New World
"Toni... Siapkan pertahanan!"
"Earth wall!"
tembok tanah setinggi 30 meter langsung menjulang ke atas membentuk lingkaran menutupi ke 13 orang yang berada di tempat tersebut.
Duar....
Ledakan benturan tombak cahaya dengan dinding tanah terdengar.
"Good! Semua bersiap! Hati hati dengan yang di belakang kalian!"
Pertarungan yang sengit antara ke 13 orang dengan para angel. Angel dengan tombak tombak cahayanya terus membombardir ke 13 orang tersebut. Tapi mereka dengan sigap menghindari semua serangan. Tak lupa mereka membalas dengan skill skill mereka.
Satu persatu angel mulai tumbang ke tanah. Jatuh kedalam keadaan pingsan.
"Jangan bunuh mereka. Tujuan kita bukan untuk menghabisi mereka!"
"What? mereka mau membunuh kita, dan kita tidak boleh membunuh mereka? Ini tidak adil."
"Ingat tujuan utama kita!" Teriak Alan pada regu timnya.
Angel yang tadinya berjumlah ratusan mulai berkurang. Satu persatu di buat pingsan oleh mereka ber 13.
"Good... Semua pertahankan formasi. Kita langsung masuk ke dalam." Melihat jumlah angel yang terbang di sekitar mereka telah berkurang lebih dari setengah Alan pun mengkomando timnya untuk menerobos ke dalam istana.
Namun sampai di depan gerbang. Sosok angel bersayap 6 telah menunggu mereka. Posisi mereka terjepit sekarang.
Dikejar pasukan angel di belakang. Dan dihadang jenderal angel di depan.
"Kenapa dia ada disini? Apakah rencana kita bocor?"
Alan menggigit giginya dengan keras bersiap untuk menghadapi jenderal angel yang ada di depannya.
"Semuanya... Hadang yang di belakang. Serahkan yang di depan padaku."
"Tapi alan...." Ucap salah seorang wanita di belakangnya.
"Percayakan padaku!"
"Berhati hati lah." ucap wanita itu dengan tatapan penuh harapnya.
Alan melaju kedepan. Menembakan panah ke arah jenderal angel tersebut. Tapi dengan mudahnya jenderal angel itu menghalau dengan tombaknya.
"Uhhh.... Sudah kuduga tidak akan semudah itu." Gumam Akan.
Alan berkali kali menembakan panah ke arah angel tersebut. Mencari titik buta dari angel tersebut tapi selalu saja dengan mudahnya di halau oleh angel tersebut.
"Tidak ada cara lain." Alan menggigit giginya sendiri. Seketika asap hitam keluar dari tubuhnya. Dengan cepat dirinya menyimpan panahnya dalam tasnya. Dan mengelurakan pedang pendek di tangan kirinya dan belati hitam di tangan kanannya.
"Terima ini!" Alan seketika menghilang dan langsung muncul di hadapan angel tersebut. Tapi angel tersebut tidak bergeming. Dengan sigap langsung memblokir semua arah serangan alan. Kombinasi serangan alan juga selalu berhasil di halau dengan kombinasi pertahanan.
Thang... Thing... Thang...
Suara benturan tombak angel dengan pedang dan belati alan menggema. Hempasan angin efek dari benturan itu menyebar sampai ke radius 100 meter.
"Pemuja setan... Ini tanah terlarang untuk kalian masuki. Matilah menjadi debu dengan cahaya dewa." Teriak jenderal angel tersebut.
"Kalian lah yang memulainya! Kita hanya mengambil apa yang seharusnya tidak menjadi milik kalian!" Balas Alan.
"Kalau begitu tersucikanlah kalian makhluk pemuja setan."
Seketika tubuh angel itu mengeluarkan cahaya yang menyilaukan. Cahaya itu berkumpul di tombak angel tersebut. Angel itu langsung terbang ke atas. Bersiap meleparkan tombaknya ke arah Alan.
"Gawat... Alan... Menghindar!" Teriak Toni yang melihat sekilas pertarungan alan dan jenderal angel.
