Pria paling tampan dimuka bumi

“Siapa laki-laki ini, Al?” tanya pria didepannya marah.

Alena tersenyum malu dan bingung “Dia..”

“Kenalkan, saya Dave. Calon suami Alena.” Jawab Dave sambil menjulurkan tangannya. Pria itu tampak kecewa. Sedangkan Alena langsung mendorong pria itu kebelakang.

“Calon suami? Kamu bilang..”

Alena menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia menatap pria didepannya dengan panik. “Bukan..bukan. Aku juga gak kenal.”

“Sayang, kamu kenapa sih? Kasih tau dong teman kamu.” Ucap Dave sambil memeluk bahu Alena. “Dia kalo lagi marah kelakuannya gini nih.” tambahnya tanpa merasa bersalah.

"Kamu mau aku marah?" tanya Alena sambil melepaskan pelukan Dave padanya.

“Kamu tau orang ini?” tanya pria itu sambil menahan marah.

Alena mengangguk pasrah. "Aku tahu tapi aku gak kenal."

Pria itupun menggelengkan kepalanya dan berdiri. “Firly parah! Ngenalin aku sama calon istri orang.”ucapnya sambil pergi meninggalkan Alena dan Dave. Ia langsung mencari Firly namun Firly sudah tidak ada disana.

Dave langsung duduk didepan Alena. Ia tersenyum manis. Sangat tampan sekali. Banyak orang yang melihat mereka berdua.

“Puas? Kamu udah hancurin semuanya. Padahal dia cowok baik. Gimana nasib aku sekarang?" Ucap Alena sambil berjalan pergi. "Aku gak kenal sama kamu. Tolong jangan bikin masalah lagi." tambah Alena lemas.

Dave pun berdiri dan berlari mengejar Alena.

“Tunggu Al, Alena.” Panggil Dave.

Alena berlari. Namun sayang kaki Alena yang tidak terlalu panjang dapat dikejar oleh pria itu dengan mudahnya.

Dave menarik lengan Alena. “Tunggu, Al. Aku minta maaf, oke..”

Alenapun terdiam. Ia kesal setengah mati. “Udah cukup. Mau kamu apa?”

“Aku mau kita pacaran.” Jawabnya cepat.

"Pacaran? Aku gak punya waktu buat pacaran. Aku gak kenal kamu!”

“Kita ngobrol sambil duduk.” Ajak Dave dan menariknya masuk kedalam coffeshop yang berada diujung jalan.

"Aku gak kenal nenek kamu. Aku gak kenal sama kalian. Aku cuma dokter anak dirumah sakit biasa. Aku gak punya hubungan sama orang kaya seperti kalian." jelas Alena.

"Sampe sekarang aku juga masih bingung. Kenapa nenek nyuruh aku buat pacaran sama kamu? malah lebih parahnya nenek maunya kita nikah."

"No. Aku gak mau, pernikahan cuma dilakukan sama orang yang kita cintai. Aku gak mau nikah sama kamu." Alena menggelengkan kepalanya.

"Aku juga gak mau. Asalkan kamu tau, pacar-pacar aku rata-rata artis terkenal. Kamu gak pernah liat wajah cakep ini ada di majalah atau tv?" tanya Dave bangga.

"Norak. Aku gak peduli kamu siapa? Siapa pacar-pacar kamu." jawab Alena malas.

Dave mulai meminum kopi hitamnya. Ia tidak menyangka dokter didepannya tidak bisa terpesona padanya. Padahal banyak artis dan anak pejabat yang berbondong-bondong mendekatinya.

“Dua bulan. Cukup dua bulan aja, aku mau kamu jadi pacar aku selama dua bulan. Nenek mau ngeluarin surat itu dalam waktu dua bulan. Jadi gak ada alasan lain buat kita pacaran “

“Apa yang aku dapet?”tanya Alena sambil berkacak pinggang. Ia menantang seorang pria kaya didepannya. Ia tidak pernah bermimpi akan menjadi seorang wanita yang menantang.

“Apapun yang kamu mau. Jalan-jalan keliling Eropa? Atau shopping di Milan? atau kemanapun aku setuju."

Alena menggelengkan kepalanya. “Aku bukan cewek yang senang menghabiskan uang. Aku gak butuh yang kayak gitu.” Ucapnya sambil menggelengkan kepalanya. Alena berfikir sejenak. Kedua tangannya ia simpan di minuman dingin Yang ada didepannya. Ia sedikit bingung dengan pria didepannya. Kemarin-kemarin pria ini yang telah memfitnahnya tentang kepergiannya kehotel untuk bertemu neneknya. Sekarang ia merusak rencananya dan membuat aturan sendiri.

“Trus kamu maunya apa?”

