Chapter 01
Beberapa tahun yang lalu.
Korea Selatan, kota Seoul.
Kala itu hujan gerimis membahas kota itu, banyak dari mereka penggunaan jalan kaki menggunakan payung
Dan ada sebagian dari mereka yang juga memilih berteduh sambil menunggu hujan berhenti.
Di salah satu sekolah dasar.
Seorang pria membawa payung menghampiri seorang anak perempuan yang berteduh di ujung sana.
Aluna
Ayah baru datang, nana fikir ayah tidak jadi menjemput nana
pria itu jongkok agar sejajar dengan putri nya.
Ayah Aluna
Maaf ayah yah Nana, ayah ada meeting penting tadi.
Ayah Aluna
Tapi sekarang kan Nana udah sama ayah, yuk pulang
Aluna memakai payung kecil nya, ayah aluna juga memakai payung ukuran besar
Keduanya berjalan beriringan, hingga tiba di halte bis. Di mana mereka akan menaiki bis, yah bis.
Saat sedang menunggu, mata Aluna tertuju pada seorang anak laki-laki yang mungkin seusia dengan nya
Tubuh anak itu setengah basah, anak laki-laki dengan seragam yang sama seperti nya tapi ia tak mengenal anak itu
Anak laki-laki dengan tas hitam dan memakai topi hitam.
Aluna segera melihat ke payung milik nya dan menatap kembali ke anak laki-laki itu.
Aluna melepas genggaman tangan ayah nya dan berjalan ke arah anak laki-laki itu yang tengah duduk gak jauh dari mereka.
Aluna
Ini untuk mu, siapa tau kau membutuhkan nya.
Aluna
Aku, aku akan bersama ayah ku* tunjuk nya
Orang lain.
Hemm terimakasih
Aluna seketika diam, kala melihat wajah anak laki-laki itu basah.
Aluna meraih tas nya dan membuka kancing tas itu, kemudian ia mengeluarkan sebuah sapu tangan kecil yang sangat lembut.
Aluna
Ini, keringkan wajah mu dengan sapu tangan ini.
anak laki-laki itu hanya menatap sekilas sapu tangan itu dan menatap wajah Aluna.
Aluna juga ikut menatap laki-laki itu, kedua nya diam dalam lamunan masing-masing.
Ayah Aluna
Ayok bis nya sudah datang
Aluna meraih tangan anak laki-laki itu dan memberikan sapu tangan nya
Ucap nya meninggalkan anak laki-laki itu dan menyusul ayah nya, yang ada di ampang pintu bis.
sementara anak laki-laki itu tak lepas menatap Aluna hingga Aluna juga berbalik menatap ke anak laki-laki itu dan.
Orang lain.
*ikut tersenyum
Aluna segera masuk ke bis dan duduk di dekat jendela bersama ayah nya, yah laki-laki mata mereka saling melihat
Anak laki-laki itu terus menatap Aluna hingga bis itu pergi berlalu.
Orang lain.
Gadis yang manis, nana
Orang lain.
Nama yang bagus, aku harap aku bertemu lagi dengan nya
Orang lain.
Tapi tunggu, bukan kah dia memakai seragam yang sama seperti ku
Orang lain.
Aku akan mencari nya esok.
Sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti di hadapan anak laki-laki itu, tak lama seorang pria dengan baju rapi turun dan membawa payung hitam.
Nicolas
Kenapa kalian lama sekali
Bodyguard
Maaf tuan, jalan macet.
Nicolas
Hemm* berdiri dari duduk nya
Nicolas segera naik ke mobil nya tak lupa ia membawa payung itu juga yang membuat bodyguard bertanya-tanya
Sebuah perdebatan besar antara tiga orang.
Orang lain.
Kalau kamu ingin anak dan suami mu hidup tenang, tinggal kan mereka dan ikut bersama papah
Orang lain
Tapi pah, aku sangat sayang pada mereka. Mana mungkin aku meninggal mereka pah,
Orang lain.
Jika kau sayang makan lakukan lah perintah ku Melody.
Orang lain
Menurut saja Melody, katakan saja pada suami mu. Jika kamu ingin pisah dengan nya, dan hidup bahagia dengan pilihan kamu.
Melody
mah, mas Arga tidak akan percaya dengan semua itu mah.
Melody
Melody juga tidak bisa meninggalkan mas Arga dan Aluna.
Orang lain.
Jika kau tak mau melakukan nya, maka jangan salahkan papah bertindak kasar pada mereka.
Orang lain.
Untuk apa kau hidup menderita bersama pria miskin seperti nya, hidup kalian tidak akan maju-maju.
Melody
pah, mas Arga kan baru membangun perusahaan nya sendiri. Gak Muda pah
Orang lain.
Ikut dengan papah, tinggal kan dia. Kita akan pergi meninggalkan negara ini
Melody
Maaf kan aku mas* batin nya
Ayah Aluna
* membenarkan baju anak nya
Aluna
Emm ada apa dengan ibu, kenapa lagi tadi ibu terlihat marah pada ku.
Ayah Aluna
Hay jangan memikirkan apa pun, mungkin ibu mu terlalu capek
Ayah Aluna
Sekarang masuk lah dan belajar dengan baik ok
Ayah Aluna
Dah sayang* melajukan motor nya
Aluna masuk ke sekolah nya berjalan di koridor dan masuk ke kelas nya.
Aluna anak yang sangat cerdas dia juga begitu aktif dalam kegiatan sekolah
gadis yang juga pemberani dan memiliki tekat untuk bisa menjadi no satu di antar teman nya.
Banyak dari teman-teman nya yang suka pada Aluna karena kebaikan dan kepintaran nya, tapi ada juga yang gak suka pada Aluna karena Aluna gadis yang sederhana.
Gadis berusia 8 tahun itu kini duduk di bangku sekolah dasar kelas 3.
Memiliki banyak prestasi.
Orang lain.
Kau ingin makan
Orang lain.
mari makan bersama
Orang lain.
Oh yah, kenali nama aku
Nicolas
Terimakasih yah buat yang kemarin, soal payung mu akan aku kembali kan
Aluna
Tak perlu kau ambil saja.
Nicolas
Baik lah terimakasih
Nicolas
Ngomong-ngomong kau kelas berapa
Aluna
Ma-maaf aku tidak sopan.
Aluna
Seharusnya aku memanggilmu kakak
Nicolas
Tak apa kau tak salah
Nicolas
Jadi kita sekarang teman
Nicolas
Aku akan jadi teman mu
Aluna
Ah baik lah, aku akan memanggilmu kak coco
Mereka pun mengobrol bersama
Comments