"Alan... Bangun... Sudah siang..." Suara teriakan seoarang wanita dari luar kamar alan.
Alan yang masih tertidur di dalam kamarnya langsung membuka mata dan loncat dari tempat tidurnya. Bagaimana tidak, kalau seorang ibu membangunkan anaknya dan anaknya tidak bangun. Malah yang akan bangun adalah amarah dari dalam ibunya. Semua anak pasti juga tau betapa mengerikannya kemarahan seorang ibu.
Uang jajan di kurangi, tugas rumah di tambah, waktu main berkurang. Belum lagi ceramahan yang panjang bagaikan pidato kepala sekolah di waktu upacara yang membosankan.
"Ya ibu... Ini sudah bangun."
Alan berjalan keluar kamar. Terlihat wanita cantik sedang memasak di dapur. Itulah ibu alan, LILIYANA SCRAFT.
wanita lembut dan cantik. Tapi ketika marah, gunung berapi pun bisa kalah panasnya dengan ibu alan satu ini.
"Cepat mandi! Ayahmu sudah menunggumu. Nanti kesiangan kalian."
"aya ibu." Alan langsung menyambar handuk dan masuk kamar mandi untuk mandi. Mandi ala ala bebek, tanpa ritual tambahan apapun.
Dalam 5 menit alan sudah siap. Memakai kaos oblong dan celana pendek.
"Siap ayah... Kita berangkat."
Ayahnya yang sedang menyeruput kopi di depan rumah hanya tersenyum melihat tingkah anaknya.
"Pamit dulu sama ibumu."
"Ahhh... Hampir lupa."
Alan pun berlari ke dapur untuk berpamitan ke ibunya. Mencium pipi kiri dan kanan, meminta doa itulah ritual alan yang selalu dilakukan ketika pamitan ke ibunya, kemanapun dia pergi dari rumah. Dan tidak lupa alan mencomot makanan yang sedang digoreng ibunya.
Alan dan ayahnya pun berangkat ke ladang. Dengan mengendarai motor beroda 3, ayahnya yang menyetir di depan dan alan duduk di bak terbuka di belakang.
Sepanjang jalan banyak warga yang menyapa mereka. Lebih tepatnya menyapa ayah alan. Ayah alan adalah orang yang di hormati di desa, karena ayahnya adalah kepala desa di desa ini. JULIAN SCRAFT itulah nama ayah alan.
Desa middlemist itulah nama desa ini. desa ini sangat subur. di kelilingi hutan dan gunung, ada lembah di sekitar kaki gunung. Sungai yang jernih mengalir dari gunung ke kaki lembah.
Sesampainya di ladang mereka mulai merawat tanaman yang di tanam. Ayahnya menanam beramacam macam sayuran dan tanaman herbal kali ini.
"Ayah... Alan... Makan dulu... Ini ibu bawakan makanan." Ibu alan dengan menenteng tempat makanan 3 kotak.
Alan dan ayahnya begegas membersihkan diri dan menuju ke pondok di pinggir ladang karena perut mereka sudah keroncongan.
Mereka bertiga makan bersama dengan nikmatnya. Kehangatan keluarga dan suasana ladang benar benar membuat rasa nikmat makanan menjadi berlipat lipat.
"Alan... Kamu sudah memasuki semester 2 di kelas 3 ini. Apakah kamu sudah menentukan kemana kamu akan meneruskan kuliah?" Kata julian di sela menikmati makanan.
"Belum terpikirkan yah. Alan masih belum tau tujuan yang akan alan ambil."
"Jamu pikirkan matang matang. Jangan sampai menyesal dengan yang kamu pilih. Apapun pilihan mu pasti ayah dan ibu akan mendukungmu. Asalkan kamu juga sepenuh hati mengejar tujuanmu."
"Benar lan. Ayah dan ibu mu pasti akan selalu mendukungmu." Tambah Liliyana.
"Baik ayah, ibu. Alan juga tidak mau gegabah mengambil keputusan. Karena ini menyangkut masa depan alan juga." Jawab alan sambil memasukan makanan ke mulutnya.
"abagus lah kalau kamu tidak terburu buru. dipikirkan dengan cermat." Sahut julian.
Selesai makan alan dan julian melanjutkan merawat tanaman sampai sore hari. Sedangkan ibunya langsung pulang ke rumah untuk membereskan rumah dan menyiapkan makan malam.
Disaat malam mereka bertiga makan bersama di meja makan. Keluarga alan benar benar mengutamakan kehangatan keluarga.
"Saat saat seperti ini lah yang akan kurindukan kelak." Batin alan di dalam hati membayangkan jika dirinya harus sekolah di luar kota.
Selesai makan alan memilih untuk masuk kamar, menyiapkan keperluan sekolah besok dan tiduran di kasur.
Pikiranya masih terbayang bayang pertanyaan ayahnya tdi siang.
"kemana tujuanku?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 312 Episodes
Comments
R A C H A E L
typo diawal kalimat yg harusnya "Kamu" jadi "Jamu".
2022-02-04
2
arfan
716
2021-10-23
0
Cardas Van Maimana
" jamu, " abagus, perhatikan tulisannya jng salah ketik, ceritanya mantap 👍👍
2020-10-12
1