bab 4
Tibalah saat nya Tio untuk menikahi Sindi,
di gedung bintang 5. Acara nya pun sangat lah meriah.
Alex datang bersama Almira.
"Akhir nya, aku bisa tenang melihat Tio dan Sindi menikah," ucap alex.
"Iya mas," sahut Almira "Terima kasih sudah menerima ku mas dan memberi kan nafkah lahir dan batin ke pada ku."
Alex pun tersenyum kepada Almira. Sementara Tio dan Sindi duduk di pelaminan.
"Tak, ku sangka!" ucap Tio "kita sudah resmi menjadi suami istri."
dan hanya di tanggapi senyuman kecil dari sindi.
***
Sementara orang tua Sindi, bu Sinta dan pak Budi terasa sangat lah bahagia, karena mempunyai menantu baru yang sangat lah tampan dan kaya.
"Pak pak, cuba lihat."
"Apa buk, yang di liat?"
"Itu pak gedung nya sangat lah mewah,
itu pak itu makanan nya juga sangat berkelas, enak-enak lagi, ini kan makanan orang-orang kaya."
"Iya buk, biasa aja kek! walau pun ini di gedung mewah tapi malu buk, masa ibu mertua baru kayak gitu, malu malu in anak nya aja."
"Iya Pak, kan ibu cuma seneng liat anak kita nikah sama orang kaya."
"Iya buk, bapak juga seneng, tapi bapak merasa sedih buk anak kita pasti pergi ber sama suami nya setelah ini."
Seketika ibu Sinta pun terdiam dan mulai merasa sedih. Mengingat anak nya yang akan pergi ber sama suami nya ke rumah baru mereka.
Tio mempunyai 2 rumah, yaitu rumah untuk di tinggali orang tua nya Tio, dan rumah baru nya yang di buat nya sebelum menikahi Sindi, rumah untuk Tio dan Sindi ketika sudah menikah.
"Iya Pak, mungkin setelah ini kita akan berpisah dengan anak kita. Tapi ibu seneng kok pak, karna Sindi pasti akan nyaman di rumah baru nya yang besar itu," ucap ibu Sinta
****
Mami dan papi Tio masih ber bincang bincang bersama keluarga besar mereka beserta tamu undangan .
"Gak nyangka ya jeng, Tio ter nyata diem diem udah nikah aja ... kan kita tau ,Tio itu jarang banget pacaran atau suka sama cewek, eh ternyata langsung nikah gitu, kan kita jadi kaget jeng!" kata ibu Sista teman arisan Mami Inara.
Mami inara adalah ibu nya Tio, dan papi tio bernama Arga.
"Iya jeng, aku sebenar nya juga kaget! Tio langsung mau nikah aja. Aku sih seneng-seneng aja kalo anak mau nikah, kan aku sudh lama ingin mempunyai cucu jeng," ucap Mami Inara sambil ter senyum menampilkan gigi putih nya yang ter tata rapi.
"Ohh, iya jeng, aku mau nyamperin besan dulu ya! kasian dari tadi gak di temenin, ayo pap kita nyamperin besan dulu."
"Oke mi, papi juga dari tadi mau nyamperin besan, tapi masih banyak keluarga dan tamu undangan lain."
Orang tua Tio pun mulai menghampiri besan nya
"buk, pak," ucap mami inara.
Ibu Sinta dan pak Budi pun menoleh, Karna mereka berdua asyik makan saja dari tadi. Ya mumpung makanan gratis tis tis tis.
Wajar saja, ibu dan bapak Sindi hnyalah orang dari kalangan bawah, mereka hidup sederhana untuk makan sehari 3 kali saja sudah sangat bersyukur. Mereka bekerja keras membiayai Sindi untuk bisa sekolah.
"Eehh, besan!" ucap Ibu Sinta.
"Iya buk, saya ibu nya Tio, seneng bisa besanan dengan kalian! apa mau makan lagi biar saya ambil kan buk?" ucap Mami Inara.
"Gak usah bu, kami udah kenyang," sahut pak Budi karna merasa malu.
"Pak ,Buk ... Saya senang sekali, akhir nya ada wanita yang ingin di nikahi oleh Tio, saya sangat berterima kasih kepada kalian, karna kalian sudah melahir kan anak yang cantik.
Sehingga Tio ingin sekali menikahi nya, Tio itu sangat lah dingin buk kepada wanita, banyak sekali wanita yang mengejar ngejar cinta Tio. Tetapi Tio susah sekali untuk di suruh menikah,
padahal saya sangat kepengen nimang cucu buk," ucap Mami Inara.
"Iya buk sama, saya juga seneng, nak Tio mau menikahi anak saya apa ada nya, karna kami ini hanyalah orang dari kalangan bawah buk," jawab ibu Sinta
"buk jangan bicara kayak gitu, bagi saya siapa pun jodoh nya Tio. Saya gak pernah beda bedain yang penting dia tulus dan cinta sama Tio," ucap Mami Inara.
"Makasih, ya buk," jawab Ibu Sinta
"Iya, sama sama buk." mereka pun berpelukan. sementara Papi Tio dan Bapak Sindi sudah pergi untuk menemui tamu undangan beserta kerabat mereka.
***
Kini hari sudah mulai gelap. Tamu undangan pun sudh pada pulang. Tio dan Sindi di suruh Mami Inara untuk masuk ke kamar mereka agar istirahat.
Tio dan sindi pun masuk ke kamar mereka,
kamar mereka sangat lah indah dihiasi kelopak bunga mawar, dan lilin - lilin yang di sejejer kan membuat malam mereka begitu romantis. Lampu yang mati dan hanya mengandal kan cahaya dari lilin. Membuat suasana remang di kamar pengantin baru.
Sindi berniat untuk mandi dan membersihkan kan diri nya di kamar mandi, ber siap untuk sholat magrib.
"Aku mau ke kamar mandi dulu ya mas?"
"Baik lah sin," sahut Tio.
Sindi pergi ke kamar mandi tanpa me ngunci nya. Saat Sindi selesai men cuci muka, Sindi hendak melepas kan pakaian nya.
Tetapi sangat lah sulit untuk melepas resleting yang berada di belakang nya.
(bagai mana ini,) batin Sindi "Sangat susah untuk melepas nya" tiba tiba saja ,ada yang membuka kan resleting Sindi dari belakang. lantas Sindi pun terkejut.
"Siapa kamu?" ucap Sindi, ketika Sindi berpaling, Sindi pun di buat ter pana oleh ke tampanan Tio.
mereka saling menatap satu sama lain,
(ternyata Sindi sangat lah cantik dengan mata yang bulat ,warna kulit yang putih , hidung yang mancung ,alis tebal, bulu mata lentik, dan bibir yang tipis) batin Tio
"Cantik," ucap Tio
"Haahhh," sahut sindi.
"Kamu sangat cantik Sin,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Amelia
semangat terus❤️👍
2024-02-22
1