Terciduk

“Kalo kalian kayak gini malah kesannya kalian pacarannya pura-pura."

Dave langsung duduk disamping Alena. “Kita gak pura-pura. Masa pacaran aja bisa pura-pura. Kamu gak liat kalo kita mesra gini." Dave langsung merangkul Alena. Ia tersenyum pada Alena. Sedangkan Alena hanya diam saja.

“Jadi sekarang kita mau kemana?”tanya Alena pada Firly kemudian.

“Kita? Gak salah Al? Aku gak mau ganggu acara kalian hari ini. Lagian urusan kamu sama aku udah beres. Jadi sekarang, mending kalian lanjutkan kencan kalian tanpa aku.” seru Firly. Dahinya berkerut. Matanya menatap tajam pada keduanya. Ia merasa curiga pada pasangan didepannya. "Aku jadi curiga sama kalian."

Alena dan Dave saling berpandangan.

“Jangan bilang kalo kalian belum pernah pacaran. Kalian bingung kan mau ngapain.” Tanya Firly dengan menahan tawa. Ia sengaja menggoda mereka berdua.

Melihat keduanya terdiam, Firly terkejut. “Jadi beneran? Al, aku tau kalo kamu belum pernah pacaran. Tapi cowok kamu itu, aku gak yakin kalo dia belum pernah pacaran.”

“Pacaran aku beda sama pacaran kalian. Aku gak pernah ngedate kayak gini." Jawab Dave tenang.

Firly menutup mulutnya karena terkejut. “Jangan-jangan, setiap pacaran kamu bawa check in ke hotel?”

“Iya lah.” Jawab Dave tidak sadar.

Alena terkejut. Dengan refleks ia langsung melayangkan tas jinjingnya ke dada pria itu. “Dasar penjahat!” seru Alena sambil berdiri. Ia berjalan keluar dengan cepat.

“Loh, kenapa? Aku salah ya?”tanya Dave pada Firly.

“Tentu aja kamu salah. Ngomongin hal itu didepan pacar baru kamu. Jangan-jangan kamu diputusin hari ini juga.” Ucap Firly sambil menggelengkan kepalanya.

“That's not happen.” Ucapnya sambil berlari keluar.

Dave berlari mengejar Alena yang berjalan dengan cepat. Ia tidak pernah mengejar wanita seumur hidupnya dan ia tidak pernah mengerti. Untuk apa Alena marah padanya? jelas-jelas hubungan mereka hanya terikat perjanjian. Tapi, hanya dokter inilah yang membuatnya harus melakukannya.

Demi warisan nenek, ucap Dave dalam hati.

“Al! Alena! Tunggu sayang.” Teriak Dave. Ia berhasil menarik lengan Alena dan membalikkan tubuhnya. “Aku minta maaf, oke.” Ucapnya sambil terengah-engah.

“Kamu penjahat!” jawab Alena sambil memukul bahu Dave dengan tasnya. "Aku nyesel bikin kontrak sama kamu, ternyata kamu bukan orang baik-baik. Awalnya aku cuma tertarik sama penawaran kamu karena aku pikir kamu melakukannya demi warisan nenek kamu. Tapi sekarang aku nyesel. Ternyata aku berhubungan dengan laki-laki brengsek."

Dave terkejut Alena mengatakan hal yang tidak ingin didengarnya. Itu terlalu tiba-tiba. “Aku minta maaf Al. Aku emang hidup kayak gini. Tapi sejak berhubungan sama kamu, aku udah gak pernah berhubungan lagi sama mereka." jawab Dave sambil memohon-mohon.

"Susah payah aku hidup sebagai orang baik. Anak didik aku banyak. Mereka jadiin aku panutan. Kalo aku berhubungan sama kamu, yang notabene seorang laki-laki brengsek, gimana aku bisa jelasin ke mereka?"

"Aku janji gak akan pernah lakuin itu lagi. Please jangan marah."

“Ya udah, aku mau pulang aja.” jawab Alena pelan. Ia berbalik arah.

“Masa mau pulang? Jangan gitu dong Al sayang. Kita nonton aja gimana?” tanya Dave sambil memeluk bahu Alena."Eh, bener kamu belum pernah pacaran?" goda Dave.

Alena langsung menatap Dave. Matanya membesar dan bibirnya mengerut. Ia sangat terlihat cantik ketika marah. Dave langsung mencubit pipi Alena. "Oke..oke.. aku gak akan tanya lagi. Sorry!"

"Jangan macem-macem Dave, aku lagi gak mau digoda. Kepala aku udah pusing mikirin sketsa restoran." Jelas Alena. Ia sudah semakin tenang.

"Jadi kita mau kemana? nonton?" tanya Dave. Alena hanya menggelengkan kepalanya "Atau kita makan enak? Aku traktir kamu. Mau kemana kita?" tambahnya.

“Iya sayang, mending kita ke apartemen Dave aja. Aku denger kamu pinter masak.” ucap seseorang dibelakangnya.

Alena dan Dave berbalik untuk melihat siapa yang menggoda mereka. Calvin dan Edward ternyata sedang berada dibelakangnya sambil tertawa. Dua pria tampan itu sedang tertawa. Mungkin cukup lama untuk mengetahui seberapa lama Dave memohon-mohon padanya. Ia merasa malu.

“Dave, sejak kapan kamu suka mohon-mohon kayak gitu?”tanya Edward tertawa.

“Seorang Dave yang biasanya dikejar-kejar sama artis, hari ini takluk sama dokter cantik.” Tambah Calvin ikut menggodanya. "Gelar playboy mulai hari ini telah ditutup."

