Bab 13 Keputusan Aditya ( part 1)

Setelah Hana mulai kuliah, tanggung jawab memasak untuk makan malam menjadi tugasnya. Sebenarnya mbak Sumi tidak mempermasalahkannya, tetapi Hana merasa tidak enak hati. Makanya ia bersikeras dan sedikit memaksa mbak Sumi agar mengabulkan keinginannya. Akhirnya mbak Sumi menyerah dengan kegigihan Hana.

Menurut prinsip Hana mereka di sini Sama-sama di gaji untuk bekerja di sini, tentu harus bisa bertanggung jawab dengan pekerjaan yang sudah di bebankan.

**

Sementara di kamar Aditya...

"Adit.., batas waktu yang mama berikan sudah habis, dan kamu belum juga membawa seorang gadis menemui Mama, berarti sesuai dengan kesepakatan calon istrimu mama yang akan memilihkan, " ucap Mama sambil memandang Aditya yang duduk diam sebelahnya.

" Kapan Adit membuat kesepakatan dengan mama, " bantah Aditya mencoba mengelak.

" Kamu sudah lupa satu bulan lalu mama sudah mengatakan padamu," jawab mamanya mulai kesal.

Tak ada jawaban dari Aditya, ia hanya membungkam sambil memandangi lantai kamarnya.

" Dan sekarang mama tidak akan menerima penolakan lagi Adit, tegas mama. " Dan Mama sudah menentukan calon istri mu. "

Tentu saja Aditya terkejut dengan keputusan yang diambil oleh mamanya, Ratna mengambil napas sejenak kemudian

melanjutkan ucapannya kembali.

" Hana.. dia calon istrimu dan kamu akan menikah dengan nya."

"Apa...! mama sedang bercanda kan?, " tanya Aditya menyipitkan matanya dan memandang mamanya dengan tatapan tak percaya.

" Mama belum pernah seserius ini Dit!"

" Mana mungkin Adit menikahi pembantu yang bekerja rumah Adit sendiri, Ma! " jawab Aditya tertawa kesal.

" Dia tidak akan menjadi pembantu lagi setelah jadi istri kamu, " jawab mama tegas.

" Kalau kamu tidak bersedia menikah dengan Hana, kamu tidak akan melihat mama di rumah ini lagi, mama akan tinggal dengan kakakmu, dan mama tidak akan mau bertemu dengan dirimu lagi selamanya," ancam mama Ratna lalu bangkit dari tempat duduknya dan melangkah keluar dari kamar Aditya.

" Apakah mama sedang mengancam Adit?" tanya Aditya sambil menahan langkah mamanya.

" Orang tua mana yang tega mengancam anaknya sendiri, mama hanya ingin melihat kamu menikah dan bahagia, Nak. "

" Tapi Adit sudah bahagia sekarang Ma, " ucap Aditya pelan sambil memeluk namanya.

" Mama sudah tua, mama ingin melihat kamu menikah sebelum mama meninggal, " ucap mama sambil melepaskan pelukan Aditya dan berjalan meninggalkan kamar.

Aditya hanya terdiam dan mengacak-ngacak rambutnya frustasi. Ia mengusap-usap wajahnya dan berdiri dengan gelisah.

****

Aditya hanya diam selama perjalanan ke kantor. Aldo memperhatikan wajah Aditya yang duduk di sampingnya. Melihat raut wajah Aditya, Aldo tidak berani bertanya ia lebih memilih untuk konsentrasi mengemudi.

Tiba di kantor Aditya turun tanpa berbicara, Aldo berjalan mengiringinya di belakang.

Dalam ruangannya Aditya menenggelamkan dirinya dengan pekerjaan. Sampai istirahat makan siang ia tidak keluar dari ruangannya. Aditya keluar dari kantor hampir tengah malam. Aldo yang sudah menunggu langsung mengemudikan mobil begitu Aditya masuk.

Dalam perjalanan ke rumah Aditya masih tetap tidak bersuara, hingga sampai kerumah dan turun dari mobil. Aldo Hanya memandangi punggung Aditya sampai menghilang di balik pintu. Semenjak kenal dengan Aditya belum pernah Aldo melihatnya seperti ini. Aldo mengemudikan mobilnya lagi untuk kembali ke apartemennya.

