berjalan bolak balik dikamarnya. Sejak semalam ia terus dihantui rasa cemburu. Siapa laki-laki yang menghabiskan malam dengan Alena? Apa yang mereka lakukan semalaman? Ia tidak peduli jika kedua sahabatnya mengatakan jika ia cemburu. Ia tidak peduli kecaman Calvin ketika ia hampir saja meninju wajah Edward gara-gara mengatakan Alena sexy. Ia tidak peduli apapun. Ia hanya perlu penjelasan dari Alena. Bukan dari kedua sahabatnya.

Ia melihat kalender di jam tangannya. Pulang kerumah masih beberapa hari lagi. Padahal pekerjaannya disini sudah beres. Namun ia harus menunggu surat kontrak yang akan keluar 2 hari lagi. Paling utama sekarang adalah memutuskan hubungan dengan Elvira. Tapi bagaimana caranya? Iapun duduk disofa, kakinya diangkat satu keatas sedangkan jari-jarinya terus bergerak. Ia terus berfikir.

Tiba-tiba ia mengambil handphonenya dan menghubungi Alena. Ia tidak peduli jika malam ini ia mengganggu Alena. Ia ingin meminta penjelasan sejelas mungkin.

Nada tersambung dengan cepat. Ia masih harus menunggu beberapa lama. Tidak ada jawaban. Dave mencoba terus sampai akhirnya terdengar suara dibalik telepon.

"Halo.." ucap Alena pelan.

"Al, kamu udah tidur?"tanya Dave cepat. Ia merasa suara Alena terlalu kecil.

"Aku lagi gak enak badan. Aku butuh istirahat, Dave. Sorry aku tutup teleponnya." jawab Alena pelan.

"Bentar!" seru pria itu. "Kamu sama siapa dirumah?"

"Sendirian."

"Siapa laki-laki yang kemarin dibilang Calvin sama Edward?"

"Gak ada. Aku gak sama siapa-siapa kemarin. Udah ya Dave, aku tutup teleponnya. Bye.." Alena langsung menutup teleponnya. Ia menyimpan handphonenya di meja nakas yang berada disamping tempat tidur. Ia memang butuh istirahat banyak malam ini. Kepalanya terlalu berat.

Dave terpaku disofa. Ia tidak menyangka Alena menutup teleponnya dengan cepat. Kenapa ia menjadi dingin? Padahal ia membutuhkan penjelasan yang banyak. Apa Alena marah padanya? Tiba-tiba handphonenya berdering. Elvira menghubunginya.

"Ya, aku mau ngomong sama kamu. Kita ketemu dimana?" tanya Dave serius. "Oke, aku kesana sekarang."

Tanpa pikir panjang, Dave langsung pergi menuju tempat Elvira berada. Ia harus menyelesaikannya hari ini.

Elvira sudah menunggu direstoran mewah sekitar hotelnya. Untuk menghindari paparazi, ia sengaja memilih tempat itu karena bersifat privasi. Ia membetulkan pakaiannya karena ingin terlihat cantik didepan Dave. Pintu ruangan itu diketuk. Elvira sudah berdiri menyambut Dave dengan pelukan. Namun ketika pintu terbuka, Dave masuk kedalam dengan cepat. Ia langsung duduk dengan menumpang kaki.

"Dave? Kenapa sayang?"tanya Elvira. Ia menghampirinya dan duduk disampingnya.

"Aku mau bicara sama kamu." ucap Dave serius.

Elvira tersenyum. Jantungnya berdebar dengan kencang. Apakah Dave akan melamarnya?

"Bicara apa?"

"Aku mau hari ini adalah hari terakhir kita ketemu." ucap Dave tanpa melihat wanita itu.

Elvira berdiri. "Maksud kamu apa?"seru Elvira dengan suara tinggi.

"Aku mau kita gak berhubungan lagi. Titik." jawab Dave.

"Kenapa? Kamu marah sama aku? Please Dave, jangan kayak gitu.." ucap Elvira menangis.

Dave menggelengkan kepalanya. Ia paling tidak tahan melihat perempuan menangis. "Intinya aku gak mau punya hubungan sama kamu lagi. Aku udah punya calon istri."

"Siapa? artis mana lagi? Pendatang baru?"

"Dia bukan artis! Dan kamu gak perlu tau siapa dia." seru Dave kesal.

Tiba-tiba Elvira tertawa. "Perempuan mana yang gak akan sakit hati kalo orang yang mau dinikahinya bermalam sama perempuan lain."

Dave langsung menoleh pada Elvira. "Apa maksud kamu?"

