Chapter 19.

Kudorong pelan tubuh Aska untuk melepaskan cumbuannya, tetapi apa daya tenaganya begitu kuat, nafasku ngos ngosan, akhirnya Aska melepaskan ciumannya, ,

" Tidurlah, aku tau kamu lelah setelah menemani tamu tadi, aku juga mau tidur, , ,kata Aska Betran kepadaku.

Aku melihat ponsellku untuk melihat jam, ah sial sudah pukul setengah tiga pagi, aku harus tidur besok masih ada acara lagi,

Masih kutatap layar ponselku, dan ada beberapa pesan masuk setelah kulihat ada satu pesan dari sisil kubuka dan kubaca isinya :

📩Master maafkan saya pergi dari pesta anda, sesuai dugaan kita ada mata-mata hunter yang masuk, Aku, kak Anton dan Rio serta beberapa anak buah Black Cobrra dan Killer Tiger mengejarnya, tetapi manusia itu hilang bagaikan ditelan bumi tak tau kemana, , ,

dengan cepat kubalas pesan Sisil, ,

📨 Selidiki terus dan temukan siapa mereka, jika perlu kirimkan mata mata kita masuk kedalam hunter, ,

tak lama kemudian terdapat balasan dari Sisil, rupanya dia belum tidur, kubuka pesan dari Sisil, , ,

📩 Baik master laksanakan perintah, selamat malam pertama master, semoga mimpi indah, , ,

Ck, ck, ck Sisil masih berani menggodaku, dasar dia itu, , batinku sambil meletakkan ponselku.

" Siapa yang menghubungimu malam malam begini, apa tidak ada waktu lain sehingga mengganggu malam pertama kita, , , ,

kulirik Aksa Bettran yang sedang mengoceh sambil tiduran, , terbesit niatku untuk menjahilinya, , ,

" Tentu saja kekasihku, dia mengatakan agar aku menjaga jarak denganmu, dan menggatakan supaya kita segera berpisah, , ,

" Apa kamu bilang?, , ,

Aska menarik tanganku hendak merebut ponselku hasilnya aku terjatuh dan **** tubuhnya, Deg, , Deg, , Deg, , detak jantungku tak beraturan! Perasaan apa ini, kenapa jantungku seakan akan mau lepas, , , segera ku ambil nafas dan menggulingkan tubuh kesampingku, ,

" Percuma pesannya sudah kuhapus, lagian ponselku menggunakan fitur finger print yang hanya mampu mendeteksi sidik jariku, , , jelasku.

" Berikan ponselmu dan buka sidik jarinya, , , jawab Aska Bettran.

" untuk apa?, ,

" memasukkan nomor telefonku, ,

Kuberikan ponsellku yang sudah menyala tersebut, , kulirik Aska yang sedang mengotak atik ponselku, 'biarkan saja toh dia menyimpan nomornya!!, , batinku.

Tanpa aku sadari ternyata Aska mengaktifkan fitur 2 Sidik jari, dan sekarang ponselku diletakkannya diatas Nakas,

Aku berpura pura tidur, kurasakn Aska mencium keningku, dan membisikkan sesuatu

"selamat malam istri bisnisku, walaupun cuma istri bisnis tetapi aku akan menjagamu sesuai pesan ibuku, aku juga tidak akan membiarkan Riska menyakitimu , , bisiknya ditelingaku.

Ternyata seorang Tuan Muda Bettran memegang teguh ucapan dan janjinya, mendengar ucapan Aska membut pikiranku menjadi tenang, kudengar Aska kembali menciumku, , dan berkata Good Morning My Wife. Memang Good Morning karena ini sudah jam 03.00 terasa tangan Aska memelukku, dan itu terasa sangat nyaman, , tak berapa lama kemudian aku sudah terjun kealam mimpiku bersama kehangatan dan kenyamanan yang ada, ,

••••••••••••

Pagi sudah datang, mentari sudah mulai bersinar, ugh,,, silaunya, , ,

Kamar kami yang dekat dengan jendela, dan semalam aku lupa menutup tirainya, ya alhasil dipagi hari mentari dengan berani menerobos masuk untuk membangunkanku, ,

Ugh, terasa ada beban yang menindihku, ya ternyata Aksa tidur dengan memelukku, sungguh makluk Tuhan paling sempurna berada didepanku, dan kini telah menyandang status sebagai suamiku, walau ia dingin dan keras bagai balok es tetapi tidak mengurangi kadar ketampanannya.