Aditya mengeluarkan ponselnya begitu sampai di kamar.

" Hantarkan makan malam ke kamar saya, "

" Apa menunya tuan**?"

"Terserah kamu saja!"

Aditya membuka pakaiannya dan masuk ke kamar mandi, ia menyiram tubuhnya dengan air hangat, ia seakan ingin menghilangkan masalah yang sedang berputar-putar di otaknya. Ia tidak tahu sudah berapa lama ia mandi, ketika keluar dari kamar mandi, ternyata Hana sudah berada di kamarnya sambil memegang makanan yang di pesannya.

Hana dengan cepat membuang mukanya saat melihat Aditya yang masih memakai handuk saat keluar dari kamar mandi. Dengan cepat ia berjalan ke balkon kamar, Aditya pun masuk ke ruang ganti pakaiannya.

Setelah berpakaian ia keluar dan berjalan ke balkon. Ia duduk di depan Hana yang sedang memandang keluar pekarangannya yang luas . Aditya makan tanpa bersuara, beberapa kali ia menatap Hana. Tapi Hana tak sedikitpun mengalihkan pandangannya.

" Apa yang di janjikan mamaku kepada mu."

Hana menoleh kepada Aditya dan mengerutkan keningnya sudah tau arah pembicaraan Aditya.

" Maksud Tuan apa? Saya tidak mengerti."

" Tidak usah berpura-pura, kamu sudah tau kan rencana mamaku, " ucap Aditya sinis.

"Atau kamu memang sudah jatuh cinta kepada ku, lalu merayu mama ku agar aku Menikahimu. Dasar wanita dimana-dimana semuanya sama."

Mendengar tuduhan Aditya, Hana hanya diam sambil memandang wajah Aditya.

" Kenapa diam.. berarti itu benar ya, " dengus Aditya mengangkat satu sudut bibirnya.

Emosi Hana mulai terpancing mendengar perkataan Aditya.

" Iya kamu benar sekali, mama anda sudah berjanji kepada saya akan mengobati ibu saya kalau saya bersedia menikah dengan anda Tuan Aditya terhormat. "

Hana menghentikan ucapannya, lalu kembali melanjutkannya.

" Apakah anda pikir semua wanita akan langsung jatuh cinta kepada anda mentang - mentang anda tampan dan kaya. Saya bersedia menikah dengan anda hanya karena Ibu saya tuan."

.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Ney maniez

Ney maniez

🙄🙄

2022-11-21

0

Irfa Idiani

Irfa Idiani

goood

2022-10-25

0

Anonymous

Anonymous

bagus Han.....jangan mau diremehkan....