Tapi alan tidak mendengarkan peringatan temannya. Dia malah menyimpan pedang dan belatinya. Dan mengeluarkan panahnya lagi. Tapi ada yang berbeda dengan panahnya yang tadi. Anak panah yang sekarang berwarna hitam gelap. Terukir simbol simbol berwarna merah darah di anak panah ini.
"Mari kita selesaikan dengan ini!" Teriak Alan dengan menarik panahnya dan mengarahkan ke arah angel.
Aura kegelapan langsung mengitari sekitar tubuh Alan. Berasal dari bawah kakinya naik sampai ke atas kepalanya. Dan aura itu berkumpul di ujung mata anak panah itu.
"Demon howl!"
"Justice spear!"
Anak panah dan tombak melesat secara bersamaan. Bertemu di tengah tengah Alan dan angel.
Lubang hitam langsung terbentuk ketika tombak dan anak panah bertemu. Menghisap semua yang di sekelilingnya.
Tapi dari dalam lubang hitam itu ada cahaya kecil yang semakin membesar. Semakin lama semakin besar. Dan akhirnya menutupi semua lubang hitam itu. lubang hitam itu pun lenyap tapi cahaya itu masih bergerak lurus ke arah Alan.
"Tidak mungkin? Demon howl lenyap? " Wajah Alan pucat pasi melihat demon howl lenyap.
Tombak cahaya itu masih maju menuju alan. Alan langsung bereaksi mengeluarkan skill defense terbaiknya.
"Shadow shield!"
Seketika di depan Alan terpampang perisai hitam 7 lapis menghadang laju tombak cahaya yang meluncur ke arah Alan.
Perisai pertama langsung pecah, begitu pula perisai kedua dan ke tiga. Perisai ke empat dan kelima sedikit memperlambat laju tombak. Perisai ke enam menahan tombak berhenti sebentar namun pecah juga. Di perisai ketujuh tombak tertahan tapi tidak hilang.
"Luar biasa? bisa menahan justice spear. tapi bagaimana dengan ini?"
"Roll!"
Seketika tombak langsung berputar di depan perisai. Perisai yang sedari tadi menahan tombak mulai retak di sekitar area benturan.
"Bertahanlah... Bertahanlah... " Alan menggigit giginya sendiri.
Putaran tombak semakin cepat, retakan di perisai semakin melebar. Akhirnya perisai itu pecah dan tombak melaju ke arah alan dengan cepat.
Alan yang tidak sempat menghindar terkena tombak di bagian perut kiri.
Jleb... Suara tombak menusuk perut alan.
"Aarghhh...." Alan terkapar jatuh ke tanah terkena tombak angel. Meskipun tidak mati tapi hampir jatuh ke keadaan pingsan. Dengan tombak masih menancap di perutnya.
Nging...
Terdengar suara sunyi di telinga Alan.
"Alan... Alan..." Suara teman temannya terdengar samar samar di telinganya...
Alan menoleh ke arah suaranya. Terlihat dari jarak sekitar 100 meter teman temannya berlari ke arah alan sambil bertarung dengan angel.
"Ahhh... Apakah ini akhirnya?"
"Alan... Alan..." Teriakan seorang wanita.
"Seperti suara ibuku? Mungkin halunisasi ku saja." Gumam alan dalam hati.
"Alan... Alan..." Terdengar lagi teriakan wanita
"Ahh... Benar itu suara ibu... Ibu... Mendengar suaramu aku jadi rindu padamu..." Kata alan lagi dalam hati.
"Ya.... Suara itu seperti suara ibu ketika membangunkanku di pagi hari."
"Sudah berapa lama aku tidak mendengar suara itu?" Alan membayangkan waktu yang telah dia lalui selama ini.
Mengingat ketika suara ibunya membangunkanya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 312 Episodes
Comments
Al^Grizzly🐨
Baca kembali Novel ini👍👍
2024-10-23
0
Lina Liana
pantau dulu
2022-05-21
3
Lina Liana
ane tengok2 ja dulu
2022-05-20
0