Chapter 14.

Acara pernikahan telah selesai, kini aku menyandang status Nyonya Muda Bettran, tentu saja itu bukan status yang main-main bahkan untuk masuk kedalam keluarga Bettran saja sebelumnya tak pernah terfikir olehku.

setelah mengucapkan janji suci, kami akan melanjutkan dengan resepsi di hotel xx salah satu hotel bintang lima dikota ini.

aku masih mengenakan gaunku, dan satu mobil dengan Aksa Bettran menuju kehotel, karena pestanya baru akan dimulai pukul 18.30 aku dan tuan muda Aksa sudah dipesankan sebuah kamar VVIP.

kami memasuki kamar tersebut, wajahku cemberut bagaimana tidak, didalam hanya ada satu ranjang ukuran double king zize yang tentunya jauh lebih besar daripada ukuran King Zize biasa. aku duduk diatas ranjang sambil sesekali meraih pengait gaunku, tetapi hasilnya nihil ,dengan berat aku minta tolong kepada tuan muda Aksa.

Nata :

" tuan muda Aksa, bisakah kamu membukakan pengait gaunku?"

Aksa :

" apakah kamu sedang merayuku? maaf rayuanmu tidak mempan!"

Nata :

" shittt,,, hilangkan otak mesummu itu, aku hanya berfikir jika aku keluar minta tolong kepada orang lain, sayang jika harus melihat tubuh mulusku nanti".

Aksa :

" bukankah tubuhmu milikku sekarang (tersenyum menyeringai)".

Nata :

" ha ha ha, anda bisa saja tuan, tubuh saya adalah milik saya bahkan aku dan anda hanya terikat tali pernikahan bukan cinta".

Aksa :

" Kamu benar, bagaimana munggkin aku seorang Aksa Bettran pewaris Bettra Group dan ketua Killer Tiger jatuh cinta padamu (berjalan mendekat)".

Nata :

" jangan mendekatiku tuan aku tidak bisa menangkis musuh musuhmu!".

Aksa :

" jika tidak mendekat bagaimana aku bisa membuka gaunmu, dan untuk itu aku akan mengajarimu dengan sangat keras,!".

Nata :

" Contohnya!!!!!!".

Aksa :

" Diatas ranjang,..(membuka gaun)".

Nata :

" berdiri dan berlari kekamar mandi (siallll otak mesum".

Aksa tersenyum puas dapat mengerjai istrinya itu, tiba-tiba ponselnya berdering disana tertulis nama "Riska"..

" Hallo sayang ada apa, tumben menelfonku?" tanya Aska.

" Hallo beby, uangku habis aku ga bisa shoping lagian kamu dimana sih?" jawab Riska.

" Sayang kamu tau hari ini pernikahan bisnis itu dilangsungkan, tentang uang kamu tidak perlu khwatir aku akan segera mentransfer untukmu!" kata Aksa.

" baiklah sayang nanti aku akan datang kepestamu sebagai temanmu, aku ingin melihat wanita yang dijodohkan denganmu" jawab Riska.

" baiklah sayang terserah kamu, tentunya dia tidak secantik kamu" jawab Aska.

Aska langsung memutuskan telefonnya ketika pintu kamar mandi terbuka, aku keluar dengan santai seakan-akan tidak tau apa-apa. Aska terus memandangiku dari ujung rambut sampai ujung kaki, Rambutku basah dan aku hanya memakai kimono.

" sexy" kata Aska tiba-tiba.

" apa katamu?"

" tidak-tidak, maksudku apakah kamu mendengar percakapanku ditelefon tadi (salah tingkah)"

" tuan muda Aksa, aku tidak tuli tentu saja aku dengar, lagian itu bukan urusanku!"

" apa kamu tidak cemburu?"

" tidak ada kata cemburu dalam kamusku tuan, bahkan jika wanita itu mendekatimu untuk merebutmu atau sekedar ingin membantu menghabiskan uangmu itu tidak masalah!"

"o begitu baguslah (kehabisan kata-kata).

Aksa Bettran POV.

'' Sial aku selalu kehabisan kata-kata jika berhadapan dengan wanita ini. Jurus apa yang dia gunakan untuk melumpuhkan aku, oh bukan lumpuh cacat, tapi lumpuh tidak bisa melakukan apa-apa jika dihadapannya, rambutnya yang basah serta tubuhnya yang indah membuat naluriku bangkit, tapi aku hrus menjaga image didepan dia, sial Mahrenata wanita seperti apa kamu sebenarnya!"..