2021-12-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Ibu sakit
2 Bab 2 keputusan besar
3 Bab 3 Perkenalan
4 Bab 4 Rencana bibi
5 Bab 5 Hari Pertama ( part 1)
6 Bab 6 Hari Pertama ( part 2)
7 Bab 7 Hari Pertama ( part 3)
8 Bab 8 Hari Pertama (Part 3)
9 Bab 9 Menemani Makan
10 Bab 10 Memberanikan diri.
11 Bab 11 Memilih
12 Bad 12 Hari pertama kuliah.
13 Bab 13 Keputusan Aditya ( part 1)
14 Bab 14 Keputusan Aditya ( part 2)
15 15 pernikahan.
16 Bab 16 After married
17 Bab 17 Tugas Baru
18 Bab 18 shoping
19 Bab 19 Kejutan
20 Bab 20 Kesal
21 Bab 21 Mengantar ke kampus
22 Bab 22 Cemburu
23 Bab 23 Tentang Rasa
24 Bab 24 Belanja Bareng Mertua
25 Bab 25 Bertemu Sahabat Lama.
26 Bab 26 Kecemasan
27 Bab 27 Penasaran
28 28 Kencan (Part 1)
29 Bab 29 kencan (Part 2)
30 Bab 30 Mengunjungi Mertua (Part 1)
31 Bab 31 Mengunjungi Mertua ( Part 2)
32 Bab 32 Hadiah
33 Bab 33 Curiga
34 Bab 34 Menyerahkan
35 Bab 35 Tertidur
36 Bab 36 Makan Siang
37 Bab 37 Kejujuran
38 Bab 38 Penjelasan
39 Bab 39 Memaafkan
40 Bab 40 Restoran
41 Bab 41 Geram
42 Bab 42 Pertemuan Tidak Terduga
43 Bab 43 Makan Bersama
44 Bab 44 Wisuda
45 Bab 45 Fitnah (Part 1)
46 Bab 46 Fitnah (Part 2)
47 Bab 47 Pengakuan Cinta
48 Bab 48 Hamil
49 Bab 49 Kabar Bahagia
50 Bab 50 Hal Aneh
51 Bab 51 Penawaran
52 Bab 52 Pertimbangan
53 Bab 53 Membantu Sahabat
54 Bab 54 Mencari Tahu
55 Bab 55 Terbongkar
56 Bab 56 Membujuk
57 Bab 57 Kejutan Berujung Cemburu
58 Bab 58 Memaksa
59 Bab 59 Tunangan
60 Bab 60 Nasi Goreng
61 Bab 61 Gosip Panas
62 Bab 62 Diluar Dugaan
63 Bab 63 Konferensi Pers
64 Bab 64 Nonton Bareng
65 Bab 65 Percakapan Yang Tidak Disengaja
66 Bab 66 Sakit
67 Bab 67 Kwatir
68 Bab 68 Kegilaan Frans
69 Bab 69 Marah ( part 1)
70 Bab 70 Marah ( Part 2)
71 Bab 71 penyesalan
72 Bab 72 Mengusili
73 Bab 73 I love you
74 Bab 74 Gugup
75 Bab 75 Dukung Sahabat
76 Bab 76 Menawarkan Lagi
77 Bab 77 Pernikahan Sahabat
78 Bab 78 Bertamu
79 Bab 79 Penculikan
80 Bab 80 Dalang penculikan Hana
81 Bab 81 Cepatlah sembuh
82 Bab 82 Menyesali
83 Bab 83 Kembalilah Sayang
84 Bab 84 Aku Tidak Menyimpan Dendam
85 bab 85 Jangan Menangis Lagi
86 Bab 86 Aku Tampan dan Menggoda
87 Bab 87 Belanja Perlengkapan Bayi
88 Bab 88 Maafkan Aku Dengan Hatiku
89 Bab 89 Tiada Terduga
90 Bab 90 Diluar Kuasaku
91 Bab 91 Perasaan Kwatir
92 Bab 92 Bertanya- tanya
93 Bab 93 Terima Kasih Cinta
94 Eksra part 1 Sungguh Kebetulan
95 Eksra Part 2 Perkenalan
96 Eksra part 3 Begitu dalamkah lukamu...
97 Eksra part 4 Berilah Aku Kesempatan
98 Eksra Part 5 Lebih baik jujur walaupun menyakitkan
99 Eksra part 6 Kau jahat...
100 Eksra Part 7 Kau sudah siap untuk menikah?
101 Eksra Part 8 Penasaran
102 Eksra Part 9 Aku rela melepaskanmu...
103 Eksra part 10 Kau milikku...
104 Eksra part 11 Aku memilih mundur
105 Eksra Part 12 Kenapa tidak memberitahuku?
106 Eksra Part 13 End
107 Pengumuman
