Alena baru saja beristirahat setelah mendapatkan pasien yang terkena syndrome nefrotik. Harus meyakinkan kedua orangtuanya beberapa kali agar anaknya mengikuti penyembuhan secara berkala dirumahsakit.
Anak itu cantik sekali. Sayang jika penyakitnya tidak bisa ditangani. Tiba-tiba ia meneteskan airmata. Bagaimana anak itu memiliki semangat hidup yang kuat. Pada akhirnya ia merasa kasihan. Ia teringat adiknya seketika itu. Ketika mereka berpisah, usianya sekitar 8 tahun seperti anak perempuan tadi yang diperiksanya.
Pintu ruangan diketuk pelan. Suster Ana masuk dengan membawa dokumen.
"Dok.." ucapnya sambil tersenyum.
Alena membalikkan badannya. Ia menerima dokumen yang diberikan Suster Ana. "Jam berapa operasinya?"
"Satu jam 25 menit lagi. Pasien masih diruangan, belum dipindah keruang operasi."
"10 menit sebelum dimulai, bawa ke ruang operasi. Saya periksa dulu dokumen nya."
"Siap dok." jawab Suster Ana sambil berlalu pergi.
Dave berada di apartemennya. Calvin dan Edward tidak menghubunginya hari ini. Malam ini ia sedikit santai. Ia membuka handphonenya. Tiba-tiba ia teringat Alena. Hampir satu minggu ia tidak bertemu dengan kekasihnya. Tidak pernah sedetikpun gadis itu menghubunginya. Iapun tidak menghubunginya. Apakah mereka pantas disebut pacaran? Ia teringat sesuatu, dengan cepat ia langsung menghubungi orang-orang yang sedang merenovasi rumah Alena.
"Gimana progres pa? Udah sampe mana?"
"Tinggal 20% pa, hampir selesai sesuai target 2 minggu."
"Oke. Thanks." jawabnya.
Alena baru saja melihat email-nya mengenai beberapa penderita syndrome nefrotik. Setelah melihat dokumen pasien yang akan dioperasi malam ini, ia menyalakan laptopnya untuk melihat para penderita syndrome yang baru saja ia temukan. Air matanya menetes perlahan. Ia tidak menyangka akan sebanyak itu penderitanya. Yang lebih membuatnya terenyuh, rata-rata penderitanya adalah anak-anak. "Ya Tuhan." bisiknya sambil mengangkat kedua tangannya.
Tiba-tiba terdengar handphone nya berbunyi. Ia melihatnya sesaat dan terlihat tulisan My Love. Ia menyusut airmatanya cepat.
“Halo” ucapnya pelan. Ia menghela nafas panjang. "Ada apa?" tambahnya
"Kenapa Al? Kamu nangis? Kamu dimana sekarang?" tanya Dave mencoba tidak panik.
"Aku gak apa-apa. Aku lagi dirumah sakit. Aku lagi flu jadi susah nafas."
“Oh,oke. Al, malam ini kita nonton ya. Aku liat ada jadwal jam 10." Ucap Dave santai.
“Sorry Dave, aku gak bisa. 20 menit lagi aku ada operasi.”
“Jam berapa kamu ada operasi?”
Alena melihat jamnya. “Jam 7.15”
“Oke, aku kesitu sekarang. Masih ada waktu satu jam. Udah seminggu kita gak ketemu." Jawab Dave cepat. Ia langsung berlari keparkiran. Namun ketika sampai diparkiran, langkahnya terhenti. Ia mengingat sesuatu. Ia dan Alena tidak benar-benar berpacaran. Untuk apa ia datang kerumah sakit untuk menemui gadis itu? Ia tidak perlu melakukannya. Davepun mengurungkan niatnya kerumah sakit. Ia pergi kekantor Calvin sore itu.
