Chapter 18.

Aku telah masuk kedalam kamar hotel yang telah disiapkan Khusus untuk malam pengantin kami, , ya bisa dimaksud malam pertam untuk kami, , ,

Aska masih marah ia diam dan mengikutiku masuk kedalam kamar, terlihat banyak kelopak bunga mawar bertaburan di seluruh ruang kamar tidur, sampai keatas ranjang juga penuh bahkan ada yang dibentuk seperti gambar love, kelopak bunga bewarna warni tersebut membuat keadaan menjadi sangat romantis , wanginya semerbak memenuhi seluruh ruangan.

" Ha ha ha, ini pemakaman siapa kenapa penuh bunga, seperti dikuburan, , , kataku.

" Dasar wanita konyol, jelas ini pemakamanmu saat kamu menikah denganku bukankah berarti kamu mendekati pembunuhmu., , ,

" sudahlah aku malas berdebat, dan sekarang aku mau mandi, eeeee tunggu dulu aku masih penasaran dengan kado dari kekasihmu itu, aku akan membukanya, , ,

Aku mengambil sebuah kotak berbungkus hitam dan berpita merah tersebut, kemudian aku membukanya dengan gusar, kulihat isinya sebuah pisau berlumuran darah yang masih segar, , ,

" Ha ha kamu lihat wanita gilamu, dia memberikan kita hadiah pisau berlumuran darah, apakah dia berfikir aku takut, katakan padanya sekeras apapun dia mengancamku aku tidak akan takut, , walau sedikit.

" wanita gila, apakah kamu berfikir kamu lebih baik dari dia, tunggu tunggu maksudmu pisau berlumuran darah, itu artinya cepat atau lambat dia akan membunuhmu ha ha ha sungguh wanita idaman dia itu, , ,.

Aska mendekatiku, kemudian dia melihat kotak dan tersenyum sinis, , kulemparkan kotak itu beserta isinya kedalam tempat sampah, " brukkkkk" saat kotak tersebut masuk kedalam tempat sampah.

" katakan padanya silahkan segera lakukan niatnya membunuhku aku tidak takut, ,

" kenapa kamu tidak takut?

" tentu karena keluargamu akan melindungiku, , sudahlah aku mau mandi. .

Aku melangkahkan kakiku menuju kekamar mandi, kulepaskan semua pakaianku dan menceburkan diri kedalam batthub besar itu, setelah 30 menit aku hendak keluar, , ah sial aku tidak membawa ganti dan juga tidak ada kimono disini, adanya cuma handuk gerutuku kesal, ,

" hei kamu, cepat keluar atau mau kudobrak kamar mandinya biar kamu keluar, , ,teriak aska Bettran.

Its siall, akhirnya aku keluar hanya dengan berbalut handuk, , tentu saja itu membuat tubuhku yang setengah telanjang terlihat sempurna,,

Aska memandangi tubuhku, dengan susah ia terlihat menelan ludahnya,

" apa lihat lihat ga pernah melihat wanita cantik,,,

" apa kamu berniat menggodaku, dasar jalang. . .

Aku melihat aska berjalan menuju kekamar mandi, setelah kupastikan dia masuk kekamar mandi aku segera mencari baju ganti, shittt sial yang disediakan hanya sbeuah lingerie pink dan cd tanpa bra, ,

pakaian apaan ini batinku kesal, , kemudian kusahut paperbag satunya yang tentunya adalah milik Aska, , Isinya adalah sebuah kaos putih polos, ini lebih baik kataku sambil tersenyum, ,

kupakai kaos tersebut, ya karena ukurannya besar saat kupakai jadi seperti dress, ,

aku hanya memakai kaus tersebut dan cd tanpa bh, tentu saja membuat ** payudaraku jadi terlihat nyembul dibalik kais tipis tersebut.

Kudengar pintu kamar mandi terbuka, aska terlihat kaget saat aku memakai kaosnya.

" He, kamu pakai bajuku, lalu aku pakai apa?

Aku berbalik dan langsung menatap Aska,

" pakai saja lingerie yang disiapkan oleh ibumu, , , ,

Aska melihat kearahku dan tanpa persetujuanku ia mencium bibibrku "cup," sial ciuman pertamaku batinku, , Aska nencium bibirku dengan kasar, ia menggigit sedikit bibirku tentu saja itu membuatku kaget dan langsung membuka mulutku, entah setan apa yang merasukiku aku seperti tidak bisa melawan, jiwa masterku jadi lemah merasakan ciuman yang semakin panas ini.