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bab 1 Ibu sakit
2
Bab 2 keputusan besar
3
Bab 3 Perkenalan
4
Bab 4 Rencana bibi
5
Bab 5 Hari Pertama ( part 1)
6
Bab 6 Hari Pertama ( part 2)
7
Bab 7 Hari Pertama ( part 3)
8
Bab 8 Hari Pertama (Part 3)
9
Bab 9 Menemani Makan
10
Bab 10 Memberanikan diri.
11
Bab 11 Memilih
12
Bad 12 Hari pertama kuliah.
13
Bab 13 Keputusan Aditya ( part 1)
14
Bab 14 Keputusan Aditya ( part 2)
15
15 pernikahan.
16
Bab 16 After married
17
Bab 17 Tugas Baru
18
Bab 18 shoping
19
Bab 19 Kejutan
20
Bab 20 Kesal
21
Bab 21 Mengantar ke kampus
22
Bab 22 Cemburu
23
Bab 23 Tentang Rasa
24
Bab 24 Belanja Bareng Mertua
25
Bab 25 Bertemu Sahabat Lama.
26
Bab 26 Kecemasan
27
Bab 27 Penasaran
28
28 Kencan (Part 1)
29
Bab 29 kencan (Part 2)
30
Bab 30 Mengunjungi Mertua (Part 1)
31
Bab 31 Mengunjungi Mertua ( Part 2)
32
Bab 32 Hadiah
33
Bab 33 Curiga
34
Bab 34 Menyerahkan
35
Bab 35 Tertidur
36
Bab 36 Makan Siang
37
Bab 37 Kejujuran
38
Bab 38 Penjelasan
39
Bab 39 Memaafkan
40
Bab 40 Restoran
41
Bab 41 Geram
42
Bab 42 Pertemuan Tidak Terduga
43
Bab 43 Makan Bersama
44
Bab 44 Wisuda
45
Bab 45 Fitnah (Part 1)
46
Bab 46 Fitnah (Part 2)
47
Bab 47 Pengakuan Cinta
48
Bab 48 Hamil
49
Bab 49 Kabar Bahagia
50
Bab 50 Hal Aneh
51
Bab 51 Penawaran
52
Bab 52 Pertimbangan
53
Bab 53 Membantu Sahabat
54
Bab 54 Mencari Tahu
55
Bab 55 Terbongkar
56
Bab 56 Membujuk
57
Bab 57 Kejutan Berujung Cemburu
58
Bab 58 Memaksa
59
Bab 59 Tunangan
60
Bab 60 Nasi Goreng
61
Bab 61 Gosip Panas
62
Bab 62 Diluar Dugaan
63
Bab 63 Konferensi Pers
64
Bab 64 Nonton Bareng
65
Bab 65 Percakapan Yang Tidak Disengaja
66
Bab 66 Sakit
67
Bab 67 Kwatir
68
Bab 68 Kegilaan Frans
69
Bab 69 Marah ( part 1)
70
Bab 70 Marah ( Part 2)
71
Bab 71 penyesalan
72
Bab 72 Mengusili
73
Bab 73 I love you
74
Bab 74 Gugup
75
Bab 75 Dukung Sahabat
76
Bab 76 Menawarkan Lagi
77
Bab 77 Pernikahan Sahabat
78
Bab 78 Bertamu
79
Bab 79 Penculikan
80
Bab 80 Dalang penculikan Hana
81
Bab 81 Cepatlah sembuh
82
Bab 82 Menyesali
83
Bab 83 Kembalilah Sayang
84
Bab 84 Aku Tidak Menyimpan Dendam
85
bab 85 Jangan Menangis Lagi
86
Bab 86 Aku Tampan dan Menggoda
87
Bab 87 Belanja Perlengkapan Bayi
88
Bab 88 Maafkan Aku Dengan Hatiku
89
Bab 89 Tiada Terduga
90
Bab 90 Diluar Kuasaku
91
Bab 91 Perasaan Kwatir
92
Bab 92 Bertanya- tanya
93
Bab 93 Terima Kasih Cinta
94
Eksra part 1 Sungguh Kebetulan
95
Eksra Part 2 Perkenalan
96
Eksra part 3 Begitu dalamkah lukamu...
97
Eksra part 4 Berilah Aku Kesempatan
98
Eksra Part 5 Lebih baik jujur walaupun menyakitkan
99
Eksra part 6 Kau jahat...
100
Eksra Part 7 Kau sudah siap untuk menikah?
101
Eksra Part 8 Penasaran
102
Eksra Part 9 Aku rela melepaskanmu...
103
Eksra part 10 Kau milikku...
104
Eksra part 11 Aku memilih mundur
105
Eksra Part 12 Kenapa tidak memberitahuku?
106
Eksra Part 13 End
107
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!