Memasak untuk para pria

Ketika sampai didepan apartemen Dave, tamu disana bertambah satu. Wanita itu cantik dan ia sedikit pendiam. Wanita itu memakai dress sepanjang lutut kaki berwarna putih dengan motif bunga berwarna kuning. Kulitnya putih mulus. Tas yang wanita itu pegang, ia yakin bukan tas murahan. Ia duduk disamping Calvin. Ia terlihat malu. Mungkin ia adalah wanita yang tadi dibicarakan oleh Calvin.

“Al, ini kenalin. Teman yang numpang dirumah aku karena orangtuanya pindah keluar negeri.” Ucap Calvin sambil terkekeh.

“Halo, aku Sandra. Orang yang terpaksa menumpang dirumah Calvin."” Ucapnya pada Alena dan Dave. Ia melirik pada Calvin yang terlihat gugup.

“Oh ini Sandra yang suka kamu ceritain dulu?” ucap Dave membuat Calvin mati kutu.

Alena langsung mengulurkan tangannya.

"Hai, aku Alena. Temannya mereka bertiga” Ucap Alena sambil tersenyum ramah.

“Pacar aku, pastinya.” Jawab Dave cepat.

Calvin bangun dari duduknya. “Al, tolong kamu ajarin Sandra biar dia bisa masak juga. Soalnya aku seneng makan masakan rumahan.”

“Emang kamu mau nikah sama Sandra Vin?”tanya Edward menggodanya.

Calvin kikuk. “Ya engga juga sih, cuma nyuruh dia aja. Jadi kalo pembantu aku gak ada, mami aku gak ada, ada dia yang nyediain aku makan.”

“Kamu memang nyakitin Vin kalo ngomong.” Ucap Sandra kesal. "Tau gini aku gak mau ikut kamu."

“Udah-udah, kok jadi rame gini. Sandra, kita kedapur aja.” Ajak Alena. “ Dimana dapurnya, sayang?”tambah Alena tidak sadar.

“Disana sayaaaang.” Ucap Dave sambil tersenyum. Alena dan Sandra pun pergi kedapur bersama. Alena menggenggam lengan Sandra dengan erat. “Laki-laki emang gitu, suatu saat mereka pasti dapet balasannya. “ bisik Alena.

Setelah Alena dan Sandra pergi, Edward pergi keluar apartemen.

"Aku ke basement dulu, ambil laptop." ucapnya.

“Jadi gimana?” tanya Dave ketika Edward masuk dengan tas ditangannya.

Edward mengeluarkan laptopnya. “Kita ada proyek baru, Dave. Invest nya gak tanggung.”

“Tentang apa dulu?”

“Taman bermain terbesar seasia tenggara. Tempatnya di Thailand. Investor nya orang Amerika. Waktu kemaren-kemaren ke Thailand, aku ketemu Mr. Pichaya. Jd Mr. Pichaya ini orang yang ditunjuk sama pemerintah Thailand sebagai kontraktor nya." ucap Edward.

"Ini gak maen-maen Dave!" ucap Calvin.

Dave langsung tertarik dan ia langsung menatap laptop dihadapannya. “ini sih proyek kakap, Ed. Kita ambil !” ucapnya cepat.

"Coba kita video call sama Mr Pichaya." ucap Edward.

Sandra mengeluarkan sayuran dari dalam keresek yang tadi Alena beli. Ia merenung dan bingung apa yang harus dikerjakannya pertama kali. Alena melihat kebingungan Sandra. Ia langsung menghampirinya. Ia mengambil keranjang yang tidak jauh dari Sandra dan memberikannya.

"Kamu cuci bersih aja sayurannya. Biar yang lain aku kerjain."

"Aku gak enak kalo gak bantuin." ucap Sandra malu. "Maaf Al kalo aku gak banyak bantu kamu." Sandra membawa sayuran itu ke wastafel untuk dicuci.

"Gak usah dipikirin, santai aja." jawab Alena sambil tersenyum.

"Makasih."

"Jangan dipikirin omongan Calvin tadi. Setiap ucapan sama tindakan gak sepenuhnya sama. Aku bisa tau sedikit tentang laki-laki" ucap Alena sambil terkekeh.

"Omongan dia bikin sakit hati."

"Balas aja. Kamu jangan mau kalah sama mereka. Emang dia siapa? pacar bukan, suami bukan.."

Sandra menghampirinya dan melihat apa yang dilakukan oleh Alena. Ia sedang merebus kentang.

"Kamu udah berapa lama pacaran sama Dave?"

Alena menggeser badannya untuk memberikan ruang pada Sandra. Ia tersenyum. "Belum ada sebulan. Tadi siang kita pertama kali kencan."

Sandra terbelalak. "Sikap kalian gak canggung sama sekali loh Al, apalagi tadi kalian udah manggil sayang.."

"Aku enggak, cuma dia aja."

"Kamu tadi ngomong, Aku denger sendiri."

Alena menghentikan kegiatannya. "Masa?"

"Iya.."

"Aku gak sadar." ucapnya sambil mengangkat salah satu bahunya.

Setelah hampir 40 menit berada didapur, Alena telah menyelesaikan semangkuk besar spagetti dengan saus daging diatasnya. Ia mencari beberapa piring dan garpu. Tak lupa pesanan Dave. Ia pernah belajar memasak dari salah satu sahabatnya yang merupakan orang turki, jadi ia sengaja membuat kumpir. Sudah beberapa kali ia membuatnya dan rata-rata orang suka. Ia mengabaikan permintaan Dave yang meminta susu low fat.