Alena berfikir sejenak. Ia menatap pria didepannya. Dua bulan bukan waktu yang lama. Ia harus meminta sesuatu yang membuatnya berharga. Lagipula ia bisa memiliki pacar walaupun hanya dua bulan. Setidaknya Firly tidak akan cerewet mencarikannya pacar. Tiba-tiba ia teringat sesuatu. Ia menatap Dave yang masih menunggu jawabannya. “Kamu bawa mobil?”

Dave mengangguk.”Kamu mau mobil aku? Oke..Ambil aja sekarang."

“Bukan. Kamu ikut aku aja.” Jawab Alena.

“Kita mau kemana?”tanya Dave ketika mereka mulai meninggalkan kota.

“Sebentar lagi sampai.” Jawab Alena tenang. Mereka kini memasuki sebuah pedesaan dimana lampu masih sangat jarang. “Berhenti didepan.” Ucap Alena.

Mobilpun terhenti. Dave melihat Alena turun. Iapun memutuskan turun dan berjalan menghampiri Alena. Dave menatap bangunan yang sedikit tidak layak. Diluar rumah terdapat papan yang diberi tulisan penampungan anak sementara. Ia mengerutkan keningnya.

“Aku minta kamu rapihin tempat ini.” Ucap Alena tenang.

“Untuk apa kamu berkorban buat orang lain?”

Alena membalikkan badannya kesamping dan menatap Dave. “Mau gak?Tadi kamu bilang aku bisa minta apa aja.”

Dave mendesah. “Iya, tapi kenapa minta yang bukan buat kamu sendiri?”

Alena menarik nafasnya. “Ini rumah aku. Rumah ibuku tepatnya. Aku buat penampungan disini karena aku gak mau rumah ibuku gak keurus. Sedangkan aku harus kerja dirumahsakit.”

“Lalu ibu kamu?”

“Ibu aku udah meninggal tiga tahun yang lalu.”

Dave menahan nafasnya. Ia dapat melihat wajah sedih wanita didepannya. Matanya berkaca-kaca. ”Oke, aku perbaiki penampungan ini sama isinya.”

“Oke. Aku setuju.” Ucap Alena senang.

Dave langsung menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Alena mengerutkan keningnya. "Buat apa?" tanyanya.

Dave tersenyum. Ia mengangkat tangan Alena. "Selamat.."

Alena bingung. "Selamat buat apa?"

"Selamat karna tepat malam ini, dokter Alena berpacaran dengan pria paling tampan dimuka bumi." jawab Dave senang.

Alena menepuk dahinya. "Mimpi buruk cepatlah berlalu." Ia melangkah ke depan pagar rumah.

Dave menatap langit. Hari sudah terlihat sangat gelap dan sepi. “Ayo naik lagi mobil aku, aku antar pulang.” Ucap Dave.

“Pulang? Aku gak akan pulang.” jawab Alena

“Kalo kamu gak pulang bareng aku, gimana kamu bisa pulang?” tanya Dave sambil melihat ke sekelilingnya. Terlihat sepi.

Alena tertawa. “Gak usah perhatian sama aku. Kita baru kenal.”

“Tapi mulai hari ini dan dua bulan kedepan kamu pacar aku.”

“Tapi kamu gak bisa ngatur aku.” Jawab Alena cepat.

Dave berjalan menuju mobilnya. “Oke, terserah.” Tiba-tiba ia balik badan dan menghampirinya. “Mana handphone kamu?”

“Kenapa?” tanya Alena bingung.

“Mana pokoknya? Kamu sekarang pacar aku, kalo aku gak punya nomor kamu, gimana bisa hubungi kamu?”

“Oh,, oke." jawab Alena sambil mengeluarkan handphonenya. Dave langsung merebut handphone Alena dan membalikkan badannya. Alena hanya mengerutkan keningnya.

Dave membalikkan badannya kembali dan menyerahkan handphone itu pada Alena dan berbalik kembali menuju mobilnya. Alena menatap handphonenya dan melihat apa yang dilakukan pria itu.

“My love?”seru Alena sambil melihat pria itu. Namun Dave tidak membalikkan lagi tubuhnya. Ia hanya tersenyum dan mulai melajukan mobilnya.

“Dasar, trus nama aslinya siapa? Ya ampun! Aku lupa!" ucapnya lagi.

Terpopuler

Comments

Sri Murni

Sri Murni

yah ....pacar sendiri g tau namanya...😂

2022-01-23

1

ShanOh

ShanOh

Seruuuu.... Tpi gk tau nanti 😂

2020-09-14

1

Lovely Quinzh4

Lovely Quinzh4

aku suka dokter lah.....keren klo aja tau masuk dokter itu ga murah, kuliah jg harus pinter

2020-08-27

13

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!