Chapter 11.

Kulangkahkan kakiku menuju kedepan pintu, kupanggil papahku supaya membukakan pintu untukku.

"papah aku pulang?"

terdengar langkah kaki papah mendekat kearah pintu. krekkkk pintu terbuka.

Mr. Bilison :

"Sayang kamu sudah pulang nak?"

Nata :

"iya pah, aku lelah aku mau langsung mandi dan tidur!"

Mr. Bilison :

"apakah kamu sudah makan nak?"

Nata :

"sudah pah tadi diluar!"

Kulangkahkan kakiku menaiki tangga dan menuju kekamarku, aku sengaja mempercepat langkahku supaya tidak mendapat introgasi dari papahku.

Mahrenata POV

Bagaimana bisa aku menikah dengan laki-laki menyebalkan itu, bahkan dia terang-terangan mengejekku tidak bisa bertarung, bagaimana nanti sifatnya ketika dia tau aku adalah master of black cobbra yang selalu dia anggap sebagai ancaman.

inggat saja Aksa Bettran jika terus terusan ditekan air juga bisa menyulut api. Kamu tau selama air mata bisa menyelesaikan aku tidak akan marah. Jika air bisa mendinginkan tidak perlu menyulut api untuk mengobarkan, dan jika air sudah tidak mampu mendinginkan maka api siap berkobar, membakar hangus semua yang ada.

Kubuyarkan lamunanku, kuambil ponselku untuk menelfon ketua :

tuttt,, tuttt,, tut,,,.

Ketua :

"Hallo masterku, tumben telefon ada hal penting apa?"

Nata :

" Ketua kirimkan 100 pasukan terlatih untuk hadir dipestaku, aku akan mengirimkan 110 undangan untukmu dan yang lainnya, aku takut disaat pesta pernikahanku Genk Hunter akan datang, Bukankah Hunter bermusuhan dengan Kiler Tiger. Aku tidak ingin pesta itu kacau, karena akan menyakitkan untuk papah".

Ketua :

" Baiklah master aku setuju, aku sendiri akan hadir bersama 2 orang kepercayaanku sebagai wakil black cobbra dan 100 orang lainnya akan aku suruh sebagai tamu biasa,".

Nata :

" ide bagus ketua, selamt malam"

Ketua :

" Selamat malam Masterku ha ha"

telefon kuakhiri, kudengar suara ketua yang sudah semakin tua, tetapi kata katanya masih terdengar tegas.

Kulangkahkan kakiku kekamar mandi, bergegas ku lepas semua pakaianku, kurendam tubuhku dibathtub, setelah 30 menit aku keluar kamar mandi, kukeringkan rambutku kemudian kubaringkan tubuhku diatas kasur. Kuambil ponselku untuk mengirim pesan Whatsapp kepada Sisil.

Nata : "Sil apakah kamu sudah tidur?"

Sisil : "belum mahrenataku bodoh ada apa?"

Nata : "Sialan kamu mengatai majikanmu bodoh 😀😀"

Sisil : " Iya ada apa Nyonya muda Bettran?"

Nata : "Kamu mengejekku!"

Sisil : (merasa jengah) "ada apa Nat?"

Nata : "lebih baik seperti itu, oh begini, kirimkan 110 undangan pernikahanku kemarkas black cobbra,".

Sisil : "untuk apa? apakah 3 tidak cukup,"

Nata : " kita harus berjaga jaga sil, siapa tau nanti Hunter akan menyerang".

Sisil : " baiklah aku setuju".

Kuakhiri Chattku dengan Sisil kemudian kubaringkan tubuhku diatas kasur , tak lama kemudian aku sudah tertidur bersmaa mimpi mimpiku.

Arsyila POV

mengirimkan 110 undangan untuk Black Cobbra, Master sangat khawatir bahwa Hunter akan menyerang, sebaiknya nanti aku bersiap siap untuk berjaga jaga.

Dan kenapa bukan Master sendiri yang mengirimkannya, atau dia takut jika ketahuan bahwa dia adalah Master of black cobbra. Sayang sekai Master, kamu dapat menutupi aura membunuhmu dengan menunjukkan sikap lemah dan lugumu. Oh Masterku apa yang kamu pikirkan! kenapa aku harus menjadi bodyguard untuk seorang master, sungguh hidup yang rumit.