“Kita beresin dulu aja dimeja makan. Nanti kamu panggil mereka.” Ucap Sandra ketika ia membawa mangkuk berisi spagetti.

Tiba-tiba handphone Alena berdering ketika ia berjalan mencari ruang kerja Dave. ia mendapat telepon dari rumah sakit. Ia yakin ada sesuatu yang tidak beres.

"Halo.."

"Dok, bisa kerumah sakit sekarang. Urgent!" ucap suster Ana yang sedang berjaga.

"Oke, 30 menit lagi saya sampai."

Setelah telepon ditutup, Alena mencari Dave. Ada beberapa pintu yang harus ia ketuk. Pertama ia mengetuk pintu sebelah kiri. Tidak ada jawaban. Alena buka perlahan, ia bisa mencium aroma pria yang sangat kuat didalam. Ia langsung tahu jika itu kamar Dave. Iapun menutup kembali. Kemudian ia membuka pintu ruangan yang berada didepannya. Sebuah kamar lagi yang terlihat tidak terpakai. Iapun memutuskan mengetuk pintu satu lagi. “Dave.” Tidak ada jawaban, ia membuka pintu lagi dan melihat ketiganya sedang serius dengan laptopnya masing-masing.

“Dave!”

“Ya.” Ucapnya cepat.

“Udah beres. Makanannya ada dimeja. Sekalian aku mau pulang sekarang.” Alena masih berdiri didepan pintu. Wajahnya terlihat cemas.

Dave langsung bangun dari duduknya. “Kamu mau kemana? Diem dulu disini temenin kita. Lagian temennya Calvin sendirian.”

“Aku ketinggalan sesuatu direstoran Firly.” ucapnya berbohong.

“Nanti aku anterin kesana lagi. “ ucapnya cepat. Alena pun menyerah, lagipula makan tidak akan lama. Iapun membuka pintu dan melihat ke meja makan. “Ed, Vin, kita makan dulu. Nanti kita lanjutin lagi.”

Calvin dan Edward bangkit dari duduknya. Mereka berempat berjalan menuju meja makan. “Harumnya sih enak ya.” Ucap Edward.

"Padahal tadi aku iseng nyuruh kamu masak. Ternyata kamu gak ngecewain." seru Calvin.

Dave melihat mashed potato yang dimintanya. Ia mengerutkan dahinya. Itu bukan mashed potato yang ia minta. Ia mencicipinya sedikit dengan jarinya. Tapi tangan Alena memukul tangannya. Ia melotot pada Dave. "Pake sendok!"

Ketika mereka sedang menikmati makan malam, tiba-tiba Alena ditelepon dari rumah sakit.

Alena berdiri dan sedikit menjauh dari meja makan. Dave menatapnya ketika Alena mendapatkan telepon.

Edward sedikit usil. Ia tertawa. "Aku gak nyangka Dave bakal takluk sama satu wanita. Liat vin, dia terus-terusan ngeliatin Alena."

"Namanya juga lagi jatuh cinta." Jawab Calvin tenang.

"Enggak lah, aku masih Dave yang dulu. Masih suka wanita selain Alena." Jawab Dave sambil berbisik. Tapi matanya sesekali melihat Alena yang membelakanginya.

"Kenapa suster?" tanya Alena cepat.

"Dok, kritis. Denyut jantungnya melemah. Saya takut terjadi sesuatu." ucap suster Ana cemas.

"Tenang suster, saya kesana sekarang. Tunggu saya." jawab Alena cepat.

Sandra menyorot Dave tajam. Ia tidak menyangka gadis sebaik Alena mendapatkan kekasih hidung belang seperti Dave. Ia hanya menggelengkan kepalanya sedih.

Alena kembali ke meja makan ketika teleponnya usai. Ia mengambil tasnya. "Aku harus kerumah sakit sekarang."ucapnya sedih.

"Kenapa Al?" Tanya Dave bingung. Ia melihat wajah Alena yang berubah. Ia segera berdiri dan menghampiri Alena.

"Pasien aku kritis. Aku harus kesana sekarang."

"Aku anterin kamu." Ucap Dave cepat. Ia merangkulkan tangannya dibahu Alena. Tapi Alena langsung melepaskan tangannya. "Aku pulang sendiri aja. Kamu masih harus meeting bareng Calvin dan Edward."

"Aku aja yang anterin. Sekalian aku pulang." Seru Sandra.

"Bawa mobil aku San?gak apa-apa?" Tanya Calvin. Ia tahu jika Sandra phobia menyetir karena pernah kecelakaan di korea.

"Kalo kepaksa aku bisa." Jawab Sandra sambil berdiri.

Alena menatap Dave sendu. "Aku pulang."

Dave memegang pipi Alena sambil tersenyum. "Hati-hati, sayang."

Terpopuler

Comments

Sri Astuti

Sri Astuti

jgn sama Dave deh Al

2022-07-28

0

Rohayah Misah

Rohayah Misah

bagus dave

2020-07-31

0

Syamira Sulistyo

Syamira Sulistyo

pinginya si alena ga jatuh cinta sm dave..biar dave ngejar2 alena..paling tidak suka sm laki2 yg suka gonta ganti

2020-06-09

35

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!