"Kamu mau aku sebarin foto-foto intim kita ke calon istri kamu?" tanya Elvira dengan nada mengancam.

Tiba-tiba Dave mencekik Elvira. "Aku gak akan biarin itu. Apa maksud kamu pacar aku sakit hati?"

Elvira memegang tangan Dave untuk menahannya. "Lepas, Dave! Lepas.." ucapnya sambil terbatuk. "Aku ngomong, tapi lepasin dulu!"

Dave melepaskan tangannya. Ia menunggu Elvira untuk berbicara.

"Waktu malam itu ada perempuan yang telepon kamu. Aku yang angkat. Aku cek kontak kamu, gak pernah ada kontak kamu yang dikasih nama Soul. Aku gak tau nama perempuan itu siapa. Tapi aku curiga. Dave, aku lebih baik dari dia. Pilih aku aja." Isak Elvira sambil memegang lengan Dave.

Dave melepaskan pegangan tangannya dan berjalan keluar. Ia tidak peduli tatapan orang-orang saat ia keluar dengan keadaan marah besar.

Alena terbangun ketika ia merasa haus. Ia menatap jam dinding. Jam menunjukkan pukul 6 pagi. Iapun bangun dan berjalan ke luar untuk mengambil minum. Setelah minum obat tadi malam ia bisa tidur dengan nyenyak. Iapun membawa gelas berisi air minum dan membawanya ke kamar. Ia ambil handphone nya yang ada ditempat tidurnya. Banyak sekali panggilan tidak terjawab dari Dave.

Iapun menelpon kembali. Tidak butuh waktu lama untuk menunggu Dave mengangkat teleponnya.

"Halo, Dave.." panggil Alena.

"Al, kamu marah ma aku?Kenapa aku telepon dari malem gak kamu angkat-angkat?" tanya Dave

"Aku gak marah, tadi malem aku habis minum obat jadi aku langsung tidur." jawab Alena tenang.

"Al, beneran gak pernah ada laki-laki yang datang kerumah kamu?"

"Enggak."

"Trus kenapa Calvin sama Edward ngomong gitu ke kamu?"

Alena tersenyum. "Waktu itu mereka cuma mau ngegodain kamu Dave.."

"Al, waktu itu ada perempuan yang angkat telepon dari kamu.." ucap Dave merasa tidak enak.

"Iya, aku gak ngomong apa-apa, lagian kamu waktu itu udah tidur."

"Al, aku gak ada hubungan sama perempuan itu!" ujar Dave mencoba menjelaskan. "Dia artis yang lagi naik daun. Aku sama dia gak ada hubungan apa-apa saat ini."

"Dave.." ucap Alena sambil menghela nafas. "Tinggal satu bulan. Satu bulan lagi kita pisah. Kamu dapet apapun yang kamu mau. Aku gak akan ikut campur semua urusan pribadi kamu. Tapi aku harap kamu bisa jaga diri. Kalo berita kayak kemarin kecium nenek kamu, semuanya berantakan."

Dave terdiam. Ia terus mendengarkan ucapan Alena. Tapi aku sekarang gak ada hubungan apapun sama Elvira Al... Jangan pernah ngomong satu bulan lagi kita pisah Al.. jangan pernah ngomong sekalipun.. Kenapa perasaan aku jadi gak menentu Al? Apa aku mulai cinta sama kamu?

"Aku salah Al.. Aku jujur sama kamu. Aku gak pernah bisa menolak wanita yang datang. Menurut mereka, milih aku akan memperbaiki kehidupan mereka. Aku memang nakal, aku ****. Tapi aku bisa memperbaiki diri mulai hari ini. Tadi siang hubungan aku sama Elvira berakhir. Aku gak akan pernah terpesona sama perempuan lain" ungkap Dave. Alena sedikit terkejut mendengarnya. Kenapa Dave membuka aibnya sendiri?

"Kenapa kamu ngomong semua itu sama aku?" tanya Alena sedikit ragu.

"Karena aku mulai menikmati hubungan kita.." jawab Dave serius.

Alena kini terdiam.

Terpopuler

Comments

Sri Astuti

Sri Astuti

dsr playboy

2022-07-28

0

tursina anriasi

tursina anriasi

tuh kan ❤️ dokter cantik,baik di sia2in,🤦

2021-05-08

1

Risha Waldilmer

Risha Waldilmer

cih dave brengs*k habiskan malam sm elvira tp cemburu buta pas temen2nya bilang alena sm laki2 lain😡

2020-06-28

19

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!