Satu bulan berlalu, ada kelegaan dihati Freya yang telah selesai melalui segudang kepanikan dan ketegangan menghadapi sidang skripsi.
Hari ini adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu. Yup, acara wisuda telah datang. Menandai akhir sebuah perjuangan setiap mahasiswa dalam belajarnya, dan sebagai tanda akan memulai masuk ke dunia berikutnya. Dunia kerja, atau Sekola lagi bagi yang masih ingin melanjutkan belajar ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Tapi bagi Freya sudah cukup sampai disini tugas menuntut ilmunya. sekarang waktunya mengaplikasikan gelar yang diraihnya dengan berkarier.
"Congratulations, freya."…”
" selamat ya, Revan. "
" selamat untuk kalian semua."”
" kita akan saling merindukan... tetap saling mengabari ya guys !!"
Mereka tampak bersuka cita.
"Akhirnya kita bisa lulus bareng ya, Fre." ucap Revan sambil merangkul pinggang Freya.
"Kalo bukan persyaratan konyol itu, mungkin aku masih stak dan tetap menjadi mahasiswa abadi sampe saat ini."
Revan terkekeh.
”
"Cieehh...jadi semua ini berkat Freya dong ya." Goda Raya terkekeh.
" apaan sih, Ray. jangan lebay gitu deh." Freya menyikut bahu Raya.
Revan tiba-tiba menangkup kedua pipi Freya. Dipandangi wajah blesteran itu lekat-lekat. Freya seketika melotot pada Revan.
"kamu mau ngapain?". bisik Freya curiga.
Revan tersenyum miring. jadi curiga nih. dan benar saja tiba-tiba Revan mencium bibir seksi Freya dengan lembut. Freya tak mampu menghindar karena kedua lengan Revan mengunci kedua pipi Freya.
melihat adegan itu Raya terbelalak.
"Hey !! kalian berani berciuman depan ku ? sialan !!"”
Umpat Raya sambil berkacak pinggang.
Freya langsung mendorong jauh tubuh Revan.
" Kamu tuh ya. Gak bisa jaga kesopanan. kan malu dilihat orang, Rev. "
Revan hanya menyeringai dengan pasang muka tak berdosa. untung saja wajahnya ganteng. kalau tidak, pasti udah digebukin orang banyak karena masuk kategori tindakan pelecehan terhadap pacarnya sendiri.
" Dasar otak mesum. hati-hati Fre, jangan terlalu dekat dia tuh. bisa abis kamu nanti dilahapnya.", ucap Raya.
" sialan, emang gue apaan main lahap anak orang."
umpat Revan.
" lha, tadi Lo main comot-comot bibir Freya apaan tuh namanya ?"
Sewot Raya.
" makanya Ray, jangan kelamaan jomblo. Biar gak makan ati terus liat kita bermesraan."“ Balas Revan mengolok.
Raya mendengus kesal, lalu menjulurkan lidahnya pada Revan dan beranjak pergi menjauh.
" Dasar gila ", umpat Raya.
Akhirnya Freya dan Revan saling bergandengan menyusul Raya untuk bergabung dengan kawan yang lainnya. Mereka akan melakukan sesi foto bersama dan lempar toga.
Setelah segala prosesi wisuda telah selesai terlihat banyak diantaranya saling berpelukan, antara bahagia dan sedih menjadi satu. Bahagia bercampur rasa bangga karena pada akhirnya telah lulus dengan mendapatkan gelar di nama belakang kita. Dan bersedih, karena sebagian dari mereka ada harus berpisah dengan teman-teman seperjuangan dikampus. Begitulah pemandangan yang sering kita lihat dan itu yang bikin nyesek.
Freya, Raya dan Revan memutuskan untuk makan-makan dulu disebuah kafe setelah acara wisuda selesai.
" abis ini kamu kemana, Fre "
tanya Raya.
" gak kemana-mana."
sahut Freya seraya menyeruput orange jus yang tadi dipesannya.
" maksudku setelah dapat ijazah terakhir mu ini mau kerja dimana. ke Dublin ?"
ucap Raya dan sukses membuat Revan yang duduk disebelah Freya langsung menohok.
" Dublin ? sebelah mana Bandung ?"
ucap Revan berpura-pura bodoh dan membuat Raya jadi ngakak.
" tenang aja, Rev. Dublin itu bersebelahan dengan Bandung. masih bisa naik angkot kok dari sini."
sahut Raya terus terkekeh.
" Hush !! apaan sih, Ray. Ngaco kamu."
Freya berusaha menahan tawanya dengan mengulum lidah dimulutnya.
" Lo kira gue b*go, Ray ?", Revan melotot ke arah Raya. " beneran kamu mau ke Dublin ?", Revan beralih menatap hangat Freya. Berharap kekasihnya itu tidak benar-benar akan meninggalkan dirinya.
" siapa juga yang mau ke Dublin ? itu mah si Raya aja yang mau pindah kesana dan dapetin jodoh orang sana."
Bantah Freya.
" aamiin...aamiin aku mah, Fre. ucapan itu doa. apalagi kalau jodoh aku tuh ganteng, muda, kaya raya. idaman banget dah."
" perbaikan keturunan dong."
sahut Revan.
" sialan, dikira gue buruk rupa apa."
umpat Raya reflek melempar tisu bekas pakai ke muka Revan.
Freya hanya tertawa melihat tingkah kekasih dan sahabatnya yang sangat membuat dirinya merasa terhibur itu
*****
Malam harinya,
“" hi, darling."
Suara baritone itu membuat Freya terperanjat dari tempat tidurnya.
" Pa... Papa ?"
Freya melompat dari ranjangnya dan langsung memeluk James, pria baruh baya yang lagi berdiri didepan pintu kamar Freya.
" I am sorry darling, I couldn't attend you graduation ceremony."
" it’s okay. Freya tau papa sibuk." Balas Freya semakin menenggelamkan kepalanya didada sang ayah yang bidang itu. lalu melingkarkan kedua tangannya diperut James seakan tak ingin jauh lagi.
James mengecup pucuk kepala Freya berkali-kali. “ " owh..my little princess. Miss you so much."
" aku juga kangen papa. kok gak ngabarin dulu kalau mau pulang ? kan aku bisa jemput papa di bandara."
ucap Freya lalu melepas pelukannya dari sang papa.
" Papamu sengaja karena ingin memberikan kejutan dihari wisuda mu. tapi pesawatnya ternyata delay. jadi gak sempat datang deh ke acara wisudanya."
Ucap Shofi yang entah sejak kapan sudah berdiri dibelakang tubuh James.
" iya, sayang. papa minta maaf ya."
ucap James merasa bersalah lalu mengecup kening Freya.
" sekarang papa ada disini aja aku udah bahagia kok. welcome home, papa."
balas Freya.
" thank you, Darling."
.
.
.
.
# Ini penampakan FREYA FINNIAN GERALT dan REVAN ADIGUNA PUTRA menurut imajinasi Author.
mohon maaf kalau tidak sesuai dengan karakternya atau tidak sesuai dengan wajah imajinasi dari para pembaca ya... 😁🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Ita Syamsir
penampakannya kereeeen....
ini baru ilustrasi yg top
2023-02-12
0
First love
ganteng bgt si revan
2020-11-10
2
YuRà ~Tamà💕
bad boy tapi cute ya si Revan..
Freya emang besa banget mukanya..🤩
2020-07-26
1