“Kalian ngikutin? Dari kapan?”tanya Dave bingung.

“Ya, cukup lama buat ngerti tentang perubahan seorang Dave.” jawab Edward. Ia menatap Alena dan terpukau. "Eh iya, kenalin.. Aku Edward. Salah satu sahabat Dave yang lain." ucap Edward sambil mengulurkan tangannya.

Alena membalas jabatan tangannya.

"Cantik yah." goda Edward. Alena hanya tersenyum malu. Melihat itu, Dave langsung melepaskan uluran tangan Edward.

"Cukup! Kalian sengaja ngikutin kita atau emang lagi jalan daerah sini?" tanya Dave sambil melotot pada Edward.

"Kita lagi di mobil, trus liat kamu ngejar-ngejar cewek." jawab Dave sambil tertawa.

Calvin menghampiri Dave. "Ada proyek kakap. Kita obrolin di apartemen kamu. Bawa Alena juga. Aku pengen nyoba masakan dia." bisik Calvin.

Calvin tiba-tiba mendekati Alena. “Masak buat kita ya Al, nanti aku bawa temen aku yang cewek biar kamu gak sendirian masaknya. Aku lagi ada perlu sama Dave masalah kerjaan. Tapi liat Dave kayak gitu kekamu, aku gak yakin dia bisa diganggu.”

Alena berfikir sebentar.

"Sebentar aja." ucap Dave.

“Kamu ngomong apa Vin sama Alena?” tanya Dave sedikit cemas. Calvin terlalu beresiko jika berbicara berdua aja dengan Alena. Mengingat skandal cinta antara dirinya dengan beberapa artis, dan mengingat harga diri Alena yang begitu tinggi membuatnya cemas.

“Aku cuma minta dia masak di apartemen kamu. Sorry aku ganggu acara kalian, tapi ini mendesak soal kerjaan. Mereka butuh kepastian hari ini. Lagian Alena belum pernah ke apartemen kamu kan?” tanya Calvin.

“Ok. Kasih aku alamatnya. Nanti aku kesana sendiri.” Jawab Alena cepat. Ia tidak mau ketiga pria itu ribut dijalan karena dirinya.

“Sendiri? Enggak,enggak. Gimana kalo kamu diculik?”tanya Dave.

Calvin dan Edward langsung tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban Dave.

"Ada yang salah?" tanya Dave cuek. Alena hanya bisa menahan nafas karena kesal. Hari ini pria itu sedikit keterlaluan.

“Oke, kita berdua langsung ke apartemen kamu. Kalian berdua belanja.” Jawab Calvin sambil berjalan menuju mobil mereka. Edward melihat Alena yang terlihat kesal. Ia tersenyum. "Sampe jumpa di apartemen Dave, Al" ucapnya seraya melambaikan tangannya.

Dave langsung melotot pada Edward.

Ia melihat Alena sedikit cemberut. "Udah jangan marah lagi, sahabat-sahabat aku memang playboy semua tapi mereka baik kok."

"Mereka tau tentang kita?" tanya Alena pelan.

"Ya, mereka yang nyuruh aku kayak gini."

Alena menutup matanya. Percuma ia berkata banyak, ia harus tetap melakukannya. Hanya saja ia harus menahan hati nya agar tidak terpesona pada Dave.

Dave dan Alena mulai berbelanja disebuah hypermarket. Setiap pelayan dan pengunjung tidak ada yang tidak melihat mereka. Dave sendiri merasa bangga. Sesekali ia mengalungkan lengannya dibahu Alena. Walaupun Alena sendiri sedikit risih.

“Kamu mau makan apa, Dave?Atau temen-temen kamu suka makan apa?”

“Kedua sahabat aku itu pencinta semua makanan. Mereka makan apa aja yang penting enak.”

“Kalo aku bikin spagetty suka gak? Yang gampang aja." tanya Alena sambil mengambil daging giling dari kotak daging.

“Suka-suka aja. Oh ya, aku sukanya mashed potato tapi pakai kejunya yang lowfat.”

“Aku gak bikin buat kamu aja. Aku bikin buat rame-rame.”

“Iya tapi aku maunya kamu bikin mashed potato spesial buat aku.”

"Ini makan siang Dave.."

"Aku cuma mau mashed potato."

"Oke, gak usah ngerengek gitu."

Dave tertawa senang sambil memeluk Alena dari belakang. Beberapa SPG tersenyum melihat kekonyolan Dave.

“Dave, lepas gak? Aku malu. Orang-orang liatin kita.”

Dave melepaskan pelukannya tapi dengan cepat ia langsung mengecup pipi Alena. “Emangnya aku gak malu, tuh liat pria-pria itu liatin kamu, aku gak akan rela. “bisiknya sambil berjalan menuju sayuran.

Alena terdiam dengan wajah memerah.

Selama berbelanja, mereka bekerjasama membeli sayuran, daging dan bumbu untuk dimasak oleh Alena. Tak lupa ia membeli bahan-bahan sesuai pesanan Dave. Sebagai seorang dokter ia selalu melihat nutrisi yang akan dibuatnya.

Terpopuler

Comments

Yanik Bagas

Yanik Bagas

is alena mau aja di cium ma dave

2021-06-08

0

ShanOh

ShanOh

Jangan mudah tergoda sama laki" buaya darat😂😂 udah cuek aja dan masa bodoh😂

2020-09-15

2

Rohayah Misah

Rohayah Misah

dave suda ada perasaan sma alena ya

2020-07-31

8

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!