Seperti biasanya, jika ia melangkahkan kakinya kedalam kantor Calvin, banyak karyawan terutama karyawan wanita yang melihatnya. Dave tidak peduli dengan itu. Tiba-tiba handphonenya bergetar. Ia melihat nama Cindy dilayar handphone nya. Sepertinya tidak ada waktu lagi untuk menyangkal. Toh ia kini memiliki Alena. Walaupun hanya 2 bulan.
“Halo.”
“Sayang, hari ini kita ketemuan ya.” Ucap wanita itu manja.
“Siapa ini?” tanyanya dingin.
“Kamu lupa atau pura-pura lupa? Jangan-jangan kamu punya pacar baru ya?” ucap wanita itu kesal. Cindy, nama wanita itu Cindy. Ia adalah penyanyi yang terkenal karena wanita itu telah go internasional. Ia jarang berada dinegaranya sendiri. Ia lebih senang berada di Amerika dan Kanada.
“Iya bener-bener lupa. Ini siapa?” tanya Dave kesal. Padahal ia sudah tahu siapa yang menelponnya. Ia hanya sedang malas. Dave membawa dirinya ke taman yang berada disamping gedung agar pembicaraannya tidak didengar oleh orang-orang.
“Aku Cindy. Kamu gak ada permintaan maaf sedikitpun buat aku?”
“Oh ya Cindy, apa kabar?”tanya Dave malas.
“Minggu depan aku ultah, Dave. Kamu dateng ke Singapura ya. Aku rayain dengan keluarga dan teman-teman aku. Hari ini aku ada di apartemen. Kamu mau kesini?Aku tunggu ya, aku udah siapin minuman kesukaan kamu."
“Sorry ya, Cindy. Ini terakhir kalinya kita ngobrol. Aku udah punya calon istri. Aku harus ijin dulu sama calon istri aku."
“Kamu bohong. Aku tahu kamu bohong. Aku gak percaya.” Terdengar suara wanita itu hampir menangis.
“Kapan aku bohong sama kamu?” elak Dave
“Oke. Bawa calon istri kamu kesini pas ultah aku. Aku mau lihat gimana pilihan kamu.Aku yakin dia gak lebih cantik dari aku. Aku tau selera kamu." Jawab Cindy sambil menutup teleponnya.
Terdengar suara tepukan tangan seseorang dibelakangnya. Dave membalikkan badannya dan melihat Calvin sedang berdiri disana sambil tertawa menggodanya.
“Apa?”
“Dan ternyata seorang Dave sekarang mengakui keberadaan dokter Alena yang cantik itu sebagai calon istrinya.”
“Aku cuma gak mau diganggu sama artis-artis lagi. Udah cukup wajah aku masuk media. Aku udah banyak berfikir akhir-akhir ini."
“Siapa? Cindy? Atau Elvira? Tapi kasian juga Alena. Dia dapat bekas dari artis-artis itu.” Jawab Calvin sambil tertawa.
“Udah berisik, kita makan sekarang. Aku tau ada restoran yang rame terus dipinggiran kota. Kita coba makan disitu.”
“Edward dimana?” tanya Dave sambil berjalan.
“Katanya lagi liburan diPhuket. Tadi setengah jam yang lalu aku telepon katanya dia lagi ngeliatin pemandangan paling indah dimuka bumi." jawab Calvin sambil tertawa.
Dave menggelengkan kepalanya. “Phuket?" Jawabnya sambil tertawa. Calvin pun tertawa. Mendengar kata Phuket, mereka sudah tahu kemana arah pembicaraan mereka.
"Hari ini jadi meeting?" tanya Dave ketika mereka berada di mobil.
"Jadi, aku bawa Sandra soalnya dia bisa bahasa Korea. Gak susah buat ketemu Mr. Jin."
"Aku pikir kalian ngedate seharian, aku telepon sibuk terus."
"Belum, Dave."
"Tapi mau?"
"Ya.. kita liatlah nanti."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Rohayah Misah
lanjut
2020-07-31
0
Susana Setyawati
ktm donk lanjut thor
2020-05-27
3
Istanti Putra
namanya juga novel ya nggak thorrr
2020-05-11
0