Chapter 8.

Matahari sudah semakin terik, kulirik Jam Dindingku , sudah menunjukkan pukul 10.00, waktunya untuk berangkat. Kulihat Sisil juga sudah siap 'Come on,' kutarik tangannya keluar dari kamarku, Sisil tidak menolak sedikitpun saat kutarik tangannya. Kami berjalan menuruni tangga untuk keluar rumah. Ku kunci pintu rumahku, kemudian ku ajak Sisil untuk menunggu taxi di jalan depan rumahku. Tak berapa lama taxi itu datang, Kutarik tanggan Sisil untuk masuk kedalam mobil.

Driver taxi :

" Selamat pagi Nona, kemana tujuan perjalanan anda?"

Nata :

" Selamat pagi Pak, ke mersya boutique!".

Driver Taxi :

" Bukankah itu butik kalangan elit Nona,".

Sisil :

" Benar pak, Dia ingin menemui Calon mertuanya disana!" (menjawab seakan akan tau kebingungan sang Driver, bagaimana tidak bingung dua manusia dengan gaya menengah kebawah menuju butik termahal dan termegah)''.

Diver taxi :

" Baiklah Nona".

Taxi yang Kutumpangi dengan sisil perlahan mulai menjauh meninggalkan depan rumahku. Menuju Mersya boutique. Kupandangi jalan sekelilingku, sedangkan pikiranku menerawang jauh tak tau kemana.

Kurang lebih 50 menit kita sudah sampai.

Driver Taxi :

" Kita sudah sampai Nona?"

Nata :

(membuyarkan Lamunan) "Terima kasih pak, ini ongkosnya!" (Menyerahkan beberapa lembar uang).

Driver taxi :

(menerima uang) "Terima kasih Nona" kemudian memutar taksi dan berlalu pergi.

Kulangkahkan kakiku menuju pintu butik ,Sisik berjalan dibelakangku. Didepan sana sudah berjajar tiga mobil mewah, dan juga Body guard yang berjajar Rapi.

" Selamat datang Nyonya muda?" Sapa bodyguard 1 sambil membungkuk dan diikuti oleh yang lainnya.

" Terima kasih pak " Jawab Nata.

Kulangkahkan kakiku menuju pintu butik, disana sudah ada dua bodyguard yang siap membukakan pintu.

Bodyguard 2 :

" Selamat datang Nyonya, didalam sudah Ada Nyonya besar, Tuan muda dan Nona Muda!".

Nata :

" Terima kasih pak," (sambil berjalan masuk).

Kulangkahkan kakiku masuk disusul oleh Sisil.

Mrs. Bettran :

" Selamat datang putriku, kemarilah?" (tersenyum)"

Nata :

" terima kasih ma, maaf menunggu lama" (berjalan menghampiri Mrs. Bettran dan mencium tangannya).

Jessika Bettran :

" Sudah tau kami menunggu lama, hampir 1,5 jam kami menunggu, apa kamu tau ini membuang buang waktu" (jawab ketus jessika betran). Sedangkan Aska Bettran tersenyum puas dengan jawaban Adiknya.

Sisil :

"Maafkan saya Nona Muda, ini adalah salah saya" (menunduk berpura pura takut).

Aska Bettran :

" Harusnya sadar diri kalian itu siapa" (tersenyum menghina).

Nata :

" Mohon maaf Tuan kami sangat sadar diri, bahkan saya sendiri tidak pernah berfikir untuk masuk kedalam jajaran keluarga Bettran, apalagi menikahi pewaris Bettra Group sekaligus ketua Killer Tiger. Saya tidak begitu hidup manja Tuan, sebelum kesini saya harus beres beres rumah, dan memasak"

Jessika Bettran :

" Itu tugas pelayan,". (Jawab ketus).

Nata :

" Bukan tugas pelayan Nona Muda, tetapi tugas seorang wanita".

Sedangkan Mrs. Bettran tersenyum puas mendengar jawaban dari Nata. Begitu juga Sisil.

Jessika Bettran :

" Kenapa mama tersenyum?"

Mrs. Bettran :

" Mama puas dengan jawaban kakak iparmu, kamu tau Jessie, sebelum papamu berhasil mengembangkan Bettra Group kami hidup pas pasan apapun mama melakukannya sendiri, Mama sudah tidak sabar ingin memasak bersama menantu mama".